Anda di halaman 1dari 14

SOSIOKULTURAL DALAM

KONTEKS ASUHAN
KEPERAWATAN JIWA
KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA:
122020030044 Vella Sufa Kurnia
122020030055 Siti Khoiriyah
122020030059 Adisa Dini Salsabilla
122020030049 Martha Anggraini
122020030083 Selina Eris Mustikasari
122020030086 Rikha Kumalasari
122020030051 Tamara Restu Widyaningrum
122020030066 Bagus Pranata
122020030190 Arjuna Hafiz Hidayat
122020030087 Abdul Faruq
122020030075 Erdha Ratna Dewi
KONTEKS KONSEPTUAL

Menurut konsep sosial seseorang akan mengalami gangguan jiwa atau


penyimpangan perilaku apabila banyak faktor sosial dan faktor lingkungan yang
akan memicu munculnya stress pada seseorang. Prinsip proses terapi pada
konsep model ini adalah Enviroment maniulation social support.

Sumber penyebab utama perilaku abnormal adalah keadaan-keadaan obyektif


dimasyarakat yang bersifat merugikan seperti kemiskinan, diskriminasi dan
prasangka ras, serta kekejaman atau kekerasan. Bentuk stressor atau situasi yang
menekan dapat berbeda-beda tergantung pada konteks sosiokultural individu
berada.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO
SOSIOKULTURAL
Konteks sosiokultural asuhan.Factor resiko sosiokultural pada
gangguan jiwa meliputi:
 Usia
 Suku bangsa
 Gender
 Pendidikan
 Sistem keyakinan

Faktor predisposisi ini dapat secara bermakna meningkatkan potensi


berkembangnya gangguan jiwa, mengurangi potensi penyembuhan,
atau keduanya. Satu atau dua dari factor ini sendiri tidak dapat
menggambarkan secara adekuat konteks sosiokultural asuhan
keperawatan jiwa. Walaupun demekian, secara bersamaan factor-
factor tersebut memberikan gambaran sosiokultural pasien yang
penting untuk praktik keperawatan jiwa yang bermutu.
STRESOR SOSIOKULTURAL
 Keadaan yang merugikan
Kekurangan sumber sosio-ekonomi yang merupakan dasar untuk adaptasi
biopsikososial.

 Streotip
Konsepsi depersonalisasi dari individu di dalam suatu kelompok.

 Intolerans ketidaksediaan untuk menerima perbedaan pendapat untuk


keyakinan orang lain yang berasal dari latar belakang yang berbeda.

 Stigma
Suatu atribut atau sifat yang melekat pada lingkungan sosial individu sebagai
suatu yang berbeda dan rendah.
Lanjutan.....

 Prasangka
Keyakinan yang tidak menyenangkan tentang individu atau
kelompok dengan tidak memperlihatkan pengetahuan,
pikiran atau alasan.

 Diskriminasi
Perlakuan yang berbeda dari individu atau kelompok yang
tidak berdasarkan kebaikan yang sebenarnya.

 Rasisme
Keyakinan tentang perbedaan yang terdapat atas ras yang
menentukan pencapaian individu dan bahwa ras yang satu
lebih tinggi.
PENGKAJIAN SOSIOKULTURAL
Pengkajian tentang faktor resiko sosiokultural dan stresor pasien
sangat mempertinggi kemampuan perawat untuk membina
kerjasama teraupetik, indentifikasi masalah-masalah pasien dan
menyusun rencana tindakan keperawatan psikiatri yang tepat sesuai
dan revelen secara kultural.

Menyajikan pertanyaaan yang mungkin di tanyakan oleh perawat


tentang masing-masing masing-masing faktor resiko yang
terindentifikasi juga terdapat kesadaran yang sedang tumbuh bahwa
proses pengobatan psikoterapi dipengaruhi oleh konteks etnik dan
kultural pasien maupun pemberi layanan kesehatan. Perawat dan
pasien bersama-bersama harus sepakat tentang sifat dari respons
Koping pasien, cara penyelesaian masalah-masalah, dan hasil
pengobatan yang diharapkan.
DIAGNOSA
● a. Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan
lingkungan tidak teratur.
● b. Gangguan interaksi social berhubungan dengan
ketidakaturan atau kekacauan lingkungan.
● c. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan
dengan sistem nilai yang diyakini
● d. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan
perbedaan kultur
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI

● Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam


keperawatan sosiokultural yaitu : mempertahankan
budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak
bertentangan dengan kesehatan, mengakomodasi
budaya klien bila budaya klien kurang
menguntungkan kesehatan dan merubah budaya
klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan
dengan kesehatan.
a. Cultural care preservation/maintenance
1) Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan
perawat tentang proses melahirkan dan perawatan
bayi
2) Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat
berinterkasi dengan klien
3) Mendiskusikan kesenjangan budaya yang
dimiliki klien dan perawat
Lanjutan…..
● b. Cultural care accomodation/negotiation
● 1) Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
● 2) Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
● 3) Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana
kesepakatan berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan
klien dan standar etik
Lanjutan….

● c. Cultual care repartening/reconstruction


1) Beri kesempatan pada klien untuk memahami
informasi yang diberikan dan melaksanakannya
2) Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat
dirinya dari budaya kelompok
3) Gunakan pihak ketiga bila perlu
4) Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam
bahasa kesehatan yang dapat dipahami oleh klien
dan orang tua
5) Berikan informasi pada klien tentang sistem
pelayanan kesehatan
EVALUASASI
● Evaluasi asuhan keperawatan sosiokultural dilakukan terhadap
keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai
dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai
dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang
mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien.
Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan keperawatan yang sesuai
dengan latar belakang budaya klien
TERIMAKAS
IH 

Anda mungkin juga menyukai