Manajemen Risiko
Dosen Pengampu: Hasan Al Banna, SEI., M.E
Disusun Oleh :
Rangkaian dari tiga perjanjian regulasi perbankan berurutan (Basel I, II, dan III) yang ditetapkan
oleh Basel Committee on Bank Supervision (BCBS).
Basel Accord dikembangkan selama beberapa tahun dimulai pada 1980-an. BCBS didirikan pada
1974 sebagai wadah kerjasama rutin antar negara anggotanya dalam hal pengawasan
perbankan. Dua tujuan fundamental dari the Basel Committee on Banking Supervision (BCBS)
adalah untuk memperkuat kerangka dasar budaya (soundness) dan stabilitas atas sistem
perbankan internasional.
Basel Accord mengacu pada serangkaian tiga pertemuan regulasi perbankan internasional yang
menetapkan persyaratan permodalan dan pengukuran risiko bagi bank-bank global.
Memastikan bahwa lembaga keuangan memiliki modal yang cukup untuk memenuhi kewajiban
mereka dan juga menyerap kerugia yang tidak terduga.
Basel Accord
1 Basel I
2 Basel II
3 Basel III
1 Basel I
Menciptakan adanya metodologi standar untuk menghitung kebutuhan
modal bank berdasarkan risiko yang dihadapi bank .
Sejarah Munculnya
Ba
1
potensi kerugian bank dan mencegah
l
se
se
weighting dimana setiap debitur
Ba
1 l
terjadinya risiko sistemik dikelompokkan dalam lima kategori
yang masing-masing memiliki bobot
risiko berbeda.
Basel 1
Sesudah Amandemen
CAR =
2
Basel II
Pada basel I,bank harus menyediakan kecukupan modal untuk menutup risiko kredit dan risiko pasar,
maka pada basel II kebutuhan modal ditambah dengan kebutuhan modal untuk menutup risiko
operasional. Pada Basel II terdapat konsep baru yang disebut dengan sistem 3 Pilar, yaitu ;
1.Pilar 1 kecukupan penyediaan modal minimum (Minimum Capital Requirements)
2.Pilar 2 proses pengawasan implementasi manajemen risiko bank (Supervisory Review Process)
3.Pilar 3 disiplin pasar atau ketentuan mengenai keterbukaan informasi (Market Discipline)
Basel II Bertujuan meningkatkan keamanan dan kesehatan sistem keuangan, dengan menitikberatkan
pada perhitungan permodalan yang berbasis risiko, supervisory review process, dan market discipline.
Pilar 1 Minimum Capital Requirements
CAR = x100% = Minimum 8%
Pilar 2 (Supervisory Review Process)
Proses review dari pengawas bank atau regulator atas metode pengukuran internal
yang dilaksanakan oleh bank, untuk menentukan kecukupan modal bank menutup
risiko kredit, pasar, dan operasional.
Mengatur risiko dan kebutuhan modal yang tidak termasuk dalam pilar 1 seperti
risiko suku bunga pada portofolio banking book, risiko konsentrasi kredit,
implementasi manajemen risiko bank atas pengelolaan risiko likuiditas, risiko
reputasi dan risiko lainnya, serta ketentuan mengenai pelaksanaan stress test agar
bank mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi krisis.
Pilar 3 (Market Discipline)
Pilar 3 mencakup kebutuhan atas public disclosure yang harus dilaksanakan bank.
Ketentuan keterbukaan bank dalam menguraikan mekanisme governance internal
dan eksternal untuk membantu pemegang saham, analisis pasar dan masyarakat
dalam menilai praktik implementasi manajemen risiko pada bank, dan
meningkatkan transparansi khususnya dalam hal kualitas portofolio aset bank, dan
kondisi profil risiko bank. Bank harus mengungkapkan berbagai informasi untuk
mendorong mekamisme pasar sehingga dapat mendukung fungsi pengawasan
bank. .
Pendekatan Perhitungan Modal Resiko Kredit Pada Basel II
Standardized Approach
Risk Weighted Asset (RWA) digunakan sebagai dasar untuk menghasilkan suatu Persamaan nilai
Asset (Asset Equivalent). Bobot risiko pada metode pendekatan Standardized Apporach (Risk Weight)
diberikan untuk kelas asset. Jika public credit grading tersedia dari lembaga rating, credit grade ini dapat
dimasukkan dalam standardized approach. Basel II memperbolehkan bobot risiko dihasilkan tergantung dari
peringkat risiko yang dikeluarkan oleh lembaga rating tersebut. Namun, rating yang dikeluarkan oleh
lembaga ratingtersebut harus sesuai dengan standard yang ditetapkan oleh Basel Committee.
Teori internal rating-based approach (IRB) dapat dipresentasikan dalam satu pendekatan. Namun,
dalam prakteknya terdapat 2 pendekatan yang mempunyai beberapa fitur yang sama, tetapi
diimplementasikan dengan cara yang berbeda. IRB Approach terbagi menjadi dua pendekatan :
a) Foundation IRB approach
b) Advanced IRB approach
Perbandingan
Basel I Basel II
•IFSB turut berperan juga dengan mengeluarkan pedoman baru untuk melengkapi Basel III tersebut agar standar-
standar yang diserap perbankan syariah sesuai dengan ajaran dan prinsip syariah.
•Keberadaan IFSB sangat strategis, untuk menstandarisasi perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah di
negeri ini sehingga standar operasi dan produknya sama secara internasional. Juga dapat dijalin kerja sama antar
lembaga keuangan syariah di dunia
Standar IFSB terkait Manajemen Risiko
Ikatan Bankir Indonesia. 2015. Manajemen Risiko 1. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ikatan Bankir Indonesia. 2015. Manajemen Risiko 2. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Novi Yushita, Amanita. 2008. Implementasi Risk Management Pada Industri Perbankan Nasional. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia Vol. Vi No. 1.
Maski, Ghozali. 2011. Implementasi Basel 1 Terhadap Tata Kelola Permodalan dan Risiko Kredit Perbankan di Indonesia.
Jurnal Aplikasi Manajemen. 9(3)
Fasa Muhammad Iqbal. 2016. Manajemen Resiko Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam .
1(2)
Solissa, Dian Nuriyah. Kesiapan Perbankan Syari’ah di Indonesia Dalam Penerapan Liquidity Coverage Ratio Basel III.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 1(2)
Suryanto, Dadang Agus. 2019. Pertumbuhan Kredit di Indonesia: Sebuah Analisis Kepatuhan Bank Terhadap Implementasi
Basel Accord I – III . Jurnal Akuntansi Riset. 11(2)
Ramadiyah, Riski. 2014. Model Sistem Manajemen Resiko Perbankan Syariah atas Transaksi Usaha Masyarakat. Jurnal
Kewirausahaan. 13(2)
Departemen Penelitian Dan Pengaturan Perbankan OJK. 2016. Kerangka Basel III: The Net Stable Funding Ratio (NSFR).
Consultative Paper
Kesma IBEC FEB UI. 2021. Rangkuman Manajemen Risiko Perbankan Islam.
Yushita, Amanita Novi. 2008. Implementasi Risk Management Pada Industri Perbankan Nasional. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia. Program Studi Pendidikan Akuntansi Unversitas Negeri Yogyakarta
Rahma, Aidia dkk. 2018. Konsep Dasar Bank Syariah. Universitas Negeri Jakarta. Makalah
Aryani Wulandari Citra dan Sari Lia Estika. Islamic Financial Service Board (IFSB) .
PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk. 2021. Kebijakan Manajemen Risiko
Otoritas Jasa Keuangan. 2017. Sejarah Standar Basel. https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/implementasi-
basel/Pages/Road-Map.aspx. Diakses pada 16 September 2021.
Islamic Financial Services Board. 2020. Defining New Standards in Islamic Finance. https://www.ifsb.org/. Diakses pada 16
September 2021
Yushita, Amanita Novi. (2008). Implementasi Risk Management Pada Industri Perbankan Nasional. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia. Vol. VI No 1. Hal 75-86.
THANK YOU
Mohon Maaf Apabila Ada Kekurangan Atau Kesalahan