Anda di halaman 1dari 22

VSD (Ventrikel Septum

Defek) PADA ANAK


Kelompok 2
Nama kelompok:

• Rossie Seftiani Mutia (201916600135)


• Ayu Denada Tri Laraswati (201916600
• Siti Khariza (20191660
Pengertian VSD

• VSD (Ventrikulare Septum Defek) adalah suatu keadaan dimana ventrikel tidak terbentuk
secara sempurna sehingga pembukaan antara ventrikel kiri dan kanan terganggu, akibat
darah dari bilik kiri mengalir ke bilik kanan pada saat systole.
• Ventrikel septum defek (VSD) merupakan penyakit jantung bawaan yang paling sering
ditemukan, yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang padaseptum interventrikuler,
dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum inter ventrikuler
semasa janin dalam kandungan, sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan
ataupun sebaliknya. Kelainan ini umumnya congenital, tetapi dapat pula terjadi karena
trauma.
Etiologi

• Faktor prenatal yang mungkin berhubungan dengan VSD:


• Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil.
• Gizi ibu hamil yang buruk , ibu yang alkaholik.
• Usia ibu di atas 40 tahun.
• Ibu yang menderita diabetes.
• Ibu peminum obat penenang.
• Faktor genetik ( endogen) :
• Anak yang lahir sebelumnya PJB.
• Ayah atau ibu PJB
• Kelainan kromosom( sindrom down)
• Lahir dengan kelainan bawaan lain.
Patofisiologi

Darah arterial mengalir dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan melalui defek pada septum intraventrikular.
Perbedaan tekanan yang besar membuat darah mengalir dengan deras dari ventrikel kiri ke ventrikel
kanan menimbulkan bising. Darah dari ventrikel kanan didorong masuk ke arteri pulmonalis. Semakin
besar defek, semakin banyak darah masuk ke arteri pulmonalis. Tekanan yang terus-menerus meninggi
pada arteri pulmonalis akan menaikan tekanan pada kapiler paru. Mula-mula naiknya tekanan kapiler
ini masih reversibel (belum ada perubahan pada endotel dan tunika muskularis arteri-arteri kecil paru),
tetapi kemudian pembuluh darah paru menjadi sklerosis dan akan menyebabkan naiknya tahanan yang
permanen. Bila tahanan pada arteri pulmonalis sudah tinggi danpermanen, tekanan pada ventrikel
kanan juga jadi tinggi dan permanen. VSD ditandai dengan adanya hubungan septal yang
memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel biasanya dari kiri ke kanan.
Lanjutan…..

Perubahan fisiologi yang terjadi sebagai berikut :


a. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan mengakibatkan aliran darah kaya oksigen
melalui defek tersebut ke ventrikel kanan.
b. Volume darah yang meningkat di pompa ke dalam paru,yang akhirnya dipenuhi
darah dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vaskuler pulmonar.
c. Jika tahanan pulomonar ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat menyebabkan
pirau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri
menyebabkan sianosis ( syndrome isenmenger)
Manifestasi klinis:

• Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gajala. Bising pada VSD tipe ini bukan
pansistolik,tapi biasanya berupa bising akhir sistolik tepat sebelum S2.
• Pada VSD sedang: biasanya juga tidak begitu ada gejala-gejala, hanya kadang-kadang
penderita mengeluh lekas lelah., sering mendapat infeksi pada paru sehingga sering
menderita batuk.
• Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada umur antara 1-3 bulan, penderita
menderita infeksi paru dan radang paru. Kenaikan berat badan lambat. Kadang-kadang
anak kelihatan sedikit sianosis gejala-gejala pada anak yang menderitanya, yaitu; nafas
cepat, berkeringat banyak dan tidak kuat menghisap susu.
Komplikasi

• Gagal jantung kronik


• Endokarditis infektif
• Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis pulmonary
• Penyakit vaskular paru progresif
• kerusakan sistem konduksi ventrikel
• Kelainan fungsi ventrikel
• Gagal jantung
• Obtruksi pembuluh darah pulmonal (Hipertensi Pulmonal)
• Aritmia
• Henti jantung
• 
Pemeriksaan penunjang

• EKG
• RADIOLOGI THORAX
• ECHOCARDIOGRAFI
PENATALAKSANAAN
1. Umum
• Tirah baring, posisi setengah duduk
• Penggunaan oksigen
• Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan dan elektrolit: Pembatasan cairan dan
garam. Dianjurkan pemberian cairan sekitar 70-80% (2/3) dari kebutuhan.
• Diet makanan yang berkalori tinggi
• Pemantauan hemodinamik yang ketat
• Hilangkan faktor yang pemberberat misalnya(demam, anemia, infeksi)
• Penatalaksanaan diet pada penderita yang disertai malnutrisi
Asuhan keperawatan VSD

1. Pengkajian
• Riwayat kesehatan: riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan saat kehamilan dan
riwayat kesehatan keluarga.
• Keadaan umum :
• Ukur barat badan,panjang badan,lingkar kepala secara teratur.
• Gambarkan secara umum ukuran dan bentuk tubuh,postur saat istirahat,adanya edema dan
lokasi.
• Bentuk wajah untuk melihat kelainan seperti : Syndrome Down.
Asuhan keperawatan VSD

2. Pemeriksaan Fisik
• Sistem pernafasan
• bentuk dada,simetris,adanya insisi,selang di dada atau penyimpa ngan lain.
• penggunaan otot-otot pernafasan tambahan : gerakan cuping hidung,retraksi sub sternal dan interkostal atau sub clavia.
• Tentukan rata-rata pernafasan dan keteraturannya.
• Auskultasi dan gambarkan bunyi nafas,kesamaan bunyi nafas, berkurangnya / tidak adanya udara nafas, stridor, crakles,
wheezing.
• Kaji adanya tangisan bila tidak di intubasi.
• Bila diintubasi catat ukuran pipa endotrakeal,jenis dan setting ventilator.
• Ukur saturasi oksigen dengan menggunakan oximetri pulse dan analisa gas darah.
Lanjutan….

• Sistem kardiovaskuler
• Tentukan denyut jantung dan iramanya.
• Kaji bunyi jantung termasuk murmur.
• Tentukan poin maksimum impuls ( PMI ),poin dimana bunyi jantung terdengar paling keras.
• Tentukan tekanan darah. Kaji warna kuku,membran mukosa bibir.
• Kaji warna kulit bayi atau anak ( mungkin dapat menunjukkan latar belakang masalah jantung,pernafasan
atau darah ). Sianosis, pucat, jaundice, mouting,
• Kaji nadi perifer,pengisian kapiler ( kurang dari 3 detik )
• Pastikan monitor,parameter dan alarm posisi “On”
Lanjutan…

• Pengkajian gastrointestinal
• Kaji adanya distensi abdomen,meningkatnya lingkar perut,kulit yang terang ( bright ),adanya
eritema dinding abdomen, tampaknya peristaltik, bentuk usus yang dapat dilihat,status
umbilikus.
• Kaji adanya tanda-tanda regurgitasi,waktu yang berhubungan dengan pemberian makan,bila
memakai NGT tentukan karakter, jumlah residu, warna, konsisten,PH vairan lambung.
• Palpasi area hati.
• Kaji bising usus,ada atau tidak ada.
• Gambarkan jumlah,warna,konsistensi feces.
Lanjutan….

• Pengkajian genitourinari
• Kaji bentuk abnormal dari genetalia.
• Kaji jumlah ( ditentukan oleh berat badan ), PH dan berat jenis untuk menggambarkan status cairan.
• Timbang berat badan ( tindakan yang paling sering dilakukan untuk mengkaji status cairan.
• Pengkajian neuromuskuloskelet
• Kaji gerakan bayi : random,bertujuan,twitching,spontan,tingkat akti fitas dengan stimulasi,evaluasi saat kehamilan dan persalinan.
• Kaji sikap dan posisi bayi/anak : fleksi ayau ekstensi.
• Observasi reflek moro,sucking,babinski,plantar dan reflek lain yang diharapkan.
• Tentukan tingkat respon
• Kaji adanya perubahan pada lingkar kepala ( bila ada indikasi ) ukuran, tahanan fontanel, dan garis sutura.
• Kaji respon pupil pada bayi yang usia kehamilannya lebih dari 32 minggu.
Lanjutan …

• Pengkajian kulit
• Kaji beberapa perubahan warna,daerah kemerahan,tanda iritasi,abrasi, khususnya dimana terdapat daerah penekanan oleh infus
atau alat yang lain kontak dengan bayi/anak,juga observasi dan catat bahan yang digunakan untuk perawatan kulit.
• Kaji tekstur dan turgor kulit : kering,lembut, dan lain-lain.
• Kaji adanya rash,luka kulit atau tanda lahir.
• Kaji kateter infus dan jarum yang digunakan dan observasi adanya tana infiltrasi.
• Kaji adanya infus parenteral : lokasi;arteri,vena perifer, umbilical, sentral. Jenis infus (bat, saline, dektrose, elektrolit, lemak, TPN ).
• Temperatur
• Kaji suhu kulit dan axilla.
• Kaji hubungan dengan suhu lingkungan.
Lanjutan ….

• Faktor Prenatal
• Ibu menderita infeksi : rubella.
• Ibu alkoholisme
• Umur ibu lebih dari 40 tahun.
• Ibu menderita penyakit diabetes yang memerlukan insulin.
• Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.
• Faktor Genetik
• Anak yang lahir sebelumnya PJB.
• Ayah / ibu menderita PJB.
• Kelainan kromosom misalnya Sindrom Down.
• Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
Asuhan keperawatan VSD

3. Diagnosa Keperawatan
• Penurunan curah jantung b/d Malformasi jantung
• Gangguan pertukaran gas b/d kongesti pulmonal.
• Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan rasio ventilasi perfusi.
• Gangguan tumbuh kembang b/d tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke jaringan.
• Kerusakan integritas kulit b/d edema dan gangguan perfusi jaringan.
• Ansietas b/d status hospitalisasi anak, kurang pengetahuan orang tua tentang kondisi anaknya.
Asuhan keperawatan VSD
4. Intervensi Keperawatan
• Penurunan curah jantung b/d malformasi jantung
• Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan kulit. Rasional : Penurunan curah
jantung dapat menunjukan menurunnya nadi perifer. Pucat menunjukan menurunnya perfusi perifer sekunder terhadap
tidak adekuatnya curah jantung.
• Tegakkan derajat sianosis (sirkumoral, membrane mukosa, clubbing). Rasional : Sianosis dapat terjadi sebagai refraktori
GJK. Area yang sakit sering berwarnabiru atau belang karena peningkatan kongesti vena.
• Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, tachikardia, tachipnea, sesak, lelah saat minum susu, periorbital edema, oliguria)
Rasional : Tanda-tanda CHF merupakan indikator penilaian terhadap adanya gagal jantung dan untuk menentukan
intervensi selanjutnya.
• Berkolaborasi dalam pemberian digoxin order, dengan menggunakan teknik pencegahan bahaya toksisitas.
Rasional : Insiden toksisitas tinggi (20%) karena sempitnya batas antara rentang terapeutik dan toksik. Digoxin harus
dihentikan pada adanya kadar obat toksik, frekuensi jantung lambat.
• Berikan pengobatan untuk menurunkan after load. Rasional : Obat digunakan untuk meningkatkan volume sekuncup,
memperbaiki kontraktilitas dan menurunkan kongesti.
• Berikan diuretika sesuai indikasi. Rasional : Tipe dan dosis diuretic tergantung pada gagal jantung. Penurunan pre load
paling banyak digunakan dalam mengobati pasien dengan curah jantung relative normal ditambah dengan gejala kongesti.
Lanjutan…

• Gangguan pertukaran gas b/d kongesti pulmonal


• Monitor kualitas dan irama pernapasan. Rasional : Jalan napas yang kolaps dapat menurunkan jumlah alveoli yang
berfungsi, secara negative mempengaruhi pertujaran gas.
• Berikan posisi semi fowler pada anak. Rasional : Menurunkan konsumsi atau kebutuhan oksigendan mempermudah
pernapasan yang meningkatkan kenyamanan fisiologi dan psikologi.
• Anjurkan kepada klien untuk istirahat yang cukup. Rasional : Istirahat akan membantu respon klien terhadap aktivitas dan
kemampuan berpartisipasi dalam perawatan.
• Anjurkan klien untuk batuk efektif, napas dalam. Rasional : Membersihkan jalan napas dan memudahkan aliran oksigen.
• Berikan oksigen jika ada indikasi. Rasional : Meningkatkan konsentrasi oksigen alveolar, yang dapat memperbaiki atau
menurunkan hipoksemia jaringan.
• Berikan obat diuretika seperti lasix. Rasional : Menurunkan kongesti alveolar, meningkatkan pertukaran gas.
Lanjutan…
• Intoleran aktifitas b/d kelemahan
• Periksa tanda vital sebelum dan selama aktivitas, terutama bila pasien menggunakan vasodilator
atau diuretik. Rasional : Tanda-tanda vital dapat berubah setelah melakukan suatu aktivitas efek
akibat obat (vasodilatasi), perpindahan cairan (diuretik) dapat mempengaruhi fungsi jantung.
• Ijinkan anak untuk beristirahat, dan hindarkan gangguan pada saat tidur. Rasional : Dengan
memenuhi istirahat tidur dapat menghemat energi dan membantu keseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
• Anjurkan untuk melakukan permainan dan aktivitas ringan. Rasional : Dengan permainan dan
aktivitas ringan dapat mencegah kerja jantung secara tiba-tiba.
• Berikan periode istirahat setelah melakukan aktivitas. Rasional : Memenuhi kebutuhan aktivitas atau
permainan anak tanpa mempengaruhi stress miokard atau kebutuhan oksigen yang berlebihan.
• Hindarkan suhu lingkungan yang terlalu panas atau dingin. Rasional : Suhu lingkungan yang panas
atau dingin dapat mengganggu rasa aman nyaman anak sehingga ia sering malas untuk beraktivitas.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai