Anda di halaman 1dari 7

DEVELOPMENT OF BLUE

OCEAN STRATEGY
Segera setelah ditemukan, Blue Ocean Theory menjadi salah satu teori paling terkenal dalam wilayah
administrasi bisnis. Dan, teori tersebut terus dikembangkan oleh penciptanya, Kim & Mauborgne.

2004
• Menawarkan BOS untuk membantu perusahaan membangun brands dan menciptakan brand equity yang dapat bertahan dalam beberapa dekade.

2005
• Menjabarkan demand dalam BOS dan alasan pentingnya strategi dalam bisnis, serta perbedaan strategi dan inovasi. Meskipun BOS perbeda dengan
inovasi, namun suatu strategi yang tepat dapat memenangkan nilai inovasi.

2007
• Penggunaan strategi untuk menjabarkan faktor-faktor persaingan dan bagaimana menciptakan kebaruan untuk new demand market.

2009
• Mendiversifikasi bisnis dalam berbagai industri, lingkungkan persaingan dan struktur perusahaan
PORTER’S FIVE FORCES
THEORY
Five Competitive Forces menentukan seberapa menguntungkan suatu industri
dan dampaknya terhadap formulasi strategi.

Porter (2008) mengembangkan teori kekuatannya dan


melengkapinya lebih detail untuk memenuhi permintaan
akan aplikasi di berbagai industri.
1. Ancaman dari pendatang baru
2. Kekuatan tawar-menawar pemasok
3. Daya tawar pelanggan
4. Ancaman dari produk subitusi
5. Persaingan kompetitif dalam suatu industri
DEVELOPMENT OF FIVE
FORCES THEORY
Five forces adalah alat yang sangat berguna untuk mengalisis lingkungan kompetisi. Namun di awal
ditemukannya belum mempertimbangkan inovasi teknik, model bisnis terbaru serta loyalitas pelanggan.

Maka, beberapa peneliti melakukan berbagai pengembangan, yaitu:


 Brandenburger (1995), Grove (1995), Gordon (1997), Rugman & Verbeke (2000) & Karagiannopoulos
(2005)
Pemerintah mempengaruhi Five Forces baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai kekuatan ke enam.

 Burton (1995),Karagiannopoulos (2005)


Mengusulkan Teknologi Informasi sebagai kekuatan tambahan di Teori Porter

 Narayanan dan Fahey (2005)


Menggandakan kerangka lima kekuatan dan mengabaikan konteks kelembagaan di negara berkembang

 Porter (2008)
Porter berpendapat bahwa tingkat pertumbuhan industri, teknologi & inovasi, pemerintahan, dsb. tidak terlalu kuat pengaruhnya untuk
dijadikan sebagai kekuatan pelengkap, namun lebih cocok dianggap sebagai faktor.
APLIKASI PADA SELULER 3G
CHINA
Five Forces digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi daya saing perusahaan seluler 3G China.
Kemudian akan dilanjutkan dengan strategi Blue Ocean
Strategy untuk menganilis persaingan sebenarnya.
KERANGKA TEORI
INTEGRATIF
Teori Five Forces Porter digunakan untuk mengetahui situasi pasar
telekomunikasi seluler 3G China saat ini. Kemudian, strategi Blue Ocean
digunakan untuk kerangka kerja (dengan beberapa improvisasi), sebagai
berikut:
Analisis Lima Kekuatan Porter

Penelitian Kuesioner

Kerangka empat tindakan

Eliminasi-Reduksi-Peningkatan-Pembuatan jaringan

Analisis IPA (Importance Performance Analysis)

Manajemen strategi pada pasar baru


RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana lingkungan kompetitif industri telekomunikasi
seluler 3G China?
2. Apa faktor penting yang berpengaruh terhadap daya saing
operator 3G China berdasarkan opini pelanggan?
3. Bagaimana cara menerapkan Blue Ocean Strategy untuk
industri seluler 3G China?
METODOLOGI PENELITIAN
• Survei Kuesioner
Survei kuesioner termasuk metodologi penelitian kuantitatif guna
mendapatkan informasi spesifik terkait rumusan masalah. Kualitas
kuesioner bergantung desain pertanyaan dan pemilihan sampel
(narasumber).
Dalam perancangan kuesioner, langkah yang digunakan yaitu :
1. Desain Konten
Desain didasarkan pada analisis Lima Kekuatan Porter. Kuesioner terdiri dari 20
pertanyaan.

2. Masalah kuesioner
Pengajuan kuesioner dilakukan melalui situs website profesional China, yaitu
www.askform.cn atau www.askform.cn/71832-78151.aspx/

Anda mungkin juga menyukai