Anda di halaman 1dari 30

PENDEKATAN

KONSELING

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Pokok Bahasan

Karakteristik remaja dan dewasa awal


Penasehatan pada remaja dan dewasa awal
Definisi konseling
Faktor-faktor yang mempengaruhi konseling
Bentuk bentuk konseling: keluarga, belajar,
sosial, pribadi

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


KARAKTERISTIK REMAJA
DAN DEWASA AWAL

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


MAHASISWA

MAHASISWA JUNIOR/TAHUN AWAL


MAHASISWA SENIOR/TAHUN AKHIR

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Masalah Mahasiswa
Junior/Tahun Awal

 Penyesuaian diri dengan lingkungan baru  dunia SMA berbeda


dengan perkuliahan. Fleksibilitas jadwal, cara mengajar dosen, cara bergaul
di kampus, lingkungan pergaulan yang makin beragam
 Identitas diri  Yakinkah dengan jurusan yang diambil??, gaya hidup,
gaya berpenampilan, lingkungan pergaulan
 Attachment vs autonomy  Remaja memiliki keinginan kuat untuk mulai
mandiri, tidak terikat pada orangtua tetapi masih merasa bingung
menghadapi dunia barunya misal kos tapi rindu orangtua, ingin tidak diatur
tapi belum mampu mengelola hidup dengan baik
 Akomodasi tuntutan lingkungan  mahasiswa adalah akademisi (belajar
vs bersenang-senang. Kuliah vs kegiatan kemahasiswaan, dll), tuntutan
orangtua

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Prinsip kepenasehatan
pada mahasiswa
“Junior”

 Remaja butuh didengar, tidak terlalu banyak dinasehati.  ingat prinsip imaginary audience!
 Posisikan diri sebagai pendamping, membantu untuk membangun hubungan sosial yang sehat dan
terampil dalam memecahkan masalah. Ajak untuk meninjau resiko dari keputusannya!
 Perkuat hubungan dengan remaja dengan menyelami dunia remaja. Update dengan trend pada
remaja, misal terkait dengan bahasa gaul, media sosial, dll. Bermanfaat untuk membangun rapport

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Prinsip kepenasehatan
pada mahasiswa
“Junior”

 Mampu menjaga rahasia serta kepercayaan remaja. Kecuali jika dosen PA mengetahui
remaja akan melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri misal bunuh diri, dosen
PA harus menyampaikan informasi tersebut pada orangtua atau ahli yang berkompeten
 Manfaatkan jaringan pertemanan remaja. Teman sebaya merupakan informan yang baik,
serta dimanfaatkan untuk saling mendukung satu sama lain

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Kepenasehatan pada mahasiswa
“senior”

 Transisi dalam kehidupan akan


menimbulkan berbagai konflik yang
dapat mengganggu proses adaptasi
 Tugas dosen PA  memaksimalkan
perkembangan dan kemampuan
memecahkan masalah pada
mahasiswa dan membantu
mahasiswa mengeksplorasi berbagai
area dalam kehidupan yang
dirasakan tidak berfungsi dengan
baik
Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya
Kepenasehatan pada mahasiswa
“senior”

 Informasi yang digali biasanya


mencakup masalah yang dihadapi,
sejarah dari masalah tersebut, sejarah
psikososial (latar belakang keluarga,
peristiwa signifikan)
 Dosen PA diharapkan memiliki
pengetahuan dalam berbagai bidang,
terutama masalah orang dewasa
misalnya masalah pernikahan,
pengasuhan, dll

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Permasalahan Mahasiswa Tahun
Akhir/Senior

 Isu kritis pada dewasa awal adalah intimacy vs


isolation yang biasanya akan menimbulkan
masalah pergaulan dengan lawan jenis  patah
hati, bertepuk sebelah tangan, pasangan tidak
direstui, perbedaan SARA, tidak percaya diri
sehingga tidak dapat pasangan, menikah saat
kuliah, dll
 Masalah ekonomi  keterbatasan dana untuk
menyelesaikan kuliah, ingin segera bekerja, bekerja
part-time sehingga mengganggu kuliah, dsb
 Tanggung jawab sosial  ingin menikah tapi belum
lulus, skripsi tidak segera selesai, dll

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


DEFINISI KOSELING

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


KONSELING
KONSELING BUKANLAH
“KOTAK AJAIB” YANG
MEMBERIKAN SOLUSI
MASALAH MAHASISWA

PROSES BELAJAR,
PENGENALAN DIRI,
PENGEMBANGAN DIRI

PEMBUATAN KEPUTUSAN
DAN TINDAKAN

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Definisi Konseling

 Smith (dalam Shertzer & Stone,1974)


 Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan
 Bantuan diberikan dengan menginterpretasikan fakta-fakta atau data,baik mengenai
individu yang dibimbing sendiri maupun lingkungannya,khususnya menyangkut
pilihan-pilihan dan rencana-rencana yang dibuat.
 Mc. Daniel (1956)
 Konseling merupakan rangkaian pertemuan antara konselor dengan klien.
 Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi.
 Tujuan pemberian bantuan itu adalah agar klien dapat mandiri mengambil keptusan
sendiri, menyesuaikan dirinya,baik dengan diri sendiri maupun dengan
lingkungan.

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KONSELING

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES KONSELING (OKUN 1987)

Helper Helpee
Environment Environment

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
KONSELING

 Shertzer and Stone :keberhasilan/ kegagalan


proses konseling (sudut klien):
1.Kepribadian klien
2.Harapan klien
3.Pengalaman/ pendidikan klien

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Inisiatif
Motivasi untuk berubah
Tidak semua klien memiliki keinginan sendiri
( voluntary and self refered)
Ada yang enggan (reluctant) dalam sesi konseling,
biasanya yang dirujuk oleh orang ketiga (misal
dosen)
Klien yg resistent, klien yang tidak mau / menolak
perubahan sering mengatakan “nggak tahu….”

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Bentuk resistensi
Kategori Definisi Bentuk
Response quantity Klien membatasi jmlh info Silence, minimum
resiistance pd konselor talk, verbosity
Response content Mbatasi tipe info yg Intellectual talk, small
resistance diberikan talk, rhetorical
question, emotional
display

Response style Memanipulasi cara Discounting, editing,


resistance mengkomunikasikan info forgetting, false
promising
Logistic management Melanggar aturan dasar Poor appointment
resistance konsel keeping, payment
delay

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Faktor yang memengaruhi konseling

Setting fisik

 Merujuk pada tempat, suhu, suasana, jarak antara


konselor dan konselee, pengaturan perabot

 Jangan ada yang mengganggu pada saat konseling.


Pasang tanda dilarang masuk

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Faktor yang memengaruhi
konseling

Kualitas klien
 Karakteristik klien
Yang disukai oleh konselor : muda, menarik,
komunikatif, intelligent
Yang tidak disukai : tua, tidak cerdas, tidak
komunikatif, perilaku tidak menyenangkan
 Kesiapan klien

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


MASALAH PADA
KONSELORNYA

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


MACAM-MACAM
KONSELING

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya
Sesi konseling tunggal atau
multiple

 Menurut penelitian Slavin dan Warner (1996, dalam Geldard&


Geldard, 2010), konseling jangka pendek atau sesi konseling
tunggal lebih sesuai dengan cara hidup anak muda, sehingga lebih
direkomendasikan untuk dilakukan
 Walaupun sesi konseling bersifat tunggal, konselor sebaiknya
menyadari bahwa sesi pertama bisa juga menjadi sesi terakhir,
sehingga setiap sesi konseling harus bersifat UTUH. Artinya semua
fungsi dan tahap konseling tetap dilakukan.
 Sesi konseling tunggal diharapkan dapat memberi manfaat
bahkan jika mahasiswa tidak kembali lagi pada pertemuan
selanjutnya.
Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya
Sesi konseling tunggal atau
multiple

 Bila konselor merasa mahasiswa membutuhkan sesi lebih


panjang / lebih dari sekali, tawarkan kepada mahasiswa
 Mahasiswa diberikan pilihan dan boleh memilih apakah akan
datang atau tidak pada sesi berikutnya
 Jika pilihan tidak ditawarkan (dipaksa harus datang) dapat
menimbulkan resistensi terhadap proses konseling di masa
mendatang

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


2. KONSELING KELOMPOK

Konseling kelompok adalah proses konseling yang dilakukan


dalam setting kelompok, dimana konselor berinteraksi dengan
konseli dalam dinamika kelompok untuk memfasilitasi
perkembangan individu dan atau membantu individu dalam
mengatasi masalah yang dihadapinya secara bersama-sama
untuk membantu, memberi umpan balik dan pengalaman

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


KONSELING ONLINE vs KONSELING
TATAP MUKA

 Salah satu definisi konseling adalah “bentuk pemberian


bantuan yang diberikan konselor kepada individu (klien)
yang memiliki masalah dg cara bertatap muka (face to
face) antara konselor dan kliennya.”
 Sesuai perkembangan jaman, e-counseling telah banyak
dilakukan melalui email, telpon, webcam, messaging di
berbagai negara
Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya
Konseling tatap muka eCounseling
Penelitian juga membuktikan e-counseling
Telah terbukti efektif selama bertahun-tahun
dapat berlangsung efektif, bahkan kadang
melalui penelitian (termasuk pembangunan
lebih efektif daripada konseling tatap muka
rapport)
(termasuk pembangunan raport)

Klien memiliki waktu 45 – 50 menit untuk Klien memiliki waktu tidak terbatas untuk
menceritakan kisahnya menceritakan detil ceritanya melalui email

Stigma sosial dapat dihindari karena


Klien akan terlihat oleh orang lain sedang
individu tidak nampak di tempat konseling
mengunjungi kantor konseling
(lebih rahasia)

Klien dan konselor harus bertemu pada waktu


Klien dan konselor tidak harus bertemu di
dan lokasi yang telah ditentukan, biasanya jam
tempat dan waktu tertentu, lebih fleksibel
kantor Senin-Jumat

Lebih sulit bagi yang sedang sakit atau tidak


Lebih mudah diakses
immobile
Klien mungkin merasa cemas untuk bertemu Karena tidak terlihat, klien lebih merasa
secara langsung aman

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya


Konseling tatap muka eCounseling
Ideal untuk klien yang lebih senang
Ideal untuk klien yang lebih mampu
berkomunikasi secara tertulis (melalui teks
berkomunikasi verbal
atau email)

Klien merasa ada situasi jeda (tidak tahu Dengan email, tidak ada jeda dalam
harus bicara apa) dalam sesi percakapan

Klien dapat merasa terintimidasi oleh konselor Perasaan terintimidasi oleh konselor lebih
misal karena penampilan, ras, agama, dll rendah

Karena tertulis, klien dapat menyimpan


Klien mungkin melupakan nasehat, arahan
tulisan (hasil chat atau email) sehingga
dan komitmen pada suatu sesi
mudah mengingat kembali

Empati dan perilaku dapat dibuat-buat


Empati dan perilaku tampak lebih nyata sehingga progress pun bisa tidak diketahui
secara pasti
Lebih sulit menggali informasi pada klien
Informasi langsung dapat digali yang kurang mampu menuliskan masalah
secara detil
Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya
TERIMAKASIH

Badan Konseling Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai