Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERTUMBUHAN TANAMAN
 Pertumbuhan tanaman yang optimal didukung olah faktor-faktor penentu
yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Faktor-faktor tersebut
dipilahkan menjadi dua yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.

 1. Faktor genetik.
 2. Faktor Lingkungan.
 a. Suhu
 b. Penyediaan lengas
 c. Cahaya Matahari.
 d. Susunan Udara
 e. Kondisi Fisik Tanah
 f. Sifat Kimia Tanah
 g. Faktor Biotik
 h. Ketersediaan Unsur Hara
dan Zat Racun

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 1


1. Faktor genetik.
 Penggunaan varietas unggul yang mempunyai kemampuan
berproduksi lebih banyak membawa konsekuansi mampu
menyerap unsur hara lebih banyak pula, selain mempunyai
ketahanan yang lebih besar terhadap hama dan penyakit.
 Yang dimaksud faktor genetik ialah sifat-sifat dalam tanaman itu
sendiri yang diwarisi secara berturun dari indukya, yang
memberikan kemampuan tubuh dan berproduksi dari suatu
tanaman dalam kondisi lingkungan yang ada.
 Dalam kondisi yang sama, tanaman jenis unggul dan tanaman
yang bukan unggul akan berbeda pertumbuhan dan kemampuan
berproduksinya. Secara lebih jauh tentang faktor genetik ini
dibagi dalam cabang ilmu genetika dan pemuliaan tanaman.

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 2


2.Di depanFaktor

Lingkungan.
telah dibatasi bahwa faktor lingkungan adalah faktor
yang non adaphis yaitu yang tidak dikendalikan oleh manusia dan
tentu saja selain faktor genetik, sehingga faktor lingkungan
adalah semua faktor di luar tanaman yang mempengaruhi
kehidupan tanaman yang meliputi :
 a. Suhu
 Suhu merupakan ukuran intensitas panas. Suhu bumi yang
terendah - 2730C sampai ribuan derajat. Rentang suhu yang
memungkinkan adanya kehidupan sangat terbatas yaitu antara
-250C s/d 750C, namun suhu yang ideal bagi tanaman adalah
lebih terbatas lagi yaitu 150 s/d400C. Diluar kisaan tersebut,
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
 Secara langsung suhu mempengaruhi fotosintesa, respirasi,
permeabilitas dinding sel, aktifitas enzim, penyerapan unsur hara
dan air, transpirasi dan koagulasi protein, yang kesemuanya
mencakup arti pertumbuhan tanaman.

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 3


b. Penyediaan lengas
 Ketersediaan lengas didalam tanah sangat penting bagi
kelangsungan hidup tanaman. Secara langsung tanaman
menyerap lengas untuk aktifitas fisik, kimia dan biologi. Didalam
tubuh tanaman lengas (air) dibutuhkan untuk sintesa karbohidrat
dalam proses asimilasi, memelihara kondisi hidrasi protolast,
penguat jaringan.
 Secara tidak langsung sebagai stabilisator suhu dan kelembaban
tanah, sehingga aktifitas mikroorganisme terjamin
kelangsungannya di daerah perakaran.
 Lebih penting lagi air berperan sebagai sarana pengangkut ion
kedalam tubuh tanaman melalui akar, sehingga penyerapan hara
hanya terjadi bila ada zat pelarut yaitu air.
 Apabila kandungan lengas sangat sedikit sehingga terikat kuat
oleh zarah tanah, maka tanaman tidak mampu
memanfaatkannya. Keadaan ini bila berlangsung cukup lama,
tanaman menjadi layu dan tak dapat dipulihkan lagi dengan
pemberian air. Keadaan demikian dinamakan titik layu permanen.

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 4


c. Cahaya Matahari.
 Peranan cahaya matahari demikian besar bagi kehidupan tanaman, terutama yang
berasimilasi. Kualitas, intersitas dan lama penyinaran mempunyai peranan yang
sama pentingnya.
 Kualitas cahaya matahari dengan spektrum yang lengkap secara umum lebih
bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman daripada cahaya yang terfiltrasi sehingga
spektrum tertentu tidak sampai ke tanaman.
 Intensitas cahaya berperan dalam pertumbuhan tanaman yang ternyata berbeda-
beda tanaman tidak sama kebutuhan akan intersitas cahaya. Setiap jenis tanaman
memberikan tanggapan yang khas akan intensitas cahaya itu. Jenis tanaman
tertentu apabila ternaungi akan tidak maksimal produksinya akibat photosintesa
terhalangi, namun jenis lain justu perlu naungan agar tidak terhambat
pertumbuhannya.
 Lama periode penyinaran juga mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman. Oleh sifat ini dikenal istilah “photoperiodisme”.
 Atas dasar tanggapannya terhadap lama penyinaran, tanaman dipilahkan menjadi
golongan tanaman berhari pendek, tanaman berhari panjang dan tanaman yang
tidak terpengaruh oleh lama penyinaran.
 Tanaman berhari pendek hanya akan berbunga apabila lama penyinaran lebih
pendek daripada periode kritisnya, misal : tanaman tembakau. Tanaman berhari
panjang akan berbunga jika lama penyinaran lebih lama daripada periode kritisnya,
misal : kacang-kacangan dan padi-padian. Tanaman golongan terakhir adalah
“indeterminate” contohnya kapas. Golongan ini tak terpengaruh oleh lama
penyinaran.

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 5


d. Susunan Udara
 Tanaman untuk berasimilasi membutuhkan CO2 yang harus
tersedia di udara atmosfer. Selain itu tanaman juga perlu
berrespirasi dengan membutuhkan O2.
 Di siang hari, ketika terjadi penyinaran oleh matahari, tanaman
berhijau daun membutuhkan CO2 sebagai bahan pembentuk zat
gula, sedangkan O2 dikeluarkan akibat reaksi photosintesa ini.
Pada setiap saat tanaman membutuhkan O2 untuk pernafasan.
 Susunan udara pada siang hari apabila kadar CO2 rendah,
berakibat terhambatnya fotosintesis.
 Kualitas atmosfer disekitar tanaman dalam beberapa hal dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, terutama gas yang
bersifat meracun seperti : CO dan F. Bahaya ini kini banyak
disebabkan oleh gas limbah industri.

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 6


e. Kondisi Fisik Tanah
 Kondisi fisik tanah mempengaruhi perkembangan akar tanaman.
Tanah yang keras dan mempat sulit ditembus akar, sehingga
perkembangan akar terhambat. Tanah yang sangat porous,
sangat cepat meloloskan air, berakibat tanaman induk
kekurangan air. Walaupun perkembangan akar terjamin mudah.
 Tanah yang mampat, kurang menyediakan pori-pori,
menyebabkan kurangnya tersedia udara di daerah perakaran,
sedangkan akar juga perlu O2, selain mikroorganisme yang
bersifat aerob.
 Jenis tanaman tertentu mampu mengambil oksigen dari udara
walaupun akar tergenang air, misal : padi sawah, namun tanaman
tembakau misalnya akar segera layu bila tanah terpenuhi air
dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 7


f. Sifat Kimia Tanah
 Beberapa sifat kimia tanah yang penting dalam menentukan
tahana kesuburan tanah, yang pertama adalah pH. Secara lebih
mendalam dibahas dalam bab tersendiri di belakang. Secara
langsung pH, mempengaruhi perkembangan akar. Pada pH yang
terlalu masam ataupun alkalis, akar mengalami gangguan fungsi.
Idealnya pH yang optimal ialah disekitar netral.
 Secara tidak langsung pH, mempengaruhi kelarutan unsur hara
dalam larutan tanah, sehingga mempengaruhi tingkat
ketersediaannya bagi tanaman. Misal pada pH alkalis Ca dan Mg
banyak tersedia, sedangkan pada pH masam Fe dan Al banyak
terlarut yang dapat meracuni tanaman.
 Sifat kimia lainnya adalah kapasitas pertumbuhan kation,
kejenuhan basa dan yang paling penting adalah tingkat
ketersediaan unsur hara.

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 8


g. Faktor Biotik
 Faktor Biotik ialah faktor tanaman itu sendiri yang berkaitan
dengan tanggapan atas perubahan kondisi lingkungan baik secara
alam maupun oleh perbuatan manusia.
 Pemupukan yang terlalu berlebihan, sangat merangsang
pertumbuhan tanaman yang diawali dengan pertumbuhan
vegetatif yang hebat. Keadaan ini merupakan hal yang membuat
lebih nyaman bagi perkembangan organisme penyebab penyakit.
Ketidakseimbangan unsur hara yang tersedia merupakan
penyebab tanaman lebih peka terhadap hama dan penyakit.
Tanaman tebu yang berlebihan N, batangnya lebih empuk
sehingga lebih peka terhadap hama penggerak batang. Penyakit
“loaf blight” pada jagung meningkat bila tanah berlebihan kapur,
penyakit ini akan berkurang bila diberi pupuk kalium.
 Hama yang menyerang akar, misalnya nematoda dapat
mengurangi kemampuan tanaman menyerap unsur hara,
sehingga diperlukan pupuk yang lebih banyak lagi, karena terjadi
kekurang efisien dalam penyerapan unsur hara.
 Banyaknya gulma juga mengurangi serapan unsur hara bagi
tanaman.

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 9


h. Ketersediaan Unsur Hara
dan Zat Racun
 Unsur hara diartikan sebagai ion atau molekul yang terserap oleh
tanaman untuk keperluan faal atau fisiologisnya. Berdasarkan
jumlahnya unsur hara dipilahkan atas unsur hara makro yaitu yang
diserap dalam jumlah banyak yang dicirikan kadarnya dinyatakan
dalam persen berat kering biomasa tanaman, dan unsur hara
mikro diserap dalam jumlah sedikit dengan pencirian kadarnya
dinyatakan dalam berat kering biomasa tanaman.
 Berdasar fungsi dan peranannya dalam tanaman, dikenal unsur
hara esensiil dan non esensiil.
 Pembicaraan tentang konsep esensialitas dan macam-macam
unsur hara, di bab tersendiri.
 Tidak semua unsur ini di dalam tanah bermanfaat atau diperlukan
oleh tanaman, tetapi ada beberapa unsur yang keberadaannya di
dalam tanah justru mengganggu, bahkan dapat mematikan, unsur
demikian dinamakan zat racun, baik meracun bagi tanaman itu
sendiri atau meracun bagi hewan dan manusia yang makan produk
tanaman tersebut. Contoh Pb, Ni, As dan Al. Unsur hara pun yang
berlebihan diserap tanaman dapat meracun, misal : Fe, Mo, B, Cu.

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 10


Ringkasan Materi
 Pertumbuhan tanaman yang optimal didukung olah faktor-faktor
penentu yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Faktor-
faktor tersebut dipilahkan menjadi dua yaitu faktor genetik dan
faktor lingkungan.

 1. Faktor genetik.
 2. Faktor Lingkungan.
 a. Suhu
 b. Penyediaan lengas
 c. Cahaya Matahari.
 d. Susunan Udara
 e. Kondisi Fisik Tanah
 f. Sifat Kimia Tanah
 g. Faktor Biotik
 h. Ketersediaan Unsur Hara
dan Zat Racun

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 11


Ringkasan Materi lanjutan
Latihan Soal:
1. Sebutkan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman !
2. Jelaskan faktor genetik dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman !

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 12


Referensi
 Wajib :
 1. Brady, N.C., 1974, The Nature and Properties of Soil,
MacmillanPublishing Co.Ind. 8 th.Ed. New York.639 h.
 2. Goesmono Soepardi, 1979. Masalah Kesuburan Tanah
di Indonesia.Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
IPB, Bogor.
 3. Sanchez, P.A. 1976. Properties and Management of
Soils in The Tropics. John Filley and Sons. New York-
London-Sidney-Toronto. 619 h.
 Tambahan :
 1. Tisdale, S.L., and W.L. Nelson, 1975. Soil Fertility and
Fertilizers. Macmillan Publishing Co. Inc. 694 h.
 2.Thompson, L.M., and F.R. Troch, 1975. Soils and Soil
Fertility. Tata Mc. Graw Hill Publishing Co. Ltd. New Delhi.
495 h.

Kesuburan Tanah 3 Jurusan Ilmu Tanah - UPN[V]Yk 13

Anda mungkin juga menyukai