Saraf
Saraf
SARAF
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Foto Resep
Skrinning Administrasi
PADA RESEP
No. URAIAN
ADA / TIDAK KET
Inscription
Identitas dokter:
1 Nama dokter Ada dr. YH, Sp.N
2 SIP dokter Ada
3 Alamat dokter Ada
4 Nomor telepon Ada
5 Tempat dan tanggal penulisan resep Tidak ada
Invocatio
6 Tanda resep diawal penulisan resep (R/) Ada
Prescriptio/Ordonatio
7 Nama Obat Ada
8 Kekuatan obat Tidak lengkap
9 Jumlah obat Ada
Signatura
10 Nama pasien Ada Zulfahmi
11 Jenis kelamin Ada Laki-laki
12 Umur pasien Ada 52 tahun
13 Barat badan Tidak ada
14 Alamat pasien Tidak ada
15 Aturan pakai obat Ada
16 Iter/tanda lain Tidak ada
Subscriptio
17 Tanda tangan/paraf dokter Tidak ada
Skrining Farmasetik
Kekuatan
Bentuk
No Nama Obat sediaan di Dosis Jumlah Dosis Terapi
sediaan
resep
• Celecoxib memiliki aktivitas penghambatan 10-30 kali lipat lebih besar terhadap
COX-2 dibandingkan dengan COX-1, dan hanya menghambat COX-1 secara
minimal pada konsentrasi terapeutik. Celecoxib juga mempertahankan lebih banyak
kemampuan untuk menghambat COX-1 dibandingkan dengan golongan -coxib lain;
Namun, konsekuensi dari hal ini berkaitan dengan kemanjuran terapeutik dan
toksisitasnya tidak dipahami dengan baik.
Penyimpanan
• Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung
dan tempat yang lembap.
Efek Samping
• Hipersensitivitas
• Rasa kantuk
Eperison
Indikasi :
• untuk spasme otot, paralisis spastik, dan gejala miotonik pada berbagai penyakit.
Eperisone diberikan dengan dosis 50mg sebanyak tiga kali sehari setelah makan,
dapat ditingkatkan atau diturunkan sesuai gejala dan usia.
Mekanisme Kerja :
• Menghambat jalur reflek nyeri dan menyebabkan vasodilatasi, menaikkan aliran
darah yang menyebabkan penghambatan dari jalur reflek nyeri.
Farmakokinetik
Eperison dikonsumsi secara per oral dan diserap di saluran pencernaan.
Absorbsi
Eperison diserap di saluran pencernaan dan mencapai puncak konsentrasi plasma 1,6-1,9 jam setelah konsumsi.
Distribusi
Setelah diserap di saluran pencernaan, eperisone melalui first-pass di hepar sebelum akhirnya terdistribusi dalam
darah. Dikarenakan adanya proses first-pass tersebut, eperisone diketahui memiliki bioavailabilitas yang rendah.
Setelah terdistribusi dalam darah, eperison juga dapat terdistribusi dan ditemukan pada ASI.[9]
Metabolisme
Eperisone dimetabolisme di hepar. Eperisone mengalami metabolisme presistemik berupa efek first-pass melalui
hepar setelah terabsorpsi di salurnan pencernaan, sebelum akhrinya terdistribusi dalam darah. Eperisone
diperkirakan dimetabolisme oleh enzim cytochrome P-450.
Eliminasi
Waktu paruh eperison adalah 1,6-1,8 jam.
Farmakodinamik
Eperisone bekerja pada sistem saraf pusat untuk melemaskan otot skeletal dengan
menginhibisi rigiditas otot dan supresi refleks spinal. Eperisone menurunkan aktivitas
eferen alfa dan gama, serta menginhibisi aktivitas medulla spinalis. Eperison diketahui
dapat menekan kontraksi spontan pada spindel otot, serta respon dinamis terhadap
pemanjangan otot. Obat ini menekan aktivitas serabut saraf aferen dari spindel otot 20
menit setelah konsumsi.
Penyimpanan
• Sebaiknya simpan pada suhu ruang dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
Molakrim
Indikasi :
• Untuk mengurangi nyeri punggung, sakit kepala karena kekakuan otot.
Efek Samping :
• Dermatitis kontak (radang kulit disertai gatal, kemerahan).
• Edema angioneuretik (pembengkakan seperti urtikaria).
• Urtikaria (hives, gatal-gatal, atau biduran).
Farmakokinetik
• Mulai kerja 20 menit 2 jam kadar puncak dalam plasma, kadar salisilat dalam plasma
tidak berbanding lurus dengan besarnya dosis
Farmakodinamik
• Adanya makanan dalam lambung memperlambat absorpsinya, pemberian bersama
antasid dapat mengurangi iritasi lambung tetapi meningkatkan kelarutan dan
absorpsinya
Gabapentin
Indikasi :
• Gabapentin yang disetujui FDA adalah untuk pengobatan neuralgia postherpetik dan
epilepsi. Pada kasus epilepsi, obat ini digunakan sebagai terapi tambahan pada
pasien dengan kejang parsial dengan atau tanpa kejang umum sekunder untuk usia
lebih dari 12 tahun
Efek Samping :
Somnolen, pusing,peningkatan nafsu makan, bingung, emosi labil, impotensi, iritabilitas,
gangguan penglihatan, vertigo.
Farmakodinamik
Gabapentin dapat dengan bebas melewati sawar darah-otak dan bekerja pada
neurotransmiter. Gabapentin memiliki gugus sikloheksil dengan struktur neurotransmitter
GABA sebagai struktur kimianya. Meskipun memiliki struktur yang mirip dengan GABA,
obat ini tidak mengikat reseptor GABA dan tidak mempengaruhi sintesis atau
penyerapan GABA.
Flunarizin
Indikasi :
• Profilaksis migrain, vertigo karena gangguan vestibular dan atau serebrovaskuler,
gangguan sirkulasi perifer.
Efek Samping :
• Mengantuk
• Letih
• Mulut kering
• Depresi
Penyimpanan :
Flunarizine paling baik disimpan pada suhu kamar atau di bawah 250 ° C.
Mekanisme kerja :
Farmakokinetik
Flunarizine Hidroklorida diabsorpsi dengan baik pada gastrointestinal, dan konsentrasi
puncak pada plasma dicapai dalam 2 sampai 4 jam setelah dosis oral. Flunarizine
sangat lipofilik
dan lebih dari 90% terikat pada protein plasma. Waktu paruh dari flunarizine sekitar 18
hari.
Flunarizine dan metabolitnya dieksresi bersama feces melalui empedu
Daftar Pustaka
• AHFS. 2011. AHFS DRUG INFORMATION SSENTIALS. American Society of Health-
System Pharmacists. Bethesda: Maryland
• Team Medical Mini Notes, 2017. Basic Pharmacology & Drug Notes : Makasar
Thank you
Insert the title of your subtitle Here