Gugus Fungsi
Gugus Fungsi
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
(heksana)
sikloheksana
ALKANA
PEMBUATAN ALKANA :
• Hidrogenasi senyawa Alkena
• Reduksi Alkil Halida
• Reduksi metal dan asam
PENGGUNAAN ALKANA :
• Metana : zat bakar, sintesis, dan carbon black
(tinta,cat,semir,ban)
• Propana, Butana, Isobutana : zat bakar LPG (Liquified
Petrolium Gases)
• Pentana, Heksana, Heptana : sebagai pelarut pada sintesis
ALKANA
Fraksi tertentu dari Destilasi langsung Minyak Bumi/mentah
TD (oC) Jumlah C Nama Penggunaan
Sisa destilasi :
Minyak mudah menguap, minyak pelumas, lilin dan vaselin
Bahan yang tidak mudah menguap, aspal dan kokas dari m. bumi
ALKENA
PENGGUNAAN ETENA :
• Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O 2)
• Untuk memasakkan buah-buahan
• Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol)
PEMBUATAN ALKENA :
• Dehidrohalogenasi alkil halida
• Dehidrasi alkohol
• Dehalogenasi dihalida
• Reduksi alkuna
ALKUNA
CH2-Cl CH2=CH2-Cl
PEMBUATAN ALKOHOL :
• Oksi mercurasi – demercurasi
• Hidroborasi – oksidasi
• Sintesis Grignard
• Hidrolisis alkil halida
PENGGUNAAN ALKOHOL :
• Metanol : pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesis
formaldehid,metilamina,metilklorida,metilsalisilat, dll
• Etanol : minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai
pengawet, dan sintesis eter, koloroform, dll
FENOL
• Fenol : mengandung gugus benzen dan
hidroksi
• Mempunyai sifat asam
• Mudah dioksidasi struktur
OH
• Mempunyai sifat antiseptik
• Penggunaan sbg antiseptikum dan sintesis
ETER
• Eter : isomer atau turunan dari alkohol (unsur H pada OH
diganti oleh alkil atau aril)
• Eter : mengandung unsur C, H, dan O
Sifat fisika eter :
• Senyawa eter rantai C pendek berupa cair pada suhu kamar
dan TD nya naik dengan penambahan unsur C.
• Eter rantai C pendek medah larut dalam air, eter dengan
rantai panjang sulit larut dalam air dan larut dalam pelarut
organik.
• Mudah terbakar
• Unsur C yang sama TD eter > TD alkana dan < TD alkohol
(metil, n-pentil eter 100oC, n-heptana 98oC, heksil alkohol
157oC).
ETER
Struktur eter : R – O – R
CH3-CH2-O-CH2-CH3 (dietil eter)
CH3-CH2-O-C6H5 (fenil etil eter)
PEMBUATAN ETER :
• Sintesis Williamson
• Alkoksi mercurasi – demercurasi
PENGGUNAAN ETER :
• Dietil eter : sbg obat bius umum, pelarut dari minyak, dsb.
• Eter-eter tak jenuh : pada opersi singkat : ilmu kedokteran
gigi dan ilmu kebidanan.
AMINA
• Senyawa organik bersifat basa lemah, dibanding air lebih
basa.
• Jumlah unsur C kecil sangat mudah larut dalam air.
Sifat fisika Amina :
• Suku-suku rendah berbentuk gas.
• Tak berwarna, berbau amoniak, berbau ikan.
• Mudah larut dalam air
• Amina yang lebih tinggi berbentuk cair/padat.
• Kelarutan dalam air berkurang dengan naiknya BM.
AMINA
Struktur amina : R-NH2, (R)2NH, (R)3N =primer, sekunder, tersier
CH3-CH2-CH2-CH2-NH2 (CH3)2NH (CH3)3N
Primer sekunder tersier
O
O
CH3-CH2-C CH3
CH3
PEMBUATAN KETON
• Oksidasi dari alkohol sekunder
• Asilasi Friedel-Craft
• Reaksi asam klorida dengan organologam
ASAM KARBOKSILAT
• Mengandung gugus COOH yang terikat pada gugus alkil (R-
COOH) maupun gugus aril (Ar-COOH)
• Kelarutan sama dengan alkohol
• Asam dengan jumlah C 1 – 4 : larut dalam air
• Asam dengan jumlah C = 5 : sukar larut dalam air
• Asam dengan jumlah C > 6 : tidak larut dalam air
• Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, dan benzen
• TD asam karboksilat > TD alkohol dengan jumlah C sama.
ASAM KARBOKSILAT
Struktur Asam Karboksilat : R – COOH dan Ar – COOH
•
CH3-CH2-CH2-CH2-COOH
Valelat COOH