Anda di halaman 1dari 8

MA’RIFATUL INSAN

Disusun oleh :
 Rauzatul Jannah
 Fitri Febriyanur
MA’RIFATUL INSAN

• Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dari tanah kering yang hina namun
Allah memberikan potensi kepada manusia yaitu potensi akal, pendengaran,
 penglihatan, dan hati.

A. HAKIKAT MANUSIA
Siapapun dan apapun kedudukannya, manusia harus memahami hakekat diri dan
kehidupannya. Hal ini penting agar manusia dapat bersikap dan berlaku adil terhadap
dirinya, terhadap Penciptanya, terhadap sesama manusia, dan terhadap makhluk-
makluk lain. Beberapa hakekat yang harus dipahami diantaranya adalah bahwa dirinya:
 Makhluk
 Mukkaram
Lanjutan…
 Mukallaf
 Mukhayyar
 Majziy
B. POTENSI MANUSIA
Manusia yang lemah bila dibanding dengan makhluk lain yang
pernah di tawari amanah ke khilafan menyimpan potensi yang
sangat besar. Inti dari potensinya tersimpan pendengaran,
penglihatan dan hatinya.

I. TANGGUNG JAWAB
Nikmat-nikmat besar itu adalah amanah yang harus ia jaga dengan
penuh tanggung jawab. Manusia akan dimintai tanggung jawab di
hadapan Allah swt; apakah menunaikannya dengan amanah ataukah
khianat.
NEXT…

II. PRINSIP DALAM KEKHALIFAHAN


Khalifah adalah perwakilan. Sebagai khalifah [wakil] ia harus
memperhatikan beberapa prinsip berikut:
1). Tidak memiliki kekuasaan hakiki
2). Bertindak sesuai dengan kehendak yang mewakilkan
3). Tidak melampaui batas
C.Nafsu manusia
Nafsu manusia senantiasa berubah-ubah bergantung kepada sejauh
mana kekuatan ruh saling tarik dengan hawa nafsu. Pertempuran selalu
berlaku bagi keduanya. Manusia yang ruh (islam)nya dapat menekan hawa
nasunya dengan dzikrullah.
Macam- macam nafsu manusia dalam Al-Quran :
• Nafsu mudmainnah ;ialah jiwa yang tenang karna iman ,soleh & taat
pada Rabnya
• Nafsu lawwamah ;ialah nafsu yang sering mencela orang .
• Nafsu ammarah bis su’u ;ialah nafsu yang selalu mengajak pemiliknya
berbuat dosa

 
D. SIFAT MANUSIA

Sifat manusia sangat ditentukan oleh intensitas dan efektivitas usahanya


dalam melakukan tadzkiyatun nafs.
TAZKIYATUN NAFS
Manusia yang beruntung adalah yang melakukan tazkiyah. Termasuk
dalam pengertian tadzkiyah adalah pembelajaran, pelatihan, dan
tarbiyah. Tazkiyatun nafs akan membentuk seseorang berkepribadian
sebagai ‘ibadurrahman [hamba Sang Mahapenyayang].
TADSIYATUN NAFS
Jiwa yang dibiarkan tanpa tadzkiyah akan berkarat dan akhirnya jadi
kotor. Apabila sengaja dikotori. Akibat pengotoran itu muncullah sifat-
sifat buruk padanya sehingga ia menjadi manusia yang merugi.

Anda mungkin juga menyukai