Keluarga Sakinah
Disusun Oleh:
Menurut Al-Qur’an : suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan
perempuan yang di perbolehkan untuk bergaul atau akad yang sangat
kuat untuk mentaati segala perintah Allah dan melaksanakannya.
DALIL DI DALAM AL-QUR’AN
ًَوِم ْن آيَاتِِه أَ ْن َخلَ َق لَ ُكم ِّم ْن أَن ُف ِس ُك ْم أ َْزَواجاً لِّتَ ْس ُكنُ ْوا إِلَْي َها َو َج َع َل َبْينَ ُكم َّم َو َّدة
)21 : ات لَِّق ْوٍم َيَت َف َّكُرو َن (الروم ٍ ك آلي
َ َ
ِورحمةً إِ َّن يِف َذل
َ ْ ََ
“Termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Allah menciptakan jodohmu
dari jenismu sendiri, agar kamu menemukan ketenangan di sampingnya,
Ia juga menciptakan kasih dan sayang (yang mengikat). Sesungguhnya
yang demikian itu benar-benar merupakan tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir “.
(Q, s. ar-Rūm/30:21)
Hukum nikah
Hukum asal nikah adalah mubah atau diperbolehkan, namun
bisa berubah sesuai konteks dan niat yang di niatkan.
mubah
sunnah makruh
wajib haram
Pra Nikah
Tindakan yang harus di lakukan sebelum melakukan
pernikahan yang sah yaitu :
Ta’aruf ikhtiar
Ridho Orang
khitbah Tua
Pelaksanaan Pernikahan
Pernikahan dinyatakan sah apabila memenuhi rukun dan syarat
yang telah di tentukan yaitu :
1) Calon suami istri sekufu
2) Wali dengan berbagai ketentuan
3) Dua saksi dengan ketentuan
4) Sigah ( Ijab Qabul )
5) Mahar
Pengertian Keluarga
Fungsi Fungsi
Reproduksi Ekonomi Penerus Misi Ummat
Islam
Fungsi Fungsi
Edukatif Protektif Wahana Pembentukan
Generasi Islam
Fungsi Afektif
Perlindungan
Terhadap Akhlaq
Tujuan
Perkawinan
1. IBADAH KARENA ALLAH
2. PENYALURAN KEBUTUHAN BIOLOGIS
3. MEMELIHARA DIRI DARI DOSA
4. MENJAGA MASYARAKAT DARI KERUSAKAN DAN
DEKADENSI MORAL
5. MEMPERKOKOH HUBUNGAN ANTARA KELUARGA DAN
GOLONGAN.
6. MELESTARIKAN KETURUNAN UMAT MANUSIA.
Putusnya Perkawinan
A. Dalam pelaksanaannya :
Talak bid’i suami dilarang menjatuhkan talak ketika istri dalam
keadaan haid atau nifas, menjatuhkan talak setelah mencampuri istri, atau
menjatuhkan talak dengan tiga sekaligus atau tiga dalam satu waktu di
tempat.
Talak Sunni suami menjatuhkan talak dalam suasana damai, ketika istri
dalam keadaan suci, dan tidak dicampuri oleh suami setelah masa sucinya.
B. Dilihat dari boleh tidaknya suami merujuk mantan istrinya
Talak Ra’ji talak yang di jatuhkan suami kepada istrinya satu kali
atau dua kali sebelum masa iddahnya. ( suami boleh merujuk istrinya tanpa
pernikahan baru ).
Talak Ba’in Sugro perceraian yang tidak boleh rujuk kembali di waktu
iddah tetapi hendaknya dinikahi lagi dengan akad yang baru setelah masa
iddahnya habis, perceraian fasakh yang di jatuhkan hakim, istri yang di
ceraikan belum pernah di campuri, dan perceraian atas khulu’.
Talak Ba;in Kubro talak suami kepada istrinya sampai tiga kali, dimana
mantan suami tidak boleh mengawini mantan istrinya kembali kecuali
apabila mantan istrinya telah dinikahi oleh laki-laki lain tanpa
persengkongkolan dan istrinya telah digauli oleh suami barunya kemudian di
ceraikan.
C. Talak dari pihak istri
Khulu’ (talak tembus) proses talak yang di jatuhkan suami
sebagai akibat dari istri menembusnya dengan suatu harga
tertentu bukan atas permintaan suami. Talak atas khulu’ terhitung
sejak adanya putusan pengadilan agama. Istri dapat mengajukan
talak dengan ketentuan yang telah ditentukan.
● Sumpah suami untuk tidak menggauli ● Menyamakan istri dengan ibunya sendiri.
istrinya. Apabila suami menggauli Ini terjadi sejak zaman jahiliyah. Maka
istrinya maka terkena kafarat yaitu konsekuensi hukumannya adalah suami
memberi 10 orang miskin dari makan haram menggauli istrinya sebelum suami
membayar kafarat yaitu dengan
yang biasa dikonsumsi keluarganya
memerdekakan hamba sahaya, puasa
atau memberi pakaian atau
selama dua bulan berturut-turut atau
memerdekakan budak, jika tidak
memberi makan 60 orang miskin masing-
mampu maka puasa tiga hari. ( QS.
masing 1 liter. ( QS. Al-Qur’an Al
Al-Maidah – 89 ) Mujadilah 2-4 )
Li’an
Sumpah suami yang telah menuduh istrinya berbuat zina dengan
menghadapkan cukup saksi atas tuduhannya. Apabila tidak
cukup saksi maka sumpahya diulangi sampai empat kali dan yang
kelima sembari mengucap “ atasku laknat Allah sekiranya aku
berdusta dalam tuduhanku “. ( QS. An-Nur ayat 6-7 ). Istri
dapat lepas dari zina muhsan dengan cara bersumpah yang sama
dengan suaminya ( QS. An-Nur ayat 8-9 ).
Iddah dan Ruju’
Iddah adalah masa menunggu bagi perempuan yang diceraikan atau ditinggal mati
oleh suaminya untuk dapat menikah lagi. Ketentuan masa iddah :
1. Iddah istri yang dicerai dan ia masih haid lamanya tiga kali suci.
2. Iddah istri yang di cerai dan ia tidak lagi haid (menopouse) lamanya tiga bulan.
3. Iddah istri yang ditinggal mati suaminya lamanya 4 bulan 10 hari
4. Iddah istri yang di cerai dalam keadaan hamil lamanya sampai melahirkkan
5. Istri yang di cerai sebelum digauli maka tidak ada iddah tapi merujuknya harus
dengan menikah baru,
Ruju’ adalah kembali kepada istri setelah ikrar talak. Dilakukan oleh suami atau
wakilnya kepada istri yng sudah pernah digauli dengan ikrar ruju’ baik lisan, tulisan
ataupun pebuatan.
Ciri-Ciri Keluarga Sakinah
a) Rumah Tangga Didirikan Berlandaskan Al-Quran Dan Sunnah
b) Rumah Tangga Berasaskan Kasih Sayang (Mawaddah
Warahmah)
c) Mengetahui Peraturan Berumahtangga
d) Menghormati dan Mengasihi Kedua Ibu Bapak
e) Menjaga Hubungan Kerabat dan Ipar
Mewujudkan Keluaga Sakinah
a. Memilih Kriteria Calon Suami atau Istri dengan Tepat
b. Dalam keluarga Harus Ada Mawaddah dan Rahmah
c. Saling Mengerti Antara Suami-Istri
d. Saling Menerima, Saling Menghargai, Saling Mempercayai
e. Suami-Istri Harus Menjalankan Kewajibanya Masing-Masing
f. Suami Istri Harus Senantiasa Menjaga Makanan yang Halal
g. Suami Istri Harus Menjaga Aqidah yang Benar
Menuju Keluarga Sakinah