Anda di halaman 1dari 24

BAB XI

Keluarga Sakinah

Disusun Oleh:

1. Farhan Alif Syahjaya (3335210055)

2. Mella Herdini (3335210013)

3. Tsaqifah Qonita Imansyah (3335210086)

4. Ratu Tiara Nurlita (3335210014)


PEMBAHASAN

PENGERTIAN NIKAH PENGERTIAN CIRI-CIRI KELUARGA


KELUARGA IDDAH DAN RUJU’ SAKINAH

Hukum Nikah TUJUAN


FUNGSI KELUARGA MEWUJUDKAN
PERKAWINAN
KELUARGA SAKINAH

PELAKSANAAN PUTUSNYA MENUJU KELUARGA


PRA NIKAH
PERNIKAHAN PERKAWINAN SAKINAH
PENGERTIAN NIKAH
 Makna nikah secara bahasa : Menggauli/mengumpulkan.

 Makna Istilah : “Terjalinnya akad antara seorang lelaki dengan seorang


perempuan dengan tujuan adanya saling mengambil kenikmatan satu sama
lainnya serta membina sebuah rumah tangga yang shalihah dan
masyarakat yang baik

 Menurut Al-Qur’an : suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan
perempuan yang di perbolehkan untuk bergaul atau akad yang sangat
kuat untuk mentaati segala perintah Allah dan melaksanakannya.
DALIL DI DALAM AL-QUR’AN

ً‫َوِم ْن آيَاتِِه أَ ْن َخلَ َق لَ ُكم ِّم ْن أَن ُف ِس ُك ْم أ َْزَواجاً لِّتَ ْس ُكنُ ْوا إِلَْي َها َو َج َع َل َبْينَ ُكم َّم َو َّدة‬
)21 : ‫ات لَِّق ْوٍم َيَت َف َّكُرو َن (الروم‬ ٍ ‫ك آلي‬
َ َ
ِ‫ورحمةً إِ َّن يِف َذل‬
َ ْ ََ
“Termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Allah menciptakan jodohmu
dari jenismu sendiri, agar kamu menemukan ketenangan di sampingnya,
Ia juga menciptakan kasih dan sayang (yang mengikat). Sesungguhnya
yang demikian itu benar-benar merupakan tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir “.
(Q, s. ar-Rūm/30:21)
Hukum nikah
Hukum asal nikah adalah mubah atau diperbolehkan, namun
bisa berubah sesuai konteks dan niat yang di niatkan.

mubah

sunnah makruh

wajib haram
Pra Nikah
Tindakan yang harus di lakukan sebelum melakukan
pernikahan yang sah yaitu :

Ta’aruf ikhtiar

Ridho Orang
khitbah Tua
Pelaksanaan Pernikahan
Pernikahan dinyatakan sah apabila memenuhi rukun dan syarat
yang telah di tentukan yaitu :
1) Calon suami istri sekufu
2) Wali dengan berbagai ketentuan
3) Dua saksi dengan ketentuan
4) Sigah ( Ijab Qabul )
5) Mahar
Pengertian Keluarga

Keluarga   merupakan   kelompok   paling   kecil   dialam


masyarakat sekurang kurangnya   dianggotai   oleh   suami  
dan   istri   atau   ibubapak   dan   anak-anak.   Ia   adalah  
asas pembentukan sebuah masyarakat.
Keluarga Sakinah
Dalam bahasa Arab, kata sakinah di dalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman,
merasa dilindungi, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan.
Namun, penggunaan nama sakinah itu diambil dari penggalan Al Qur’an surat 30:21
“Litaskunu ilaiha” yang artinya bahwa Allah SWT telah menciptakan perjodohan bagi
manusia agar yang satu merasa tenteram terhadap yang lain.
Jadi keluarga sakinah itu adalah keluarga yang semua anggota keluarganya merasakan
cinta kasih, keamanan, ketentraman, perlindungan, bahagia, keberkahan, terhormat,
dihargai, dipercaya dan dirahmati oleh Allah SWT.
 
‫اتلِ َق ْو ٍم‬ ً ‫َقلَك ُْم ِم ْن أَنْفُ ِسك ُْم أ َ ْز َو‬ َ ‫َو ِم ْن آيَا ِت ِه أ َ ْن َخل‬
ٍ َ‫ َم َو ّـََّد ًة َو َر ْح َم ًة ِإ ّـ ََّن ِفي َذ ِل َك آلي‬ ‫اجا ِلتَ ْسكُنُوا ِإل َيْ َها َو َج َع َلبَيْنَك ُْم‬
َ ‫يَتَفََك ّـَّ ُر‬
‫ون‬
 
Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].
Fungsi Keluarga
Secara umum Pandangan Islam

Fungsi Fungsi
Reproduksi Ekonomi Penerus Misi Ummat
Islam

Fungsi Fungsi
Edukatif Protektif Wahana Pembentukan
Generasi Islam

Fungsi Afektif
Perlindungan
Terhadap Akhlaq
Tujuan
Perkawinan
1. IBADAH KARENA ALLAH
2. PENYALURAN KEBUTUHAN BIOLOGIS
3. MEMELIHARA DIRI DARI DOSA
4. MENJAGA MASYARAKAT DARI KERUSAKAN DAN
DEKADENSI MORAL
5. MEMPERKOKOH HUBUNGAN ANTARA KELUARGA DAN
GOLONGAN.
6. MELESTARIKAN KETURUNAN UMAT MANUSIA.
Putusnya Perkawinan

• Dalam ajaran Islam, perkawinan berakhir karena kematian, bila


seorang pasangan suami/istri meninggal dunia maka terputuslah
ikatan pernikahannya. Pernikahan juga dapat berakhir dengan
talak. Perkawinan juga dapat mengalami kerawanan
keharmonisan apabila terjadi Ila’ Dzihar, dan Li’an.
Talak
Suatu perbuatan hukum berupa pernyatan sepihak oleh suami yang
mengakhiri suatu penikahan. Macam-macam talak :

A. Dalam pelaksanaannya :
Talak bid’i suami dilarang menjatuhkan talak ketika istri dalam
keadaan haid atau nifas, menjatuhkan talak setelah mencampuri istri, atau
menjatuhkan talak dengan tiga sekaligus atau tiga dalam satu waktu di
tempat.

Talak Sunni suami menjatuhkan talak dalam suasana damai, ketika istri
dalam keadaan suci, dan tidak dicampuri oleh suami setelah masa sucinya.
B. Dilihat dari boleh tidaknya suami merujuk mantan istrinya
Talak Ra’ji talak yang di jatuhkan suami kepada istrinya satu kali
atau dua kali sebelum masa iddahnya. ( suami boleh merujuk istrinya tanpa
pernikahan baru ).

Talak Ba’in Sugro perceraian yang tidak boleh rujuk kembali di waktu
iddah tetapi hendaknya dinikahi lagi dengan akad yang baru setelah masa
iddahnya habis, perceraian fasakh yang di jatuhkan hakim, istri yang di
ceraikan belum pernah di campuri, dan perceraian atas khulu’.

Talak Ba;in Kubro talak suami kepada istrinya sampai tiga kali, dimana
mantan suami tidak boleh mengawini mantan istrinya kembali kecuali
apabila mantan istrinya telah dinikahi oleh laki-laki lain tanpa
persengkongkolan dan istrinya telah digauli oleh suami barunya kemudian di
ceraikan.
C. Talak dari pihak istri
Khulu’ (talak tembus) proses talak yang di jatuhkan suami
sebagai akibat dari istri menembusnya dengan suatu harga
tertentu bukan atas permintaan suami. Talak atas khulu’ terhitung
sejak adanya putusan pengadilan agama. Istri dapat mengajukan
talak dengan ketentuan yang telah ditentukan.

Fasakh perceraian antara suami dan istri yang dilakukan oleh


hakim atas permintaan pihak istri dengan ketentuan yang
ditentukan.
Ila’ Dzihar

● Sumpah suami untuk tidak menggauli ● Menyamakan istri dengan ibunya sendiri.
istrinya. Apabila suami menggauli Ini terjadi sejak zaman jahiliyah. Maka
istrinya maka terkena kafarat yaitu konsekuensi hukumannya adalah suami
memberi 10 orang miskin dari makan haram menggauli istrinya sebelum suami
membayar kafarat yaitu dengan
yang biasa dikonsumsi keluarganya
memerdekakan hamba sahaya, puasa
atau memberi pakaian atau
selama dua bulan berturut-turut atau
memerdekakan budak, jika tidak
memberi makan 60 orang miskin masing-
mampu maka puasa tiga hari. ( QS.
masing 1 liter. ( QS. Al-Qur’an Al
Al-Maidah – 89 ) Mujadilah 2-4 )
Li’an
Sumpah suami yang telah menuduh istrinya berbuat zina dengan
menghadapkan cukup saksi atas tuduhannya. Apabila tidak
cukup saksi maka sumpahya diulangi sampai empat kali dan yang
kelima sembari mengucap “ atasku laknat Allah sekiranya aku
berdusta dalam tuduhanku “. ( QS. An-Nur ayat 6-7 ). Istri
dapat lepas dari zina muhsan dengan cara bersumpah yang sama
dengan suaminya ( QS. An-Nur ayat 8-9 ).
Iddah dan Ruju’
Iddah adalah masa menunggu bagi perempuan yang diceraikan atau ditinggal mati
oleh suaminya untuk dapat menikah lagi. Ketentuan masa iddah :

1. Iddah istri yang dicerai dan ia masih haid lamanya tiga kali suci.
2. Iddah istri yang di cerai dan ia tidak lagi haid (menopouse) lamanya tiga bulan.
3. Iddah istri yang ditinggal mati suaminya lamanya 4 bulan 10 hari
4. Iddah istri yang di cerai dalam keadaan hamil lamanya sampai melahirkkan
5. Istri yang di cerai sebelum digauli maka tidak ada iddah tapi merujuknya harus
dengan menikah baru,

Ruju’ adalah kembali kepada istri setelah ikrar talak. Dilakukan oleh suami atau
wakilnya kepada istri yng sudah pernah digauli dengan ikrar ruju’ baik lisan, tulisan
ataupun pebuatan.
Ciri-Ciri Keluarga Sakinah
a) Rumah Tangga Didirikan Berlandaskan Al-Quran Dan Sunnah
b) Rumah Tangga Berasaskan Kasih Sayang (Mawaddah
Warahmah)
c) Mengetahui Peraturan Berumahtangga
d) Menghormati dan Mengasihi Kedua Ibu Bapak
e) Menjaga Hubungan Kerabat dan Ipar
Mewujudkan Keluaga Sakinah
a.      Memilih Kriteria Calon Suami atau Istri dengan Tepat
b.      Dalam keluarga Harus Ada Mawaddah dan Rahmah
c.      Saling Mengerti Antara Suami-Istri
d.      Saling Menerima, Saling Menghargai, Saling Mempercayai
e.     Suami-Istri Harus Menjalankan Kewajibanya Masing-Masing
f. Suami Istri Harus Senantiasa Menjaga Makanan yang Halal
g. Suami Istri Harus Menjaga Aqidah yang Benar
Menuju Keluarga Sakinah

 Kesiapan / Kematangan secara Fisik


 Kematangan secara Mental
 Kematangan secara Sosial
KEMATANGAN SECARA FISIK

 Calon mempelai kedua-duanya sudah cukup dewasa.


Bagi pria dianjurkan menikah setelah berumur 25
tahun dan wanita setelah berumur 20 tahun. UU
Perkawinan tahun 1974 (pasal 7 ayat 1) menyebutkan :
batas minimal umur pria 19 tahun dan wanita 16 tahun
 Memeriksa kesehatan sebelum perkawinan
KEMATANGAN SECARA SOSIAL

Mampu membina hubungan antara anggota keluarga


dan lingkungan
Hubungan antar anggota keluarga
Hubungan dengan tetangga dan masyarakat
KEMATANGAN SECARA MENTAL

Berperanlah sebagai pasangan seks yang baik


Berperanlah sebagai pendamping
Berperanlah sebagai sahabat
Berperan sebagai pendorong semangat
Berperan sebagai penasehat
Berperan sebagai stabilisator
Berperan sebagai orang tua
Penyesuaian diri dengan lingkungan dan tanggung
jawab

Anda mungkin juga menyukai