Anda di halaman 1dari 16

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

PADA LANSIA
Disusun Oleh:
Ahmad Noval (1926005)
Alviah Nur Rizki (1926009)
Ana Oktarina (1926013)
Deri Romdhani (1926025)
Fiar Dini Aulia Putri H (1926041)
Komang Putri (1926057)
Meisy Arsita Saputri (1926063)
Putri Lisa Maria (1926087)
Rahmawan (1926091)
Rizkia Oktaviani (1926101)
Tarisa Laradita (1926109)
A. Definisi
Perkembangan psikososial lanjut usia adalah tercapainya
integritas diri yang utuh. Pemahaman terhadap makna
hidup secara keseluruhan membuat lansia berusaha
menuntun generasi berikut (anak dan cucunya)
berdasarkan sudut pandangnya. Lansia yang tidak
mencapai integritas diriakan merasa putus asa dan
menyesali masa lalunya karena tidak merasakan hidupnya
bermakna (Anonim, 2006). Sedangkan menurut Erikson
yang dikutip oleh Arya (2010) perubahan psikososial
lansia adalah perubahan yang meliputi pencapaian
keintiman, generatif dan integritas yang utuh.
B. Teori Psikososial
Dalam teori ini terdapat beberapa teori antara lain : teori
kepribadian, teori tugas perkembangan, teori disengagement,
teori aktivitas, dan teorikontinuitas.

1. TeoriKepribadian
Kepribadian manusia adalah aspek yang berkembang pesat pada
tahun akhir perkembangannya.

2. Teori TugasPerkembangan
Tugas perkembangan adalah aktivitas dan tantangan yang harus
dipenuhi oleh seseorang sebagai tahap-tahap spesifik dalam
kehidupannya.
3. Teori Disengagement
Teori Disengagement (pemutusan hubungan) menjelaskan
bahwa lansia akan mengalami suatu tahapan menarik diri
dari kegiatan bermasyarakat dan tanggung jawabnya.

4. TeoriAktivitas
Teori ini merupakan teori lawan dari teori disengagement,
menurut teori ini untuk menuju lansia yang sukses
diperlukan aktivitas yang terus berlanjut.

5. Teori Kontinuitas
Teori ini menjelaskan tentang dampak dari kepribadian pada
kebutuhan untuk tetap melakukan aktivitas atau
memisahkan diri agar mencapai kebahagiaan dimasa tua.
C. Faktor yang mempengaruhi
kesehatan psikososial lansia
 Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh
terhadap kesehatan psikososial lansia menurut
Kuntjoro (2002), antara lain :

1. Penurunan Kondisi Fisik 


2. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual 
3. Perubahan Aspek Psikososial
4. Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan
5. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat
 D. Macam-Macam Perubahan
Psikososial yang Terjadi pada Lansia
Ada beberapa macam perubahan psikososial yang terjadi pada
lansia menurut Anonim (2006) antara lain :

1. Perubahan fungsi sosial


Perubahan yang dialami oleh lansia yang berhubungan dengan
aktivitas-aktivitas sosial pada tahap sebelumnya baik itu dengan
lingkungan keluarga atau masyarakat luas 

2. Perubahan peran sesuai dengan tugas perkembangan


Kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri
terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh
proses tumbuh kembang pada tahap sebelumnya.
3. Perubahan tingkat depresi
Tingkat depresi adalah kemampuan lansia dalam menjalani
hidup dengan tenang, damai, serta menikmati masa pensiun
bersama anak dan cucu tercinta dengan penuh kasih sayang

4. Perubahan stabilitas emosi


Kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi
tekanan atau konflik akibat perubahan – perubahan fisik,
maupun sosial – psikologis yang dialaminya dan kemampuan
untuk mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri
dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan
kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang
tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan
dirinya tanpa menimbulkan masalah baru.
E. Tugas Pengembangan Lansia
Adapun tugas perkembangan lansia adalah
sebagai berikut :

1)Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.


2)Mempersiapkan diri untuk pensiun.
3) Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya.
4) Mempersiapkan kehidupan baru.
5) Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial
atau masyarakat secara santai
6) Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan
kematian pasangan.
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
Identitas Klien
Nama: Tn. M
Umur: 75 tahun
Jenis Kelamin: laki-laki
Agama: Islam
Pendidikan Terakhir: SD
Pekerjaan:
Alamat: Jalan Karya Bhakti Rt 06 Lk 2, Rajabasa Jaya
Keluhan Utama: Keluhan biasanya berupa menyediri
(menghindar dari orang lain) komunikasi kurang atau tidak
ada, berdiam diri dikamar ,menolak interaksi dengan orang
lain, tidak melakukan kegiatan sehari-hari, dependen.

Pemeriksaan TTV
TD: 120/80
Nadi: 90 x / menit
Pernafasan: 20 x / menit
Suhu: 37 C
TB: 170 cm
BB: 65 kg
Data Fokus
1. Data Subjektif
 Klien mengatakan hanya ingin sendirian
 Klien mengatakan tidak mampu mengingat perilaku
yang pernah dilakukan

2. Data Objektif
 Menarik diri
 Menolak berinteraksi dengan orang lain
 Tidak ada kontak mata
 Tidak mampu melakukan kemampuan yang dipelajari
sebelumnya
NO Data Masalah Etiologi
1. Ds. Isolasi sosial ketidakmampuan
•Klien mengatakan hanya ingin sendirian (D.0121) menjalin hubungan
Do. yang memuaskan
• Menarik diri
• Menolak berinteraksi dengan orang
lain
• Tidak ada kontak mata

2. Ds. Gangguan Proses penuaan


•Klien mengatakan tidak mampu memori (D.0062)
mengingat perilaku yang pernah
dilakukan
Do.
•Tidak mampu melakukan kemampuan
yang dipelajari sebelumnya
Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial berhubungan dengan kesulitan membina
hubungan, ketidakmampuan menjalin hubungan yang
memuaskan ditandai dengan klien mengatakan hanya
ingin sendirian

Gangguan memori berhubungan dengan proses


penuaan ditandai dengan klien mengatakan tidak
mampu mengingat perilaku yang pernah dilakukan
Intervensi
N Diagnosa Kep Tujuan Intervensi
o
1. Isolasi sosial Setelah dilakukan tindakan Bina hubungan saling
berhubungan keperawatan selama ... x pertemuan, percaya dengan prisip
dengan diharapkan isolasi sosial teratasi komunikasi terapiutik
ketidakmampuan dengan kriteria hasil : Kaji penyebab pasien
menjalin 1. Dapat membina hubungan saling menarik diri
hubungan yang percaya Kaji pengetahuan pasien
memuaskan 2. Pasien dapat menyebutkan tentang manfaat dan
(D.0121) penyebab menarik diri keuntungan berhubungan
3. Pasien dapat menyebutkan dengan orang lain
keuntungan dan kerugian Edukasi pada pasien
berhubungan dengan orang lain tentang kerugian dan
4. Pasien dapat melaksanakan keuntungan berhubungan
hubungan social secara bertahap dengan orang lain
5. Keluarga mampu  
mengembangkan kemampuan Anjurkan pasien untuk
pasien untuk berhubungan bersosialisasi berhubungan
dengan orang lain dengan orang lain.
N Diagnosa Tujuan Intervensi
o Kep
2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Beri kesempatan bagi pasien untuk
memori tindakan keperawatan mengenal barang milik pribadinya
berhubungan selama .. x masalah misalnya tempat tidur, lemari, pakaian dll.
dengan gangguan memori 2. Beri kesempatan kepada pasien untuk
proses lansia teratasi dengan menyebutkan namanya dan anggota
penuaan kriteria hasil : keluarga terdekat
(D.0062) 1. Mengenal/berorien 3. Beri kesempatan kepada klien untuk
tasi terhadap mengenal dimana dia berada.
waktu orang dan 4. Berikan pujian jika pasien bila pasien dapat
tempat menjawab dengan benar.
2. Meklakukan 5. Kaji kemampuan pasien dalam mengingat
aktiftas sehari-hari aktivitas yang telah dilakukan selama 24
secara optimal. jam terakhir
3. Pasien mampu 6. Beri kesempatan kepada pasien untuk
mengingat memilih aktifitas yang dapat dilakukannya.
aktibitas 24 jam 7. Bantu pasien untuk melakukan kegiatan
terakhir. yang telah dipilihnya
4. Pasien mampu 8. Tanyakan perasaan pasien jika mampu
membuat jadwal melakukan kegiatannya.
aktivitas 9. Ajarkan keluarga untuk melatih pasien
dalam mengingat memori jangka panjang
dan pendek
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai