PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengalaman lansia dalam menghadapi proses penuan adanya kecemasan dimana tidak ada obat yang bisa
menghentikan proses penuan karena ini terjadi secara alamiah .memasuki tahap lansia akan mengalami
perubahan tubuh lansia seiring dengan bertambahny usia ,pasien cemas akan terhambatnya aktivitas sehari-
hari dan tidak mendaptakan dukungan dari keluarga.pada pasien yanag diteliti bahwa pasien mendapatkan
dukungan dari keluarga dengan sangat baik.
Pembangunan kesehatan yang sesuai dengan visi Indonesia Sehat 2010 bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan ditandai dengan meningkatnya
beberapa aspek seperti kualitas sumber daya manusia, kualitas hidup, kesejahteraan keluarga dan
masyarakat, serta usia harapan hidup (Depkes RI, 2006).
Lansia adalah individu yang berumur 65 tahun ke atas dimana umur 65-74 tahun disebut sebagai young-old
dan umur 75 tahun lebih disebut old-old (Smeltzer & Bare, 2001).
Dukungan terhadap lansia dapat diberikan oleh keluarga atau komunitas maupun pemerintah. Lansia yang
hidup sendiri membutuhkan partner dalam hidupnya, dimana keluarga dan kerabat dekat menjadi dukungan
bagi kebebasan lansia menikmati hidupnya. Gilliss et al. (1989, dalam Friedman, 1998) menyatakan bahwa
keluarga menjadi reaktor dan pemecah masalah kesehatan dalam keluarga dimana dukungan keluarga
sangat mendukung dalam proses kehidupan lansia.
1.2. Perumusan Masalah
Pengalaman lansia dalam menghadapi proses penuan adanya kecemasan dimana
tidak ada obat yang bisa menghentikan proses penuan karena ini terjadi secara
alamiah .memasuki tahap lansia akan mengalami perubahan tubuh lansia seiring
dengan bertambahny usia ,pasien cemas akan terhambatnya aktivitas sehari- hari dan
tidak mendaptakan dukungan dari keluarga.pada pasien yanag diteliti bahwa pasien
mendapatkan dukungan dari keluarga dengan sangat baik.
Adapun jumlah penduduk yang terdata di Puskesmas Tanjung Tebat Kabupaten
Lahat yaitu sebanyak 8864 orang dan jumlah pra lansia dan lansia dengan umur > 55
tahun adalah 1364 dari jumlah penduduk yang ada di Desa Tanjung Tebat Kabupaten
Lahat. (Puskemas Tanjung Tebat, 2020).Berdasarkan dari latar belakang di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengalaman lansia mendapatkan
dukungan keluarga di wilayah puskesmas Tanjung tebat kabupaten lahat”.
1.3.Pertanyaan Penelitian
Bagaimana Pengalaman lansia mendapatkan dukungan keluarga di wilayah
puskesmas tanjung tebat kabupaten lahat