Anda di halaman 1dari 34

GAMBARAN TINGKAT KEPARAHAN

PENYAKIT TERHADAP LENGTH OF STAY


PASIEN DIRUANG PICU: LITERATURE REVIEW

Pembimbing:
 Akbar Harisa, S.Kep.,Ns.,PMNC.,MN
ASMA JAYA  Syahrul Ningrat,
C12115315 S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB

Penguji:
 Rini Rachmawaty, S.Kep.,Ns.,MN.,Ph.D
 Titi
LATAR BELAKANG
Pediatric Intensive Care Unit (PICU) adalah fasilitas atau unit yang terpisah yang dirancang untuk penanganan
penderita anak yang mengalami gangguan medis, bedah dan trauma, atau kondisi yang mengancam nyawa lainnya,
sehingga memerlukan perawatan intensif, observasi yang bersifat komprehensif dan perawatan khusus.(Latief, 2016).

Amerika Serikat (2010) Indonesia (2010-211)


• 9.516 pasien PICU • 15.463 pasien PICU
• Total kematian 227 pasien • Total kematian 434 pasien
(Burns, 2015). (Setyawati, 2017).

RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR


2017 2018
• 470 pasien PICU • 514 pasien PICU
• Total kematian 164 pasien • Total kematian 184 pasien
• Length of Stay (LOS) atau lama rawat merupakan pengukuran penting dari
penggunaan sumber daya khususnya di ruang perawatan intensif

• PICU jangka panjang menunjukkan mortalitas dan morbiditas yang lebih


tinggi dibandingkan dengan pasien jangka pendek tentu harus memilah pasien
dengan teliti agar pasien anak menerima perawatan yang seharusnya

• Untuk memilah dan menentukan pasien prioritas tersebut, beberapa rumah


sakit menggunakan metode skoring . seperti PRISM, PRISM III, PIM, PIM2,
PIM 3, PELOD, PELOD-2, dan PEWS.
MANFAAT PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana gambaran tingkat keparahan penyakit Bagi Peneliti


terhadap Length of Stay (LOS) pasien di ruang
PICU?”

Bagi Institusi
TUJUAN PENELITIAN

Diketahui literature review ini bertujuan untuk Bagi Rumah


mengetahui gambaran tingkat keparahan penyakit
terhadap length of stay (LOS) pasien diruang PICU
Sakit
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Tinjauan Tinjauan


Tinjauan
Umum tentang Umum
Umum
Tentang tingkat Tentang
Tentang
Length of Keprahan Literature
PICU
Stay (LOS) Penyakit Riview
METODE PENELITIAN

Rancangan Kriteria Inklusi Sumber


Seleksi Studi
Penelitian dan Eksklusi Informasi

Literature Review
Inklusi: Artikel dari tahun 2015 – 2020, Google Scholar, Science Direct, PubMed,
PubMed, ProQuest, membahas topik Tingkat Keparahan Wiley dan Proquest dengan menggunakan
Science Direct, Wiley Penyakit terhadap Length of stay pasien kata kunci berdasarkan medical subject
dan Google Scholar diruang PICU menggunakan sistem skoring, heading (MeSH) dikombinasikan dengan
subjek penelitian anak, bahasa Inggris dan operator AND yaitu : “Disease severity” AND
bahasa Indonesia dan free full text. “Length of stay” AND “Pediatric Intensive
Ekslusi: bukan penelitian murni, tidak full Care Unit”
text. 
Flow chart Penelusuran Literature

Proquest Google Scholar Science Direct PubMed Wiley

Identifikasi
n = 5.909 n = 17.400 n = 3.402 n = 97 n=102
 
Menghapus artikel yang duplikasi dengan manager
Artikel yang diidentifikasi
Mendelay versi 1.19.4 (n=24.871)
n= 26.910
 
 
Artikel yang diidentifikasi
Skring

n= 2.039 Artikel disaring atas dasar judul, abstrak dan kata


  kunci dan mengeksklusi artikel yang tidak relevan
dengan topik setelah membaca judul dan abstrak
(n=2.008)
 
Kelayakan

Hasil screening  
n= 31 Artikel disaring dengan melihat keseluruhan teks.
 
Inklusi: Artikel dari tahun 2015 – 2020, membahas
topik Tingkat Keparahan Penyakit terhadap
Analisis

Length of stay pasien diruang PICU menggunakan


Jumlah artikel yang memenuhi inklusi sistem skoring, subjek penelitian anak, bahasa
n= 12 Inggris dan bahasa Indonesia dan free full text.
Ekslusi: bukan penelitian murni, tidak full text.
 
 
PENJELASAN ETIK

Kejujuran,
Beneficence Keamanan kompetensi,
(kemanfaatan) Data integritas dan
akuntabilitas
Strategi Pencarian Artikel Pada Database
Hasil
Database Kata Kunci Hasil Skrining Pencarian
Skrining Artikel inklusi
Pubmed ("disease"[MeSH Terms] OR "disease"[All Fields] OR "diseases"[All Fields] OR 446 Tahun publikasi 5 tahun 97
"disease s"[All Fields] OR "diseased"[All Fields]) AND ("sever"[All Fields] OR terakhir : 189 5
"severe"[All Fields] OR "severed"[All Fields] OR "severely"[All Fields] OR Free full text: 97
"severer"[All Fields] OR "severes"[All Fields] OR "severing"[All Fields] OR
"severities"[All Fields] OR "severity"[All Fields] OR "severs"[All Fields]) AND
("length of stay"[MeSH Terms] OR ("length"[All Fields] AND "stay"[All Fields])
OR "length of stay"[All Fields]) AND ("intensive care units, pediatric"[MeSH
Terms] OR ("intensive"[All Fields] AND "care"[All Fields] AND "units"[All
Fields] AND "pediatric"[All Fields]) OR "pediatric intensive care units"[All
Fields] OR ("pediatric"[All Fields] AND "intensive"[All Fields] AND "care"[All
Fields] AND "unit"[All Fields]) OR "pediatric intensive care unit"[All Fields])

Science Disease severity AND Length of stay AND Pediatric intensive care unit 55.287 Tahun publikasi 5 tahun 3.402
Direct terakhir : 18.944 1
Artikel Research: 3.402

Proquest Disease severity AND Length of stay AND Pediatric intensive care unit 55.118 Tahun publikasi 10 tahun 5.909
terakhir : 35.985 5
Jurnal akademik: 5.909

Scholar Disease severity AND Length of stay AND Pediatric intensive care unit 134.000 Tahun publikasi 5 tahun 17.400
terakhir : 17.400 1

Wiley "Disease severity AND" anywhere and "Length of stay AND" anywhere and 10.817 Tahun publikasi 5 tahun terakhir: 102
"Pediatric intensive care unit" anywhere 3.234 0
Jurnal artikel: 3.003
Open access: 134
Medical science: 102
Sintesis Grid (n=12)
Judul(Penulis, Tahun)/
No Jumlah Sampel Tujuan Penelitian Desain dan Metode Hasil
Negara

1 PICU Length of Stay: Bayi baru lahir Tujuan: Lama tinggal PICU Studi Prospektif/ 1. 7,7% pasien berusia kurang dari 1 tahun. Sebagian besar pasien
Factors Associated With Bed hingga usia kurang merupakan ukuran penting dari lembar observasi memiliki status fungsional preillness yang baik(78,6%), masuk
Utilization and Development dari 18 tahun penggunaan sumber daya dan   rumah sakit darurat (63,6%), dan merupakan pasien medis yang
of A Benchmarking Model sebanyak 10.078 kinerja ekonomi. Tujuan utama kami tidak menerima intervensi bedah atau kateterisasi (62,3%),dan
(Pollack et al., 2018)/ pasien adalah untuk mengkarakterisasi disfungsi sistem primer yang paling umum adalah kardiorespirasi
Amerika Serikat pemanfaatan tempat tidur PICU dan (57,6%) dan neurologis (20,1%)
untuk mengembangkan model baru 2. Rata-rata LOS untuk semua pasien adalah 5 hari dengan durasi
untuk lama tinggal PICU. rata-rata 2 hari. Sebanyak 9.842 pasien (97,7%) memiliki masa inap
di PICU selama 30 hari atau kurang. Memotong LOS hingga
maksimal 30 hari menyumbang 43.918 hari PICU (86,8% dari hari
perawatan); variabel LOS yang terpotong memiliki rata-rata 4,4
hari ( sd, 6.1), dan median 2.0 hari
3. LOS yang lebih lama diamati pada anak-anak yang lebih muda,
mereka dengan penyakit kardiorespirasi, pasien jantung pasca
intervensi, pasien yang mengalami serangan jantung sebelum
masuk, mereka dengan tingkat keparahan penyakit tertinggi, dan
mereka yang menerima terapi paling intensif
4. Skor PRISM meningkat, median LOS meningkat sejalan dengan
risiko kematian sampai skor PRISM 20-25 ketika LOS median
menurun karena kematian sebelumnya
Cont…
2 Performance of Pasien berusia Penelitian ini bertujuan Studi Kohort 1. Pasien berusia 65 bulan
PRISM III and 65 bulan untuk membandingkan dua Prospektif/ 2. Kategori penyakit meliputi infeksi (4,7%), pernapasan
PELOD-2 Scores in A sebanyak 556 model (The Pediatric Risk of Lembar obsevasi (16,9%), kardiovaskular (23,9%), neurologis (14,9%),
Pediatric Intensive pasien (331 laki- Mortality III (PRISM III)   kanker (12,1%), trauma (12,9%) dan penyakit lain
Care Unit (Gonçalves laki dan 225 dan Pediatric Logistic Organ (14,6%)
et al., 2015) /Jerman perempuan) Dysfunction (PELOD-2)) 3. Rata-rata lama rawat di PICU adalah 3 hari dan
untuk prediksi kematian di jumlah pasien yang meninggal yaitu 5.2%
unit perawatan intensif anak 4. Dalam penelitian ini menggunakan sistem skoring
(PICU) dan mengkalibrasi PELOD-2 yang memiliki keunggulan dibandingkan
ulang PELOD-2 di Penduduk PRISM III karena memiliki lebih sedikit variabel yang
Portugis membuat penilaian lebih nyaman
5. Pada penelitian ini PRISM III dan PELOD-2
menawarkan diskriminasi yang baik tapi PRISM III
yang dikalibrasi secara akurat untuk populasi ini. Jadi,
PRISM III adalah alat dengan kinerja yang lebih baik.
Meskipun penggunaan sistem penilaian klinis untuk
memprediksi kematian pada individu tidak
direkomendasikan, mereka mengizinkan kategorisasi
ke dalam kategori risiko tertentu untuk uji klinis.
Cont…
3 Performance of the Pasien berusia 1 Penelitian ini bertujuan Studi Kohort 1. Pasien yang berusia 1 bulan sampai 13 tahun
Pediatric Logistic bulan-13 tahun untuk membandingkan dua Prospektif/ 2. Jenis kelamin laki-laki sebanyak 102(51%) dan
Organ Dysfunction sebanyak 200 skor: PELOD dengan versi Lembar perempuan sebanyak 98(49%) pasien
(PELOD) and pasien( 102 laki- terbarunya PELOD-2 dalam observasi 3. Penyakit primer saat masuk yaitu
(PELOD-2) Scores in laki, 98 mendeskripsikan tingkat   Sepsis(19%),kardiovaskular(9%),pernapasan(44%),
A Pediatric Intensive perempuan) keparahan disfungsi organ di neurologis(9%), hematologi(10%), kelenjar
Care Unit of A PICU dan menilai kinerja endokrin(6%), gastrointestinal(22%), ginjal(8%)
Developing Country PELOD-2 di penduduk mesir 4. Lama tinggal di PICU adalah 4 hari dan kematian
(El-Nawawy et al., sebanyak (25%)
2017) /Jerman 5. Skor PELOD secara signifikan lebih sensitif daripada
PELOD-2, sedangkan PELOD secara statistik kurang
spesifik dibandingkan dengan skor PELOD-2 dan
kedua skor secara statistik tidak berbeda dalam nilai
prediktifnya. Ini berarti skor PELOD adalah tes positif
yang lebih baik sedangkan PELOD-2 adalah tes negatif
yang lebih baik untuk prediksi kematian
Cont…
4 Mortality, Length-of- Sebanyak 2211 Penelitian ini bertujuan Studi 1. Pasien berusia 1 bulan sampai 17 tahun dan jenis
Stay, Bloodstream and pasien untuk menyelidiki apakah Retrospektif/ kelamin laki-laki sebanyak 1226 dan perempuan
Respiratory Viral kategori diagnostik dan Lembar sebanyak 985 pasien
Infections in A adanya infeksi dikaitkan observasi 2. LOS diPICU sebanyak 3 hari, adapun faktor yang
Pediatric Intensive dengan peningkatan   terkait dengan LOS yang lebih lama adalah Gram-
Care Unit (Hon et al. mortalitas atau lama rawat positif keracunan darah
2017) /Cina inap pada pasien yang 3. Kematian selama tinggal di PICU karena leukemia,
dirawat di unit perawatan limfoma, kardiomiopati (termasuk miokarditis), dan
intensif anak (PICU) ensefalitis masing-masing adalah 26%, 50%, 25% dan
20%. Tidak ada kematian untuk pasien yang dirawat
dengan asma, croup, overdosis obat dan ketoasidosis
diabetikum. 30% pasien dengan kultur darah positif
untuk Bakteri gram positif mati di PICU. Kematian
pasien dengan darah positif kultur bakteri Gram-
positif, Gram-negatif, dan infeksi jamur adalah 30%,
37.3%, dan 38.5%.
Cont…
1. Pasien berusia 1 bulan sampai 18 tahun dan jenis
5 Validation of the Sebanyak Penelitian Ini Studi
kelamin laki-laki sebanyak 85 dan perempuan sebanyak
Pediatric Early 150 pasien Bertujuan Untuk Observasion 67 pasien
2. Penyakit yang mendasari mayoritas atau indikasi untuk
Warning Score anak Memvalidasi Sistem al
pasien PICU adalah gangguan neurologis dan
to Determine berusia 1 PEWS Di Rumah   pernapasan. Sedangkan untuk ruang rawat inap adalah
penyakit infeksi
Patient Bulan – 18 Sakit Dr. Mohammad
3. LOS di PICU selama 48 jam.
Deterioration Tahun Hoesin, Palembang 4. Skor PEWS dan ruang perawatan
from Illness Skor 0-6 ditempatkan diruang rawat inap
(Elita, Triratna, Skor 4-9 ditempatkan di ruang PICU
& Bahar, 5. Penelitian ini juga menemukan, ada 4 pasien yang
2016)/Indonesia sebelumnya dipindahkan ke ruang rawat inap setelah 4-6
jam dipindahkan ke PICU dikarenakan skor PEWSnya naik
 
Cont…
6 Association Between Sebanyak 192 Penelitian ini bertujuan untuk Studi Kohort 1. Pasien berusia 1 bulan sampai 14 tahun dan jenis kelamin
Pediatric Risk, Injury, pasien mengevaluasi asosiasi antara Retrospektif/ laki-laki sebanyak 116(60,4%) dan perempuan sebanyak
Failure, Loss and End cedera ginjal akut melalui skor Lembar observasi 76(39,6%) pasien
Stage Renal Disease Risiko, Cedera, Kegagalan,   2. AKI sebanyak 45.8%. Adapun tahapan AKI yaitu
Score and Mortality in A Kehilangan, dan Penyakit Ginjal Risiko(46.6%), Cedera(28.4%), Kegagalan(25%)
Pediatric Intensive Care Tahap Akhir dan kematian di 3. LOS diPICU selama 7 hari.
Unit A Retrospective PICU 4. Durasi rata-rata masuk PICU adalah 7 hari (median: 3 hari,
Study (Almeida et al., SD ± 14,9, bervariasi antara 1 dan 162 hari), dan durasi rata-
2018) /Brazil rata rawat inap adalah 29,4 hari (median: 17,5 hari, SD: ±
33,6, bervariasi antara 2 dan 214 hari). Pasien dengan AKI
memiliki hubungan dengan lama tinggal PICU yang lebih
lama dibandingkan pasien tanpa AKI (OR: 2.78; 95% CI: 1.41
- 5.49); Namun, hubungan yang signifikan tidak ditemukan
dengan rawat inap yang lebih lama (OR: 1,73, CI 95%: 0,97 -
3,09).
5. Kematian sebanyak (9.9%)
6. PIM2 memiliki harapan kematian rata-rata 10% (median:
1,7%, SD ± 22,1, bervariasi antara 0,8% dan 100%),
sedangkan PRISM2 memiliki rata-rata 3,55% (median: 1,3%,
SD ± 7,23, bervariasi antara 0% dan 64,6%).
7 Comparison of Severity Sebanyak 120 Penelitian ini Studi Kohort 1. Karakteristik pasien
Scoring Systems in A pasien bertujuan untuk Observasional a. Umur(bulan)
Pediatric Intensive Care memvalidasi sistem Prospektif/ -1-12 bulan= 36(30%)
Unit in India: A Single- penilaian PRISM Lembar observasi -13-59 bulan= 35(29.1%)
Center Prospective, dan PIM di PICU   - 60 bulan= 49(40.9%)
Observational Cohort India b. Jk= Rasio pria dan wanita sebanyak 1.8%
Study (Patki et al., 2. LOS= Rata-rata LOS pasien di PICU dalam penelitian kami adalah 5.98 hari
2016) /India dengan median 5 hari (kisaran, 1.1 - 21 hari). 26(21,7%) pasien kedaluwarsa.
3. Karakteristik penyakit= 10 (8,3%) kasus kardiovaskular dengan 1 (10%)
kematian, 20 (16,7%) kasus pernafasan dengan 3 (15%) kematian, 32 (26,7%)
kasus neurologis dengan 9 (28,1%) kematian, 28 (23,3%) kasus sepsis dengan 10
(35,7%) kematian, 11 (9,16%) kasus ginjal dengan 2 (18,18%) kematian, dan 8
(6,6%) kasus gastrointestinal dengan 1 (12,5%) kematian. Di antara 11 (9,16%)
kasus lain-lain, ada 3 kasus hematologi, 3 kasus endokrinologi, 4 kasus
keracunan, dan 1 kasus dermatologis.
4. PIM memiliki daya kalibrasi yang sedikit lebih baik daripada PRISM. Temuan
terbukti memiliki kinerja diskriminatif yang baik antara yang bertahan hidup
dan tidak bertahan hidup. Kami mengamati bahwa PIM memiliki kekuatan
diskriminatif yang sedikit lebih baik daripada PRISM.
5. PIM lebih unggul karena evaluasi dilakukan pada saat masuk terhadap 24
jam untuk PRISM. Evaluasi awal dalam PIM memungkinkan untuk memulai
intervensi yang diperlukan dalam uji klinis secara dini dan efektif.
8 Comparison of Pasien Penelitian ini Studi 1. Karakteristik pasien
Pediatric Risk berusia 4- bertujuan untuk Observasi -Umur= 12.5 bulan(4-60%)
of Mortality III, 60 bulan membandingkan dan Prospektif/ 2. Median LOS di PICU= 5 hari(2-9%)
Pediatric Index sebanyak nemvalidasi PRISM Lembar 3. Skor PRISM III= 0.727%
of Mortality 2, 350 Pasien III, PIM 2, dan skor observasi 4. Skor PIM2= 0,783%
and Pediatric (197 laki- PIM 3 di PICU   5. Skor PIM3= 0.78%
Index of laki, 153 Dari 17 variabel pada skor PRISM III ditemukan 8 variabel yang memiliki signifikansi
Mortality 3 in perempuan) tidak berpengaruh pada mortalitas, termasuk tekanan darah sistolik, suhu tubuh, Skor
Predicting Koma Glasgow, cahaya pupil, pH darah arteri, kadar glukosa darah, jumlah leukosit
Mortality in A total, dan adanya koagulopati. Dari 11 parameter yang termasuk dalam PIM 2, 5
Pediatric ditemukan memiliki signifikansi tidak berpengaruh pada mortalitas, termasuk admisi
Intensive Care nonelektif, tidak adanya respon pupil, ventilasi mekanis, tekanan darah sistolik bawah
Unit (Tyagi et tentu, dan FiO yang lebih tinggi 2 kebutuhan. Dari 12 parameter yang termasuk dalam
al., 2018) /India PIM 3, 5 ditemukan memiliki signifikansi tidak bisa merugikan berpengaruh pada
mortalitas, serupa dengan yang di PIM 2.
Skor PIM2 dan PIM3 kurang memprediksi kematian serta Skor PRISM III terlalu
memprediksi kematian.
9 Comparison of the Pediatric Sebanyak 852 pasien Penelitian ini bertujuan Studi Validasi/ 1. Karakteristik pasien
Risk of Mortality, Pediatric untuk membandingkan Lembar observasi - Umur= 6,5 bulan (2-21 %)
Index of Mortality, and kinerja PRISM III,   2. Mayoritas pasien mengidap penyakit pernapasan, penyakit sistem saraf dan
Pediatric Index of Mortality PIM, PIM 2 versi revisi kondisilain-lain.
2 Models in A Pediatric di PICU 3. Durasi median rawat inap di rumah sakit adalah 8 hari (IQR: 4 - 15), dan lama
Intensive Care Unit in China rawat inap kelompok survival lebih lama dibandingkan dengan kelompok
(Qiu et al., 2017) /Cina kematian (Z = 7,01, P < 0,05).
4. Skor median PRISM adalah 11 (IQR: 7 - 14) untuk semua pasien, sedangkan
kematian lebih tinggi daripada untuk kelompok kelangsungan hidup ( P < 0,05).
Probabilitas median mortalitas untuk skor PRISM, PIM, dan PIM2 adalah 6,20%
(3,06%). - 12,25%), 2,54% (1,90% - 6,92%), dan 2,20% (1,59% - 5,78%), masing-
masing, dan signifikan lebih tinggi pada kelompok kematian dibandingkan pada
kelompok kelangsungan hidup untuk 3 skor ( P < 0,05). Dari 852 pasien yang
terdaftar dalam penelitian ini, 107 pasien (12,56%) meninggal.
5. Angka kematian yang diharapkan adalah 94,14 pasien (11,05%) oleh PRISM, 56,50
(6,63%) oleh PIM, dan 50,20 (5,89%) oleh PIM2. SMR untuk seluruh sampel
adalah 1,14 (95% CI: 0,93 - 1.36) untuk PRISM, 1,89 (95% CI: 1,55 - 2.27) untuk
PIM, dan 2.13 (95% CI: 1.75 - 2.55) untuk PIM2 dalam penelitian ini. AUC (95%
CI) adalah 0,729 (0,670 - 0.788) untuk PRISM, 0.721 (0.667 - 0,776) untuk PIM, dan
0,726 (0,671 - 0.781)untuk PIM2
6. kor PRISM, PIM, dan PIM2 membedakan antara pasien yang masih hidup dan
yang hampir mati. Baik model PRISM dan PIM2 menampilkan kalibrasi yang
baik, sementara ini tidak terjadi pada PIM. Namun, korelasi positif diamati di
seluruh skor PRISM, PIM, dan PIM2. Oleh karena itu, penerapan PRISM memiliki
skor yang baik di PICU di Cina
10 Validation of the Sebanyak Penelitian ini bertujuan Studi Kohort 1. Karakteristik pasien
Pediatric Index of 1.710 pasien untuk memvalidasi Retrospektif/ -Usia= 1.58(0.33-7.85%)
Mortality 3 in A PIM3 di PICU Korea Lembar -JK laki-laki= 964(56.40%)
Single Pediatric dan memperluas observasi 2. Penyakit
Intensive Care validasi skor   Kardiovaskular= 662(38.80%)
Unit in Korea Hemato-onkologi=303 (21.20%)
(Lee et al., Respirologi= 330(18.30)
2017) /Korea Neurologi= 151(8.80%)
Lainnya= 204(11.90%)
3. Jenis penerimaan
-Medis= 1.203(70.30%)
-Bedah= 507(29.70%)
4. Skor PIM2= 7.46%
5. Skor PIM3= 6.57%
6. LOS= 3 hari
11 Daily Estimation of the Sebanyak 3.669 Penelitian ini bertujuan Studi Prospektif/ 1. Karakteristik pasien
Severity of Organ pasien memvalidasi skor harian Lembar observasi a. Umur= 15.5(2.2-70.7%)
Dysfunctions in Critically PELOD-2 menggunakan set tujuh   b. JK laki-laki= 2096(57.1%)
ill Children by Using the hari yang diusulkan dengan versi 2. Penyakit utama masuk PICU= Pernapasan 1683(45.3%),
PELOD-2 Score skor sebelumnya neurologis 662(18.0%), kardiovaskular 672(18.3%), hati
(Leteurtre et al., 2015) 40(1.1%), genitourinari 96(2.6), gastrointestinal 205(5.6%),
/Prancis kelenjar endokrin 57(1.6%), muskuloskeletal 45(1.2%),
hematologi 45(1.2%), miscellaneous 99(2.7%) dan campuran
95(2.3%)
3. Penyebab penyakit primer saat masuk= Infeksi 862(23.5%),
trauma 324(8.8%), penyakit bawaan 1123(30.6%), keracunan
obat 72(2.0%), kanker120(3.3%) ,diabetes41(1.1%), penyakit
alergi/imunologi55(1.5%), miscellaneous1072(28.4%)
4. Penilaian yang efektif dari tingkat keparahan MODS, seperti
skor PELOD-2, diperlukan untuk mendeskripsikan secara
tepat perjalanan klinis pada anak-anak yang sakit kritis. Skor
MODS dapat digunakan sebagai ukuran hasil dalam uji coba
yang dilakukan di ICU dan PICU
5. Rata-rata LOS di PICU sebanyak 3 hari dan LOS paling lama
≥ 7 hari
6. Kematian= 222(6.1%)
12 Modified Pediatric Pasien berusia 5- Penelitian ini bertujuan Studi Prospektif/ 1. Karakteristik pasien
Logistic Organ 9 tahun mengevaluasi sistem Lembar observasi -Umur= 5-9 tahun (40.4%)
Dysfunction Scoring sebanyak 99 penilaian PELOD yang   2. Penyakit
System: A Feasible Pasien (65 laki- dimodifikasi untuk 3. Infeksi saluran pernapasan bawah akut (20%), malaria
Tool in Pediatric laki, 34 menentukan prognosis serebral (18%), ensefalopati hepatik (14%), infeksi sistem
Intensive Care Units perempuan pasien di PICU saraf pusat (SSP) (13%), dan syok sepsis / septik berat
(Gaur et al., 2015) (10%)
/India 4. 3. Pada pasien dengan skor PELOD yang dimodifikasi <10,
mortalitas 10,4%, sedangkan pada pasien dengan skor
PELOD yang dimodifikasi adalah ≥ 10, mortalitas
meningkat secara signifikan menjadi 46,4% ( χ 2 = 12.000, P
< 0,001).
5. Rata-rata skor PELOD yang dimodifikasi jauh lebih tinggi
pada mereka yang meninggal dibandingkan dengan mereka
yang selamat (16,25 [8,63] vs 7,68 [5,55]; P < 0,001).
6. LOS= Selamat= 3.68 ± 1.72%
Meninggal= 2.22 ± 1.49%
6. Risiko kematian berbanding terbalik dengan lama tinggal di
PICU. Rata-rata lama rawat inap jauh lebih tinggi pada pasien
yang bertahan hidup dibandingkan dengan mereka yang
meninggal. Sepengetahuan kami, hingga saat ini belum ada
penelitian yang membandingkan risiko kematian dengan lama
tinggal di PICU.
HASIL
8 Kohort
Prospekt
if
 1 studi dilakukan di
Indonesia
12 Artikel yang  1 studi dilakukan di
memenuhi
Amerika Serikat
kriteria Inklusi  2 studi dilakukan di Cina
dari 26.910 1
 3 studi dilakukan di India
artikel Valid  2 studi dilakukan di
asi Jerman
 1 studi dilakukan di Prancis
 1 studi dilakukan di Brazil
 1 studi dilakukan di Korea.
3 Kohort
Retrospek
tif
Karakteristik JK: 9 artikel (El-Nawawy et al., 2017; Usia: 4 artikel (Tyagi et al., 2018; Qiu et
Gonçalves et al., 2015; Hon et al., 2017; Almeida et al., 2017; Elita et al., 2016; Leteurtre et
al., 2018; Tyagi et al., 2018; Lee et al., 2017; al., 2015)
Leteurtre et al., 2015; Gaur et al., 2015; Elita et al., Penyakit diruang PICU: kardiovaskular,
2016) respirasi, neurologis, hematologi,
penyakit infeksi, trauma, kanker,
Sistem skoring: PIM yang terdiri 9 artikel, gastrointestinal kelenjar endokrin, ginjal,
PRISM terdiri dari 6 artikel, PELOD dan PEWS musculoskeletal, keracunan. (Pollack et
masing-masing 1 artikel. beberapa penelitian al., 2018; Gonçalves et al., 2015; El-
juga menggunakan 2 atau 3 sistem skoring Nawawy et al., 2017; Elita et al., 2016;
dan membandingkan sistem skoring apa yang Tyagi et al., 2018; Qiu et al., 2017; Lee et
cocok pada penelitiannya. al., 2017; Leteurtre et al., 2015; Gaur et al.,
2015).
LOS PICU: 3-7 hari (Gonçalves et al., 2015;
Hon et al., 2017; Leeet al., 2017; Leteurtre et
al., 2015; Gaur et al., 2015, El-Nawawy et al., Menurut penelitian Pollack et al., (2018) LOS
2017; Almeida et al., 2018; Tyagi et al., 2018; yang lebih lama diamati pada anak-anak
Patki et al., 2016). LOS terlama ≥30 hari yang menderita penyakit kardiorespirasi
(Pollack et al., 2018); LOS terpendek ≤2 hari
(Elita et al., 2016; Pollack et al., 2018).
PEMBAHASAN

Kesembilan artikel mengemukakan hal yang serupa yaitu ratio


laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan

Karakteristik
Jenis Kelamin pada umumnya anak laki-laki lebih aktif dari pada anak
perempuan yang menyebabkan resiko laki-laki mengalami
cedera lebih tinggi dibandingkan perempuan Akre, (2010).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Seiger &
Maconochie, (2013) yaitu laki-laki sebanyak 59% dan perempuan
41% dan penelitian lain mengemukakan bahwa jumlah pasien
laki-laki lebih banyak (60%) dibandingkan perempuan (40%)
Akre, (2010)
Rentang usia yang paling menonjol adalah
dari rentang usia nol sampai duabelas bulan
USIA yaitu pada penelitian (Tyagi et al., 2018; Qiu
et al., 2017; Elitaet al., 2016; Leteurtre et al.,
2015).

Hal ini sejalan dengan penelitian (Schechner & Cloherty, 2004) yang
mengatakan bahwa bayi usia 0-1 bulan memiliki resiko yang cukup tinggi
untuk mengalami masalah kesehatan yang berat baik karena faktor intrauterin
maupun ekstrauterin. Lebih dari 7 juta bayi meninggal setiap tahun antara
lahir hingga umur 12 bulan, hampir dua pertiga bayi yang meninggal, terjadi
pada bulan pertama, dari yang meninggal tersebut, dua pertiga meninggal
pada umur satu minggu, dan dua pertiga diantaranya meninggal pada dua
puluh empat jam pertama kehidupannya.
Tingkat Keparahan Penyakit berdasarkan sistem skoring

• PRISM
Model terbaru dari skor PRISM
yaitu skor PRISM III yang Skor PRISM III lebih
dikembangkan oleh Pollack et
PRISM III adalah unggul dalam
al pada tahun 1996 sebagai skor yang dibuat memprediksi
versi terbaru dari skor PRISM dengan tujuan mortalitas pada
asli dengan tujuan awal untuk pasien anak sakit kritis
meminimalkan periode waktu non bedah bila
untuk menilai risiko kematian prediktor mortalitas
yang terdiri dari 17 dibandingkan dengan
untuk mengevaluasi kualitas
skor PELOD 2 (Bayu
PICU, termasuk model prediksi variabel et al., 2018).
12 jam serta model prediksi 24
jam
• PIM . PIM 2 dan PIM 3
memerlukan pengumpulan
Skor PIM 2 dan 3 hanya 11 dan 12 variabel,
Pediatric Index of ditemukan memiliki masing-masing, saat masuk,
Mortality (PIM) kapasitas yang lebih sedangkan PRISM III
menganalisis dan baik untuk membedakan membutuhkan pengumpulan
mengembangkan PIM 2, 17 variabel fisiologis yang
antara yang selamat dan paling abnormal selama di 24
model yang diperbarui pasien hampir mati dari jam pertama setelah masuk.
dari PIM score. PIM 2 skor PRISM-III (Tyagi et Tenaga yang dibutuhkan
telah dikalibrasi ulang al., 2018). untuk mengumpulkan data
untuk flect perbaikan jelas lebih besar dengan skor
PRISM III (Tyagi et al., 2018).
yang telah terjadi dalam
hasil perawatan intensif.
Siater et al., (2003).

Skor PIM 2 dan PIM 3


PIM 3 adalah skor diterapkan dalam waktu 1 jam
PIM 2 memperkirakan setelah masuk ICU,
terbaru dari PIM 2 dan
sedangkan skor PRISM III
risiko kematian dari data diterbitkan pada tahun dihitung pada 24 jam. Scoring
yang tersedia pada saat 2013. Ini memiliki tiga dilakukan dengan
masuk unit perawatan indikator dibidang: risiko pemeriksaan laboratorium,
intensif (ICU) dan oleh sangat tinggi (VHRdiag), yang secara klinis
diindikasikan dalam
karena itu cocok untuk risiko tinggi (HRdiag), pengelolaan pasien.
pemantauan dan risiko rendah (Eulmesekian et al., 2007;
berkelanjutan kualitas (LRdiag) Straney et al., Ciofi et al., 2013; Hariharan et
perawatan intensif anak (2013). al., 2011).
Siater et al., (2003)
• PELOD
Skor PELOD adalah skor
yang digunakan untuk PELOD 2 dibuat untuk
menilai berat penyakit dan mengetahui sejauh mana
untuk pemantauan prediksi kematian terjadi kerusakan disfungsi
berdasarkan atas kelainan organ. Sedangkan di
berkelanjutan kualitas yang didapat pada Indonesia
perawatan intensif pemeriksaan fisis dan digunakan untuk standar
laboratorium. Skor PELOD diagnosis sepsis Marlina et
kemudian dikembangkan al., (2008).
menjadi PELOD 2 Thukral et
al., (2007)
• PEWS
PEWS menjadi suatu alat
Pediatric Early Warning
monitoring yang dianggap
Score (PEWS) yakni Penelitian terhadap
mampu membantu perawat
sebuah sistem dalam memantau dan sistem PEWS ini
peringatan dini yang mengontrol kondisi anak, belum terlalu banyak
menggunakan penanda sehingga dapat ditemukan di
berupa skor untuk memberikan laporan
Indonesia. Walaupun
menilai pemburukan secepat mungkin kepada
kondisi anak dan dapat dokter mengenai demikian, sistem skor
meningkatkan perburukan kondisi anak. ini sudah banyak
pengelolaan perawatan PEWS juga dapat diterapkan di berbagai
menentukan tingkat rumah sakit dunia
anak dengan penyakit
perawatan dan ruang
akut secara menyeluruh (Monaghan, 2005).
dimana anak akan dirawat
(Monaghan, 2005) (Wahyudi et al., 2014).
Length Of Stay (LOS) pasien diruang PICU

LOS atau lama rawat menurut Kemenkes dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Kesehatan II (Statistik
Pelayanan Kesehatan) adalah jumlah hari pasien dirawat di rumah sakit, mulai masuk sampai dengan keluar
atau pulang.
Rata-rata LOS pasien diruang PICU adalah 3-7 hari menurut penelitian (Gonçalves et al., 2015; Hon et al.,
2017; Lee et al., 2017; Leteurtre et al., 2015; Gaur et al., 2015; El-Nawawy et al., 2017; Almeida et al., 2018;
Tyagi et al., 2018; Patki et al., 2016). LOS terlama ≥30 hari (Pollack et al., 2018); LOS terpendek ≤2 hari (Elita et
al., 2016; Pollack et al., 2018).
Adapun menurut DepKes RI (2005) yaitu LOS atau rata-rata lama rawat seorang pasien ini digunakan untuk
mengukur efisiensi pelayanan rawat inap yang tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus bersama dengan
interpretasi BOR dan TOI. Disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran
mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang memerlukan pengamatan
lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal adalah antara 6-9 hari (DepKes, 2005). Menurut peneliatian
Baber Johnson yaitu 3-12 hari.
Tingkat keparahan penyakit terhadap length of stay (LOS) pasien diruang PICU menggunakan sistem
skoring

Sistem skoring pada penelitian ini terdiri dari PRISM, PIM, PELOD dan PEWS. Semua skor tersebut digunakan
untuk menilai pasien anak terlebih pasien yang memiliki resiko untuk mengalami gangguan pernapasan
atau henti jantung (cardiac arrest) secara tiba-tiba, angka kejadian anak yang mengalami henti jantung
(cardiac arrest) selama masa perawatannya dirumah sakit sekitar 0,7% -3%. Ketika hal ini terjadi kondisi
anak akan semakin memburuk dan diperkirakan hanya 15-36% anak yang dapat diselamatkan (Wahyudi
et al, 2014).
Henti jantung di rumah sakit biasanya didahului oleh tanda-tanda yang dapat diamati, yang sering muncul 6
sampai dengan 8 jam sebelum henti jantung tersebut terjadi. Studi menunjukkan banyak pasien memperlihatkan
tanda-tanda dan gejala kerusakan medis yang tidak ditangani sebelum serangan jantung terjadi (Duncan &
McMullan, 2012).
Hal yang sama pun dijelaskan pada penelitian Tucker et al., (2009) yang menyatakan bahwa setiap pasien anak
memiliki risiko untuk mengalami penurunan kondisi klinis secara mendadak yang bisa disebabkan oleh
gangguan pernapasan atau henti jantung. Dari berbagai jenis kasus, masalah respirasi adalah penyebab
tersering dari henti jantung pada anak. Adapun menurut penelitian Pollack et al., (2018) LOS yang lebih lama
diamati pada anak-anak yang menderita penyakit kardiorespirasi.

Berdasarkan beberapa penelitian, terdapat dua strategi efektif yang mampu mencegah terjadinya kejadian henti
napas dan jantung pada pasien anak, yakni tim gawat darurat dan sistem skor peringatan dini. Semakin tinggi
tingkat keparahan pasien maka semakin lama LOS pasien (Dewi, 2016) .
Keterbatasan Penelitian

Studi Literature ini memiliki beberapa keterbatasan. Adapun keterbatasannya tersebut meliputi:
1. Artikel yang ditelaah hanya terbatas pada artikel yang menggunakan bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia, sehingga kemungkinan artikel-artikel terkait dengan bahasa lain tidak tersaring secara
keseluruhan.
2. Keterbatasan dalam mengakses artikel di database. Sebagian artikel yang didapat dalam pencarian sesuai
topik tetapi tidak dapat diakses penuh.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Karakteristik responden yang paling banyak ditemui dalam penelitian ini adalah responden dengan jenis kelamin
laki-laki dengan kelompok usia yang paling banyak yaitu 0-12 bulan serta penyakit yang paling banyak ditemui
yaitu kardiovaskular atau gagal jantung, respirasi atau penyakit pernapasan, neurologis, hematologi,
penyakit infeksi, trauma, kanker, gastrointestinal kelenjar endokrin, ginjal, musculoskeletal, dan
keracunan
2. Sistem skoring yang digunakan pada penelitian ini yaitu PRISM, PRISM III, PIM, PIM 2, PIM 3, PELOD,
PELOD-2, dan PEWS
3. Rata-rata LOS pasien diruang PICU pada penelitian ini adalah 3-7 hari, LOS terlama yaitu ≥30 hari dan LO
terpendek ≤2 hari
4. Kardiovaskular atau gagal jantung merupakan penyakit dengan tingkat keparahan tertinggi pada penelitian ini
serta menerima terapi yang sangat intensif karena pasien anak yang berada di ICU bagian jantung memiliki waktu
perawatan yang lebih lama dibandingkan dengan pasien di ICU medis.

Bidang Pelayanan Peneliti


Akademik Keperawatan Selanjutnya
THANK YOU ☺

Anda mungkin juga menyukai