Anda di halaman 1dari 11

UTANG LUAR NEGERI DAN

PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Kelompok 9
Nama Anggota:
1. Fitra Risky Amanda (C1C019145)
2. Amelia SaptaLiana (C1C019097)
3. Vivi Nency Permata Sari (C1C019018)
A. Modal Asing Dalam Pembangunan
B. Aliran Modal Ke Sektor Pemerintah
Karena sifatnya, arus modal asing harus dibayar kembali juga
tabungan luar negeri. Tabungan luar negeri meliputi tabungan
resmi ke sektor pemerintah dan tabungan swasta. Artinya dapat
beruba hibah atau pinjaman lunak, yang biasanya berbunga
rendah dengan jangka waktu pengembalian yang lebih lama.
Utang jangka pendek adalah utang dengan jatuh tempo atau satu
tahun atau kurang. Utang jangka panjang umumnya berjangka
waktu lebih dari satu tahun. Utang yang berjangka panjang dapat
diperinci menurut jenis utang nya, yaitu utang swasta dan utang
pemerintah.
C. Aliran Modal Ke Sektor Swasta
Tabungan swasta asing terdiri atas 4 komponen:
1. Investasi Langsung
2. Investasi Portofolio
3. Pinjaman Dari Bank Komersial
4. Kredit Ekspor

D. Polemik Mengenai Modal Asing


Peranan modal asing dalam pembangunan telah lama diperbincangkan oleh
para ahli ekonomi pembangunan. Secara garis besar, pemikiran mereka sebagai
berikut.
1. Sumber dana eskternal
2. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat
3. Modal Asing
4. Kebutuhan akan modal asing
D. Motivasi Negara Donor
Sebagaimana disimpulkan oleh ruttan ada dua alasan yang melatarbelakangi
negara donor bersedia memberikan bantuan:
1. Dilandasi kepentingan ekonomi dan strategis
2. Dilandasi tanggung jawab moral dari penduduk negara kaya kepada penduduk
negara miskin.

E. Sumber Sumber pembiayaan pembangunan indonesia


Pada 4 tahun pertama pelita 1 bantuan luar negeri adalah sumber utama
pembiayaan pembangunan,namun posisi tersebut berubah setelah adanya oil boom
pada awal tahun 1974.selepas 1973 penerimaan dari ekspor minyak dan gas menjadi
begitu dominan sebagai sumber penerimaan devisa,mencapai 60%.arus masuk modal
asing mencapai sekitar seperempat penerimaan devisa sebelum 1973.
F. Ekspor
seberapa jauh peran perdagangan luar negeri terlihat dari rasio
antara ekspor ditambah impor terhadap pdb,yang hanya 19,6% pada
tahun 1969 menjadi 42,7% pada tahun 1984. sementara peranan ekspor
terhadap pdb melonjak dari 10,2% pada tahun 1969 menjadi 21,1%
pada tahun 1984.

G. Bantuan luar negeri


Tabungan domestik waktu itu begitu rendah dan tidak dapat
diharapkan meningkat dalam waktu singkat. Jalan keluarnya adalah
pembiayaan pembangunan dari sumber sumber luar negeri,dalam
waktu bantuan luar negeri dan PMA.
H. Investasi Asing PMA
Selama periode yang diamati, indonesia telah menjadi importir
modal. Arus masuk modal asing meningkat dari hampir 300 juta dollar
AS per tahun pada akhir 1960an hingga lebih dari 3 miliar dollar AS
pada tahun 1984. PMA tercatat sedikit diatas 10% dari arus total,
namun dalam beberapa tahun, terutama pelita 1 pangsanya 1/3 dari arus
total.

I. Tabungan domestik
Tabungan domestik diperoleh dari sektor pemerintah dan sektor
masyarakat. Tabungan pemerintah yang dimaksud adalah tabungan
pemerintah dalam APBN, yang merupakan selisih antara penerimaan
dalam negeri dengan pengeluaran rutin. Tabungan masyarakat
merupakan akumulasi dari tabanasa, taskah deposito berjangka.
J. Struktur pembiayaan pembangunan
Bantuan luar negeri telah berfungsi sebagai injeksi pertumbungan
ekonomi indonesia dengan cara menutup defisit anggaran
pembangunan dan defisit pembayaran. Pembiayan pembangunan
dimana peranan bantuan luar negeri pernah mencapai lebih dari 50%
pada pelita 1 dan pelita 4. kesimpulan sementara, indonesai mengalami
fenomena debt-ledgrowth.

K.Dilema memelihara momentum pembangunan


konsekuensi logis dari komitmen membayar bunga dan cicilan utang
adalah semakin rampingnya konsumsi domestik dan pengeluaran
pemerintah.
L. Sudahkan indikator utang luar negeri mencapai over
overborrowing
Data dari world debt tables menunjukkan bahwa indikator beban
utang ln yaitu DSR, DER, dan DGNP, telah melebihi batas yang
dianggap aman, masing-masing 20%, 200%, dan 40%. Dari yaitu rasio
antara total utang LN dengan penerimaan ekspor, selalu diatas 200%
sejak tahun 1986. Posisi total utang luar negeri indonesia pada tahun
2001 mencapai hampir 140 miliar dollar AS. Maka indonesia
digolongkan sebagai negara pengutang besar. Bila dibedakan utang LN
yang masuk ke sektor pemerintah dan swasta, ternyata 52% adalah
utang pemerintah dan 48% merupakan utang swasta. Dalam konstelasi
semacam ini, pertanyaan yang muncul adalah: Apakah indonesia akan
mengalami krisis utang LN,ataukah akan tetap mampu
mempertahankan momentum pembangunan?
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai