Anda di halaman 1dari 35

MANAJEMEN CAIRAN

PADA PEDIATRIK
Cairan
• Cairan merupakan hal essensial dalam homestasis selular
• Cairan dibutuhkan untuk memelihara fungsi tubuh dan juga
dibutuhkan berdasarkan 4 alasan:
1. Evaporasi dari kulit
2. Ekskresi produk sisa dari ginjal
3. Water loss dari sistem pernapasan
4. Pertumbuhan
KOMPARTEMEN CAIRAN
• Pada neonatus TBW bisa mencapai 80-90%.
• TBW menurun secara signifikan selama 6 bulan kehidupan dan turun
mencapai 60% pada saat dewasa
• Kadar ICF tidak terlalu mengalami perubahan, dari masa infant 30%
hingga dewasa menjadi 40%
• Pada anak, metabolisme lebih tinggi dan mudah terjadi dehidrasi
FISIOLOGI CAIRAN
• Pergerakan cairan antar kompartemen dipengaruhi oleh factor
mekanik (tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik) serta elektrolit
• Kompartemen intravaskular merupakan perluasan dari cairan
ekstraselular untuk menjaga volume intravascular dan juga
• Kontraktilitas miokard, komplians ventrikel and tonus yang belum
dapat berfungsi sempurna sehingga belum mampu untuk memberi
respon takikardi terhadap kurangnya cairan
• Cardiac output menurun ketika batas takikardi telah tercapai
• Efek depresi agen anestesi dapat
• Efek depresi anestesi lebih lanjut dapat menyebabkan hipovolemi,
namun respon simpatis sebagai respon kompensasi belum sempurna
begitu juga dengan takikardi
PENILAIAN PERIOPERATIF DAN PERSIAPAN OPERASI
DEHIDRASI
• Pemeriksaan penunjang:
- Osmolaritas serum dan sodium serum
- Status asam-basa, serum pH dan deficit basa
- Urin output
• Tipe dehidrasi:
- Hiponatremi (osmolaritas serum < 270 mOsm/l, serum Na < 130
mEq/l,
- Isonatremi (osmolaritas serum 270-300 mOsm/l, serum Na 130-150
mEq/l)
- Hipernatremi (osolaritas serum > 310 mOsm/l, serum Na > 150 mEq
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Resusitasi inisial
Bolus Normal salin 10-20 menit  untuk mengembalikan sirkulasi
dan perforasi renal
2. Mekanisme kompensasi fisiologis
- Temporary compensatory
Produksi vasopressor endogen (ADH, angiotensin II dan
katekolamin). Pengisian transkapiler, cairan bergerak dari
interstisial ke intravascular dan ADH menyebabkan reabsorpsi air di
renal tubulus distal. Mekanisme ini dapat menyebabkan hiponatremi
- Definitive compensatory mechanism
25% cardiac output melewati ginjal. Ketika terjadi deficit Na dan air
 reabsorpsi oleh tubulus distal  UO turun. Pada keadaan volume
darah kurang, tekanan darah rendah dan hiponatremi  aktivasi RAA
 re-absorpsi Na dan air  normovolemik dan kadar Na normal
dalam darah
3. Stress response in sick children
Pada kasus-kasus tertentu retensi air dapat memicu terjadinya
edema serebral  confusion, kejang hingga kematian.
4.
CAIRAN PERIOPERATIF
1. Rumatan (maintenance)
Untuk memenuhi kebutuhan harian cairan, elektrolit dan glukosa
tubuh selama periode puasa
2. Cairan resusitasi/pengganti defisit
Untuk mengatasi hipovolemia atau dehidrasi yang sudah terjadi
sebelumnya
3. Pengganti (replacement)
untuk mengganti defisit atau kehilangan yang sedang berlangsung
MANAJEMEN CAIRAN PERIOPERATIF
The Association of Paediatric Anaesthetists (APA) guidelines membagi
menjadi 3 bagian:
- Mengganti cairan deficit
- Memberikan cairan rumatan (maintenance)
- Mengganti kehilangan cairan
Mengganti cairan defisit
• Fasting fluid deficits should also be minimised even in infants who are ‘nil
by mouth’, and ideally these infants should receive i.v. fluids perioperatively
• Determining the level of deficit involves a thorough assessment of the
patient (including history and examination), laboratory results, point-of-care
(POC) testing results, medical charts, daily weight measurement records,
and fluid charts
• While there is no consensus on the volume and speed of fluid required to
correct the deficit, NICE guidelines recommend that term neonates showing
signs of dehydration be given isotonic glucose-free fluid 20 ml kg1 over less
than 10 min. It is recommended that, where possible, preoperative fluid
deficits are corrected before induction of anaesthesia.
CARA MENENTUKAN PEMBERIAN
CAIRAN INTRAOPERATIF
1. Tentukan cairan rumatan  Holiday Segar
2. Tentukan volume defisit (puasa, gastrointestinal dan defisit cairan
lainnya. 1/3 volume defisit dapat diganti pada 1 jam pembedahan
3. Tingkat keparahan prosedur  sumber kehilangan cairan terbesar
4. Jumlah blood and fluid loss yang dibutuhkan
PEMBERIAN CAIRAN RUMATAN
• Need for glucose-containing solutions
-Neonates and preterm infants are at risk of intraoperative
hypoglycaemia, blood glucose should be monitored regularly to ensure
normoglycaemia.
-For healthy term neonates, an isotonic balanced salt solution with
glucose 1e2.5% should be used as a background infusion
-In small or preterm neonates, and those on parenteral nutrition or
with liver disease, an increased glucose concentration may be required
• Tonicity of intraoperative maintenance fluid
-There is no current consensus on using isotonic solutions as perioperative
maintenance fluids in neonates, because of the concerns about the handling of
large Na loads and the lack of evidence
-The results of a recent study in neonates have prompted recommendations that
balanced isotonic solutions should be considered as routine maintenance fluids
• ‘Third space’ losses
-Traditionally, ‘hird space’ losses were replaced with crystalloid solutions at
anything between 1 ml kg1 h1 for a minor surgical procedure to 50 ml kg1 h1
during surgery for necrotising enterocolitis in premature infants.
-Recently, the concept of the third space has been questioned, and more
restrictive fluid protocols used in adults have been associated with better outcome
KEBUTUHAN CAIRAN RUMATAN
• 1911 Howland
- Children < 1 y (3-10 kg) metabolisme 100 kcal/day
- Older children 75 kcal/day
• 1957 Holliday and Segar
- 0-10 Kg = 4 ml/kg/jam
- 10-20 kg = 40 ml + 2 ml/kg/jam (diatas 10 kg namun < 20 Kg)
- ≥ 20 Kg = 60 ml + 1 ml/kg/jam ( >20 Kg)
Rumus Holiday Segar tersebut dapat disederhanakan menjadi 4/2/1 formula.
Demam meningkatkan kebutuhan kalori 10-20% dalam setiap kenaikan
temperatur diatas normal
• 1 cal produces 0.2 ml of water and
consumes 1.2 ml of water, so calorie
and water consumption are
considered equal.

• For example: 1 yo child weighing 10


Kg requires 100 kcal/kg/day of
energy and 100 ml/kg/day of water
Replacement of intraoperative volume losses
• Blood volume is estimated as 90-100 ml/kg in premature infants, 80-
90 ml/kg in term neonates, and 70-75 ml/kg in infants >3 months of
age. In cases of circulatory instability or blood loss, the goal of
treatment is to restore and normalise the circulating blood volume
rapidly. However, the choice of which fluid remains contentious
• The use of albumin as a resuscitation fluid and volume expander may
be associated with increased mortality and is no longer advocated
• Saline has been shown to be as effective as albumin 5% in treating
hypotension in preterm neonates, with less fluid retention in the first
48 h
• Pilihan cairan rumatan tergantung pada kebutuhan elektrolit dan
glukosa
• Bayi baru lahir dan premature atau BBLR berisiko mengalami
hipoglikemia perioperatif
KEBUTUHAN GLUKOSA
• Cadangan glikogen janin mencapai >100 kkal/hari pada bulan ke-9
kehamilan
• Bayi aterm memiliki cadangan glikogen 5% dari BB, namun setelah
lahir glikogenolisis  cadangan glikogen habis dalam 24-48 jam
• Saat lahir glukosa serum janin 60-70% kosentrasi ibu  akan
berkurang dalam jam-jam pertama kehidupan  harus dipertahankan
> 45 mg/dl untuk menghindari kerusakan neurologis
• Bila hipoglikemi dapat diberikan bolus 10% dekstros dalam air (D10W)
2-4 ml/kg dilanjutkan dengan infus kontinu dengan kecepatan 4-6
mg/kg/menit
• Pada hari pertama bayi diberikan cairan D10W 70-80 ml/kg. Karena
D10W berisi 10 g glukosa per 100 mL, maka dosis glukosa yang
diberikan:
10 g/100 ml x 70-80 ml/kg/hari = 7-8 g/kg/hari = 0.33 g/kg/jam
• Pada hari kedua, kebutuhan cairan secara rutin meningkat 100
ml/kg/hari dan Natrium 2-3 mEq/dl. Setelah urin keluar, ditambahkan
Kalium 1-2 mEq/dl
Cairan resusitasi atau pengganti defisit
• Diberikan sebelum Tindakan operasi dilakukan, kecuali memerlukan
operasi darurat  diberikan bersamaan dengan persiapan operasi
dan saat Tindakan operasi
• Hipovolemia  bolus cairan isotonic atau koloid 20 ml/kg
• Defisit cairan dapat terjadi akibat:
- Puasa
- Dehidrasi
- Ketidakseimbangan elektrolit
PUASA
• Asupan cairan jernih sampai dua jam sebelum operasi tidak
mempengaruhi pH maupun volume isi lambung saat induksi anestesi
pada anak maupun dewasa

Anda mungkin juga menyukai