Anda di halaman 1dari 420

CA

Pelaporan
Korporat
Agenda

Kompetensi dan Kurikulum

Materi

Contoh Soal

Materi dan Review Soal


Kompetensi Umum CA
• 3
1. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi
dalam mengelola sistem pelaporan yang
menghasilkan laporan keuangan dan laporan
lainnya yang bernilai tinggi sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola, etika profesional,
dan integritas.

2. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi


dalam pengambilan keputusan bisnis dengan
mempertimbangkan dinamika lingkungan
bisnis
Silabus
• 4
1. Overview atas conceptual framework dalam pelaporan keuangan
entitas: komersial, entitas publik/pemerintah, ETAP, dan entitas
berlandaskan syariah.
2. Transaksi dan pelaporan keuangan syariah: Jenis-jenis akad ,
Konsep keuntungan, Transaksi dilarang. Kerangka pelaporan,
Pelaporan keuangan dan Instrumen keuangan.
3. Kombinasi bisnis dan konsolidasi: Investasi pada entitas lain
(asosiasi, ventura bersama dan anak) Kombinasi bisnis,
Kombinasi bisnis entitas sepengendali , Laporan keuangan
konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
4. Pengaruh perubahan kurs valuta asing.
5. Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset
6. Imbalan kerja
7. Pendapatan, kebijakan dan estimasi akuntansi dan kesalahan,
dan pajak penghasilan
Silabus
• 5

8. Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran, Penyajian,


Pengungkapan
9. Analisis laporan keuangan, kinerja dan kepatuhan atas entitas
komersial, nirlaba, dan ETAP
10. Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
11. Pelaporan berkelanjutan dan pelaporan terintegrasi
DISKUSI
• 6
UJIAN
Waktu TIDAK
tidak LULUS
Cukup

Latihan
Kasus Soal
yang
Tepat

Bagaimana ??
1. Kerangka
Konseptual
Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK


Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010

 IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif 2012. Tahun 2013 dilakukan
revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
 Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur (eff 2018) dan revisi beberapa standar.
 Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 (eff 2016) dan PSAK 71 & PSAK 72 (eff
2020). Tahun 2017 PSAK 73 efektif tahun 2020.
 SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM

• 8
Kerangka Konseptual

Kerangka konseptul disahkan pada tanggal 28


September 2016

Perubahan yang dilakukan

• Bab 1 Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum


• Bab 2 Entitas Pelapor
• Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang
Berguna
• Bab 4 KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa
Kerangka Konseptual
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas,
serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN


• Untuk ditambahkan

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA


• Karakteristik kualitatif
• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat
• Karakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian; ketepatwaktuan;
keterpahaman.
• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN


KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA
• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep
pemeliharaan modal dan penetapan laba
Pendahuluan - Tujuan

Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan


dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal.

Tujuan Kerangka Konseptual adalah untuk membantu:

• Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam pengembangan Standar Akuntansi


Keuangan (SAK) baru dan dalam melakukan tinjauan atas SAK yang ada;
• DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar akuntansi, dan
prosedur yang terkait dengan penyajian laporan keuangan dengan menyediakan
dasar untuk mengurangi jumlah alternatif perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh
SAK;
• DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal;
• penyusun laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang berkenaan dengan
hal-hal yang belum diatur dalam PSAK;
• auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan keuangan telah sesuai
dengan SAK;
• pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi dalam laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan SAK; dan
• untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan pekerjaan DSAK
IAI tentang pendekatannya dalam penyusunan SAK .
Pendahuluan - Status

Kerangka Konseptual bukan PSAK sehingga tidak mendefinisikan


standar untuk pengukuran atau isu pengungkapan tertentu.
Kerangka Konseptual tidak mengungguli PSAK.

DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus jarang terjadi mungkin


terdapat konflik antara Kerangka Konseptual dan PSAK.
• Jika terdapat konflik, maka persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli
persyaratan yang ada dalam Kerangka Konseptual.
• DSAK IAI dipandu oleh Kerangka Konseptual dalam pengembangan SAK
baru dan dalam melakukan peninjauan SAK yang ada, maka konflik
Kerangka Konseptual dan SAK akan terselesaikan.

Kerangka Konseptual akan direvisi dari waktu ke waktu


berdasarkan pengalaman DSAK IAI dalam penggunaan Kerangka
Konseptual.
BAB I – Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum

Tujuan, kegunaan dan keterbaasan pelaporan


keuangan bertujuan umum

Informasi tentang sumber daya ekonomik


entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta
perubahan sumbe daya dan klaim
• Sumber daya ekonomi dan klaim
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim
• Kinerja keuangan terefleksi oleh akuntanis akrual
• Kinerja keuangan terefleksi oleh arus kas masa lalu
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim yang tidak
berasal dari kinerja keuangan
BAB III – Karakteristik Informasi keuangan yang berguna

Pendahuluan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang berguna


• Karakteristik kualitatif fundamental
• Relevansi
• Representasi Tepat
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal
• Keterbandingan
• Keterverifikasian
• Ketepatwaktuan
• Keterpahaman
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal

Kendala Biaya Pelaporan keuangan yang berguna


BAB IV – KDPPLK Pengaturan yang tersisa

Asumsi dasar – kelangsungan usaha

Unsur Laporan Keuangan


• Posisi keuangan; aset; liabilitas; ekuitas; kinerja; penghasilan;
beban; penyesuaian pemeliharaan modal

Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan


Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
• Profitabilitas manfaat ekonomi masa depan; keandalan
pengukuran; pengakuan aset; pengkuan liabilitas; pengakuan
penghasilan; pengakuan beban.

Konsep pemeliharaan modal


• Konsep modal; konsep modal pemeliharaan dan penetapan
modal
RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL SAP

1. Tujuan Kerangka Konseptual


2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna
4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta
Komponen Laporan Keuangan
6. Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-prinsip
serta Kendala Informasi Akuntansi
7. Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan
pengukurannya
PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

• mempertanggungjawabkan pengelolaan dan


Akuntabilitas pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam
mencapai tujuan

• memudahkan fungsi perencanaan,


Manajemen pengelolaan dan pengendalian atas aset,
kewajiban dan ekuitas dana pemerintah

• memberikan informasi keuangan yang


Transparansi terbuka, jujur, menyeluruh kepada stakeholders

• mengevaluasi kinerja entitas pelaporan,


Evaluasi Kinerja terutama dalam menggunakan sumber daya
ekonomi untuk mencapai kinerja Transparansi
• memberikan informasi mengenai kecukupan
penerimaan pemerintah untuk membiayai
Keseimbangan
seluruh pengeluaran, dan apakah generasi
Antargenerasi y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran
tersebut
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

TUJUAN
Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN


1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(Laporan Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

Asumsi Prinsip Akuntansi


 Asumsi kemandirian entitas
 Basis akuntansi;
 Prinsip nilai historis;
 Asumsi kesinambungan entitas  Prinsip realisasi;
 Asumsi keterukuran dalam satuan  Prinsip substansi mengungguli
uang (monetary measurement) bentuk formal;
 Prinsip periodisitas;
 Prinsip konsistensi;
Karakteristik Kualitatif  Prinsip pengungkapan lengkap;
dan
 Relevan;
 Prinsip penyajian wajar.
 Andal;
 Dapat dibandingkan; dan Konstrain
 Dapat dipahami
 Materialitas
 Pertimbangan Biaya dan Manfaat
 Kesimbangan antar Karakteristik
Kualitatif
• 19
PRINSIP AKUNTANSI – BASIS AKUNTANSI

 Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan


pemerintah entitas adalah Basis Akrual

 Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatan-LO,


beban, aset, kewajiban dan ekuitas

 Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan


berdasarkan basis kas maka LRA disusun berdasarkan
basis kas
BAB 2
Konsep
dan Prinsip
Pervasive
Konsep dan Prinsip Pervasif ETAP

• Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian


dan Pengukuran LK) untuk ETAP
• Tujuan Laporan Keuangan
• Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
– Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli
bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu,
keseimbangan antara biaya dan manfaat
• Komponen Laporan Keuangan:
– Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
– Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
• Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan
pengukuran
• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal
tidak ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
• Dasar akrual
• Saling hapus tidak diperkenankan
BAB 2
Konsep
dan Prinsip Laporan keuangan untuk tujuan umum
Pervasive

• Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi


kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan
keuangan, misalnya:
− pemegang saham,
− kreditor,
− pekerja,
− masyarakat dalam arti luas
TUJUAN KERANGKA DASAR SYARIAH

Untuk Penyusun • Membantu penyusunan standar


Standar AK.Syar

• Pedoman menyusun LK Syariah


Akuntan Syariah • Problem solving masalah ak.syar
yang belum ada standarnya

• Memberikan pendapat apakah LK


Auditor
sudah sesuai dengan PASBU

• Menafsirkan informasi dalam LK


Pemakai LK
Syariah
PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

Akuntabilitas
Al-Falah manusia:
Syariah dan akhlaq
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan spiritual) sebagai indikator
baik/buruk –
benar/salah suatu
usaha


Terbentuk
Sarana integritas ->
Amanah GCG & Market
Pencapaian
Discipline
Alam semesta
ASAS TRANSAKSI SYARIAH

Asas Transaksi Syariah

Kemaslahatan Keseimbangan Universalisme


Persaudaraan (ukhuwah) Keadilan (‘adalah)
(maslahah) (tawazun) (syumuliyah)

Ta’aruf, Tafahum,
Bebas riba, gharar, Pemenuhan Maqashid
Ta’awun, Takaful.
maysir, dzalim, haram al-shariah
Tahaluf
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

Transaksi hanya dilakukan berdasarkan


saling paham dan
prinsip
saling ridha
Prinsip kebebasan bertransaksi diakui
sepanjang objeknya halal dan baik (thayib)
KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

• Semua aktifitas bisnis terkait dengan


barang dan jasa yang diharamkan
Allah
• Riba
• Penipuan
• Perjudian
• Gharar
• Penimbunan Barang/Ihtikar
• Monopoli
• Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy)
• Suap (Risywah)
• Ta’alluq
• Bai’ al inah
• Talaqqi al-Rukban
Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum
ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Peraturan Bank Indonesia


• SAK
– KDPPLKS
– PSAK Syariah
– KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan
prinsip syariah)

• Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic


Financial Institutions—AAOIFI
• IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip
syariah
• Peraturan perundang-undangan yang relevan
• Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak
bertentangan dengan prinsip syariah
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan


• Menilai prospek arus kas
• Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
• Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip
syariah
• Memberikan informasi mengenai zakat
• Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
• 31

Asumsi Dasar
• Dasar Akrual
• kecuali untuk perhitungan bagi
hasil
• Kelangsungan Usaha

Karakateristik
Kualitatif
• Dapat dipahami
• Relevan
• Keandalan
• Dapat dibandingkan
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
SYARIAH

• Lap Posisi Keuangan


(Neraca)
Mencerminkan • Laporan Laba Rugi LKS:
Kegiatan Komprehensif Investor
Komersial • Laporan Perubahan Manajer Inv.
Ekuitas
• Laporan Arus Kas
 Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana ZIS LKS:
Mencerminkan  Laporan Sumber dan Pengemban
Kegiatan Sosial Penggunaan Dana Fungsi Sosial
Qardh

Catatan atas Laporan Keuangan

Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan


Bagi Hasil
Soal 1

Manakah yang merupakan asumsi dalam kerangka


konseptual PSAK ?
A. Substansi mengungguli bentuk
B. Akrual
C. Relevansi
D. Unit Moneter

B. Jawaban Benar merupakan


asumsi. A dan C karakteristik kualitatif
D asumsi dalam US GAAP dan IFRS
yang baru
Soal 2

Entitas mendepresiasikan aset tetap yang dimiliki dengan


estimasi masa manfaat 10 tahun, sehingga beban
depresiasi akan diakui selama 10 tahun penggunaan aset.
Asumsi dasar apa yang mendasari kebijakan akuntansi
tersebut ?
A. Monetary unit
B. periodicity
C. Going concern
D. Entitas ekonomi C. Jawaban Benar depresiasi dengan masa
manfaat 10 tahun menunjukkan bahwa
perusahaan berasumsi 10 tahun yang akan
datang perusahaan masih berdiri
Soal 3

Entitas mengklasifikasikan suatu sewa yang memenuhi


kriteria sebagai sewa pembiayaan. Pihak penyewa akan
mendepresiasikan aset tersebut sepanjang masa sewa.
Karakteristik kualitatif apa yang mendasari perlakuan
akuntansi tersebut ?
A. Substance over form
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance A. Jawaban Benar karena dasar perlakukan
akutnansi sewa pembiayaan adalah substansi
mengungguli bentuk. Walaupun secara bentuk
hukum merupakan aset lessor namun secara
substansi merupakan aset pihak penyewa
Soal 4

Entitas mengakui pembelian kalkultor seharga 500 ribu


sebagai biaya administrasi walpuan kalkulator tersebut
memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Pertimbangan apa
yang mendasari perlakuan akuntansi tersebut ?
A. Materiality
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance

A
Soal 5

Entitas pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi


melakukan eliminasi transaksi yang terjadi antara anak dan
induk perusahaan. Asumsi apa yang mendasari perlakuan
akuntansi tersebut ?
A. Akrual
B. Periodicity
C. Going concern
D. Entity

D
Soal 6

Manakah pernyataan berikut yang tepat?


A. IFRS menggunakan nilai wajar dalam semua penilaian aset dan
liabilitasnya
B. Dalam US GAAP tidak ada penilaian aset yang menggunakan nilai
wajar
C. IFRS lebih banyak menggunakan penilaian dengan nilai wajar
dibandingkan US GAAP
D. Dalam IFRS penilaian dengan menggunakan nilai historis tidak
diperkenankan

C
Soal 7

Manakah pernyataan berikut yang tepat?


A. Konseptual framework merupakan standar akuntansi.
B. Konseptual framework digunakan jika ada transaksi
yang belum ada standarnya
C. Konseptual framework digunakan sebagai dasar dalam
mengakui suatu transaksi
D. Konseptual framework sebagai dasar standar memiliki
kekuatan hukum lebih tinggi dibandingkan PSAK.

B
Soal 8

Konsep yang menjadi dasar dalam kerangka dasar


penyajian dan pengungkapan laporan keuangan adalah....
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami
(understandability)
C. Keandalan informasi (reliability)
D. Keterbandingan informasi (comparability)

A
Soal 9

Tujuan laporan keuangan dalam kerangka dasar


penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah menurut
SAP lebih mengutamakan aspek...
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami
(understandability)
C. Penilaian (valuation)
D. Pertanggungjawaban (accountability)
D
Soal 10

Berikut ini merupakan bukan merupakan prinsip dasar


dalam transaksi syariah
A. Transaksi didasarkan pada prinsip saling paham dan
saling ridho
B. Transaksi kebebasan transaksi sepanjang halal dan
thoyib
C. Transaksi didasarkan prinsip mudharabah
D. Transaksi dibolehkan sepanjang tidak haram dan
dilarang
C
2. Penerapan
Kerangka
Konseptual
JAMSOSTEK SEBAGAI BPJS
• BUMN menjadi Badan Hukum Publik dan bertanggung jawab kepada Presiden
• Cakupan bersifat wajib menjadi lebih luas:
– BPJS Kesehatan seluruh Penduduk
– BPJS Ketenagakerjaan selusuh Pekeerja
• Perubahan Sistem Penyelenggaraan
– Perusahaan melakukan administrasi dua BPJS (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan)
– Tenaga kerja dilayani oleh dua BPJS
• Perubahan Program Manfaat
– Jaminan Pensiun untuk Tenaga Kerja Swasta dan Informal
– Jaminan Kesehatan untuk seluruh Penduduk
• Perubahan Keuangan
– Pemisahan Aset
– Perubahan Pelaporan Keuangan
BPJS
• PMK 83 tahun 2013  Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS)
• Dana Operasional BPJS berasal dari 10% penerimaan iuran JKK dan JKM serta
0.1125% dari rerata bulanan akumulasi iuran dan hasil pengembangan JHT.
• Pengesahan Neraca Penutup dan Neraca Awal 1 Januari 2014
• Neraca Penutup menggunakan PSAK 1
• Neraca Pembuka menggunakan
– PSAK 18 untuk Program JHT
– PSAK 45 untuk Program JKK dan JKM;
– PSAK 1 untuk BPJS
• Perubahan yang dilakukan:
– Klasifikasi aset investasi pada neraca penutup: FVTPL, AFS dan HTM sedangkan pada neraca
pembuka hanya fair value dan HTM.
– Penyertaan Modal Pemerintah perbedaan akuntansi neraca penutup dan pembuka.
– Peningkatan aset Program JHT karena revaluasi aset properti
– Peningkatan Aset Pemerintah karena penyertaan modal pemerintah dan pengalihan aset JPK
yang akan dititipkan pada BPJS Kesehatan.
Laporan Auditor LK BPJS 2013

• Ruang Lingkup: PT. Jamsostek (persero dan Entitas


Anak) dan Entitas Bertujuan Khusus Program Dana
Peningkatan Kesejahteraan Peserta
• Penekanan suatu hal
– PT. Jamsostek dibubarkan tanpa likuidasi menjadi BPJS
Ketenagakerjaan
– Pemisahan Aset BPJS Kesehatan
• Auditor juga melakukan pengujian atas kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan.
Laporan Keuangan 2013

• PT. JAMSOSTEK per dan periode yang berakhir 31


Desember 2013
– Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
– Laporan Laba Rugi Kompprehensif Konsolidasian (penyajian dalam
dua laporan)
– Laporan Perubahan Ekuitas
– Laporan Arus Kas
– Catatan atas Laporan Keuangan
• Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup pada 31
Desember
– Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Penutup
– Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup
Laporan Keuangan 2013
• Laporan Keuangan Konsolidasian Pembuka Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Entitas Anak dan Entitas Bertujuan
Khusus, per 1 Januari 2014
– Laporan Posisi Keuangan Kosolidasian Pembuka
– Catatan atas Laporan Keuangan
• Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan Hari Tua
(JHT), per 1 Januari 2014
– Laporan Aset Neto
– Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka
• Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM) per
1 Januari 2014
– Laporan Posisi Keuangan Pembuka
– Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka
Karakteristik Industri Kesehatan
• Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya
berupa jasa
• pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan
farmasi.
• Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain
berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi kebutuhan
membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan
perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan kebutuhan lainnya,
sekaligus memiliki peran sosial yang dapat diwujudkan melalui berbagai
program yang ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan
peraturan pemerintah.
• Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal
dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.

Bapepam
Karakteristik BLU Rumah Sakit

• BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat ddengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas, dan
penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta tidak semata-mata
mencari keuntungan.
• BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan
kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan
serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada
kepentingan masyarakat.

Kemenkes
Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit

• Perusahaan terbuka  dimiliki oleh investor. PT. Siloam International


Hospital Tbk.; PT. Sarana Meditama Metropolitan Tbk (RS Omni).
• Perusahaan  PT. Rumah Sakit Pelni. PT. Pertamedika (RS
Pertamina)
• Rumah sakit milik pemerintah pusat  RSCM (BLU)
• Rumah sakit milik pemerintah daerah  RSUD (BLUD)

• 51
Akuntansi Rumah Sakit

STANDAR MANA
YANG
DIGUNAKAN ??

SAK
PSAK & SAK
PSAK ETAP & PSAP
PSAK 45 ETAP
PSAK 45

 Akuntabilitas publik signifikan atau tidak


 Orientasi bisnis atau layanan umum
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit – BLU&D
• BLU laporan keuangannya dikonsolidasian dengan Laporan
Keuangan Pemerintah dengan menggunakan SAP, sehingga
menggunakan SAP untuk tujuan konsolidasi.
• BLU menyusun LK dengan SAK dan SAP
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1981/MENKES/SK/2010 –
Pedoman Akutansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit.
– Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK
dan pelaporan menggunakan PSAK 45.
– Menggunakan acuan PSAK sebelum PSAK 2010 dan tidak ada
ketentuan yang menyatakan jika ada standar baru mengikuti ketentuan
yang standar baru
– Menimbulkan kesulitan auditor antara menaati Keputusan Menteri atau
Standar Akuntansi
• Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada
yang mengarahkan menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap
menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan.
Soal 1

Mengapa Jamsostek sebagai perusahaan harus dilikuidasi ?


A. Memenuhi ketentuan regulasi
B. Memenuhi keinginan pemegang saham
C. Perubahan lingkungan bisnis
D. Dalam rangka menghadapi persaingan

A. Jawaban Benar, alasan utama


pembubaran karena peran Jamsostek
yang telah beruhan
Soal 2

Berikut ini adalah laporan keuangan pembuka yang disajikan


oleh Jamsostek per 1 Januari 2014, kecuali:
A. Laporan Posisi Keuangan JKK
B. Laporan Posisi Keuangan JKM
C. Laporan Posisi Keuangan JHT
D. Laporan Posisi Keuangan BPJS

C. Jawaban Benar, untuk JHT bukan


laporan posisi keuangan namun Aset Bersih
Soal 3

Berikut ini komponen laporan keuangan Rumah Sakit BLU


kecuali :
A. Laporan Neraca (posisi keuangan)
B. Laporan Laba rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Catatan atas Laporan Keuangan

B. Jawaban Benar, karena dalam


PSAK 45 tidak dikenal laporan laba
namun digunakan laporan aktivitas
Soal 4

Sesuai ketentuan PMK tentang Akuntansi BLU, standar


yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan BLU
adalah :
A. PSAP
B. PSAK dan PSAK 45
C. PSAK 45 dan SAK ETAP
D. PSAK dan SAK ETAP; PSAK 45 dan PSAP

A. Jawaban Benar, sesuai ketentuan baru


BLU cukup menggunakan SAP
3. SAK ETAP
SAK ETAP

• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas


tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)

•5
Manfaat SAK ETAP

• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan


mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.

•6
Laporan Keuangan ETAP

Laporan Keuangan menurut SAK


ETAP

• Laporan Laba Rugi


• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan

•6
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewan
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas 27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan
Anak
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah

•6
Ruang lingkup

• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP),


yaitu entitas yang:
 Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
 Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
 Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam
proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
 Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau
pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan
penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

PPL - IAPI •6
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan


Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.
• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen  Laporan
laba rugi dan perubahan saldo laba.
• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.
• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
pengendalian bersama
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya
menggunakan metode biaya
• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan,
namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:
diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh
tempo.
PPL - IAPI •6
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US


GAAP – 5 kriteria
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,
hedging
• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau
rupiah.
• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,
hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan
kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).
• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak
asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.
• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara
khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan
literatur.
PPL - IAPI •6
Soal 1

Standar akuntansi apa yang akan digunakan oleh Bank


Perkreditan Rakyat Sejahtera dalam menyusun laporan
keuangan?
A. PSAK
B. SAK ETAP
C. PSAK Syariah
D. IFRS

B
Soal 2

Karakteristik kualitatif “diandalkan” dalam SAK ETAP


berarti:
A. bebas dari salah saji material dan penyajian secara
wajar substansi ekonomi
B. sangat tepat – tidak terdapat ketidakpastian dalam
pengukuran
C. nilai wajar
D. biaya historis

A
Soal 3

Dalam SAK ETAP beban pajak penghasilan yang akan


disajikan dalam laporan keuangan adalah....
A. Pajak menurut perhitungan fiskal
B. Pajak tangguhan
C. Pajak kini dan pajak tangguhan
D. Utang pajak yang dihitung akhir periode

A
Soal 4

PT. Mutiara menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Pada 20X3-20X4 perusahaan membangun gedung yang
didanai dengan utang bank. Pernyataan berikut yang benar adalah....
A. Beban bunga atas utang bunga semuanya boleh dikapitalisasi
B. Beban bunga yang dapat dihindari dapat dikapitalisasi sisanya
akan menjadi beban bunga
C. Semua beban bunga atas utang bank dibebankan pada periode
pembangunan
D. Termasuk dalam harga perolehan gedung adalah beban bunga

c
Soal 5

PT. Menurut menggunakan SAK ETAP dalam menyusun


laporan keuangan. Metode yang digunakan untuk
menyusun laporan arus kas adalah....
A. Boleh memilih metode langsung atau tidak langsung
B. Metode tidak langsung
C. Metode langsung
D. Tidak ada jawaban yang benar

B
Soal 6

PT. Kelud menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Entitas menyewa Mesin dari perusahaan lain selama 8
tahun. Masa manfaat mesin tersebut 10 tahun. Bagaimana sewa
tersebut akan dicatat oleh perusahaan?
A. Diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
B. Diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
C. Perusahaan harus mengumpulkan tambahan informasi lain
sebelum menentukan.
D. Perusahaan akan menggunakan metode sesuai dengan kebijakan
manajemen.

A
Soal 7

Koperasi Kantil menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Pernyataan berikut yang tepat dalam menentukan basis
pencatatan.
A. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi menggunakan
basis mencatat kas
B. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi menggunakan
basis mencatat akrual
C. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi boleh memilih
basis mencatat kas atau akrual
D. Koperasi akan menggunakan basis mencatat sesuai dengan
ketentuan dalam AD/ART.

B
Soal 8

CV. Mulia menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan


keuangan. Pada 20X3 entitas merubah estimasi masa manfaat
bangunan. Bagaimana perubahan tersebut dicatat dalam akuntansi?
A. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara prospektif
B. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara retroaktif
C. Entita dapat memilih menggunakan prospektif atau retroaktif
D. Perubahan akan dicatat sesuai dengan ketentuan dalam pedoman
akuntansi perusahaan.

A
Soal 9

PT. Melati memiliki anak perusaan PT. Kenanga dengan


kepemilikan sebesar 55%. PT. Melati menggunakan SAK
ETAP dalam menyusun laporan keuangannya. Metode apa
yang digunakan oleh Melati dalam mencatat investasi di
PT. Kenanga?
A. Metode ekuitas
B. Laporan keuangan dikonsolidasikan
C. Metode biaya
D. Metode nilai wajar
A
Soal 10

PT. Dahlia memiliki investasi sebesar 40% di PT. Anggrek


yang dibeli pada 2 Januari 20X3 dengan harga 200milyar.
Selama tahun 20X3 PT. Anggrek melaporkan laba 40
milyar dan membagikan dividen sebesar 25 milyar. PT.
Dahlia menggunakan SAK ETAP. Pernyataan berikut yang
benar adalah.
A. Pendapatan investasi yang diakui 25 milyar
B. Pendapatan investasi yang diakui 40 milyar
C. Pendapatan investasi yang diakui 16 milyar
D. Pendapatan investasi yang diakui 10 milyar D
4. Akuntansi
Syariah
Karakteristik Transaksi Syariah

• transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
• prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik
(thayib);
• uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan
sebagai komoditas;
• tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;
• tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
– karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang
melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no
gain without accompanying risk);
• transaksi dilakukan berdasarkan :
– suatu perjanjian yang jelas dan benar;
– untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
– tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad
– tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam satu
akad;
PSAK Syariah
• PSAK 101 (Penyajian Laporan Keuangan Syariah)
• PSAK 102 (Akuntansi Murabahah) Revisi 2013
• PSAK 103 (Akuntansi Salam)
• PSAK 104 (Akuntansi Istishna)
• PSAK 105 (Akuntansi Mudharabah)
• PSAK 106 (Akuntansi Musyarakah)
• PSAK 107 (Akuntansi Ijarah)
• PSAK 108 (Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah)
• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh
• PSAK 110 Akuntansi Sukuk
Laporan Posisi Keuangan
PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan
• Laporan Keuangan Syariah adalah suatu laporan keuangan yang dibuat oleh
entitas syariah untuk digunakan sebagai pembanding baik dengan laporan
keuangan sebelumnya atau laporan keuangan lainnya.
• Komponen laporan

a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Lapaoran Arus Kas
d. Laporan Perubahan Equitas
e. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
f. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Kebajikan
g. Catatan Atas Laporan Keuangan
PSAK 102 Akuntansi Murabahah

• Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan


menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati antara penjual dan pembeli.
• Perbedaan murabahah dengan penjualan yang biasa kita
kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada
pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa
besar keuntungan yang diinginkannya.
TRANSAKSI MURABAHAH

Pembeli Bank Syariah Pemasok

1 2

3 4
PSAK 102 Akuntansi Murabahah
• Karakterstik
– Proses pengadaan barang murabahah (aktiva murabahah) harus dilakukan oleh
penjual
– Jika penjual hendak mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang
dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi
milik penjual
– Cara Pembayaran dapat dilakukan tunai atau tangguh
– Murabahah tangguh, pembayaran dilakukan secara tangguh.
– Jika pembeli melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari periode yang telah
ditetapkan, maka penjual boleh memberikan potongan. Tetapi, besarnya potongan ini
tidak boleh diperjanjikan diawal akad.
– Apabila pembeli tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan waktu yang
ditetapkan, pembeli tidak boleh didenda atas keterlambatan Kecuali pembeli tersebut
tidak membayar karena lalai.
– Apabila pembeli mengalami kesulitan keuangan, maka penjual hendaknya memberi
keringanan
– Sebaiknya, penjualan tidak tunai (tangguh) dibuatkan kontrak/perjanjiannya secara
tertulis dan dihadiri saksi-saksi.
– Untuk menghindari resiko, penjual dapat meminta jaminan.
PSAK 102 Akuntansi Murabahah
• Jenis
1.Murabahah dengan pesanan;
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang
setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan
dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli
barang yang dipesannya. Kalau bersifat mengikat berarti pembeli
harus membeli barang yang dipesannya dan tidak dapat
membatalkan pesanannya.
2. Murabahah tanpa pesanan;
murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat dan pembeli dapat
membatalkan akad pembelian.
• Rukun jual beli
– Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual
– Obyek jual beli berupa barang yang diperjualbelikan
– Ijab kabul /serah terima
Mudharabah

• Secara bahasa:
dharaba yang berarti bepergian untuk berusaha

• Secara istilah
Akad kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal)
dan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan
usaha,
dimana laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut
kesepakatan kedua belah pihak;
sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik
dana kecuali disebabkan oleh kelalaian pengelola dana

• 85
Akad Mudharabah Dasar

• 86
Definisi Mudharabah
Mudharabah pada Bank
Jenis Mudharabah

• Mudharabah bebas
Mudharabah • Mudharib dibebaskan
Mutlaqah mengelola modal mudharabah

• Mudharabah terikat
Mudharabah • Mudharib diberi batasan2 dalam
Mudqayyadah mengelola modal mudharabah

• Pengelola dana turut menyertakan


Mudharabah modal atau dananya dalam
Musytarakah kerjasama investasi.
Ketentuan Nisbah Mudharabah

Sumber: Ascarya (2005)


Definisi Musyarakah
• Secara bahasa: syirkah “‫” ش;رك‬
Berarti: serikat/partnership

• Secara istilah
Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu, dimana masing-masing pihak memberi kontribusi dana
dan kerja dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi
berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi
kontribusi dana.
Skema Akad Musyarakah

Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, kerugian


dibagi berdasarkan kontribusi modal
Jenis Musyarakah

Musyarakah • Kontribusi dana setiap mitra tetap


Permanen hingga akhir akad

• Dana salah satu mitra dialihkan secara


Musyarakah bertahap sehingga diakhir akad mitra
Menurun lain menjadi pemilik penuh usaha
musyarakah
Prinsip Akuntansi Musyarakah
• Pembiayaan/Investasi Musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas untuk
usaha musyarakah oleh mitra.
• Biaya pra akad tidak dapat dianggap sebagai bagian investasi musyarakah kecuali jika ada
persetujuan dari seluruh mitra.
• Modal dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diserahkan
• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
• Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi selama masa akad
• Jika Nilai wajar < Nilai buku
Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat penyerahan
aset nonkas
Prinsip Akuntansi Musyarakah
• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar

• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas


Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
• Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi
selama masa akad

• Jika Nilai wajar < Nilai buku


Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat
penyerahan aset nonkas
Akad Salam
• Salam
Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian
hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al
muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

 Salam Paralel
Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai’ salam yaitu antara
pemesan dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak
ketiga lainnya secara simultan.
 Beberapa ulama kontemporer melarang transaksi salam paralel terutama jika
perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus menerus.
 Hal demikian dapat menjurus kepada riba. Paralel salam dibolehkan asalkan
eksekusi kontrak salam kedua tidak tergantung pada eksekusi kontrak yang
pertama.
Karakteristik Akad Salam

Pembayaran
 Harus dalam bentuk kas
– Maliki: Boleh dalam bentuk benefit
– Jumhur: Tidak boleh dalam bentuk penghapusan utang milik penjual

 Harus tunai diserahkan saat kontrak disepakati


– Maliki: Memperbolehkan adanya penundaan pembayaran sebentar

Pembeli Penjual
Ilustrasi Salam Paralel

1 2

3 Bank sebagai 4
Pembeli &
Penjual Penjual Pembeli
Perbandingan Murabahah, Salam, Istishna

Sumber: Ascarya (2005)


Pengertian Istishna’

• akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu


dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
pemesan (pembeli/mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’).
• Shani’ akan menyiapkan barang yang dipesan sesuai dengan
spesifikasi yang telah disepakati dimana ia dapat menyiapkan sendiri
atau melalui pihak lain (istishna’ parallel).
• kriteria:
– memerlukan proses pembu atan setelah akad disepakati;
– sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized), bukan produk massal;
dan
– harus diketahui karakteristik nya secara umum yang meliputi jenis,
spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya.
Jenis Akad Istishna’
 Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat, shani’).
 Istishna’ Paralel adalah suatu bentuk akad istishna’’
antara penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi
kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan
akad istishna’ dengan pihak lain (sub kontraktor) yang
dapat memenuhi aset yang dipesan pembeli. Syaratnya
akad istishna’ pertama tidak bergantung pada istishna’
kedua. Selain itu penjual tidak boleh mengakui adanya
keuntungan selama konstruksi.
Definisi Ijarah

• Secara bahasa:
al Ajru yang berarti al ‘Iwadhu : (ganti/kompensasi)

• Secara istilah
akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang
atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah
sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri
Definisi Ijarah

Pembayaran Sewa

Pemilik Aset AKAD IJARAH Penyewa

Barang

• 103
Jenis Ijarah

• Ijarah biasa
• Ada Pemilik Aset dan Penyewa
Ijarah • Ada Ujrah

• Ijarah dengan Wa’ad bahwa akan ada Penyerahan pada


Ijarah Muntahiyah waktu Tertentu
• Ada Pemilik dan Penyewa
Bit Tamlik • Ada Ujrah

• Transaksi Jual diikuti dengan Ijarah


• Kedua Transaksi dilakukan Terpisah
Jual dan Ijarah •

Ada Pemilik Aset dan Penyewa
Ada Ujrah
Soal 1
Menurut PSAK 101, bagi hasil untuk pemilik dana akan
disajikan dalam laporan keuangan, .…
A. Laporan Posisi Keuangan
B. Laporan Laba Rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

B
Soal 2

Pembiayaan yang dilakukan bank syariah disajikan


sebagai…
A. Aset dalam Laporan posisi keuangan
B. Liabilitas dalam Laporan posisi keuangan
C. Aset dalam Laporan Laba Rugi
D. Beban dalam Laporan Laba Rugi

A
Soal 3

Menurut PSAK 102: Akuntansi Murabahah, diskon atas


pembelian barang yang diterima setelah akad murabahah
disepakati akan diperlakukan sesuai dengan kesepakatan
dalam akad tersebut. Namun, jika akad tidak mengatur
maka diskon tersebut akan menjadi…..............
A. Hak penjual
B. Hak pembeli
C. Hak penjual dan pembeli
D. Tidak ada jawaban yang benar A
Soal 4
Pada tanggal 1 Mei 2011, Ibu Mila memesan kepada bank syariah untuk membeli
rumah. Bank membeli rumah secara tunai tanggal 3 Mei 2011. Tanggal 5 Mei Ibu Mila
dan Bank Syariah mengadakan akad murabahah dengan kesepakatan sebagai berikut:
–Harga perolehan rumah : Rp 200.000.000
–Margin keuntungan yang disepakati : 20% dari harga beli
–Periode waktu murabahah : 10 tahun
–Pembayaran cicilan setiap bulan
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi penjualan murabahah oleh Bank Syariah
ketika akad dilakukan (5 Mei) adalah…
A. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. penjualan Rp 240.000.000
B. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. asset murabahah Rp 200.000.000
Cr. Keuntungan murabahah Rp 40.000.000
C. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. asset murabahah Rp 200.000.000
Cr. keuntungan murabahah ditangguhkan Rp 40.000.000
C
D. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. Penjualan Rp 200.000.000
Cr. keuntungan murabahah ditangguhkan Rp 40.000.000
Soal 5

Pernyataan:
1) Akad salam sering digunakan untuk produk pertanian, sedangkan
istisna untuk konstruksi
2) Pembayaran salam harus secara tunai di awal akad, sedangkan
istisna dapat dilakukan secara cicilan
3) Penyerahan barang salam di awal akad, sedangkan istisna di
kemudian hari.
4) Salam merupakan akad jual beli, istisna merupakan akad bagi hasil.
Manakah dari pernyataan yang benar mengenai perbedaan salam dan
istisna…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3 A
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
Soal 6

Bp. Joko (pembeli) mengadakan akad salam dengan Bp. Indra


(penjual) untuk mengirimkan 10 ton jagung 3 bulan mendatang.
Harga yang disepakati adalah Rp 3500/kg. Pada saat akad
ditandatangani, bagaimana pencatatan jurnal yang dibuat Bp. Joko...
A. Dr. Piutang salam Rp 35.000.000
Cr. Kas Rp 35.000.000
B. Dr. Kas Rp 35.000.000
Cr. Utang salam Rp 35.000.000
C. Tidak ada jurnal karena barang belum dikirimkan
D. Tidak ada jawaban yang benar

A
Soal 7

Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan perbedaan akad


mudharabah dan musyarakah…
A. Pemilik dana mudharabah tidak boleh ikut campur dalam
pengelolaan usaha, sedangkan dalam musyarakah pemilik dana
juga terlibat dalam pengelolaan usaha
B. Dalam mudhrabah dana hanya berasal dari pemilik dana,
sedangkan dalam musyarakah dana berasal dari para mitra yang
bekerjasama
C. Jika terjadi rugi, pemilik dana mudharabah yang menanggung
kerugian, sedangkan pada musyarakah rugi didistribusikan pada
para mitra sesuai porsi modal
D. Semua benar
A
Soal 8

Berikut ini merupakan karakteristik akad ijarah


1) Tidak ada perpindahan kepemilikan barang pada jenis ijarah
biasa
2) Barang yang habis dikonsumsi dapat diijarahkan
3) Ada perpindahan kepemilikan barang pada jenis ijarah biasa
4) Barang yang habis dikonsumsi tidak dapat diijarahkan
Dari pernyataan di atas, manakah yang merupakan pernyataan
yang benar.......
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
B
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
Soal 9

Berdasarkan PSAK 107: Akuntansi Ijarah, beban


penyusutan aset ijarah akan dicatat oleh..
A. Pihak yang menyewakan
B. Penyewa
C. Sesuai kesepakatan
D. Tidak ada jawaban yang benar

A
Soal 10

Jika entitas asuransi syariah menggunakan akad


mudharabah atau musyarakah, maka pembayaran dari
peserta asuransi sebagai investasi akan diakui entitas
syariah sebagai….
A. piutang asuransi
B. dana tabaru
C. dana syirkah temporer
D. Pendapatan asuransi

C
Asosiasi, Anak
Ventura Bersama
Kombinasi Bisnis
Teori konsolidasi
• Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas
tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali
• Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan
entitas induk
Atribut Entity Theory Parent Theory
Perbedaan fair value dari
Diakui penuh,
aset dan liabilitas Hanya diakui sebesar
mencerminkan hak untuk
terindentifikasi pada saat hak induk
induk dan non pengendali.
akuisisi
Tidak sebagai equity
Penyajian pihak non Sebagai bagian dari
atau utang (sebelum
pengendali / NCI ekuitas
ekuitas)
Goodwill merupakan aset
Goodwill hanya milik
Goodwill entitas yang diakui penuh
induk
pada tanggal akuisis
PSAK – 22 dan IFRS 3R Business Combination

PSAK 22 2010
PSAK 22 1994 • Kecuali
• UCC
• Kecuali • Ventura bersama
• Under common control Ruang Lingkup • Akuisisi aset
• Ventura bersama
• Purchase dan Polling of • Metode Akuisisi
interest Metode Pencatatan
• Komponen harga perolehan • Dibebankan periode
• Panduan tersendiri untuk Biaya akuisisi berjalan
nilai wajar
• Mengikuti SAK lain
• Diukur dengan nilai wajar Pengukuran aset dan liab
saat perolehan tidak ada • Diukur kembali, selisih
penilaian kembali diakui laba/rugi
• Berdasarkan nilai tercatat Akuisisi bertahap
netto • Berdasarkan nilai
• Goodwill  parent wajar / porsi aset
• Diamortisasi Non Pengendali identifikasi
• Neg goodwiil diakui • Goodwill  entity
• impairment
Goodwill • Neg goodwiil –

laba/rugi
Identifikasi Kombinasi Bisnis

Kombinasi
Kombinasi bisnis
bisnis adalah
adalah suatu
suatu transaksi
transaksi atau
atau
peristiwa
peristiwa lain
lain dimana
dimana pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi
memperoleh
memperoleh “pengendalian”
“pengendalian” atas
atas satu
satu atau
atau lebih
lebih
bisnis.
bisnis.
“penggabungan
“penggabungan sesungguhnya
sesungguhnya (true
(true merger)”
merger)” atau
atau
“penggabungan
“penggabungan setara
setara (merger
(merger of
of equals)”
equals)”

Bisnis
Bisnis adalah
adalah suatu
suatu rangkaian
rangkaian terpadu
terpadu dari
dari kegiatan
kegiatan dan
dan aset
aset yang
yang
mampu
mampu diadakan
diadakan dan
dan dikelola
dikelola dengan
dengan tujuan
tujuan memberikan
memberikan hasil
hasil
dalam
dalam bentuk
bentuk dividen,
dividen, biaya
biaya yang
yang lebih
lebih rendah,
rendah, atau
atau manfaat
manfaat
ekonomi
ekonomi lainnya
lainnya secara
secara langsung
langsung kepada
kepada investor
investor atau
atau pemilik,
pemilik,
anggota,
anggota, atau
atau peserta
peserta lainnya.
lainnya.
Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3

Pendekatan dua kolom

Elemen yang
dikeluarkan

Goodwill
Imbalan diberikan

Kepemilikan yang Aset diidentifikasi


dimiliki sebelumnya dan liabilitas yang
dialihkan (entitas
Kepentingan non yang diakuisisi)
pengenlai
Akuisisi

Pihak
Pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengidentifikasi
mengidentifikasi tanggal
tanggal akuisisi,
akuisisi,
yaitu
yaitu tanggal
tanggal pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi memperoleh
memperoleh
pengendalian
pengendalian atas
atas pihak
pihak yang
yang diakuisisi.
diakuisisi.
Pada
Pada tanggal
tanggal akuisisi,
akuisisi, pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengakui,
mengakui,
secara
secara terpisah
terpisah dari
dari goodwill,
goodwill, aset
aset teridentifikasi
teridentifikasi
yang
yang diperoleh,
diperoleh, liabilitas
liabilitas yang
yang diambil-alih,
diambil-alih, dan
dan
kepentingan
kepentingan nonpengendali
nonpengendali pihak
pihak yang
yang diakuisisi.
diakuisisi.
(par
(par 10-11)
10-11)
Pihak
Pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengukur
mengukur asetaset teridentifikasi
teridentifikasi
yang
yang diperoleh
diperoleh dan
dan liabilitas
liabilitas yang
yang diambil-alih
diambil-alih
dengan
dengan nilai
nilai wajar
wajar pada
pada tanggal
tanggal akuisisi.
akuisisi.
Goodwill (32)
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur
sebagai selisih lebih (a) atas (b) :
a) nilai agregat dari:
i. Imbalan yang dialihkan  nilai wajar tanggal akuisisi (37);
ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi; dan
iii. untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42),
nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya
dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi.
b) selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil-alih pada tanggal akuisisi

 Jika jumlah b melebihi jumlah a,  pihak pengakuisisi mengakui


keuntungan dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.
 Terjadi karena pembelian terpaksa atau karena pengecualian (22-31)
 Sebelum diakui, pihak pengakuisisi menilai kembali apakah telah
mendidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas
yang dialihkan serta aset/kewajiban lain
Kepemilikan sebelumnya – akuisisi bertahap

 Pihak pengakuisisi mengukur kepentingan ekutitas yang


dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai
wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan dan
kerugian yang dihasilkan.
 Jumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain
diakui dengan dasar yang sama sebagaimana
dipersyaratkan jika pengakuisisi telah melepas secara
langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.
Pengungkapan

• Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang


memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi
bisnis yang terjadi:
– selama periode pelaporan berjalan; atau
– setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum
tanggalpenyelesaian laporan keuangan. (lebih lanjut B64-B66)
• Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi dampak keuangan
dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang
berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode
tersebut atau periode pelaporan sebelumnya. (B67)
Ilustrasi Penggabungan Usaha

• PT. Melati membeli 80% saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari 2011, 8000
lembar dengan harga 10/lembar., nilai nominal saham 5/lembar Nilai total aset bersih PT.
Kenanga pada tanggal akuisisi sebesar 80.000. Berdasarkan informasi apraisal, nilai aset
PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai kembali dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam
rangka akuisisi tersebut dikeluarkan biaya konsultan, akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi
akuisi saham sebesar 2.000.

• Jurnal akuisisi PT. Kenanga


Investasi dai PT. Kenanga 80.000
Biaya akuisisi 4.000
Modal saham40.000
Tambahan modal saham 40.000
Kas 4.000
Tambahan modal saham 2.000
Kas 2.000
Nilai investasi 80.000 ;
Nilai buku 80.000 ; nilia wajar = 90.000.
Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000 .
Goodwill parent = 8.000 Goodwill total = 10.000
Ilustrasi Penggabungan usaha
• PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan
untuk akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas
PT. Anak pada (1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat
perbedaan nilai buku dengan nilai wajar 300.000  untuk tanah
200.000 dan gedung 100.000 (10thn). Laba Anak selama tahun
tersebut 200.000, dividenAnak
Induk yang dibagikan 100.000
Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Ilustrasi Penggabungan usaha
• Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset)
• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
• Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000  goodwill untuk
parent Aset
• Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000 menjadi
• Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000 lebih besar
• Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000
• Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000+300.000 = 1.800.000(total)
• PSAK lama yang digabungkan hanya 1.500.000 + 80%*300.000
• PSAK lama non controlling interest = 1.000.000 * 20% = 200.000
• PSAK baru non controlling interest = 1.300.000 * 20% = 260.000

Induk Anak FV Induk Anak FV


Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
Ilustrasi Penggabungan usaha
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000

Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Knsl Knsl
Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000 AL 2.500 L 3.200
Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000 ATL 6.800 E 6.000
9.460.000 9.460.000 GW 200 NP 300
9.500 9.500
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200 Goowill parent Goowill parent & NCI
ATL 6.740 E 6.000
Aset menjadi lebih besar:
GW 160 NP 200
Fakto r: Jml akuisisi,
9.400 9.400
Perbedaan BV, FV, HP
PSAK LAMA
Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap

• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.

• Total kepemilikan baru 20% + 60% = 80%.


• Nilai wajar yang baru  60% = 1.200 maka 100% = 2.000
• Harga wajar dari aset yang dibeli 1.800 sehingga
• goodwill total 2.000-1.800 = 200, maka goodwill untuk minoritas = 40
• Goodwiil parent 1.600 – 80%x1.800 = 1.600 – 1.440 = 160.
• Kepemilikan lama dinilai kembali 20% x 2.000 = 400, sehingga ada
keuntungan 400-320 = 80.
• Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600
• Jurnal
• Investasi 1.200
• Kas 1.200
• Investasi 80
• Keuntungan investasi 80
Pengendalian – PSAK 65
• Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau
memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
• Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (lihat paragraf 10–14);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee (lihat paragraf 15 dan 16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi
,,
Eksposure
Kekuasaan Pengendalian
atas hasil
,

Kemampuan
Komponen Pengendalian
• Tergantung pada sifat kegiatan, struktur hukum, dan
pengambilan keputusan
• Hak suara, hak suara potensial, hak kontraktual
Hak • Hak protektif diabaikan
• Mengevaluasi dampak dari berbagai hak dan interaksi
mereka

• Kemampuan praktis untuk melaksanakan hak


Substanti • Kemampuan saat ini untuk aktivitas relevan langsung
f • Tidak perlu semua hak dilaksanakan secara aktif (pemilik
mayoritas yang pasti memiliki semua kekuasaan)

• Aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal


hasil investee
• Contoh: pembelian/penjualan, manajemen aset
Aktivitas keuangan, pembiayaan
Relevan • Keputusan dalam aktivitas relevan: anggaran,
perekrutan/kompensasi dari manajemen, keputusan
investasi
Contoh

• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai
pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki
> 1% hak suara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)

• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua
pihak lain (masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak
lain yang masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki
masing‐masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk
mengambil keputusan terkait aktivitas relevan.
Contoh

• E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar
oleh 11 pemegang saham yang masing-masing memiliki 5%.
• Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak
secara konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta
dan keadaan lain harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah E
memiliki kekuasaan atas F

• C memiliki 40% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh G
sebesar 15% dana pesiun perusahaan dan lainnya pihak lain yang
masingmasing memegang < 1%.
• C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak mungkin
memiliki kepututasn yang berbeda dengan perusahaan, sehingga secara
defacto entitas C mengendalikan D
Persyaratan Akuntansi

• Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian


dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
• Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor
memperoleh pengendalian atas investee dan berakhir ketika
investorkehilangan pengendalian atas investee.
• Paragraf PP109–PP116 menetapkan pedoman penyusunan
laporan keuangan konsolidasian.
Kehilangan Pengendalian

• Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka


entitas induk:
– menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari
laporan posisi keuangan konsolidasian;
– mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai
wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat
sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada
entitas anak terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Nilai wajar
tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset
keuangan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran atau (jika sesuai) biaya perolehan pada saat pengakuan awal
investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama;
– mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya
pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali
terdahulu.
Kehilangan pengendalian - entitas induk (31)

• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara


langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain,
sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang dapat
diatribusikan pada entitas induk.

Saham / Aset
Nilai investasi diterima (pembayaran)
SELISIH
tercatat
Nilai wajar investasi
tersisa
Reklasifikasi Keuntungan/
ke Saldo Kerugian dlm LR
Laba
Contoh Kehilangan Pengendalian
• Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)
• Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB
diklasifikasikan sbg AFS
• Hasil penjualan 85% saham Barata Rp750
• Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130

Investasi pada Barata (aset keuangan) 130


Kas dan setara kas 750
Investasi pada Barata (entitas anak) 500
Keuntungan 380
Keuntungan =
85%  750 - 85% x 500 = 325
15%  130 – 15%x 500 = 55
Total 380
Hubungan Keagenan

• manajer investasi/ aset


Haruskah manajer bertindak sebagai prinsipal
investasi – mengkonsolidasi
mengkonsolidasi reksa
dana yang • manajer investasi/ aset
dikelolanya? bertindak sebagai agen –
tidak mengkonsolidasi

Hal- hal yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah manajer investasi/aset


adalah agen:
a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee.
b) hak yang dimiliki pihak lain.
c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi.
d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal dari
kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee.
Pembobotan diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan keadaan tertentu.
Pengeculian Konsolidasi
• Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi
• Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-
mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.

Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas dalam menaksir


apakah
dirinya merupakan entitas investasi atau bukan, yaitu:
a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor ;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan serupa.
Eliminasi

• Investasi
– Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak
– Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100% akan muncul
kepentingan non pengendali.
– Perbedaan nilai wajar dan nilai buku harus diperhitungkan dalam
konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi)
– Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar
• Akun
– Utang – piutang yang muncul antara anak dan induk harus
dihapuskan
• Transaksi
– Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga,
transaksi anak dan induk harus dieliminasi
Eliminasi transaksi

• Persediaan
– Penjualan dan harga pokok penjualan
– Jika barang belum terjual maka laba yang belum direalisasi
harus dikurangkan dari nilai inventory dan mempengaruhi laba
yang telah diakui.
• Aset tetap
– Pada tahun terjadi transaksi tidak boleh diakui
keuntungan/kerugian dari transaksi tersebut
– Laba yang ada dalam aset tersebut harus dieliminasi
– Nilai penyusutan akan disesuaikan
• Obligasi
– Obligasi hanya boleh diakui sebesar obligasi pada pihak
eksternal.
– Pendapatan / beban bunga harus dieliminasi
Laba yang belum direalisasikan
• Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra
kelompok usaha yang diakui dalam aset: persediaan,
aset tetap, obligasi harus dieliminasi.
– Pengaruh ke nilai aset dan kewajiban
– Mempengaruhi laba/rugi periode berjalan  COGS, biaya
bunga, depresiasi
• Penjualan hulu dari entitas induk, semua laba
disesuaikan mempengaruhi bagian laba induk.
• Penjualan hilir dari entitas anak, semua laba
disesuaikan mempengaruhi bagian laba /kepentingan
non pengendali, karena laba ada di anak perusahaan.
Prosedur – Tanggal

• LK yang digunakan untuk menyusun LK konsolidasian


disusun dengan tanggal yang sama.
• Jika tidak sama menyusun LK dengan tanggal yang
sama kecuali tidak praktis
• Jika tanggal berbeda, penyesuaian dilakukan atas
dampak transaksi / peristiwa yang signifikan (tidak lebih
bulan)
• Lama periode pelaporan dan perbedaan antar akhir
periode, sama dari periode ke periode
Prosedur

• LK konsolidasian menggunakan kebijakan akuntansi


yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam
keadaan yang serupa. (jika tidak sama penyesuaian)
• Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam
hal ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik). kepantingan non pengendali
disesuaikan nilainya jika terpengaruh.
PSAK 15 Investasi pada Asosiasi dan Ventura Bersama

• PSAK 15 diterapkan oleh seluruh entitas yang merupakan


investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee.
• PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan diterapkan untuk sebagian
investasi pada ventura bersama dan entitas asosiasi.
• Pengaturan dalam ISAK 12: Pengendalian Bersama
Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer dimasukkan
dalam PSAK 15 dengan modifikasi tertentu.
Pengaruh signifikan

Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam


keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi,
tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut
• Indikasi kuantitatif • Indikasi kualitatif
– Hak suara ≥20% dianggap – Keterwakilan dalam dewan direksi dan
memiliki pengaruh komisaris atau organ setara
signifikan, kecuali dapat – Partisipasi proses pembuatan kebijakan,
dibuktikan sebaliknya termasuk dividen dan distribusi lain
– Hak suara <20% dianggap – Transaksi material investor dengan investee
tidak memiliki pengaruh – Pertukaran personel manajerial
signifikan, kecuali dapat
– Penyediaan informasi teknis pokok
dibuktikan sebaliknya

Mempertimbangkan hak suara potensial


Penerapan Metode Ekuitas
• Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan
atas investee mencatat investasinya pada entitas investasi atau
ventura bersama dengan menggunakan metode ekuitas,
kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat pengecualian
penerapan metode ekuitas

• Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak langsung


melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian dan entitas
serupa termasuk dana asuransi terkait investasi  dapat memilih
menggunakan nilai wajar PSAK 55
• Jika entitas mau dijual  menerapkan PSAK 58
Metode Ekuitas
• Metode ekuitas adalah metode akuntansi di mana
investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan.
– Ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau rugi
investee setelah tanggal perolehan.
– Pengakuan atas pendapatan komprehensif investee diakui
sebagai pendapatan komprehensif dan kenaikan investasi pada
pembukuan investor
– Distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.
• Hak suara potensial tidak mempengaruhi bagian laba
investor.
Penghentian Metode Ekuitas
• Jika entitas menjadi entitas anak  PSAK 65
• Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan  PSAK 55. Nilai
wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar pada saat
pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55, entitas mengakui
selisihnya sebagai laba rugi.
• Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan dasar
yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.
• Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau
sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode ekuitas
dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa.
Prosedur Metode Ekuitas
• Penyesuaian atas bagian laba dan penghasilan komprehensif
lain.
• Keuntungan atas transaksi hulu dan hilir harus dieliminasi. Hulu
dieliminasi penuh, hilir dieliminasi sebesar bagiannya.
• Selisih antara harga perolehan dan nilai wajar aset neto 
goodwill
• Selisih lebih harga nilai wajar terhadap biaya perolehan
investasi  penghasilan dalam menentukan bagian entitas
atas laba rugi pada periode investasi diperoleh.
• Penyesuaian nilai entitas atas laba rugi entitas asosiasi atau
ventura bersama setalah perolehan dilakukan untuk untuk rugi
penurunan nilai yang diakui entitas aosiasi
Laporan keuangan investee

• Laporan keuangan perusahaan asosiasi dan ventura bersama


yang tersedia digunakan untuk menerapkan metode ekuitas.
• Jika berbeda maka dibuat LK dengan periode yang sama,
kecuali tidak praktis
• Jika tanggal pelaporan tersebut berbeda, maka penyesuaian
dilakukan terhadap transaksi dan peristiwa yang signifikan yang
terjadi antara lap investee dan investor. Perbedaan tidak boleh
lebih 3 bulan. Panjang periode pelaporan adalah sama.
• Laporan keuangan investor disusun dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa
dalam keadaan serupa.
Investee merugi

• Jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama


atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi
dilaporkan nihil
• Kerugian dicadangkan dan kewajiban diakui apabila investor
memiliki kewajiban konstruktif atau hukum untuk melakukan
pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya
• Jika entitas asosiasi selanjutnya laba, investor akan mengakui
penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai
bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui
Rugi Penurunan Nilai

• Indikasi penurunan nilai menggunakan ketentuan


dalam instrumen keuangan (PSAK 55)
• Penurunan nilai investasi (termasuk didalamnya
goowill) diuji berdasarkan PSAK 48, sebagai aset
tunggal.
– Rugi penurunan adalah selisih nilai tercatat dan nilai yang
dapat dipulihkan.
– Nilai dipulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakai).
Contoh
• Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT Merapi
sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015

Tahun Laba (rugi) Porsi laba (rugi) Nilai tercatat


PT Serbaneka utk PT. Aneka
2012 (10.00) (3.000) 1.000
2013 (8.000) (2.400) (1.400)
2014 4.000 1.200 (200)
2015 6.000 1.800 1.600

• Nilai tercatat investasi:


– Tahun 2012 Rp 1.000 milyar
– Tahun 2013 Rp 0
– Tahun 2014 Rp 0
– Tahun 2015 Rp 1.600
Metode Ekuitas

Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan


25% kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara
melaporkan adanya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan
sebesar 200,000. dan penghasilan komprehensif lain 40.000. dan
membagikan dividen 150.0000

Jan.1 Investasi jangka panjang 500.000


Kas 500.000
Des.31 Investasi jangka panjang 60.000
Pendapatan Investasi 50.000
Penghasila komprehensif lain 10.000
(pengumuman laba bersih, 200,000 x 0.25)
Des.31 Kas 37.500
Investasi Jangka Panjang 37.500
(pengumuman dividen = 150,000 x 0.25)
Kehilangan Pengaruh Signifikan

Pada 31 Desember 2015 Entitas menjual 20% kepemilikan pada PT. Intan
dengan harga 4.000. Kepemilikan sebelum dilakukan penjualan 30%, saldo
investasi sebelum dilakukan penjualan besar 3.000. Saldo penghasilan
komprehensif terkait dengan investasi ini 500

31 Des Kas 4.000


Investasi jangka panjang 1.000
Keuntungan penjualan investasi 3.000
Penghasilan komprehensif lain 500
Penghasilan dari investasi 500

Jika 20% sama dengan 4.000 maka 10% = 1.000


Investasi tersis akan dicatat sebesar 2.000 (nilai wajar dari 10%)
Keuntungan penjualan investasi:
• Keuntungan dari investasi dijual 4.000 – 2.000 = 2.000
• Keuntungan kenaikan investasi yang tersis 2.000 – 1.000 = 1.000
PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri

• Standar diterapkan untuk entitas induk yang menyajikan LK


tersendiri dalam mencatat investasi anak, ventura bersama
dan entitas asosiasi.
• LK tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh
entitas induk (investor yang memiliki pengendalian atas
entitas anak) yang mencantat investasi pada entitas anak,
entitas asosiasi dan ventura bersama berdasarkan biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
• LK Tersendiri, minimal terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas (tidak perlu catatan atas
laporan keuangan)
Penyusunan LK Tersendiri

• LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku


kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.
• Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan
entitas asosiasi pada (Par 10):
– Biaya perolehan atau
– Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
• Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap
kategori investasi.
• Jika investasi akan dijual  PSAK 58: Aset tidak lancar yang
dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan.
• Pengukuran investasi yang dicatat sesuai PSAK 55 tidak berubah.
• Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura
bersama, atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan
keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
Pengaturan Bersama PSAK 66
 Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak
memiliki pengendalian bersama.
 Karakteristik pengaturan bersama:
 Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual
 Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada
dua atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut
 Pengendalian bersama  persetujuan kontraktual untuk berbagi
pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan
mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat
dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian
 Jenis pengaturan :
 operasi bersama  mencatat bagian atas aset. Liabilitas,
pendapatan, beban
 Ventura bersama  investasi, metode ekuitas
Ventura Bersama dan Operasi Bersama
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama
Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama

Operator bersama mengakui hal berikut terkait


dengan kepentingannya dalam operasi bersama:

• aset, mencakup bagiannya atas aset apapun yang dimiliki


bersama
• liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas apapun yang
terjadi bersama.
• pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang
dihasilkan dari operasi bersama;
• bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh
operasi bersama; dan
• beban, mencakup bagiannya atas beban apapun yang
terjadi secara bersama-sama.
Soal 1

Dalam transaksi penggabungan usaha, metode yang


digunakan dalam mencatat transaksi tesebut adalah...
A. Metode biaya
B. Metode ekuitas
C. Metode penyatuan kepentingan
D. Metode pembelian / akuisisi

D
Soal 2

PT Soka membayar Rp 60 milyar untuk mengakuisisi seluruh


net aset PT Timas. PT Timas melaporkan nilai buku aset
bersih sebesar 45 milyar. Berdasarkan hasil penilaian oleh
apraisal nilai wajar aset sebesar Rp 71 milyar dan nilai wajar
liabilitas sebesar Rp 20 milyar pada tanggal akuisisi. PT
Soka juga membayar appraisal fee Rp 4 milyar. Nilai goodwill
yang harus dilaporkan PT Soka pada saat akuisisi adalah…
A. Rp 15 milyar
B. Rp 13 milyar
C. Rp 11 milyar D
D. Rp 9 milyar
Soal 3
PT Ferina mengakuisisi seluruh saham milik PT Debby
dengan menerbitkan 100.000 saham biasa pada nilai par
2.000. Saham PT Ferina dijual pada 8.000/saham pada
tanggal akuisisi. Biaya yang dikeluarkan terkait akuisisi
15.000.000 dan biaya penerbitan saham yang
dikeluarkan PT Ferina adalah 20.000.000. Berapakah
nilai investasi akan diakui PT Ferina…
A. 765.000.000
B. 780.000.000
D
C. 785.000.000
D. 800.000.000
Soal 4

PT. Intan membeli 80% kepemilikan PT. Berlian dengan


harga 140milyar. Pada saat akuisisi pt. Berlian memiliki
nilai buku aset bersih sebesar 100milyar dan nilai wajar
aset bersih sebesar 150milyar. PT. Intan hanya mengakui
goodwill untuk kepentingan pengendali. Nilai kepemilikan
non pengendali sebesar...
A. 20 milyar
B. 28 milyar
C. 30 milyar
D. 35 milyar C
Soal 5

PT. Cahaya memilik 60% kepemilikan PT. Sinar. Selama tahun


20X3 PT. Cahaya menjual barang kepada PT. Sinar sebanyak
100juta dengan harga pokok sebesar 80 juta. Barang tersebut
50%nya telah terjual sedangkan sisanya masih tersisa di
persediaan akhir PT. Sinar.
Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi penjualan
PT. Cahaya 1.000 juta dan PT. Sinar 800 juta.
Berapakah nilai penjualan dalam laporan keuangan konsolidasi?
A. 1.000
B. 1.800
C. 1.700 C
D. 1.600
Soal 6

PT. Cahaya memilik 60% kepemilikan PT. Sinar. Selama tahun


20X3 PT. Cahaya menjual barang kepada PT. Sinar sebanyak
100juta dengan harga pokok sebesar 80 juta. Barang tersebut
50%nya telah terjual sedangkan sisanya masih tersisa di
persediaan akhir PT. Sinar.
Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi persediaan
PT. Cahaya 400 juta dan PT. Sinar 200 juta.
Berapakah nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasi?
A. 490
B. 600
C. 500 D
D. 590
Soal 7

Dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, bagaimana


entitas menyajikan kepentingan non pengendali ?
A. Disajikan sebagai bagian dari liabilitas jangka panjang
B. Disajikan sebagai bagian dari ekuitas
C. Disajikan setelah liabilitas jangka panjang
D. Disajikan sebagai pengurang ekuitas pengendali

B
Soal 8

PT. Ciremai menggunakan PSAK dalam mencatat investasi


pada perusahaan asosiasi. PT. Ciremai memiliki 40% saham di
PT. Pada saat akuisisi tidak ada goodwill yang diakui.
Pengrango dibeli dengan harga 800milyar pada 1 Januari 20X3.
Selama tahun 20X3 PT. Pangrango melaporkan laba sebesar
100 milyar dan membagikan dividen sebesar 60 milyar.
Berapakah nilai investasi akan disajikan dalam laporan posisi
keuangan 31 Desember 20X3 oleh PT. Ciremai?
A. 800
B. 860
C. 824 D
D. 816
Soal 9

PT. Slamet memiliki 100% investasi di anak perusahaan


PT. Sumbing. Untuk tujuan tender perusahaan menyusun
laporan keuangan tersendiri. Metode apa yang digunakan
dalam mencatat investasi pada Anak Perusahaan dalam
laporan keuangan tersendiri?
A. Metode ekuitas
B. Metode biaya
C. Metode akuisisi
D. Metode konsolidasi
B
Soal 10

PT. Sindoro memiliki 60% investasi pada joint venture pada


Sindoro-Sumbing JVC. Dalam joint venture tersebut
kedudukan pemilik sama kuat dan membagi laba sesuai
dengan kontraktual yang disepakati. Metode apa yang
digunakan dalam mencatat investasi pada Anak
Perusahaan dalam laporan keuangan tersendiri?
A. Metode ekuitas
B. Metode biaya
C. Metode kosolidasi proporsional
D. Metode konsolidasi B
CA 6
Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing
PSAK 10 :
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

• Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang


fungsionalnya.
– Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama
dimana suatu entitas beroperasi
– Mata uang asing : mata uang selain mata uanng fungsional
• Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi
dan saldo derivatif (PSAK 55)  disajikan dengan mata uang fungsional.
Selisih kurs diakui dalam laba rugi:
– Suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional
– Dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional
dan mata uang asing pada tanggal transaksi
• Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri
yang termasuk dalam laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
– Translasi  dari mata uang fungsional ke mata uang pelaporan yang berbeda.
Selisih akan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
– Remeasurement  dari non mata uang fungsional ke mata uang fungsional
Definisi

Kurs rasio pertukaran dua mata uang


Kurs

Kurs Penutup Kurs spot pada akhir periode


Kurs Penutup pelaporan

Kurs Spot kurs untuk realisasi segera


Kurs Spot

Mata Uang mata uang selain mata uang


Mata Uang
Asing fungsional suatu entitas
Asing

• 174
Definisi
Mata uang mata uang yang digunakan dalam
Mata uang
penyajian penyajian laporan keuangan
penyajian

Pos-pos unit mata uang yang dimiliki serta aset


Pos-pos
Moneter atau liabilitas yang akan diterima atau
Moneter
dibayarkan dalam jumlah unit mata uang
yang tetap atau dapat ditentukan

Selisih kurs selisih yang dihasilkan dari penjabaran


Selisih kurs sejumlah tertentu satu mata uang ke
dalam mata uang lain pada kurs yang
berbeda
Pertimbangan MU Fungsional

Mata Uang mata uang pada lingkungan ekonomi


Mata Uang
Fungsional utama dimana suatu entitas beroperasi
Fungsional
Mata uang fungsional

paling mempengaruhi harga jual (seringkali menjadi mata uang dimana harga jual untuk
barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); dan

dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar
menentukan harga jual dari barang dan jasanya

mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang
atau jasa (biaya didenominasikan dan diselesaikan

mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen
utang dan instrumen ekuitas) dihasilkan

mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan
• 176
Pos Moneter

hak untuk menerima (atau kewajiban


Fitur utama pos untuk menyerahkan) suatu jumlah
moneter unit mata uang yang tetap atau
dapat ditentukan

• pensiun dan imbalan kerja lainnya harus dibayar dalam kas


• kewajiban diestimasi yang harus diselesaikan secara kas,
dan
• dividen kas yang diakui sebagai kewajiban.

• Kontrak untuk menerima (atau menyerahkan) jumlah


variabel instrumen ekuitas/ jumlah variabel dari aset yang
nilai wajarnya harus diterima (atau diserahkan) setara
dengan suatu jumlah unit mata uang yang tetap atau
dapat ditentukan  pos moneter.
• 177
Pos Non Moneter

tidak adanya hak untuk menerima (atau


tidak adanya hak untuk menerima (atau
Fitur utama pos kewajiban untuk menyerahkan) suatu jumlah
kewajiban untuk menyerahkan) suatu jumlah
non moneter unit mata uang yang tetap atau dapat
unit mata uang yang tetap atau dapat
ditentukan.
ditentukan.

Uang muka goodwill


Uang muka goodwill
kewajiban diestimasi
kewajiban diestimasi
yang harus
Aset tak yang harus
Aset tetap diselesaikan dengan
Aset tak Aset tetap diselesaikan dengan
berwujud penyerahan aset
berwujud penyerahan aset
nonmoneter
nonmoneter
Pengakuan Awal

TRANSAKSI MATA UANG ASING


transaksi yang didenominasikan atau memerlukan penyelesaian
dalam suatu mata uang asing

membeli atau menjual barang atau jasa


yang harganya didenominasikan dalam
suatu mata uang asing

meminjam atau meminjamkan dana ketika jumlah


yang merupakan utang atau tagihan didenominasikan
dalam suatu mata uang asing; atau

memperoleh atau melepas aset, atau mengadakan


atau menyelesaikan kewajiban yang didenominasikan
dalam suatu mata uang asing
Penerapan Pengakuan Awal

PENGAKUAN AWAL…

• Suatu transaksi mata uang


Pencatatan asing harus dicatat dalam
mata uang fungsional

• Dihitung ke dalam mata uang


Jumlah yang fungsional dengan kurs spot
antara mata uang fungsional
dihitung dan mata uang asing pada
tanggal transaks

Tanggal transaksi tanggal memenuhi kriteria pengakuan


Penerapan pada Tanggal Pelaporan

pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs


penutup

pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam mata


uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi

pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang
asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai
wajar ditentukan
Penerapan - Aset Tetap

Nilai wajar
jika jumlahnya dijabarkan
Aset tetap ditentukan kedalam
diukur dengan: dalam mata mata uang
Biaya uang asing fusional
historis

Kurs di mana arus kas masa


depan diselesaikan jika arus Ketika beberapa
kas tersebut telah terjadi pada nilai tukar tersedia
tanggal pengukuran
Selisih Kurs

Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada
proses penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dari kurs
pada saat pos moneter tersebut dijabarkan, pada pengakuan awal
selama periode atau pada periode laporan keuangan sebelumnya,
diakui dalam laba atau rugi dalam periode pada saat terjadinya,
kecuali sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 32.

Jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam


pendapatan komprehensif lain, setiap komponen perubahan
dari keuntungan atau kerugian itu diakui dalam pendapatan
komprehensif lain
Sebaliknya, jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter
diakui dalam laba atau rugi, maka setiap komponen
keuntungan atau kerugian tersebut diakui dalam laba atau rugi
Penjabaran Mata Uang Pelaporan

Prosedur penjabaran hasil dan posisi keuangan entitas yang mata


uang fungsionalnya bukan mata uang dari suatu ekonomi
hiperinflasi ke dalam mata uang pelaporan yang berbeda
aset dan liabilitas untuk setiap laporan dari posisi keuangan yang
disajikan (yaitu termasuk komparatif) harus dijabarkan menggunakan
kurs penutup

pendapatan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif


atau laporan laba rugi terpisah yang disajikan (yaitu termasuk
komparatif) harus dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi

semua hasil dari selisih nilai tukar harus diakui dalam pendapatan
komprehensif lain
Soal 1

PT. Melati menjalankan usahanya di Indonesia. Perusahaan


bergerak di bidang perdagangan dengan mengimport barang
dari Singapura dalam USD dan menjualnya untuk pasar di
Indonesia. Penjualan menggunakan rupiah dan karyawan
sebagian besar dari Indonesia yang dibayar dengan rupiah.
Perusahaan mendapatkan pendanaan dari Eropa dengan
mata uang Euro. Mata uang fungsional perusahaan adalah:
A. Rupiah
B. USD
C. Euro A
D. Tidak dapat ditentukan
Soal 2

Sebuah Entitas memiliki mata uang fungsional USD. Entitas


memiliki anak A beroperasi di Indonesia yang aktivitas
dominannya menggunakan mata uang Rupiah. Pernyataan
berikut yang benar adalah:
A. Mata uang entitas anak Rupiah karena aktivitasnya dengan
Rupiah
B. Mata uang entitas anak Rupiah karena aktivitasnya di A
Indonesia
C. Mata uang entitas anak USD agar konsisten dengan mata
uang fungsional induknya.
D. Mata uang entitas anak USD agar mempermudah
mengkonsolidasikan laporan keuangan.
Soal 3
PT Kenanga pada 1 Nopember 20X4 membeli barang dagang secara
kredit sebesar USD100.000 dengan kurs pada tanggal tersebut
Rp12.800. Pada 31 Desember kurs Rp 12.600/$. Utang dagang dilunasi
pada 1 Maret 20X5 saat kurs Rp12.900. Pernyataan berikut yang benar
adalah:
A. Perusahaan mengakui kerugian selisih kurs 20X5 Rp 1.000.000
B. Perusahaan mengakui kerugian selisih kurs 20X4 Rp 1.000.000
C
C. Perusahaan mengakui keuntungan selisih 20X4 kurs Rp 2.000.000
D. Perusahaan mengakui keuntungan selisih 20X5 kurs Rp 3.000.000
Soal 4
PT. Mawar mata uang fungsionalnya rupiah. Perusahaan pada 1
Desember 20X4 membeli persediaan secara kredit dengan term FOB
shipping point sebesar USD10.000. Barang diterima perusahaan pada
tanggal 3 Desember 20X4. Utang dagang dari pembelian tersebut
dilunasi pada 1 Februari 20X5. Kurs pada 1 Des Rp 12.500, 3 Des Rp
12.600, 31 Des 20X4 Rp 12.800 dan 1 Feb 20X5 Rp 13.100. Nilai
persediaan akan disajikan di Neraca pada 31 Desember 20X5 sebesar:
A. Rp 125.000.000
B. Rp 126.000.000
C. Rp 128.000.000 A
D. Rp 131.000.000
Soal 5
PT. Melati mata uang fungsionalnya rupiah. Perusahaan pada 5
Desember 20X4 membeli persediaan secara kredit dengan term FOB
shipping point sebesar USD20.000. Barang diterima perusahaan pada
tanggal 10 Desember 20X4. Utang dagang dari pembelian tersebut
dilunasi pada 5 Februari 20X5. Kurs pada 5 Des Rp 12.900, 3 Des Rp
13.000, 31 Des 20X4 Rp 13.200 dan 5 Feb 20X5 Rp 13.100. Nilai utang
dagang akan disajikan di Neraca pada 31 Desember 20X5 sebesar:
A. Rp 258.000.000
B. Rp 260.000.000
C
C. Rp 264.000.000
D. Rp 262.000.000
Soal 6

PT Roka memiliki anak perusahaan di Argentina. Anak perusahaan tidak


memiliki banyak hutang karena beban bunga yang tinggi akibat tingginya
tingkat inflasi (>100%). Hampir seluruh transaksi penjualan dan biaya
didenominasi dalam peso. Meskipun anak perusahaan memiliki gudang di
Argentina, persediaan utama berasal dari PT Roka. Pemerintah Argentina
mengharuskan seluruh perusahaan di Argentina untuk melaporkan laporan
keuangannya sesuai sistem Argentina. Tentukan mata uang pelaporan, mata
uang fungsional, dan proses restatement yang dilakukan anak perusahaan ke
dalam dolar.

  Mata uang Mata uang Proses


pelaporan fungsional Restatement
a. Peso US Dollar Remeasurement
b. US Dollar
c. Peso
Peso
US Dollar
Remeasurement
Translation
A
d. US Dollar Peso Translation
CA 7
Properti Investasi,
Sewa dan
Penurunan Nilai
PSAK 13 Properti Investasi
• Properti Investasi adalah:
– properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari
bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik
atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau
kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

• 192
Pengakuan
• Kriteria Pengakuan sama dengan PSAK 16
• Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya
transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa
dan dikelompokkan sebagai properti investasi yang harus dicatat sebagai
sewa pembiayaan seperti diatur paragraf16 daiam PSAK 30. Sewa,dalam
hal ini harus diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara nilai wajar
dan nilai kini dari Pemb ayaran sewa minimum. Jumlah.yang setara harus
diakui sebagai kewajiban sesuai dengan ketentuan paragraf yang sama.
• Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan
dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,
dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:
– Nilai wajar properti, dan
– Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Properti yang dikuasai dalam sewa operasi Tidak ada pilihan,


yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi hanya fair value
model
Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban
yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung Pilih salah satu
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset model untuk
tertentu termasuk properti investasi semua properti
Properti investasi yang nilai wajarnya tidak
Tidak ada pilihan,
dapat ditentukan secara andal atas dasar
hanya cost model
berkelanjutan
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair
Fair Value
Value Model
Model

Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan


kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi
pada periode terjadinya.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

•• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar •• Menggunakan
Menggunakan nilai
nilai wajar
wajar

•• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam •• Perubahan
Perubahan nilai
nilai wajar
wajar diakui
diakui dalam
dalam
laporan
laporan laba
laba rugi
rugi pada
pada periode
periode laporan
laporan laba
laba rugi
rugi atau
atau ekuitas.
ekuitas.
terjadinya.
terjadinya.

•• Tidak
Tidak ada
ada penyusutan.
penyusutan. •• Penyusutan.
Penyusutan.

•• Mencerminkan
Mencerminkan kondisi
kondisi pasar
pasar pada
pada •• Tidak
Tidak spesifik,
spesifik, hanya
hanya
tanggal
tanggal neraca.
neraca. mengharuskan
mengharuskan secara
secara reguler.
reguler.
Transfer

Transfer ke, atau dari properti invetasi dapat dilakukan jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan:

Perubahan Penggunaan Transfer dari properti investasi


a) Dimulainya penggunaan oleh Properti
Properti yang
yang
pemilik dimiliki sendiri
dimiliki sendiri
b) Dimulainya pengembangan Properti
Properti Investasi
Investasi
untuk dijual Persediaan
Persediaan

Perubahan Penggunaan Transfer ke properti investasi


a) Berakhirnya pemakaian oleh Properti
Properti yang
yang
pemilik dimiliki sendiri
dimiliki sendiri
b) Dimulainya sewa operasi ke
pihak lain Persediaan
Persediaan Properti
Properti Investasi
Investasi
c) Berakhirnya pembangunan atau Akhir
pengembangan Akhir masa
masa
konstruksi
konstruksi

Pengukuran
Pengukuransaat
saattransfer?
transfer? Tergantung model yang digunakan ……
Pelepasan

• Properti investasi harus dihentikan pengakuannya


(dikeluarkan dari neraca) pada saat:
1. Pelepasan atau
2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasan.
• Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau
pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih
antara:
1. Hasil neto dari pelepasan dan
2. Jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi (kecuali sale and leaseback)
dalam priode terjadinya.
Penurunan nilai

• Penurunan nilai atau rugi, pembayaran kompensasi,


pembelian adalah peristiwa ekonomi terpisah dan dicatat
secara terpisah:
– penurunan nilai properti investasi diakui sesuai PSAK 48
– penghentian atau pelepasan properti investasi diakui sebagai
pelepasan menurut PSAK ini
– kompensasi dari pihak ketiga atas penurunan nilai, hilang atau
diserah diakui dalam laporan laba rugi ketika kompensasi tersebut
telah menjadi piutang; dan
– biaya dari aset yang direnovasi, dibeli atau dibangun sebagai
penggantian ditentukan sesuai dengan ketentuan perolehan awal
dalam PSAK ini.
PSAK 30 & ISAK 8 SEWA
• Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada
lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang
disepakati.
• Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat
juga tidak dialihkan (par. 8)
• ISAK 8 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan
perjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi
perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah
– Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
– Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu
Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harus
menerapkan ketentuan PSAK 30
Akuntansi Sewa PSAK 30

• PSAK 30 (Revisi 2011)


Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor
memberikan hak kepada lessee untuk
menggunakan suatu aset selama periode waktu
yang disepakati.

• Awal Sewa (Inception of the lease) adalah tanggal yang lebih awal
antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak
menyatakan komitmen terhadap ketentuan pokok sewa.
• Awal Masa Sewa (commencement of the lease term) adalah
tanggal saat lessee mulai berhak menggunakan aset sewaan.
Klasifikasi Sewa

 Lease = Sewa
 Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada
akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)
 Sewa Operasi (Operating Lease) adalah sewa yang tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)

Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa


operasi didasarkan pada substansi transaksi dan
bukan pada bentuk kontraknya.
Indikator-indikator Klasifikasi (Par.10)

a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir


masa sewa
b) Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang
cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai
dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan
bahwa opsi memang akan dilaksanakan
c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset
meskipun hak milik tidak dialihkan
d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa
minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan
e) Aset sewaan bersifat khusus dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material
Indikator Tambahan

• Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor


yang terkait dengan pembatalan ditanggung oleh lessee
• Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu
dibebankan kepada lessee
• Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa
untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara
substansial lebih rendah dari nilai rental pasar

Indikator – indikator di atas


tidak selalu harus konklusif.
PSAK 73 Sewa
• 205
• Efektif 1 Januari 2020 boleh diterapkan lebih dahalu
• Dikeluarkan Juli 2015

Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan
liabilitas

Aset / / Right of Use Aset / Aset Hak Guna = nilai kini


dari pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri
dalam posisi keuangan

Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan


laporan laba rugi komprehensif
Penurunan Nilai – PSAK 48
• Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknya
indikasi penurunan nilai aktiva.
• Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai :
– Informasi dari luar perusahaan
– Informasi dari dalam perusahaan
• Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya.
• Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai
tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang
dapat diperoleh kembali.
• Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aset dan harus segera
diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
• Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus disesuaikan agar
mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilai sisa.
Identifikasi Aset Penurunan Nilai

Akhir Jika ada


periode indikasi

Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai entitas harus:


– Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai
(impairment test).
• Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
• Aset tidak berwujud yang belum digunakan
• Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan
Nilai Aset

PSAK
PSAK 48
48 par
par 12
12
Informasi minimum yang dipertimbangkan

Informasi dari sumber-sumber Informasi dari sumber-sumber


eksternal internal
• Perubahan signifikan nilai • Bukti keusangan atau
pasar kerusakan fisik aset
• Perubahan signifikan • Perubahan signifikan atas
teknologi, pasar, ekonomi dan penggunaan, penghentian dan
lingkup hukum masa manfaat aset
• Perubahan suku bunga • Bukti internal mengindikasikan
• Jumlah tercatat aset neto bahwa kinerja ekonomi aset
enttitas melebihi kapitalisasi lebih buruk dari yang
pasarnya diharapkan.
Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai

Akumulasi
Penyusutan
Carrying Nilai dan
Akumulasi
Amount Aset Rugi
Penurunan
Nilai

Nilai Wajar Recovered


Recovered
dikurangi Biaya through
through sale
sale
Recoverabl Penjualan
e Amount 
Nilai
tertinggi Recovered
Recovered
Nilai Pakai
through
through use
use
Pengukuran Jumlah
Terpulihkan
• PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset sebagai
jumlah yang lebih tinggi antara:

Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use)
Fair Value Less Costs to Sell Nilai pakai (Value in Use)
adalah jumlah yang dapat adalah nilai sekarang dari
adalah jumlah yang dapat adalah nilai sekarang dari
dihasilkan dari penjualan suatu taksiran arus kas yang
dihasilkan dari penjualan suatu taksiran arus kas yang
aset atau unit penghasil kas diharapkan akan diterima
aset atau unit penghasil kas diharapkan akan diterima
dalam transaksi antara pihak- atau unit penghasil kas.
dalam transaksi antara pihak- atau unit penghasil kas.
pihak yang mengerti dan
pihak yang mengerti dan
berkehendak bebas tanpa
berkehendak bebas tanpa
tekanan, dikurangi biaya
tekanan, dikurangi biaya
pelepasan aset.
pelepasan aset.
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai
terhadap pabrik yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan
sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
Rp360 juta dan nilai pakainyaRp 410 juta.
Rp 400 juta Rp 410 juta

Tidak ada
penurunan
nilai

Rp 360 juta Rp 410 juta


Ilustrasi Penurunan Nilai 2
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama
kecuali nilai pakai dari pabrik sebesar Rp 350 juta.
Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta
Rp40 juta Rugi Penurunan Nilai Cr. Akulumasi penurunan nilai Rp 40 juta

Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta

Rp 360 juta Rp 350 juta


Unit Penghasil Kas (UPK)

• Jumlah terpulihkan dari aset individual tidak


dapat ditentukan jika:
(a) nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai
wajarnya dikurangi biaya pelepasan; dan PSAK 48
(b) aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang Par 67
independen dari kelompok aset lain.
• Tidak mungkin mengestimasi jumlah terpulihkan
aset individual  menentukan nilai terpulihkan
dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup PSAK 48
(aset dari unit penghasil kas = UPK). Lihat Par
– Unit penghasil kas aset  kelompok terkecil 67: Contoh
dari aset yang termasuk aset tersebut dan
menghasilkan arus kas masuk yang
independen dari arus kas masuk dari aset atau
kelompok aset lain.
Unit Penghasil Kas

Rugi Penurunan Nilai


• diakui untuk UPK
• jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari
unit tersebut (kelompok dari unit) < jumlah PSAK 48
tercatatnya. Par 98
• dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat
aset dari unit tersebut (kelompok dari unit)
dengan urutan sbb:
(a) pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat Pertama,
Pertama,
atas setiap goodwill yang dialokasikan ke Goodwill
Goodwill
unit penghasil kas tersebut (kelompok dari
unit); dan
(b)selanjutnya, ke aset lain dari unit tersebut
(kelompok dari unit) dibagi pro rata atas Kemudia
Kemudia
dasar jumlah tercatat setiap aset di dalam npro
nprorata
rata
unit tersebut (kelompok dari unit).
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai

• Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam


periode-periode sebelumnya untuk aset selain
PSAK 48
goodwill harus dibalik jika, dan hanya jika,
Par 109
terdapat perubahan estimasi yang digunakan
untuk menentukan jumlah terpulihkan atas aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir
diakui.
• jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset,
(ada pengecualian) dinaikkan ke jumlah
terpulihkannya.
• Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi
penurunan nilai
Kasus

Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini:


Rp M
Goodwill 10
Properti 20
Pabrik dan Peralatan 30
60
Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.
Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan.
Goodwill Properti Pabrik & Total
Peralatan

Nilai buku 10 20 30 60
Penurunan Nilai (10) (2) (3) (15)
Nilai setelah penurunan nilai 0 (18) 27 45
Kasus: Penurunan Nilai
Contoh
Contoh
Perusahaan Melody melakukan reviu penurunan nilai dari beberapa aset
yang dimilikinya pada tahun 2010. Sebidang tanah yang bebas digunakan
dicatat pada nilai wajar dengan surplus revaluasi senilai Rp 50 juta, aset-
aset lainnya dicatat pada nilai historis dikurangi akumulasi depresiasi atau
amortisasi.
Haril dari reviu sebagai berikut:
Fair value less Carrying
costs to sell Value in use amount
Tanah (nilai wajar) Rp 312 juta Rp 320 juta Rp 380 juta
Bangunan, setelah Rp 852 juta Rp 890 juta Rp 860 juta
didepresiasi
Mesin, setelah Rp21 juta Rp 18 juta Rp 27 juta
didepresiasikan

Tentukan berapa rugi penurunan nilai dan bagaimanakah jurnalnya?


Pengakuan Rugi Penurunan Nilai Solusi
Solusi Contoh
Contoh

Berdasarkan informasi yang tersedia, aset yang mengalami kerugian penurunan nilai adalah:

Recoverable Carrying
amount amount Impairment loss
Tanah, pada nilai wajar Rp 320 juta Rp 380 juta Rp 60 juta
Aset Tak Berwujud, pada biaya Rp 890 juta Rp 860 juta -
teramortisasi
Mesin, setelah didepresiasikan Rp 21 juta Rp 27 juta Rp 6 juta

Kerugian penurunan nilai dikurangkan terlebih dahulu ke surplus revaluasi.


Then, the journal entries for the recognition of impairment losses should be:
Dr Surplus revaluasi Rp 50 juta
Rugi penurunan nilai (80 juta – 50 juta) 10 juta
Cr Tanah Rp 60 juta
Untuk mengakui kerugian penurunan nilai tanah
Dr Kerugian penurunan nilai Rp 6 juta
Cr Mesin Rp 6 juta
Untuk mengakui kerugian penurunan nilai mesin
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Example
Example
• PT Melati melakukan reviu penurunan nilai dari UPK X pada
tahun 2011, berikut ini aset yang dimiliki oleh PT Melati:
Nilai Tercatat
Goodwill Rp100 juta
PPE, setelah didepresiasi 300 juta
Aset Tak Berwujud, pada nilai amortisasinya 200 juta
Properti Investasi, setelah didepresiasi 250 juta
Aset Keuangan, pada nilai wajar 107 juta
Persediaan, at cost 50 juta
Piutang Dagang 130 juta
Total Rp 1137 juta

• Setelah reviu penurunan nilai, PT Melati menemukan fakta


bahwa nilai yang dapat dipulihkan atas UPK X senilai Rp800
juta termasuk properti investasi senilai Rp200 juta.
• Hitunglah kerugian penurunan dan alokasikan• 219ke masing-
masing aset.
Kasus 2: Unit Penghasil Kas
Example
Example
Carrying Carrying amount after Allocated amount
after
impairment loss impairment loss impairment loss
Goodwill Rp 100 juta Rp (100 juta) Rp 0
Property, plant and equipment 300 juta(112.2 juta) 187.8 juta
Aset Tak Berwujud 200 juta(74.8 juta) 125.2 juta
Properti Investasi (250 jt-50 jt) 200 juta- 200 juta
Aset Keuangan 107 juta- 107 juta
Persediaan 50 juta - 50 juta
Piutang Dagang 130 juta - 130 juta
Total 1087 juta (287 juta) 800 juta
Pertama, rugi penurunan nilai mengurangi seluruh goodwill

Kemudian, sisa kerugian dialokasikan pada aset tidak lancar pro


rata terhadap nilai tercatat dari aset tidak lancar tersebut.
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai

• Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi


penurunan nilai yang telah diakui pada periode-periode
sebelumnya untuk aset (selain goodwill) mungkin tidak ada PSAK
lagi atau mungkin telah menurun, entitas 48
mempertimbangkan, indikasi berikut ini: Par 106
– Infomasi yang bersumber dari luar
– Informasi yang bersumber dari dalam
• Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode-periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill harus dibalik jika, dan hanya
jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan atas aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir
diakui.
• jika kasusnya seperti ini, jumlah tercatat aset, (ada pengecualian)
dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
• Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai
CA 8
Imbalan Pascakerja
Ruang Lingkup PSAK 24

Imbalan Kerja

Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan Paska
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Kerja
Lainnya

Imbalan Jangka Bagi hasil Kontribusi Manfaat


Pendek atau Pasti Pasti
Absen Bonus

Past service Current


Diterapkan oleh pemberi kerja dalam cost Service Cost
pencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali
yang diatur dalam PSAK 53: Akuntansi
Kompensasi Berbasis Saham.
Latar Belakang Perubahan
• Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program
didefinisikan dengan cara yang lebih mudah dipahami
• Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi
komparabilitas  opsi ditiadakan
• Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik
yang ada
• Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program imbalan
pasti yang diperlukan
PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN
• Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria
• Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program
• Persyaratan pengungkapan
PERUBAHAN LAINNYA
• Imbalan kerja jangka pendek
• Pesangon
• Perubahan penting lainnya
Perubahan Signifikan

PSAK 24 R 2010 PSAK 24 R 2013

Melaui
Melalui OCI
OCI
Melalui
Laba Koridor
Rugi Pengakuan
keuntungan
Pengakuan dan kerugian
keuntungan Aktuaria
dan
kerugian
Aktuaria
Pengakuan dan Pengukuran
Imbalan Jangka Pendek

Diakui saat
Diakui saat Liabilitas jangka pendek sebagai:
pekerja telah Liabilitas jangka pendek sebagai:
pekerja telah
memberi jasa
memberi jasa Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran

Beban atau pernyataan lain


membolehkan sbg biaya perolehan

Boleh diakumulasi  diakui pada saat


Cuti berimbalan Boleh diakumulasi  diakui pada saat
Cuti berimbalan pekerja memberikan jasa
jangka pendek pekerja memberikan jasa
jangka pendek
cuti berimbalan yang tidak boleh
diakumulasi  diakui saat cuti terjadi
Ilustrasi
• PT. A memiliki 100 karyawan yang diberikan cuti berimbalan
sebesar Rp 1.000.000 untuk 10 hari kerja. Selama tahun
2015, karyawan yang cuti 6 hari 80 orang sedangkan
sisanya cuti 10 hari kerja.
• JIKA TIDAK DIAKUMULASI
Beban cuti berimbalan680.000.000 ((20x10)+(80x6))x1.000.000)
Kas 680.000.000
• JIKA DIAKUMULASI
Beban cuti berimbalan680.000.000 ((20x10)+(80x6))x1.000.000)
Kas 680.000.000
Beban cuti berimbalan320.000.000 (80x4)x1.000.000)
Utang gaji 320.000.000
Program Bagi Laba dan Bonus

Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus


Syarat pengakuan biaya pembayaran bagi laba dan bonus

1 Ada kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif


sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

2 Dapat diestimasi secara andal

Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak


Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, entitas tidak
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
mempunyai alternatif realistis lainnya kecuali melakukan
pembayaran.
pembayaran.
Bonus

PT. Melati pada 15 Februari 2016 menyelesaikan laporan


keuangan tahun 2015. Berdasarkan laba tahun 2015, ditetapkan
bonus untuk karyawan sebesar Rp 200milyar dan tantiem untuk
direksi dan komisaris sebesar Ro 40milyar.

Dibuat jurnal penyesuaian


Beban bonus 240 milyar
Utang bonus 240 milyar
Ilustrasi Imbalan Kerja Jangka Pendek

• Karyawan Perusahaan XYZ diberikan hak untuk cuti tahunan yang dapat
diakumulasikan cuti tahunan.
• Cuti tahunan yang tidak terpakai dapat dialihkan tanpa batas waktu dan
harus dibayar secara tunai ketika karyawan meninggalkan perusahaan.
• Data beberapa tahun terakhir menunjukkan. karyawan menggunakan
akumulasi cuti tahunan mereka selama periode lebih dari dua tahun.
Pertanyaan
• Haruskah akumulasi cuti tahunan tidak terpakai tersebut diklasifikasikan
sebagai imbalan kerja jangka pendek di bawah PSAK 24 (r2013)?

Cuti tahunan yang tidak terpakai tidak akan memenuhi definisi


manfaat jangka pendek karena tidak diharapkan akan diselesaikan
seluruhnya dalam waktu 12 bulan setelah jasa yang diberikan oleh
karyawan.
Pengungkapan

Imbalan kerja jangka pendek untuk manajemen


kunci sesuai dengan PSAK 7

Pengungkapan dalam laporan keuangan jumlah gaji


yang diterima oleh manajemen kunci  direksi dan
komisaris
Imbalan Pascakerja

Elemen dari Proses Pensiun

Dana
Entitas Kontribusi Pensiun Pekerja
Manfaat
(Pembayaran)

Investasi
Imbalan Pascakerja

Tunjangan
Tunjangan
purnakarya
purnakarya
Imbalan pascakerja
Imbalan pascakerja Imbalan pascakerja
Imbalan pascakerja
lain
lain

Iuran pasti
Iuran pasti bergantung
Program imbalan
pada
pascakerja
substansi
Imbalan pasti ekonomis dari
Imbalan pasti
setiap
program
Definisi

Program iuran pasti entitas membayar kpd pengelola dana,


tidak ada kewajiban entitas untuk membayar iuran lebih lanjut
jika pengelola dana tidak cukup membayar jasa

 Program imbalan pasti program imbalan pascakerja yang


bukan merupakan program iuran pasti.
Imbalan Paska Kerja

EMPLOYER CONTRIBUTIONS
PENSION BENEFIT
EMPLOYEE
FUND

Defined
Defined
Contribution
Contribution DEFINED VOLATILE
Plans
Plans
RISK
LIMIT

Defined
Defined VOLATILE DEFINED
Benefit
Benefit Plans
Plans
RISK
LIMIT
Program Iuran Pasti
Pengakuan dan Pengukuran Pengungkapan

• jumlah yang diakui


Diakui sebagai beban sebagai beban
untuk program
Diakui liabilitas (beban terakru) iuran pasti.
setelah dikurangi dengan iuran • Informasi program
telah dibayar atau aset iuran pasti untuk
(pembayaran dimuka jika personel
terdapat kelebihan). manajemen kunci

Jika iuran tidak jatuh tempo


seluruhnya dalam 12 bulan ->
didiskonto
Program Manfaat Pasti
• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk
memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun.
• Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai
• Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial  asumsi demografi dan
keuangan.
• Dana diakumulasikan dalam Aset Program
• Risiko atas manfaat pasti:
– Risiko aktuarial  jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang
diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
– Risiko investasi  hasil investasi atas aset program berbeda dari yang
diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL
Program Manfaat Pasti

Faktor-faktor:

Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu Nilai
Nilai Kini
Kini Kewajiban
Kewajiban
• Biaya Bunga Imbalan
Imbalan Pasti
Pasti (NKKIP)
(NKKIP)
• Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)

• Pendapatan Bunga
• Iuran pensiun oleh perushaan
• Penarikan uang pensiun dr Nilai
Nilai Wajar
Wajar Aset
Aset Program
Program
Dapen (NWAP)
(NWAP)
• Remeasurement (Keuntungan
dan kerugian aktuarial)
Laporan Posisi Keuangan

Liabilitas Imbalan Pasti (di Neraca)


+/+ Nilai kini kewajiban imbalan pasti
-/- Nilai wajar aset program yang digunakan untuk
menyelesaikan kewajiban secara langsung

Ekuitas (di Neraca)


+/- Penghasilan komprehensif lain  pendapatan
atau kerugian
Pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain

Diakui sebagai beban atau penghasilan


• Biaya jasa kini

• Biaya jasa lalu

• Bunga netto

• Keuntungan kerugian penyelesaian –


Penghasilan komprehensif lain
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Cuti berimbalan jangka panjang

Penghargaan masa kerja atau imbalan jasa jangka


panjang lain

Imbalan cacat permanen

Utang bagi laba dan bonus yang dibayar ≥12 bulan


setelah akhir periode pelaporan saat pekerja
memberikan jasanya
Kompensasi ditangguhkan yang dibayar ≥12 bulan
sesudah akhir dari periode pelaporan saat jasa
diberikan
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Diakui sebagai liabilitas total nilai neto dari jumlah:

• Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir


periode pelaporan
• Dikurangi dengan nilai wajar dari aset program
pada akhir periode pelaporan (jika ada) selain
kewajiban yang harus dilunasi secara langsung
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

entitas harus mengakui total nilai neto dari jumlah berikut


ini sebagai beban atau pendapatan:

• biaya jasa kini

• Biaya bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto

• Pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto


Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)

• Imbalan kerja perusahaan:


Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X0 200.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X0 200.000
Biaya Jasa Kini 30.000
Tingkat Diskonto 10%
Iuran 24.000
Imbalan 16.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan akhir 20X0 250.000
Nilai wajar aset akhir 20X0 222.000
Ilustrasi 1 – PSAK 24 (Revisi 2013)
JURNAL UMUM MEMO
Penghasilan Nilai Kini
Beban Kas Komprehensif Liabilitas Kewajiban Aset
Saldo awal (200.000) 200.000
Biaya jasa kini 30.000 (30.000)
Biaya bunga 20.000 (20.000)
Pendapatan bunga (20.000) 20.000
Iuran (24.000) 24.000
Imbalan 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria Liabiilitas 16.000 (16.000)
Rugi Aktuaria – Aset Program 6.000 (6.000)
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntung) akturial
Jml tahun berjalan 30.000 (24.000) 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Saldo Akhir 22.000
Kerugian

*Hitung dulu penjumlahan dari 200.000 + 30.000+20.000 – 16.000 = 234.000. Menurut aktuaris
250.000 sehingga kerugian aktuaria = 250.000 – 234.000 = 16.000
**Hitung dulu penjumlahan dari 200.000 + 24.000+24.000 – 16.000 = 228.000. Menurut Dapen aset
program pada akhir periode 220.000 sehingga kerugian aktuaria = 250.000 – 234.000 = 6.000
Jurnal
Beban pensiun 30.000
Penghasilan Komprehensif Lain 22.000
Kas 24.000
Liabilitas 28.000

Liabilitas
Kewajiban manfaat Pensiun 28.000
Ekuitas
Penghasilan komprehensif lain - kerugian 22.000
Notes
Nilai kini Kewajiban 250.000
Aset Program 222.000
Net Liabilitas manfaat pensiun 28.000
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)

• Imbalan kerja perusahaan:


KETERANGAN
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti - Awal 20X1 250.000
Nilai Wajar Aset Program - Awal 20X1 222.000
Rugi Aktuaria OCI – Awal 20X1 22.000
Biaya Jasa Kini 34.000
Tingkat Diskonto 10%
Iuran 26.000
Imbalan 20.000
Nilai Kini Kewajinan imbalan – Akhir 20X1 279.500
Nilai wajar aset – Akhir 20X1 276.600
Ilustrasi 2 – PSAK 24 (Revisi 2013)

JURNAL UMUM MEMO


Penghasilan Kewajiban
Beban Kas Komprehensif Liabilitas Program Aset Program
Saldo awal 22.000 (28.000) (250.000) 222.000
Biaya jasa kini 34.000 (34.000)
Biaya bunga 25.000 (25.000)
Pendapatan bunga (22.200) 22.200
Iuran (26.000) 26.000
Imbalan 20.000 (20.000)
Penurunan (kenaikan) kewajiban (9.500) 9.500
Selisih aktuaria Aset Program (26.400) 26.400
Amortisasi biaya jasa lalu
Kerugian (keuntungan) akturial
36.800 (26.000) (35.900) 25.100
(13.900) (2.900) (279.500) 276.600
Jurnal

Beban pensiun 36.800


Liabilitas manfaat pensiun 25.100
Kas 26.000
Penghasilan Komprehensif Lain 35.900

Liabilitas
Liabilitas manfaat pensiun 2.900
Ekuitas
Penghasilan komprehensif lain 13.900
Notes
Nilai kini Kewajiban (279.500)
Aset Program 276.600
Net Liabilitas manfaat pensiun (2.900)
Pesangon

Pengukuran
Entitas harus mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan harus
mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai dengan sifat
imbalan kerja, dengan ketentuan bahwa jika pesangon merupakan sebuah
peningkatan pada imbalan pasca kerja, entitas menerapkan persyaratan
imbalan pasca kerja. Sebaliknya
a) jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum dua
belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan di mana pesangon
diakui, entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja
jangka pendek.
b) jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya
sebelum dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan tahunan,
entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka
panjang lainnya.

Pengungkapan
Imbalan kerja manajemen kunci
Soal 1

Di antara kejadian-kejadian berikut ini yang akan


menyebabkan terjadinya perubahan pada kewajiban
manfaat pasti adalah...
A. Perubahan tingkat kematian atau proporsi pegawai
mengambil pensiun dini.
B. Perubahan estimasi gaji atau manfaat yang akan
diterima di masa depan.
C. Perubahan pada estimasi pergantian pegawai.
D. Semua benar.
D
Soal 2
Program iuran pasti adalah program dimana jumlah yang dibayarkan
sebagai manfaat purnakarya ditetapkan berdasarkan...
A. perhitungan formula tertentu yang biasanya didasarkan pada
penghasilan karyawan dan/atau masa kerja.
B. iuran ke suatu dana bersama pendapatan investasi selanjutnya.
C. kewajiban pemberian pesangon, perjanjian kompensasi yang
ditangguhkan (deferred compensation arrangements),
tunjangan cuti jangka panjang,pensiun dini tertentu atau
program pemutusan kontrak kerja.
D. nilai kini pembayaran yang diekspektasikan oleh program
manfaat purnakarya kepada karyawan masih bekerja dan yang
sudah tidak bekerja, dihitung berdasarkan jasa yang telah
diberikan.

B
Soal 3

Menurut PSAK 24 Revisi 2013, pendekatan yang


digunakan dalam menentukan liabilitas pensiun program
manfaat pasti adalah dengan menggunakan metode:
A. Pendekatan koridor
B. Pendekatan penghasilan komprehensif lain
C. Pendekatan laba tahun berjalan
D. Tidak ada jawaban yang benar

B
Soal 4

Beban pensiun dalam bentuk program manfaat pasti


ditentukan berdasarkan:
A. Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun
B. Bunga netto dan beban jasa kini
C. Beban jasa kini hasil perhitungan akuaris
D. Pensiun yang dibayarkan oleh dana pensiun

B
Soal 5

Berikut ini informasi terkait imbalan kerja PT Kenta tahun 2015:


Nilai kini kewajiban imbalan pasti (1 Januari 2015) 520.000.000
Nilai wajar aset program (1 Januari 2015) 500.000.000
Imbalan yang dibayarkan 40.000.000
Iuran yang disetorkan 95.000.000
Tingkat diskonto 10%
Biaya jasa kini 60.000.000
Jumlah beban pensiun yang dilaporkan PT Kenta pada akhir tahun 2015
adalah...
A. Rp 40.000.000
B. Rp 60.000.000
C. Rp 62.000.000
C
D. Rp 22.000.000
Soal 6

Berikut data program imbalan pasti:


  1 Januari 2015 31 Desember 2015
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 200.000.000 230.000.000
Nilai Wajar Aset Program 170.000.000 210.000.000
Penghasilan komprehensif lain 80.000.000 95.000.000
(kredit)

Berapakah nilai liabilitas yang akan muncul dalam laporan


posisi keuangan 31 Desember 2015?
A. 30.000.000
B. 20.000.000
C. 15.000.000 B
D. 10.000.000

• 256
Soal 7

Pengungkapan yang diharuskan atas iuran pasti antara


lain:
A. Rincian iuran pasti yang diberikan pada setiap level
pekerja
B. Iuran pasti kepada manajemen kunci
C. Iuran pasti untuk tiap tingkat pendidikan pekerja
D. Iuran pasti untuk tiap unit organisasi dalam Perusahaan

B
Soal 8

Berikut ini imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24


kecuali
A. Imbalan berbasis saham
B. Imbalan paska kerja
C. Imbalan jangka panjang
D. pesangon

• 258
Soal 9

Manakah dari berikut ini yang mempengaruhi nilai aset


program imbalan (plan asset), kecuali
A. Biaya jasa kini
B. Iuran
C. Keuntungan / kerugian aktuaria
D. Imbalan / pensiun yang dibayarkan

• 259
CA 9
Pendapatan dan
Kebijakan Akuntansi
Pendapatan - PSAK 23 (2010)
• Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode
jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi pemilik.
• Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima
atau dapat diterima
• Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima dan dikurangi diskon atau rabat.
Standar diterapkan untuk:

Penjualan barang Penjualan jasa

Penggunaan aset entitas oleh pihak yang


menghasilkan bunga, royalti dan dividen
Penjelasan Definisi

Jumlah yang ditagih untuk


kepentingan pihak ketiga
seperti pajak :
• Bukan manfaat ekonomi yang Hubungan keagenan :
mengalir ke entitas Hubungan keagenan :
• jumlah yang ditagih untuk
• Tidak mengakibatkan kenaikan • jumlah yang ditagih untuk
kepentingan prinsipal
ekuitas kepentingan prinsipal
• Tidak mengakibatkan
• Tidak mengakibatkan
Dikeluarkan dari pendapatan kenaikan equity
kenaikan equity
• Bukan merupakan
• Bukan merupakan
pendapatan dan yang diakui
pendapatan dan yang diakui
pendapatan hanya komisi
pendapatan hanya komisi
yang diterima
yang diterima

•2
Pengukuran
• Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat
diterima

• Diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan
dikurangi diskon atau rabat.

• Jika pendapatan ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan


arus kas yang akan diterima dengan tingkat bunga tersirat (imputed).

• Perbedaan antara nilai wajar dengan nilai nominal dari barang/ jasa yang
diberikan merupakan pendapatan bunga

• Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi yang menghasilkan


pendapatan.

• Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.

263
Penjualan Barang

Jika memenuhi seluruh kondisi:


Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan
1 barang secara signifikan kepada pembeli

Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya


2 terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan
pengendalian efektif atas barang yang dijual

3 Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal

Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan


4 transaksi tersebut akan mengalir ke entitas
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi
5 penjualan tersebut dapat diukur secara andal
264
Penjualan Jasa

Hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal 


penjualan diakui dengan acuan tingkat penyelesaian transaksi pada
akhir periode pelaporan.

Dapat diestimasi dengan andal jika memenuhi kriteria berikut:

 Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.


 Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan
dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas;
 Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir
periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan
 Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk
menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara
andal

265
Penjualan Jasa

Metode estimasi:
a) Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan
b) Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai prosentase
dari total jasa yang dilakukan;
c) Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi
estimasi total biaya.
• biaya yang telah terjadi terkait jasa tersebut
• biaya yang mencerminkan total biaya jasa tersebut

266
Bunga, Royalti dan Dividen
• Jika manfaat ekonomi akan mengalir pada entitas;
Acuan Umum dan
• Dapat diukur dengan andal

Bunga Suku bunga efektif

Royalti dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian


Diakui berdasarkan kesepakatan, namun jika ada basis
sistematis dan rasional lain yang dianggap lebih tepat,
maka royalti diakui berdasarkan basis lain tersebut.

Dividen jika hak pemegang saham untuk menerima


pembayaran ditetapkan

Hanya porsi setelah akuisisi yang diakui sebagai


pendapatan
Contoh Praktik

 Hubungan keagenan :
 Hubungan keagenan :
 jumlah yang ditagih untuk kepentingan principal, tidak
 jumlah yang ditagih untuk kepentingan principal, tidak
mengakibatkan kenaikan equity
mengakibatkan kenaikan equity
 Bukan merupakan pendapatan dan yang diakui pendapatan
 Bukan merupakan pendapatan dan yang diakui pendapatan
hanya komisi yang diterima
hanya komisi yang diterima
 “Lay away sales” dimana barang dikirimkan hanya ketika pembeli
 “Lay away sales” dimana barang dikirimkan hanya ketika pembeli
melakukan pelunasan atas cicilan.
melakukan pelunasan atas cicilan.
 Pendapatan tidak diakui jika kemungkinan aliran manfaat kecil
 Pendapatan tidak diakui jika kemungkinan aliran manfaat kecil
 Pada penjualan "Bill and hold" (“parkir”), pengiriman ditunda atas
 Pada penjualan "Bill and hold" (“parkir”), pengiriman ditunda atas
permintaan pembeli namun pembeli menerima hak kepemilikan dan
permintaan pembeli namun pembeli menerima hak kepemilikan dan
tagihan atas suatu barang..
tagihan atas suatu barang..
 Penjualan konsinyasi dimana penerima barang (pembeli) menjual
 Penjualan konsinyasi dimana penerima barang (pembeli) menjual
barang atas nama pengirim (penjual)  tidak dianggap penjualan
barang atas nama pengirim (penjual)  tidak dianggap penjualan
oleh consignee
oleh consignee
PSAK 72 Pendapatan Kontrak dengan Pelanggan

• Menetapkan prinsip tentang sifat, jumlah, waktu, dan


ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari
kontrak dengan pelanggan.
• Pencapaian tujuan
– Mengakui pendapatan untuk menggambarkan pengalihan barang
atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan
– Mempertimbangkan syarat kontrak serta seluruh fakta dan keadaan
yang relevan
– Untuk kontrak individual dan portfolio kontrak
PSAK 72
Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup

Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak,
identifikasi dan penyelesaian kewajiban

Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan

Biaya Kontrak
• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan
penurunan nilai

Penyajian
Pengungkapan
PSAK 72 – 5 Step Mengakuan Pendapatan

1. 2.
3. Menentukan
Mengidentifikasi Mengindentifikasi
harga transaksi;
kontrak dengan kewajiban
pelanggan ; pelaksanaan;

5. 4.
Mengakui pendapatan Mengalokasikan harga
ketika (pada saat) entitas transaksi terhadap
telah menyelesaikan kewajiban
kewajiban pelaksanaan. pelaksanaan;
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan
- PSAK 25

• Kebijakan akuntansi harus menjelaskan pengakuan, pengukuran dan


penyajian.
• Ketika SAK spesifik berlaku, kebijakan akuntansi harus tunduk pada
PSAK dan mempertimbangkan panduan aplikasi, jika tidak ada,
menggunakan pertimbangan manajemen.
• Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan kecuali
dipersyaratkan PSAK atau menghasilkan laporan keuangan yang lebih
andal dan relevan. Jika ada tidak ada ketentuan transisi perubahan
kebijakan diterapkan secara retrospektif, kecuali tidak praktis
• Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru
adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan
kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
• Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah
diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas mengungkapkan
fakta dan iformasi relevan atas dampak penerapan PSAK tersebut.
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan
- PSAK 25

• Estimasi akuntansi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi
dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman.
• Perubahan estimasi akuntansi adalah: Penyesuaian jumlah tercatat yang berasal dari
penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait
dengan, aset dan liabilitas.
• Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba
rugi pada:
a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
• Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan
unsur-unsur laporan keuangan.
• Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan
keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu atau
b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan
kembali untuk periode lalu sajian paling awal
Ilustrasi - PSAK 25
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan

• Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga


Keuangan (Bapepam-LK) No. S-2366/BL/2009 tertanggal 30 Maret 2009,
penyediaan tenaga listrik oleh IPP kepada Perusahaan dan entitas anak
termasuk dalam kategori perjanjian pelaksanaan jasa publik ke swasta, yang
dikecualikan dari penerapan ISAK 8, sampai DSAK–IAI menerbitkan
interpretasi standar akuntansi yang spesifik mangatur transaksi tersebut.
• Selanjutnya, sesuai dengan surat manajemen tanggal 22 Desember 2011
kepada Ketua Bapepam-LK, manajemen telah memutuskan untuk
menerapkan ketentuan ISAK 8, sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2011),
terhadap Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik mulai tanggal 1 Januari 2012.
Perusahaan dan entitas anak menerapkan ISAK 8 secara restrospektif,
pengaruh perubahan tersebut menyebabkan penyajian kembali pada laporan
keuangan konsolidasian Perusahaan (Catatan 58).

PLN LK tahun 2012


Pajak Perusahaan
Dipotong
Pajak oleh pihak lain
saat menerima Badan
penghasilan
Memotong
PSAK 46 PPh 21
Pajak atas atas gaji
Laba
SPT Pajak Perusahaan PPN atas
penyerahan
Penghasilan Beban: barang/jasa
Beban yang dapat dikurangkan PBB, Meterai
Penghasilan kena pajak BPHTB,
Pajak Daerah
X tarif pajak
Pajak terutang 1thn fiskal Lapor
Kredit pajak KPP
• Angsuran pajak (PPh25)
• Dipotong pihak lain (22,23)
• Pajak luar negeri (24) Setor
Kas negara
Pajak kurang/lebih bayar (29/28
Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46

• Beban pajak adalah jumlah dari :


– Pajak kini
– Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam
penghitungan pajak penghasilan
• Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto,
kecuali secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak
dan induk)
• Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.
• Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa
manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1

Undang-
PSAK
Undang

AKUNTANSI PAJAK

PERBEDAAN

Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/
DFFERENCE –
Tax Planning atau
Pajak Tangguhan:
Tax Avoidance  Aset / Liabilitas
 Beban/Pendapatan
Definisi

• Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak


penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode
masa depan sebagai akibat adanya: Laba Pajak >
a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan; Laba
b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan Akuntansi
c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
peraturan perpajakan mengizinkan.
• Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak
penghasilan terutang pada periode masa depan
sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena
pajak. Laba Akuntansi
>
Laba pajak
Pengakuan pajak kini

• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus


diakui sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui
sebagai aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai aset.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah
yang dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang
dibayarkan (PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
Pajak kini
• 280
• Pajak kini = semua pajak terutang atas
penghasilan yang diakui perusahaan pada
periode tersebut:
– Pajak yang dibayarkan sesuai dengan SPT  hanya
atas laba dari induk perusahaan
– Pajak atas penghasilan yang dikenakan pajak final
– Pajak atas anak perusahaan dan pajak atas dividen
dari inverstasi yang dicatat dengan metode ekuitas
– Pajak yang telah dibayarkan namun menurut
ketentuan pajak tidak boleh sebagai kredit pajak 
pajak LN tidak dapat dikreditkan
Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak >
Penghasilan kena pajak  ada pengakuan pajak menurut
akuntansi sehingga diakui beban pajak tangguhan dan
kewajiban pajak tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak <
Penghasilan kena pajak  pajak yang dibayarkan lebih
besar daripada laba menurut akuntansi sehingga diakui
aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki kerugian  dapat dikompensasikan
di masa mendatang  manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi  Aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.

• 281
Rugi Pajak Belum Dikompensasi dan Kredit Pajak
Belum Dimanfaatkan (Unused Tax Credits)

• Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi


pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum
dimanfaatkan apabila besar kemungkinan laba kena
pajak masa depan akan memadai untuk dimanfaatkan
dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit
pajak belum dimanfaatkan.
• Pertimbangan laba kena pajak memadai ??
– Otoritas pajak yang sama
– Entitas akan mendapat laba kena pajak sebelum daluwarsa
– Rugi karena kasus tidak berulang
– Perencanaan pajak sehingga kompensasi dapat
dimanfaatkan
Penilaian Kembali Aset Pajak Tangguhan
Tidak Diakui

• Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menilai


kembali aset pajak tangguhan.
• Entitas mengakui aset pajak tangguhan tidak diakui
sebelumnya apabila kemungkinan besar laba kena pajak
masa depan akan tersedia untuk dipulihkan.
• Sebagai contoh, perbaikan kondisi perekonomian
meningkatkan kemampuan entitas untuk menghasilkan
laba kena pajak dalam jumlah yang memadai pada
periode masa depan sehingga aset pajak tangguhan
yang sebelumnya tidak diakui menjadi memenuhi kriteria
pengakuan
Perlakuan Pajak Penghasilan Final
• Pajak final yang dikenakan atas penghasilan (bukan pendapatan)
merupakan skope PSAK 46 karena PSAK 46 hanya mengatur pajak
atas penghasilan bukan atas pendapatan.
– Pajak final yang dikenakan atas penghasilan neto masuk ruang lingkup PSAK 46
– Pajak final yang dikenakan atas penghasilan bruto / pendapatan tidak masuk
ruang lingkup PSAK 46, sehingga diakui sebagai beban operasi bukan beban
pajak penghasilan  basic conclusion IASB
• Konsekuensinya perusahaan yang pengenaan pajaknya final atas
pendapatan memasukkan pajak yang dibayarkan bukan sebagai
beban pajak penghasilan tetapi sebagai komponen beban.
• Kondisi tersebut mungkin menimbulkan interpretasi keliru karena
terkesan perusahaan tidak membayar pajak padahal beban pajak
merupakan minimum line item. Seharusnya pajak final yang dikenakan
atas pendapatan dipandang sebagai pajak yang dihitung dengan cara
berbeda. – (opini)
Amandemen 2016

• Eksistensi perbedaan temporer


– menglarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat
dikurangkan timbul ketika jumlah tercatat aset
instrumen utang yang diukur pada nilai wajar dan
nilai wajar tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan
pajaknya, tanpa mempertimbangkan apakah entitas
memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat
instrumen utang melalui penjualan atau penggunaan,
misalnya dengan memiliki dan menerima arus kas
kontraktual, atau gabungan keduanya.
Amandemen 2016

• Penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan


– menglarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak
akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dapat dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.
– Jika peraturan pajak membatasi sumber laba kena pajak yang dapat
dikurangkan pada saat pembalikan perbedaan temporer dapat
dikurangkan, maka perbedaan temporer yang dapat dikurangkan
dinilai secara gabungan hanya dengan perbedaan temporer lainnya
yang sesuai.
Amandemen 2016

• Pengaruh aset pajak tangguhan terhadap laba kena pajak masa


depan (Paragraf 29(a(i)))
– Paragraf 29(a(i)) dalam ED Amandemen PSAK 46 mensyaratkan bahwa
pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan
dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan.

• Pemulihan aset yang melebihi jumlah tercatatnya (Paragraf 29A)


– Paragraf 29A dalam ED Amandemen PSAK 46 menglarifikasi bahwa
estimasi kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup
pemulihan beberapa aset yang melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat
bukti yang memadai bahwa kemungkinan besar entitas akan mencapai hal
tersebut.
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

Ilustrasi: PT. Mitra melaporkan penghasilan sebesar 260.000 dan


beban sebesar 120.000 untuk tiga tahun periode usahanya. Untuk
tujuan pajak, penghasilan yang diterima sebesar 200.000, 300.000
dan 280.000.
Bagaimana hal ini dilaporkan dalam laporan keuangan?
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

Laporan
LaporanKeuangan
Keuangan 2011 2012 2013 Total

Pendapatan 260.000 260.000 260.000 780.000


Beban 120.000 120.000 120.000 360.000
Laba sebelum pajak 140.000 140.000 140.000 420.000

Pajak Penghasilan (25%) 35.000 35.000 35.000 105.000

Laporan Pajak 2011 2012 2013 Total

Penghasilan 200.000 300.000 280.000 780.000


Beban yang boleh dikurangkan 120.000 120.000 120.000 360.000
Penghasilan kena pajak 80.000 180.000 160.000 420.000

Pajak terutang (25%) 20.000 45.000 40.000 105.000


Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1

Perbandingan
Perbandingan 2011 2012 2013 Total

Laporan Keuangan (PSAK) 35.000 35.000 35.000 105.000


Pajak Terutang (Fiskal) 20.000 45.000 40.000 105.000
Difference 15.000 (10.000) (5.000) 0

Perbedaan tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan


Tahun Laporan yang diperlkan
2011 Liabilitas pajak tangguhan, bertambah 15.000
Beban pajak kini 20.000; beban pajak tangguhan 15.000
2012 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 10.000
Beban pajak kini 45.000; manfaat pajak tangguhan 10.000
2013 Liabilitas pajak tangguhan, berkurang 5.000
Beban pajak kini 40.000; manfaat pajak tangguhan 5.000
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer

Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar


3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut
akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar
dibandingkan menurut akuntansi.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan
menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan
dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer

2013 Aset Pajak Liabilitas


Tangguhan Pajak
Tangguhan
Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000
Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000
Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak 3.600.000
Pajak terutang (fiskal) 900.000
Pajak tangguhan 250.000 200.000
Jurnal
Beban Pajak penghasilan 850.000 900.000 – 50.000

Aset pajak tangguhan 250.000


Liabilitas pajak tangguhan 200.000
Utang pajak penghasilan 900.000
ILUSTRASI – kerugian fiskal

• Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000


(diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama).
• Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar
5.000.
• Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak

  20X1 20X2 20X3 20X4


Laba akuntansi (8.000) 2.000 3.000 5.000
Beban pajak kini - - - 500
Beban (manfaat) pajak (2.000) 500 750 750
tangguhan
Total beban (manfaat) pajak (2.000) 500 750 1.250
Laba setelah pajak (6.000) 1.500 2.250 3.750
ILUSTRASI – kerugian fiskal
Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan 2.000
20X2 Beban pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500
Soal 1

Pada tanggal 1 Juli 2011, perusahaan menyediakan pelayanan sistem


komputer kepada pelanggannya. Kontraknya menyebutkan bahwa
perusahaan berkewajiban menyediakan sistem dan memberikan
pelayanan purna jual selama 12 bulan dengan total nilai kontrak
sebesar 1.600,000. Oleng memperkirakan biaya penyediaan layanan
purna jual senilai 240,000 dengan keuntungan sebesar 50%.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui pada
laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011?
A.1.240,000
B.1.600,000
C.1.420,000
C
D.Nol
Soal 2
Perusahaan memiliki kontrak penyediaan jasa dengan pelanggannya
untuk merawat sistem elektriknya. Pada tanggal 1 Oktober 2015
Perusahaan menyepakati kontrak berjangka waktu 4 tahun senilai
8.000.000 dengan pelanggan utamanya. Biaya yang terjadi selama
kontrak diperkirakan senilai 4.000.000.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui oleh
perusahaan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2011?

A.4.000.000
B. 500.000
C.250.000 C
D.8.000.000
Soal 3

Perusahaan A menjual barang kepada pihak ketiga melalui agen.


Selama tahun 2015, Perusahaan A menawarkan barang kepada agen
dengan harga jual 4.000.000.
Agen tersebut menerima komisi sebesar 15%.
Berdasarkan PSAK 23, berapakah pendapatan yang diakui pada
laporan laba rugi tahun 2015?

A.Pantang Mundur: 3.400.000; Agen: 504.000


B.Pantang Mundur: 4.000.000; Agen: 504.000
C.Pantang Mundur: 3.400.000; Agen: 600.000
D.Pantang Mundur: 4.000.000; Agen: 600.000 D
Soal 4
PT Hanum membeli komputer seharga Rp 10 juta. Menurut akuntansi,
komputer disusutkan 5 tahun tanpa nilai sisa sedangkan menurut pajak
termasuk kelompok 1 dan didepresiasikan selama 4 tahun. Jika
pendapatan perusahaan pada tahun tersebut sebesar Rp 17 juta,
beban operasi selain depresiasi Rp 5 juta, dan tarif pajak adalah 25%,
maka beban/manfaat pajak tangguhan yang diakui perusahaan pada
akhir tahun pertama adalah sebesar...
A. Rp 500.000 sebagai beban pajak tangguhan
B. Rp 125.000 sebagai beban pajak tangguhan
C. Rp 500.000 sebagai manfaat pajak tangguhan
D. Rp 125.000 sebagai manfaat pajak tangguhan
B
Soal 5
PT Shofi menjual mesin dengan masa garansi 3 tahun. Diestimasikan
liabilitas garansi adalah sebesar Rp 1.050.000. Tarif pajak yang
berlaku adalah 25%. Pernyataan di bawah ini adalah benar adalah...
A. Beban garansi untuk tujuan pajak tidak boleh dibebankan
B. PT Shofi mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp 262.500
C. Beban pajak tangguhan yang diakui sebesar Rp 1.050.000
D. PT. Shofi mengakui liabilitas pajak tangguhan Rp 262.500

B
Soal 6

Pernyataan berikut yang tepat untuk barang konsinyasi


adalah:
A. Pendapatan diakui pada saat barang dikirimkan kepada
consignee.
B. Barang tersebut merupakan persediaan consignee
C. Consignor akan mengakui pendapatan sebesar
penjualan dikurangi dengan fee consignee
D. Consignee akan mencatat pendapatan sebesar fee
yang diterima
D
Soal 7

Terjadinya aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak


tangguhan disebabkan oleh adanya…
A. Perbedaan permanen
B. Perbedaan temporer
C. Pajak penghasilan final
D. Beberapa objek yang tidak dikenakan pajak

B
Soal 8

Berikut merupakan kejadian yang dapat menimbulkan


pajak tangguhan, kecuali :
A. Depresiasi aset yang berbeda antara akuntansi dan
pajak
B. Penggunaan nilai sisa (residu) dalam depresiasi
mernutut akuntansi.
C. Denda pajak yang harus dibayarkan perusahaan
D. Beban pensiun program manfaat pasti

C
Soal 9

Review atas pengakuan pajak tangguhan akan dilakukan


atas
A. Aset pajak tangguhan
B. Aset dan liabilitas pajak tangguhan
C. Liabilitas pajak tangguhan
D. Beban pajak tangguhan

A
Soal 10
Jika sebuah perusahaan pad 2015 menderita rugi fiskal sebesar
300.000.000. Pada tahun 2016 memperoleh laba fiskal sebesar
50.000.000 dan tahun 2017 laba fiskal 100.000.000. Pernyataan
berikut yang benar jika tarif pajak 25% adalah:
A. Tidak ada pengakuan aset pajak tangguhan karena termasuk perbedaan
permanen
B. Aset pajak tangguhan akan diakui sebesar 300.000.000 pada LK tahun
2015.
C. Aset pajak tangguhan akan disajikan pada 31 Desember 2016 sebesar
25.000.000
D. Aset pajak tangguhan akan disajikan pada 31 Desember 2017 sebesar
37.500.000

A
Soal 11

Ketika perusahaan merubah metode depresiasi akan


dianggap sebagai melakukan perubaha:
A. Kebijakan akuntansi
B. Koreksi kesalah
C. Perubahan estimasi
D. Tidak ada jawaban yang tepat

C
Soal 12
Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan oleh
standar adalah:
A. Perubahan kebijakan akuntansi yang diharuskan oleh
standar
B. Kebijakan akuntansi dari yang tidak sesuai dengan
standar ke kebijakan akuntansi lain yang diperkenankan
oleh standar
C. Perubahan kebijakan apapun yang menyebabkan laporan
keuangan lebih andal
D. Perubahan diantara pilihan kebijakan akuntansi yang
diperkenankan oleh standar
C
Soal 13

Berikut ini yang merupakan perubahan kebijakan


akuntansi adalah:
A. Perubahan dari metode angsuran ke metode biaya
terpulihkan
B. Perubahan nilai residu aset tetap
C. Perubahan metode depresiasi manfaat aset tetap
D. Perubahan metode penyisihan piutang

A
Soal 14

Berikut ini adalah contoh kejadian yang harus diterapkan


secara prospektif:
A. Entitas merubah metode persediaan dari FIFO ke rata-
rata
B. Entitas mengubah masa manfaat mesin dari 10 tahun
menjadi 12 tahun.
C. Entitas salah mencatat depresiasi tiga tahun lalu karena
kesalahan dalam mencatat harga perolehan aset.
D. Entitas tidak menilai persediaan dengan metode nilai
terendah antara harga perolehan dan nilai pasar
B
Soal 15

Perubahan akuntansi berikut mana yang


mempengaruhi periode sekarang dan
masa depan?
A. Perubahan kebijakan akuntansi
B. Perubahan pelaporan entitas
C. Perubahan estimasi akuntansi
D. Koreksi kesalahan
C
Soal 16

Peralatan dibeli tahun awal 2011 seharga 204.000.000, diestimasi


masa manfaat 6 tahun dan nilai residu 24.000.000 dengan metode
garis lurus. Pada awal 2014, estimasi masa manfaat direvisi sehingga
total menjadi 8 tahun, nilai sisa menjadi 15.000.000. Beban depresiasi
tahun 2014 sebesar:
A. 12.375.000
B. 19.800.000
C. 22.800.000
D. 23.625.000

B
CA 11 & 12
Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan 50,55,60

Instrumen Keuangan

IAS 32 IAS 39 IFRS 7

PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60


• Definisi dan klasifikasi • Definisi, klasifikasi dan  Pengungkapan
• Pemisahan liabilitas reklasifikasi instrumen
keuangan dan ekuitas • Pengakuan dan keuangan dan
• Akuntansi untuk instrumen penghapusan risiko
keuangan majemuk. • Pengukuran setelah
• Akuntansi untuk penarikan pengakuan awal
saham dan saham treasury • Akuntansi untuk derivarif
• Saling hapus atas aset dan untuk diperdagangkan
liablitas dan hedging.
Klasifikasi Instrumen Keuangan

Definisi Instrumen Keuangan


setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Kontrak
Instrumen
Hak diselesaikan
Kas ekuitas entitas
kontraktual dengan instrumen
lain
ekuitas entitas
Liabilitas keuangan
kontrak yang diselesaikan
Kewajiban kontraktual
dengan instrumen ekuitas entitas
Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas
setelah ikurangi dengan seluruh kewajibannya
Instrumen Keuangan
• setiap kontrak yang menambah nilai:
►aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
►kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
►Aset Keuangan ►Kewajiban Keuangan
 Kas  Kewajiban kontraktual:
 Instrumen ekuitas yang diterbitkan • untuk menyerahkan kas atau aset
entitas lain
keuangan lain kepada entitas lain;
 Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset atau
keuangan lainnya dari entitas • untuk mempertukarkan aset
lain; atau keuangan atau kewajiban
• untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain
keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi
dengan kondisi berpotensi tidak menguntungkan entitas;
untung; atau  kontrak yang akan atau mungkin
 Kontrak yang akan diselesaikan diselesaikan dengan menggunakan
dengan penerbitan instrumen
instrumen ekuitas yang diterbitkan
ekuitas entitas
• nonderivatif entitas dan merupakan suatu:
• derivatif • non derivatif; atau
• derivatif
Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan

Instrumen
Aset Liabilitas Instrumen Instrumen
Lindung
Keuangan Keuangan Ekuitas Derivatif
Nilai
Aset Keuangan
yang diukur Liabilitas Derivatif Atas Nilai
Instrumen
pada nilai wajar Keuangan Biasa Wajar
Ekuitas Biasa
melalui laporan yang diukur
laba rugi pada nilai wajar
melalui laporan
Investas Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
laba rugi
dimiliki hingga Ekuitas Melekat
jatuh tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan
Pengukuran

►Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai


wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen
yang diukur dengan menggunakan nilai wajar.
►Penghapusan (derecognition) aset keuangan didasarkan atas
kombinasi “risk and reward” dan pendekatan pengendalian. Evaluasi
atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas transfer
pengendalian
►Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment) liabilitas
keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki persyaratan (term)
yang berbeda dengan utang lama.
►Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial term
dapat menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru.
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

• Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan
diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk
aset yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah
harga permintaan (asking price).
• Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi,
premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan
effective interest rate.
• Aturan tainting atas held to maturity investment,
pembatasan selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer
antar kategori investasi.

• 317
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

►Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan


penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan.
►Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan
kolektif
►Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM
dan AFS instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi
kriteria.
►Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang
didesain untuk tujuan hedging

• 318
Instrumen Keuangan

• Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi


yang dapat diatribusikan secara langsung:
 Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya
• Pengukuran aset keuangan
• Nilai wajar
• Biaya diamortisasi
• Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat
ditentukan)
• Penyisihan piutang  mengikuti aturan penurunan nilai instrumen
keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.
• Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.
• Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control.
Evaluasi atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu
baru transfer of control.

• 319
Instrumen Keuangan

• Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan instrumen
keuangan, utang ditentukan lebih dahulu.
• Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value to Profit
and Loss)
• Penggunaan metode bunga untuk amortisasi
• Pengungkapan atas risiko dari instrumen keuangan
• Pembelian treasury shares diperlakukan sebagai perubahan ekuitas
sehingga tidak ada gain/loss diakui.
• Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan utang ketika
utang baru memiliki term yang berbeda dengan utang lama.

• 320
Pengukuran Awal
• 321

Aset dan Kewajiban Keuangan

Diukur pada nilai wajar Tidak diukur pada nilai


melalui laba rugi wajar melalui laba rugi

Nilai wajar Nilai wajar ditambah Biaya


Transaksi

(biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)


Pengukuran Selanjutnya

  Biaya Keuntun Bunga Penurun Pembalik


 Klasifikasi Neraca Transaksi gan atau dan an Nilai an
Kerugia Dividen Penurun
n Nilai an Nilai
Wajar
Nilai wajar Dibebankan Laba atau Laba atau By default By default
FVTPL rugi rugi 
HTM  Biaya  Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
  Diamortisasi           

Biaya Dikapitalisasi    
Pinjaman diamortisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diberikan dan        
Piutang  
Pengukuran Selanjutnya

  Laporan Keuntunga Bunga Penuruna Pemuliha


 Klasifikasi Jenis / Posisi n atau dan n Nilai n
Biaya Keuangan Kerugian Dividen Penuruna
Transaksi Nilai Wajar n Nilai

Utang/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Dikapitalisasi   komprehensif
  lain*
Ekuitas/ Nilai wajar  Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan
Dikapitalisasi komprehensif komprehensif
  lain*  lain 
AFS
Ekuitas: Harga - Laba Rugi Laba Rugi -
Tidak dapat perolehan    
diukur secara      
andal/  
Dikapitalisasi

Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai


Transfer / Reklasifikasi
Loans &
Receiva HTM
ble Diijinkan jika
ada perubahan
intensi.
Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus
memenuhi
TAINTING RULE

FVTPL AFS
Suku bunga efektif
• 325

• Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset


dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di
masa mendatang.
• Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi
dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan
aset/liabilitas keuangan
• Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku
bunga yang ditetapkan.
• Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung
amortisasi premium atau diskon
Pinjaman dan Piutang
Biaya Transaksi dan provisi

• biaya transaksi / provisi merupakan biaya yang dikeluarkan terkait


dengan suatu kredit kredit yang diberikan
• pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai nominal
pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi pinjaman adalah :
– pokok pinjaman
– Ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan peminjam
– Dikurangi dengan provisi (biaya yang ditanggung oleh penerima kredit)
Ilustrasi Provisi

Enitas
Enitas AA memberikan
memberikan pinjaman
pinjaman Rp Rp 600.000
600.000 bunga
bunga 8%,8%,
tahunan.
tahunan. Bunga
Bunga sebesar
sebesar 8%8% kali
kali total
total pinjaman
pinjaman dibayarkan
dibayarkan
setiap
setiap akhir
akhir tahun
tahun dan
dan pokok
pokok dilunasi
dilunasi pada
pada akhir
akhir tahun
tahun
ketiga.
ketiga. Entitas
Entitas AA membebankan
membebankan provisi
provisi 4%,
4%, yang
yang dipotong
dipotong
dari
dari pinjaman
pinjaman yang
yang diberikan
diberikan

Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar


600.000 dikurang 4% = 576.000. Dihitung ulang bunga
efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai kini kas
yang akan diterma dengan nilai pinjaman 576.000
Ilustrasi Provisi 1

Tidak ada provisi 600,000


    Pembayaran PV
• Tingkat suku bunga
8% 1 48,000 44,444
  2 48,000 41,152 efektif lebih besar
  3 48,000 38,104 karena nilai uang
  3 600,000 476,299 yang diberikan lebih
      600,000 kecil.
• Perusahaan tetap
akan memperoleh
Dengan provisi 4% 576,000 pembayaran bunga
    Pembayaran PV 8% dari pokok
9.59708% 1 48,000 43,797 • Tingkat suku bunga
  2 48,000 39,962 efektif dihitung
  3 48,000 36,462 sebesar 9,59708%.
  3 600,000 455,779
      576,000
Ilustrasi Provisi… Lanjutan

Piutang
Piutang 576.000
576.000
Kas
Kas 576.000
576.000
(sebagai
(sebagai alternatif
alternatif pinjaman
pinjaman dapat
dapat dicatat
dicatat sebesar
sebesar 600.000
600.000 dan
dan
dikurangi
dikurangidiskon
diskonsebesar
sebesar4.000)
4.000)
  
Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun pertama
pertama dan
dan amortisasi
amortisasi
biaya
biayatransaksi
transaksi
Kas
Kas 48.000
48.000
Pinjaman
Pinjamanyang
yangdiberikan
diberikan 7.279
7.279
Pendapatan
Pendapatanbunga
bunga 55.279
55.279

Pendapatan
Pendapatanbunga
bungadihitung
dihitungdari
daribunga
bungaefektif
efektif
Penurunan Nilai – Konsep Umum

Pada setiap pelaporan aset keuangan harus dievaluasi apakah


terdapat bukti objektif penurunan nilai

Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian


penurunan nilai

Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah
pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus
kas di masa depan
Penurunan Nilai – Konsep Umum

Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam

Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaan


pembayaran bunga maupun pokok

Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran


akibat kesulitan keuangan yang dialami peminjam

Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan

Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan


kemampuan membayar turun
Penurunan Nilai – Konsep Umum

kerugian diukur berdasarkan


selisih antara nilai tercatat aset
terdapat bukti objektif
keuangan dengan nilai kini
estimasi arus kas masa depan

Tingkat diskonto  suku


bunga efektif yang berlaku
pada saat pengakuan awal
dari aset tersebut

Kerugian diakui dalam Nilai tercatat aset keuangan


laporan laba rugi dikurangi:
langsung/pencadangan
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan

• Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan


informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan
kinerja keuangan.
– Pengungkapan hirarki nilai wajar
 Tingkat 1 harga kuotasi pasar
 Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
 Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
– Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
– Pengungkapak kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak
dan proses pengelolaan risiko)
– Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa
sensitivitas)
Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain

Pos penghasilan, Beban dan Penghasilan


Komprehensif lain

• Keuntungan dan kerugian neto atas semua klasifikasi instrumen


keuangan
• Total penghasilan bunga dan total bunga yang dihitung dengan
suku bunga efektif
• Penghasilan dan beban imbalan yang timbul dari FVPL dan
aktivitas wali amanah
• Penghasilan bunga dari aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai yang diakru
• Jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset
keuangan
Pengungkapan Lain

Kebijakan akuntansi
• Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan
untuk menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain
yang relevan untuk memahami laporan keuangan

Akuntansi Lindung Nilai


• Deskripsi setiap jenis lindung nilai
• Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dan nilai wajarnya
• Jenis risiko yang dilindung nilai

Nilai wajar
• Untuk setiap kelas aset keangan dan liabilitas keuangan entitas
mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset dan liabilias keuangan
tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan
dengan jumlah tercatatnya.
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan PSAK 55, Efektif 1 Januari 2020
• Adopsi IFRS 9, Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh
diterapkan lebih dahalu

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.


• Klasifikasi amortized cost dan fair value (FVPL dan FVOCI)
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan metode expected losses dalam perhitungan


penurunan nilai aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi lindung nilai


CA 12
Analisis Laporan
Keuangan
Analisis Laporan Keuangan

Analisis
Analisis Laporan
LaporanKeuangan
Keuangan //Financial
FinancialStatement
Statement
Analysis
Analysis== analisis
analisis yang
yangdilakukan
dilakukanguna
gunamenguji
menguji
keterkaitan
keterkaitanangka-angka
angka-angkaakuntansi
akuntansidan
dantrend
trendangka
angka
tersebut
tersebut dalam
dalam periode
periodewaktu
waktutertentu.
tertentu.

Mengapa dilakukan?
1. Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan masa lalu, masa sekarang, dan
prediksi yang akan datang
2. Menilai kekuatan dan kelemahan keuangan
perusahaan

338
FRAMEWORK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Komponen dalam proses


Analisis Bisnis Business
Environment &
Strategy Analysis
Industry Strategy
Analysis Analysis

Financial
Analysis
Analysis
Accounting of cash flows Prospective
Analysis Analysis
Profitability Risk
Analysis Analysis

Cost of Capital Estimate Intrinsic Value

339
FRAMEWORK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

 Menilai lingkungan bisnis


 Membaca dan mempelajari laporan keuangan &
catatan atas laporan keuangan
 Menilai Kualitas Laba
 Analisis laporan keuangan
 Memprediksi laba atau cash flow masa mendatang

340
Faktor yang Menentukan Profitabilitas

Rivalry Among Threat of New Threat of


Existing Firm Entrance Substitutes
• Industry growth • Scale of economies Product
• Concentration • Distribution access • Relative Price and
• Differentiation • Relationships performance
• Switching Cost • Legal barriers • Buyers willingness to
• Fixed variable cost switch
• Excess Capacity
• Exit barriers
INDUSTRY PROFITABILITY

Bargaining power of Bargaining power of


Buyers Suppliers
• Switching costs • Switching costs
• Differentiation • Differentiation
• Importance of product for • Importance of product for
cost and quality cost and quality
• Number of buyers • Number of buyers
• Volume per buyer • Volume per buyer

•3
JENIS ANALISIS

• Analisis Horisontal
• Analisis Vertikal
• Analisis Common Size
• Analisis Ratio
• Analisis Du-Pont
ANALISIS HORISONTAL

• Analisis yang membandingkan suatu pos dalam suatu laporan


keuangan dengan pos yang sama tapi periodenya berbeda
• Analisis horisontal dalam jangka panjang akan membentuk analisis
tren
• Dalam analisis horisontal harus memperhatikan kondisi
perekonomian yang terjadi pada tahun analisis tersebut dilakukan
• Digunakan untuk mengevaluasi pola perkembangan (trend) akun
laporan keuangan dalam beberapa periode akuntansi.
• Dilakukan dengan melihat perubahannya dari satu periode dengan
periode sebelumnya baik untuk Neraca maupun Laba Rugi.
• Perubahan tersebut dapat dinyatakan dalam nilai atau dinyatakan
dalam %
• Dengan melihat % perubahan maka dapat dilihat bagaimana trend
perubahan dari tahun ke tahun
ANALISIS VERTIKAL

• Analisis yang membandingkan suatu pos dalam suatu laporan


keuangan dengan pos yang lain yang dijadikan tolok ukur
• Untuk laporan laba rugi menggunakan penjualan bersih sebagai
tolok ukur, untuk laporan neraca menggunakan total asset sebagai
tolok ukur
ANALISIS COMMON SIZE :

• Laporan keuangan distandarkan dengan menggunakan


ukuran pembagi tertentu (Total Aktiva atau penjualan)
• Semua jumlah dinyatan dengan prosentase dari ukuran
pembagi tersebut.
• Analisis vertikal, dalam prosentase, yang
membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan
lain yang sejenis atau dengan angka rata-rata
industrinya
Analisis Rasio

• Ratio Analysis: Anlisis laporan keuangan perusahaan


dengan cara membandingkan ratio dan
membandingkannya dengan trend dan rata-rata industri.
• Tujuan Analisis Ratio :
– Menstandarkan informasi keuangan untuk tujuan perbandingan
– Evaluasi hasil usaha dan risiko usaha
– Membandingkan kinerja sekarang dengan tahun sebelumnya
– Membandingkan kinerja perusahaan dgn perusahaan lain atau
standard industri
Logika dibalik Ratio Analysis
• Perusahaan memiliki sumber ekonomi
• Perusahaan mengubah sumber ekonomi menjadi laba melalui
– Produksi barang/penyediaan jada
– Penjualan barang/pemberian jasa
• Ratios
– Mengukur hubungan antara sumber ekonomi
dengan aliran keuangan
– Menunjukkan cara-cara yang digunakan
perusahaan jika dibandingkan dengan cara
yang digunakan
• Tahun sebelumnya
• Perusahaan lain
• Industri
Jenis Analisis Rasio
• Analisis likuiditas
• Analisis aktivitas / pemanfaatan aktiva
• Analisis tingkat hutang (leverage / solvabilitas)
• Analisis profitabilitas / rentabilitas
• Dupont
• Analisis pasar
• 349
• 350
Analisis Likuiditas

• Melihat kemampuan perusahaan untuk melunasi


kewajiban jangka pendek
• Kreditor memperhatikan hal ini karena terkait
dengan kembali tidaknya utang yang diberikan.
• Jika suatu entitas tidak mampu memenuhi
kewajiban jangka pendek maka secara alamiah
tidak akan mampu memenuhi kewajiban jangka
panjangnya
Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas berfokus pada hubungan antara


aktiva lancar dengan utang lancar.
Dua aktiva yang sangat mempengaruhi
likuiditas dan profitabiltas adalah piutang dan
persediaan.
Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas melihat seberapa efektif dan efisien


perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Rasio ini berfokus pada perputaran aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Semakin
cepat perputaran maka akan semakin tinggi penjualan
Secara alami perputaran berbanding terbalik dengan
profitabilitas. Perusahaan yang memiliki perputaran
tinggi cenderung memiliki profit margin yang rendah.
Rasio Solvabilitas / Leverage

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan


untuk membayar utangnya baik pokok
maupun bunganya
Rasio profitabilitas

Merupakan ukuran utama kinerja dan kesuksesan sebuah


perusahaan secara keseluruhan. Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba
Rasio pasar

Rasio pasar menghubungkan harga pasar saham


dengan indikator keuangan perusahaan yang ada
dalam laporan keuangan.
Rasio lainnya

Analis keuangan sering menghitung rasio lain untuk


membantu mengevaluasi dan membandingkan
beberapa alternatif investasi yang ada.
SISTEM DUPONT

• Sistem Du Pont adalah teknik yang dapat digunakan


untuk melakukan analisis dengan menggunakan kinerja
manajemen tradisional.

• Model DuPont mengintegrasika elemen dalan Laba


Rugi dan Neraca.

• Manajemen perusahaan bisa memakai sistem Du Pont


untuk menganalisis cara-cara untuk memperbaiki
kinerja perusahaan
The DuPont Model

• Model DuPont dikembangkan oleh Du Pont company.


• Merupakan elaborasi dari ROE menjadi komponen :
– Profitability
– Efficiency
– Leverage
• Merupakan elaborasi dari ROI menjadi komponen :
– Profitability
– Efficiency
The DuPont Model

• Dengan elaborasi tersebut perusahaan dapat mencapai


suatu target ROE jika memiliki tiga komponen tersebut.
• Untuk bisa mencapai tingkat pengembalian yang tinggi
bagi pemegang saham maka perusahaan harus
melakukan kegiatan yang :
– Efisien : pemanfaatan aktiva dan investasi yang dimiliki (investasi)
– Profitable : mengelola operasi yang menguntungkan
(operasional)
– Leverage : mampu melakukan kebijakan pendanaan yang tepat.
Keterbatasan Analisis Ratio

• Katagori industri seringkali sulit untuk diidentifikasi


• Rata-rata industri yang dipublikasikan hanya sekedar
pedoman
• Praktik akuntansi cenderung berbeda antar perusahaan
• Seringkali sulit untuk menginterpretasikan
penyimpangan/variasi dalam rasio
• Rasio industri mungkin bukan target yang diinginkan
• Kondisi musiman sering mempengaruhi ratio
Keterbatasan

• Penggunaan rasio dipengaruhi oleh kualitas laporan keuangan.


• Besarnya angka-angka dalam laporan keuangan dipengaruhi
oleh metode dan estimasi yang digunakan dalam menyusun
laporan keuangan.
• Tidak ada perusahaan yang sama sehingga sulit untuk menilai
secara mutlak baik tidaknya sebuah perusahaan.
• Analisis akan sulit dilakukan untuk perusahaan konglomerat
• Analisis dilakukan atas L/K yang merupakan informasi masa
lalu, sehingga tidak memperhitungkan masa depan.
Ratios

• Activity ratios indicate how well a firm uses its assets.


They include :
– receivables turnover = sales / average receivables
– days of sales outstanding = 365 / receivables turnover
– inventory turnover = COGS / average inventory
– days of inventory on hand = 365 / inventory turnover
– payables turnover = purchase/average trade payable
– payables payment period = 365/payable turnover
– total assets, fixed assets, and working capital turnover.
Ratios

• Liquidity ratios indicate a firm's ability to meet its


short-term obligations. They include :
– the current ratio = current asset / curent liabilities (CL)
– quick ratio = (cash + maketable sec + receivable)/ CL
– cash ratios = (cash + maketable sec)/ CL
– defensive interval = (cash + maketable sec +
receivable)/ average daily expenditure
– cash conversion cycle = days sales + days inventory -
days payable)
Ratios

• Solvency ratios indicate a firm's ability to meet its long-


term obligations. They include :
– debt-to-equity = total debt / total stockholder equity
– debt-to-capital = total debt / (total debt + equity)
– debt-to-assets = total debt / total assets
– financial leverage = average total assets / average total equity
– interest coverage = EBIT / interest payment
– fixed charge coverage ratios = (EBIT + lease payment) / (interest
payment + lease payment)
Ratios

• Profitability ratios indicate how well a firm generates operating income


and net income. They include :
– Net profit margins = net income / revenue
– gross profit margins = gross profit / revenue
– operating profit margins = operating income / revenue
– pretax margin = EBT / revenue
– return on assets = net income / average total assets
– operating return on assets = operating income / average total assets
– return on total capital = EBIT / average total capital
– return on total equity = net income / average total equity
– return on common equity = (net income – preferred dividend) /
average common equity
Latihan soal
• Below are selected ratios for three companies which operate in three
different industries: Discount Retail Store, Drug, Utility.
In d u str y A B C
C O G S /S a le s 80% 58% n /a
R & D / S a le s 0% 7% 0 .1 %
A d v e rtis in g /S a le s n o t d e fin e d 3% 0 .1 %
In te re s t/S a le s 0 .9 % 1% 6%
  N e t In c o m e /S a le s 2 .5 % 10% 10%
R e tu rn o n A s s e ts 8 .5 % 1 0 .6 % 7 .2 %
In v e n to ry T u rn o v e r 5 .5 4 n /a
A c c o u n ts R e c e iv a b le T u rn o v e r 100 6 9
L o n g -te rm D e b t/E q u ity 60% 50% 92%
 
n /a = n o t a p p lic a b le
Latihan
You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Working Capital for 2004 is:
A) $56,000.
B) $20,000
C) $151,000
D) $207,000
 
Latihan
You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Owner’s Equity for 2005 is:
A) $20,000
B) $154,000
C) $174,000.
D) $207,000
 
Latihan

You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Current Ratio for 2004 is:
A) 1.55.
B) 1.51
C) 1.50
D) 1.14
 
Latihan

You have been provided the following information about High Inc.
(in thousands of dollars) 2004 2005
Current Assets $ 158 $ 163
Long Term Assets $ 453 $ 502
Current Liabilities $ 102 $ 143
Long Term Liabilities $ 302 $ 348
Net Income $ 32 $ 42
Return on Common Equity for 2005 is:
A) 15.46%
B) 24.14%
C) 16.79%
D) 22.04%.
 
Latihan

Two otherwise equal companies have significantly different


dividend payout ratios. Which of the following statements is
most likely to be correct? The company with higher the
dividend payout ratio:
A) will have a higher inventory turnover ratio
B) will have a lower inventory turnover ratio
C) will have higher earnings growth
D) will have lower earnings growth.
 
Latihan

Which of the following ratios would be considered useful in


assessing operating profitability?
A) Debt/Equity ratio
B) Acid test ratio
C) Return on assets.
D) Return on equity
CA 13
Analisis Laporan
Keuangan Pemerintah
Analisis Laporan Keuangan Pemerintah

• Analisis dilakukan untuk membaca dan memberikan makna


informasi dalam LK Pemerintahan sehingga menjadi
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
• Analisis dapat dilakukan dengan beberapa teknik:
– Perbandingan antar tahun
– Perbandingan antar entitas
– Analisis trend
– Analisis common size
– Analisis Rasio

• 375
Laporan Keuangan Pemerintah

1. Laporan Realisasi Anggaran


2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih (SAL)

3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Operasional
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan

• 376
Komponen LK Daerah
1. Pendapatan Daerah.
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
a) Pajak Daerah
b) Retribusi
c) Lain-lain PAD yang sah
b. Dana Perimbangan
a) Bagi Hasil Pajak
b) Bagi Hasil Bukan Pajak
c) Dana Alokasi Umum
d) Dana Alokasi Khusus
e) Dana Darurat
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
2. Belanja / Beban  Pegawai, barang, transfer, modal, subsidi, bansos,
bunga
Analisis LK

 Analisis Rasio LK Pemda tidak dapat disamakan dengan


rasio LK Perusahaan karena komponen dan jenis laporan
berbeda.
 Beberapa rasio yang menganalisis Neraca seperti
likuiditas, solvabilitas dapat dilakukan namun seringkali
rasio ini kurang memberikan makna bagi Pemerintah
karena pengeluaran Pemerintah didasarkan pada
Anggaran.
 Rasio yang dilakukan secara detil atas Laporan Realisasi
Anggaran lebih banyak digunakan karena kinerja
Pemerintahan lebih banyak difokuskan pada anggaran.
Analisis LK
a) Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Pendapatan Asli Daerah
Rasio Kemandirian =
Bantuan Pemerintah Pusat/ Provinsi dan
pinjaman

b) Rasio Efektifitas dan Efisiensi Pendapatan Asli Daerah

Realisasi Penerimaan PAD


Rasio Efektifitas =
Target Penerimaan PAD Yang Ditetapkan
Berdasarkan Potensi Riil Daerah
lanjutan

c) Rasio Aktifitas : Debt Service Coverage Ratio


(PAD+DAU) - BW)
DSCR = x 100%
Total
(pokok angsuran+bunga+ biaya pinjaman)

d) Rasio Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah


RPPAD Xn – RPPADX n-1
Rasio Pertumbuhan = x 100%
RPPAD X n-1
e) Rasio Kontribusi
Jumlah pajak dan retribusi daerah
Rasio kontribusi =
Jumlah PAD (tahun yang sama)
Soal 1
Dalam analisis laporan keuangan pemerintahan
daerah, kemandirian atau tingkat otonomi merupakan
hal yang perlu dilihat diperhatikan. Ukuran yang
memperlihatkan kemandirian adalah:
A. Rasio belanja pegawai terhadap total belanja
B. Rasio belanja modal terhadap total belanja
C. Rasio pendapatan asli daerah dibandingkan total
pendapatan transfer
D. Rasio pendapatan asli transfer dibandingkan total
pendapatan

C
Soal 2

Berikut termasuk prinsip akuntansi dalam pelaporan


keuangan pemerintahan, kecuali:
a. Nilai historis
b. Realisasi
c. Konsistensi
d. Dapat dibandingkan

D
Soal 3

Basis yang dianut dalam penyajian Laporan Realisasi


Anggaran (LRA) adalah basis kas, akan tetapi Laporan Arus
Kas (LAK) berbeda dengan LRA dalam hal:
a. penyajian transaksi non anggaran
b. penyajian belanja
c. penyajian pendapatan
d. penyajian pembiayaan.

A
Soal 4
Pemda yang memiliki fleksibilitas dalam melakukan belanja
akan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi. Ukuran yang
tepat untuk melihat fleksibilitas adalah:
A. Jumlah total belanja
B. Belanja gaji dan belanja barang dibandingkan total
belanja
C. Belanja modal dibandingkan dengan total belanja
D. Belanja barang dan belanja modal dibandingkan dengan
total belanja

D
Soal 5

Berikut ini merupakan peristiwa yang memerlukan koreksi


kecuali:
a. kesalahan pencatatan aset
b. kelebihan pembayaran belanja
c. kesalahan pencatatan utang jangka panjang
d. kesalahan berulang
 

D
Soal 6

Pemkot Makassar lebih membayar honor seorang pegawai


terlalu besar pada bulan Desember tahun 2010 sebesar Rp
500.000. Kepada yang bersangkutan diminta mengembalikan
pada bulan Januari 2011, tetapi sampai laporan keuangan
tahun 2010 selesai disusun belum ada dikembalikan tersebut,
karena pegawai yang bersangkutan sedang tugas belajar.
a. Dicatat sebagai pengurang belanja
b. Dicatat sebagai pendapatan lain-lain
c. Dicatat sebagai piutang lain-lain
d. Tidak dicatat, karena belum dibayar
D
Soal 7

Pemprov DKI memberikan restitusi pajak daerah kepada Hotel Aryaduta


sebesar Rp 26.000.000, terhadap kejadian tersebut akan dicatat dengan:
a. Menambah belanja barang
b. Mengurangi piutang pajak
c. pengurang pendapatan pajak daerah
d. menambah subsidi
 

C
Soal 8

Laporan Keuangan Konsolidasian dilakukan oleh:


a. Entitas Akuntansi
b. Entitas Pelaporan
c. Entitas Akuntansi dan Pelaporan
d. Entitas Badan Layanan Umum

B
Soal 9

Komponen Laporan Keuangan Konsolidasian terdiri


dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
b. Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan.
c. Laporan Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
dan Catatan atas Laporan Keuangan.
d. Neraca BLU, Neraca BUMN, Laparan Realisai Anggaran
BLU dan Catatan atas Laporan Keuangan.

C
Soal 10

Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum dalam


Laporan Keuangan Konsolidasian dilakukan dengan cara:
a. Disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode
pelaporan keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif
dengan periode sebelumnya.
b. Disajikan secara terpisah dari laporan keuangan entitas pelaporan dan
berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya.
c. Disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode
pelaporan keuangan entitas pelaporan dan sudah tergabung dalam
laporan keuangan konsolidasian yang berisi jumlah komparatif dengan
periode sebelumnya.
d. Semua salah C
CA 14
Laporan Keberlanjutan
dan Terintegrasi
Komponen Pembentuk Nilai Pasar

Ref: Governance is King Marvin E King SC,


Keberlanjutan
• Proses untuk mencapai pembangunan manusi
• Berkontribusi melalui Manajemen yang efektif atas sosial,
ekonomi dan pemanfaatan lingkungan.
• Pendorong perlunya keberlanjutan
– Peningkatan industrialisasi
– Keterkaitan para pemangku kepentingan
– Berkembangnya teknologi
– Dampak globalisasi: kemiskinan, ketidakadilan, ledakan populasi,
lingkungan
• Konsep TBL – profit, people dan planet
– Mengembangkan spectrum nilai dan kriteria pengukuran
organisasi dan kesuksesan sosial, ekonomi dan lingkungan
– Dalam perusahaan, komitmen atas CSR berimplikasi komitmen
terhadap pelaporan TBL
What is the King?

Governance
Profit ? Cash ?
?

Integrate
Financial Annual Sustainability
d
Statement Report Reporting
Reporting
Pengungkapan

Pengungkapan dalam Laporan Keuangan - mandatory


• Pengungkapan yang diharuskan dalam setiap standar
• Pengungkapan ini merupakan pengungkapan wajib
• Namun ada bebeapa yang belum menerapkan secara penuh
 tidak taat terhadap standar

Pengungkapan dalam laporan lain - mandatory


• Pengungkapan laporan tahunan menurut ketentuan OJK
• Pengungkapan khusus yang diatur oleh regulator tertentu

Pengungkapan tambahan - voluntary


• Pengungkapan dalam laporan keuangan yang tidak diwajibkan
oleh standar : data cadangan untuk perusahaan oil dan gas,
laporan keuangan tersendiri
• Pengungkapan lain yang tidak wajiab  laporan keberlanjutan
(SR)
Manfaat Pengungkapan

Pengungkapan merupakan salah satu satu pilar


dalam tata kelola yang baik - transparansi

Pengungkapan akan mengurangi kesenjangan


informasi. – Agency problem

Efisiensi biaya

• Pengungkapan akan mengurangi cost of capital – Botosan


(1997)
• Pengungkapan mengurangi cost of debt – Sengupta (1998)
Laporan Tahunan (Bapepam X.K.6)

Informasi keuangan dan non keuangan


• Iktisar data keuangan penting
• Laporan Dewan Komisaris
• Laporan Dewan Direksi
• Profil Perusahaan
• Analisis dan pembahasan Manajemen
• Tata kelola perusahaan
• Tangggung jawab sosial perusahaan
• Laporan keuangan tahunan yagn telah diaudit
• Surat pernyataan tanggung jawab BOC & BOD atas kebenaran LT
Data keuangan
• LK : pendapatan, laba bruto, laba bersih, laba komprehensif
• Asert, liabilitias, ekuitas
• Rasio keuangan: ROE, ROA, rasio lancar, liabilitas/ekuitas
• Informasi saham, volume perdagangan, harga saham

Tata kelola perusahaan


• BOC, BOD, komite aduit, komite lain, Sekper, Internal auditor, sistem
pengendalian, Manajemen risiko, perkara hukum, sanksi, kode etik,
kepemilkan saham, whistleblowing
Laporan Tahunan – Tanggung Jawab Sosial

tanggung jawab sosial perusahaan meliputi


kebijakan, jenis program, dan biaya yang
dikeluarkan:
• lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi ramah lingkungan dan daur
ulang, sistem pengolahan limbah, sertifikasi lingkungan;
• praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti gender dan
kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover)
karyawan, kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain;
• pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti tenaga kerja lokal, pemberdayaan
masyarakat sekitar, perbaikan sarana dan prasarana sosial,bentuk donasi lainnya, dan
• tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi
produk, sarana, pengaduan konsumen, dan lain-lain.

Pengungkapan dilakukan:
• pada laporan tahunan
• laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada
Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan
tanggung jawabsosial perusahaan (corporate social responsibility report).
G4 PEDOMAN PELAPORAN KEBERLANJUTAN

PRINSIP-PRINSIP PELAPORAN

• Prinsip-prinsip untuk Menentukan Konten Laporan


• Prinsip-prinsip untuk Menentukan Kualitas Laporan

Pengungkapan Standar Umum

• Strategi dan Analisis


• Profil Organisasi
• Aspek Material dan Boundary Teridentifikasi
• Hubungan dengan Pemangku Kepentingan
• Profil Laporan
• Tata Kelola
• Etika dan Integritas

G4 Pedoman Pelaporan Keberlanjutan - GRI


G4 PEDOMAN PELAPORAN KEBERLANJUTAN

Pengungkapan Standar Khusus


• Panduan untuk Pengungkapan Pendekatan
Manajemen
• Panduan untuk Indikator dan Pengungkapan
Spesifik
• Kategori: Ekonomi
• Kategori: Lingkungan
• Kategori: Sosial
• Sub-Kategori: Praktik Ketenagakerjaan dan
Kenyamanan Bekerja
• Sub-Kategori: Hak Asasi Manusia
• Sub-Kategori: Masyarakat
• Sub-Kategori: Tanggung Jawab atas Produk
G4 Prinsip Menentukan Konten Laporan

PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN


• Prinsip: Organisasi harus mengidentifikasi para pemangku
kepentingannya, dan menjelaskan bagaimana organisasi
telah menanggapi harapan dan kepentingan wajar dari
mereka.

KONTEKS KEBERLANJUTAN
• Prinsip: Laporan harus menyajikan kinerja organisasi dalam
konteks keberlanjutan yang lebih luas.

MATERIALITAS
• Principle: Laporan harus mencakup Aspek yang:
• Mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang
signifikan dari organisasi; atau
• Secara substantial memengaruhi asesmen dan keputusan
pemangku kepentingan

G4 Pedoman Pelaporan Keberlanjutan - GRI


G4 Prinsip Menentukan Kualitas Laporan - 1

KESEIMBANGAN

• Prinsip: Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif


dan negatif dari kinerja organisasi untuk memungkinkan
dilakukannya asesmen yang beralasan atas kinerja
organisasi secara keseluruhan.

KOMPARABILITAS

• Prinsip: Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan


melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang
dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan
para pemangku kepentingan menganalisis perubahan kinerja
organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung
analisis relatif terhadap organisasi lain.

G4 Pedoman Pelaporan Keberlanjutan - GRI


G4 Prinsip Menentukan Kualitas Laporan - 2

AKURASI

• Prinsip: Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat


dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk
dapat menilai kinerja organisasi.

KETEPATAN WAKTU

• Prinsip: Organisasi harus membuat laporan dengan


jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia tepat
waktu bagi para pemangku kepentingan untuk
membuat keputusan yang tepat.
G4 Prinsip Menentukan Kualitas Laporan - 3

KEJELASAN

• Prinsip: Organisasi harus membuat informasi tersedia


dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses
oleh pemangku kepentingan yang menggunakan
laporan.

KEANDALAN

• Prinsip: Organisasi harus mengumpulkan, mencatat,


menyusun, menganalisis, dan mengungkapkan
informasi serta proses yang digunakan untuk
menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan
menentukan kualitas serta materialitas informasi
Reporting Missmatch
Reporting content Business value
STRATEGIC
ISSUES STRATEGY AND
FORECASTS / GOVERNANCE
PLANS

IMPLEMENTATION
PLANS
PAST
PERFORMANCE
BUSINESS AS
USUAL

Reff: Slide by International Integrated Reporting Council


Sustainability Reporting dan Integrated Reporting SR - IR

• Standar ID dirumuskan oleh International Integrated Reporting Council


• IR merupakan tren yang muncul dalam pelaporan perusahaan, untuk
memberikan tawaran berupa representasi terpadu dari faktor-faktor kunci
yang material bagi penciptaan nilai sekarang dan yang akan datang
kepada pemodal.
• IR mengembangkan laporan terpadu dengan menggunakan dasar-dasar
dan pengungkapan dalam SR.
• Melalui IR  organisasi secara singkat dapat menceritakan :
– tentang bagaimana strategi
– tata kelola
– kinerja
– prospek yang mengarah pada penciptaan nilai dari waktu ke waktu.
• IR bukanlah kutipan dari laporan tahunan biasa maupun kombinasi dari
laporan keuangan tahunan dan laporan keberlanjutan.
• IR saling berhubungan dengan laporan dan komunikasi lain melalui
referensi kepada informasi tambahan yang rinci yang disediakan
terpisah.
G4 Pedoman Pelaporan Keberlanjutan - GRI
Sustainability Reporting dan Integrated Reporting SR - IR

• Meskipun tujuan pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terpadu


bisa saja berbeda, SR merupakan unsur intrinsik dari IR.
• SR mempertimbangkan relevansi keberlanjutan terhadap organisasi
dan juga membahas prioritas keberlanjutan dan topik utama, dengan
fokus pada dampak dari tren keberlanjutan, risiko dan peluang pada
prospek jangka panjang, dan kinerja keuangan organisasi.
• Laporan keberlanjutan merupakan dasar untuk melakukan pemikiran
dan pelaporan terpadu organisasi berupa masukan untuk
mengidentifikasi isu-isu yang material, tujuan strategis dan asesmen
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan tersebut, dan
menciptakan nilai dari waktu ke waktu.

G4 Pedoman Pelaporan Keberlanjutan - GRI


Integrated Reporting
• Stakeholder Theory – perusahaan dapat sustainable
menjaga kinerjanya jika mampu menjaga hubungan
dengan para stakeholder
• Corporate Governance – perusahaan mengarahkan
dan mengendalikan organisasi dengan menjaga
hubungan dengan para stakeholder dalam rangka
meningkatkan kinerja perusahaan.

G4 Pedoman Pelaporan Keberlanjutan - GRI


<IR>: A new focus

concise communication about value

strategy, governance, Other


Financial
performance, prospects reporting
reporting
What is <IR>?

integrated
thinking

Integrated
Reporting

integrated report
<IR> aims to:

Efficient and
productive allocation of
capital

Cohesive and efficient


Support integrated
approach to corporate
thinking
reporting

Enhance
accountability
The Framework: Fundamental Concepts
The Framework: Fundamental Concepts

The Value Creation Process


The Framework: Core features

Fundamental Guiding Content


Concepts Principles Elements
The Framework: Guiding Principles

• Strategic focus and


future orientation

• Connectivity of
information
Underpins preparation
• Stakeholder
Informs content relationships
Presentation of information  • Materiality
Judgement is needed
• Conciseness

• Reliability and
completeness

• Consistency and
comparability
The Framework: Content elements

• Organizational
overview and
external
environment
• Governance
Questions to be answered
• Business model
Unique story
• Risk and
Connections apparent  opportunities

Not a set sequence • Strategy and


resource allocation
Not isolated, standalone sections
• Performance
• Outlook
• Basis for preparation
and presentation
• General reporting
guidance
Why report on Sustainability?
• Increasing pressure on Corporates
for
– Greater responsibility towards the
Help in setting goals
society and the environment
– Greater transparency in reporting
Measure performance
financials and non-financials
– Sustainable performance in
Manage change
economical, social, environmental and
governance aspects Communicate the positive impact
• Establishing a sustainability made by organization

reporting process would Develop a sustainable global


economy

Improve Economic, Social and


Governance Performance
Lawson, Inc. Integrated Report 2013
Lawson, Inc. Integrated Report 2013
TERIMA KASIH

Dwi Martani - 081318227080


martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ 420

Anda mungkin juga menyukai