Anda di halaman 1dari 11

TONSILOFARINGITIS AKUT

Pembimbing:
dr. Debora Shinta L. Sp, A

Penyusun:
Ismi Azizah
Islilah faringitis akut digunakan
untuk menunjukan semua awal
infeksi akut pada faring,
DEFINISI termasuk tonsillitis
(tonsilofaringitis) yang
berlangsung hingga 14 hari.

(Rahajoe, Supriyanto and Setyanto, 2008)


 Virus terbanyak , terutama pada anak berusia <3 tahun.
 SBHGA Bakteri terbanyak , 15-30% dari penyebab faringitis
pada anak.
ETIOLOGI  Mikroorganisme seperti klamidia dan mikoplasma
menyebabkan infeksi, tetapi sangat jarang.

(Rahajoe, Supriyanto and Setyanto, 2008)


Mukosa nasofaring atau orofaring terinfeksi

Bakteri/virus menginvasi mukosa faring

Eritrema
PATOFISIOL
OGI Folikel meradang

Tonsil membengkak

Detritus
(Rahajoe, Supriyanto and Setyanto, 2008)
Awitan akut, di sertai mual dan muntah
Faring hiperemis
Demam

MENIFESTA Nyeri tenggorokan

SI KLINIS Tonsil bengkak dengan eksudasi


KGB leher anterior bengkak dan nyeri
Uvula bengkak dan merah
Ekskoriasi hidung disertai lesi impetigo sekunder
Ruam skar Latina
Patekhiae palatum mole
(Khairani, 2011)
Sulit untuk membedakan faringitis
virus dan faringitis SBHGA hanya
berdasarkan anamnesa dan
DIAGNOSIS pemeriksaan fisik. Gold standar
diagnosis menggunakan pemeriksaan
kultur dari hapusan tenggorok.

(Rahajoe, Supriyanto and Setyanto, 2008)


Penicilin
oral (15-30 mg/kgBB/hari) x3
Im 600.000 IU (BB<30 kg)
Im 1.200.000 IU (BB>30 kg)
TERAPI Amoksisilin 50 mg/kgbb/hari

Eritromicin etil suksinat 40 mg/kgbb/hari


Eritomicin estolat 20-40 mg/kgbb/hari (2-4x, 10 hari)
Azitromisin 10 mg/kgbb/hari (3 hari)

(Rahajoe, Supriyanto and Setyanto, 2008)


Absolut :

Infeksi tenggorokan berulang :


- Tujuh atau lebih serangan dalam setahun
- Lima serangan per tahun dalam 2 tahun
- 2 minggu atau lebih tidak masuk sekolah atau kerja dalam 1 tahun
TONSILEKTO - Abses peritonsilar. Pada anak, tonsilektomi dilakukan 4-6 minggu
MI setelah abses diobati.
- Tonsilitis yang menyebabkan demam kejang
- Hipertropi tonsil menyebabkan

a. Obstruksi jalan nafas (sleep apnea)


b. Kesulitan menelan
c. Gangguan saat berbicara
(Dhingra, PL; Dhingra, Shruti; Dhingra, 2014)
Relative:
Karier difteri, yang tidak respon terhadap antibiotik

TONSILEKTO Tonsilitis kronik dengan halitosis (nafas bau) yang tidak

MI membaik setelah perawatan medis


- Tonsilitis streptococal berulang pada pasien penyakit katup
jantung
SKORING
MCISAAC

(Damayanti, Iriani and Yuwono, 2016)


 Rinosinusitis
 Otitis media

KOMPLIKAS  Mastoiditis

I  Adenitis servical
 Abses retrofaringeal
 pneumonia

(Rahajoe, Supriyanto and Setyanto, 2008)

Anda mungkin juga menyukai