Anda di halaman 1dari 5

Teorema Norton

Anggota Kelompok :
1. Koko Dwijana Putra 361921302057
2. Fathur Roci 361921302038
3. Bagoes Fahmi Rosadi 361921302046
4. Yogie Dwi Prasetyo 361921302034
1.Teorema Norton

 Teorema Norton (Norton Theorem) adalah salah satu Teori atau alat analisis
yang dapat digunakan untuk menyerderhanakan suatu rangkaian linear yang
rumit menjadi rangkaian yang lebih sederhana. Berbeda dengan Teorema
Thevenin yang penyederhanaannya menggunakan sumber tegangan (Voltage
Source) ekivalen dengan merangkai resistor ekivalen secara seri, Teorema Norton
menyederhanakannya dengan menggunakan sumber Arus (Current Source)
ekivalen dan perangkaian resistor ekivalen secara paralel.
Bunyi Teoreme Norton
Teorema Norton menyatakan bahwa :

Setiap jaringan listrik linear atau rangkaian rumit tertentu dapat


digantikan oleh rangkaian sederhana yang hanya terdiri dari sebuah
Arus sumber (IN) dan sebuah Resistor yang diparalelkan (RN).
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk
menganalisis dan menghitung suatu rangkaian
linear dengan menggunakan Teorema Norton.

Hubung singkat Resistor Beban.


Hitung atau ukur arus pada rangkaian hubung singkat tersebut. Arus ini disebut dengan Arus Norton (I N). Buka Arus
Sumber, Hubung singkat Tegangan sumber dan lepaskan Resistor Beban.
Hitung atau ukur Resistansi Rangkaian Terbuka. Resistansi ini dinamakan dengan Resistansi Norton (R N).
Gambarkan kembali dengan memasukan nilai arus pada rangkaian yang dihubungsingkat di langkah 2. Rangkaikan
Arus sumber dan Resistansi pada Rangkaian terbuka yang dilakukan pada langkah 5 secara paralel. Hubungkan
kembali Resistor Beban yang kita lepaskan pada langkah 3. Ini merupakan rangkaian yang telah disederhanakan
berdasarkan teorema Norton atau biasanya disebut dengan Rangkaian Ekivalen Norton.
Carikan Arus Beban yang mengalir dan Tegangan Beban pada Resistor Beban berdasarkan aturan Pembagi Arus
listrik (Current Divider Rule).
IL = IN / (RN/(RN+RL)

Anda mungkin juga menyukai