Anda di halaman 1dari 19

PENATAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SDMK

DI PROVINSI SULSEL

KEPALA DINAS KESEHATAN


PROVINSI SULAWESI SELATAN
MAKASSAR, 20 MEI 2021
LANDASAN HUKUM

1 UU No. 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil


Negara

2 PP No. 17 Th 2020 Tentang Perubahan atas PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen


PNS
3 PP No. 49 Th 2018
Tentang Manajemen
PPPK
4 Perka BKN No. 19 Th 2011
Tentang Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan
PNS

5 Permenpan RB No. 41 Th Tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi PNS Di Lingkungan


2018 Instansi Pemerintah
Permenpan RB No. 1 Th 2020
6 Tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban
Kerja
3
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005 –
2025
(UU 17/ 2007 TTG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
NASIONAL TH 2005 – 2025)

RPJMN 2 RPJMN 2 RPJMN 3 RPJMN 4


(2010 - 2014 (2010 - 2014 (2015 - 2019 (2020 – 2025)
Menata kembali Memantapkan Memantapkan Mewujdkan
NKRI, penataan pembangunan masyarakat
membangun kembali NKRI, secara menye- Indonesia yang
Indonesia yang meningkatkan luruh dgn mandiri, maju,
aman, damai, kualitas SDM, menekankan adil dan
yang adil dan membangun pembangunan makmur melalui
demokratis, kemampuan keunggulan percepatan
dengan tingkat IPTEK, kompetitif pembangunan
kesejahteraan memperkuat perekonomian disegala bidang
yang lebih baik daya saing yang berbasis dgn struktur
perekonomian SDA yang perekonomian
tersedia, SDM yg kokoh
yg berkualitas, berlandaskan
serta kemam- keunggulan
puan IPTEK kompetitif
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
(2005-2009) (2010-2014 (2015-2019) (2020-2025)

Bangkes Akses Akses Kesmas thdp


diarahkan masyarakat masyarakat yankes yg
untuk thdp yankes yg thdp yankes berkualitas telah
meningkat- berkualitas yg menjangkau &
kan akses telah lebih berkualitas merata di
dan mutu berkembang telah mulai seluruh wilyah
yankes dan meningkat mantap Indonesia

KURATIF - VISI:
REHABILITATIF Masyarakat
sehat yang
mandiri dan
UPAYA PROMOTIF - PREVENTIF
berkeadilan

Arah pembangunan upaya kesehatan dan kuratif bergerak kearah


promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
TARGET INDIKATOR KINERJA PROGRAM BPPSDMK
TAHUN 2020-2024
TARGET
NO INDIKATOR KINERJA
2020 2021 2022 2023 2024

% Puskesmas Tanpa
1 Dokter*) 6 0 0 0 0

% puskesmas dengan
2 jenis tenaga kesehatan 35 47 59 71 83
sesuai standar
% RSUD kabupaten/kota
yang memiliki 4 dokter
3 spesialis dasar dan 3 70 75 80 85 90
dokter spesialis lainnya

Jumlah SDM Kes Yang


4 Ditingkatkan 41.669 39.627 40.275 40.437 40.585
Kompetensinya
9
*) Sesuai dengan Perpres No 18 Tahun 2020 ttg RPJMN 2020-2024
JENIS KEGIATAN

• Berdasarkan target indicator yang telah tetapkan oleh Badan PPSDMK, kegiatan yang akan dilaksanakan selama
kurun waktu 5 thn (2019 sd 2024) tahun sbb :
1. Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK
2. Pendidikan SDMK
3. Pelatihan SDMK
4. Peningkatan Mutu SDMK
6. Pelaksanaan Internsip
7. Registrasi, Standardisasi, Pembinaan, dan Pengawasan NAKES
8. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Program
PENATAAN PEMENUHAN SDM KES

• Dilakukan untuk menjamin tersedianya SDM Kes dalam jumlah, jenis dan kualitasnya
yang tercukupi sesuai kebutuhan penyelenggaraan pelayanan kesehatan disuatu wilayah
berdasarkan kondisi epidemiologis dan demografi melalui analisa jabatan dan
perhitungan ABK
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN
KEBUTUHAN PNS

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


Pasal 56
1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.
2) Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dilakukan untuk jangka waktu
5 tahun yang diperinci per 1 tahun berdasarkan prioritas kebutuhan
3) Berdasarkan penyusunan kebutuhan, Menteri menetapkan kebutuhan jumlah dan
jenis jabatan PNS secara nasional.
PP NO. 11 TAHUN 2017
PASAL 8

Rincian kebutuhan PNS setiap tahun disusun berdasarkan:


1. hasil analisis Jabatan dan hasil analisis beban kerja
2. peta Jabatan di masing-masing unit organisasi yang menggambarkan
ketersediaan dan jumlah kebutuhan PNS untuk setiap jenjang
Jabatan; dan
3. memperhatikan kondisi geografis daerah, jumlah penduduk, dan rasio
alokasi anggaran belanja pegawai

16
PP NO. 11 TAHUN 2017
PASAL 9
Pasal 9
• Hasil penyusunan kebutuhan PNS 5 tahunan disampaikan oleh PPK Instansi
Pemerintah kepada Menteri dan Kepala BKN dengan melampirkan dokumen
rencana strategis Instansi Pemerintah.
• Rincian penyusunan kebutuhan PNS setiap tahun untuk penetapan kebutuhan
PNS tahun berikutnya disampaikan oleh PPK Instansi Pemerintah kepada
Menteri dan Kepala BKN paling lambat akhir bulan Maret tahun sebelumnya.
• Dalam hal terjadi perubahan rencana anggaran tahun berikutnya yang
mengakibatkan perubahan dalam perencanaan dilakukan paling lambat akhir
bulan April tahun sebelumnya.
SKEMA PENETAPAN KEBUTUHAN
BKN
1. Analisis Usul Tambahan
Formasi
K/L/ 2. Pertimbangan Teknis Instansi,
Kemenkeu Pemda
teridiri atas :
- Jabatan
- Kualifikasi Pendidikan
2 - Alokasi Formasi
- Penempatan
1 7

Kemen 5 Penetapan
Kebutuhan PNS
Usul
Formasi K/L/ 6
Nasional Pemda Kemen
PANRB
3 PANRB
4 8

BKN Penetapan Formasi


1. Instansi Pusat
1. Analisis Usul
2. Instansi Daerah
Kebutuhan
2. Pertimbangan
(Prov/Kab/Kota)
Teknis
Kebutuhan
Nasional

23
DATA PUSKESMAS DENGAN 5 TENAGA
KESEHATAN
PROMOTIF DAN PREVENTIF DI INDONESIA
• Total Puskesmas :10.251
Kesehatan
• Jumlah : Lingkungan
puskesmas 4.059 Kesehatan 1994 Gizi
Terpenuhi : Masyaraka
t
• Jumlah 6.192 1738
1734 Kekurangan
Puskesmas Nake
belum terpenuhi s
Farmasi ATLM

1228 2517
Sumber : Data SI
SDMK Pembaharuan
data per 31
Desember 2020
KONDISI SDMK DI PUSKESMAS & RSUD DI
PROVINSI SULSEL THN 2020
• Hasil pendataan yang tercatat di aplikasi Sistem Informasi SDMK, Jumlah puskesmas yang memiliki dokter 435
puskesmas (93,95%). Jumlah Puskesmas tanpa dokter 28 puskesmas (6,05%)
• Puskesmas tanpa dokter tersebar di kab TORUT (8 pusk), Bone (6 pusk), Pangkep (1 pusk), Takalar (4 pusk),
Selayar (1 pusk)
• Jumlah Puskesmas yang memiliki lengkap 9 jenis tenaga 237 (51,19%) yang tidak lengkap 226 (48,81%).
• 9 Jenis NAKES yang harus ada di puskesmas yi : Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, PROMKES, KESLING, Ahli
Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga Gizi dan Tenaga farmasi
• Ada 17 (56%) RSUD yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang secara lengkap, dan
yang tidak lengkap sebanyak 13 (43,33%).
• Jumlah NAKES yang memiliki STR masa aktif kurang dari 6 bulan : 1197 & Jumlah STR kadaluarsa 913
INDIKATOR KETENAGAAN DI RS

• Ada 17 (56%) RSUD yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis
penunjang secara lengkap, dan yang tidak lengkap sebanyak 13 (43,33%).
MASALAH TERKAIT UPAYA PEMENUHAN
KEBUTUHAN SDMK DI SULAWESI SELATAN
1. Belum maksimalnya upaya integrasi antara ABK dan E-Formasi
2. Masih perlu penguatan koordinasi & kolaborasi penataan pemenuhan kebutuhan
NAKES berdasarkan ABK dgn sector terkait
3. Belum dipahaminya secara baik aturan2 terkait ANJAB, ABK, manajemen ASN,
pedoman umum penyusunan kebutuhan PNS, Pedoman umum analisis jabatan dan ABK.
4. Regulasi terkait mutasi, kenaikan pangkat atau alih jenjang serta tugas belajar belum
disepakati secara bersama-sama.
5. Beberapa nomenklatur jabatan yang ada di BKD dan di ABK belum terupdate
MASALAH TERKAIT UPAYA PEMENUHAN
KEBUTUHAN SDMK DI SULAWESI SELATAN
6. SK Tim perencana belum dimiliki oleh semua kab/Kota, khususnya yang ditandatangani
oleh Bupati/walikota
MASALAH INTERN SDK DI KAB/KOTA

1. Skill Pengelola data ABK masih kurang utamanya tentang pemahaman kategorisasi
jabatan, tupoksi terkait permenpan RB dsb.
2. Pengelola data yang sering terganti
3. Adanya pembagian tupoksi yg tidak sesuai aturan sehingga rancau dlm penginputan ABK
UPAYA PENATAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
SDMK
1. Memaksimalkan integrasi ABK dan E-Formasi yang akan dijadikan dasar pengusulan pemenuhan kebutuhan
SDMK ke BKD & Biro ortala
2. Koordinasi dan kolaborasi kepegawaian dan SDK serta BKD dan Biro ortala perlu diintensifkan secara berkala.
3. Harus disepakati alur pemenuhan kebutuhan SDMK dikab (Kepegawaian, SDK, BKD dan Biro ortala)
4. Posting kebutuhan formasi dan kualifikasi setiap daerah
5. Dalam penginputan ABK, prioritaskan menginput tenaga yang sangat dibutuhkan tapi tidak tersedia di puskesmas
(pengadministrasi keuangan, ATLM, tenaga Farmasi dsb), Prioritaskan menghitung NAKES yang menjadi
indicator kinerja pemenuhan SDMK dipuskesmas dan RS
6. Memaksimalkan upaya advokasi dan sosialisasi terkait aturan mutasi, tugas belajar, kenaikan pangkat, alih
jenjang dsb
TERIMA KASIH

34

Anda mungkin juga menyukai