Materi Kadis Renbut 21
Materi Kadis Renbut 21
DI PROVINSI SULSEL
KURATIF - VISI:
REHABILITATIF Masyarakat
sehat yang
mandiri dan
UPAYA PROMOTIF - PREVENTIF
berkeadilan
% Puskesmas Tanpa
1 Dokter*) 6 0 0 0 0
% puskesmas dengan
2 jenis tenaga kesehatan 35 47 59 71 83
sesuai standar
% RSUD kabupaten/kota
yang memiliki 4 dokter
3 spesialis dasar dan 3 70 75 80 85 90
dokter spesialis lainnya
• Berdasarkan target indicator yang telah tetapkan oleh Badan PPSDMK, kegiatan yang akan dilaksanakan selama
kurun waktu 5 thn (2019 sd 2024) tahun sbb :
1. Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK
2. Pendidikan SDMK
3. Pelatihan SDMK
4. Peningkatan Mutu SDMK
6. Pelaksanaan Internsip
7. Registrasi, Standardisasi, Pembinaan, dan Pengawasan NAKES
8. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Program
PENATAAN PEMENUHAN SDM KES
• Dilakukan untuk menjamin tersedianya SDM Kes dalam jumlah, jenis dan kualitasnya
yang tercukupi sesuai kebutuhan penyelenggaraan pelayanan kesehatan disuatu wilayah
berdasarkan kondisi epidemiologis dan demografi melalui analisa jabatan dan
perhitungan ABK
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN
KEBUTUHAN PNS
16
PP NO. 11 TAHUN 2017
PASAL 9
Pasal 9
• Hasil penyusunan kebutuhan PNS 5 tahunan disampaikan oleh PPK Instansi
Pemerintah kepada Menteri dan Kepala BKN dengan melampirkan dokumen
rencana strategis Instansi Pemerintah.
• Rincian penyusunan kebutuhan PNS setiap tahun untuk penetapan kebutuhan
PNS tahun berikutnya disampaikan oleh PPK Instansi Pemerintah kepada
Menteri dan Kepala BKN paling lambat akhir bulan Maret tahun sebelumnya.
• Dalam hal terjadi perubahan rencana anggaran tahun berikutnya yang
mengakibatkan perubahan dalam perencanaan dilakukan paling lambat akhir
bulan April tahun sebelumnya.
SKEMA PENETAPAN KEBUTUHAN
BKN
1. Analisis Usul Tambahan
Formasi
K/L/ 2. Pertimbangan Teknis Instansi,
Kemenkeu Pemda
teridiri atas :
- Jabatan
- Kualifikasi Pendidikan
2 - Alokasi Formasi
- Penempatan
1 7
Kemen 5 Penetapan
Kebutuhan PNS
Usul
Formasi K/L/ 6
Nasional Pemda Kemen
PANRB
3 PANRB
4 8
23
DATA PUSKESMAS DENGAN 5 TENAGA
KESEHATAN
PROMOTIF DAN PREVENTIF DI INDONESIA
• Total Puskesmas :10.251
Kesehatan
• Jumlah : Lingkungan
puskesmas 4.059 Kesehatan 1994 Gizi
Terpenuhi : Masyaraka
t
• Jumlah 6.192 1738
1734 Kekurangan
Puskesmas Nake
belum terpenuhi s
Farmasi ATLM
1228 2517
Sumber : Data SI
SDMK Pembaharuan
data per 31
Desember 2020
KONDISI SDMK DI PUSKESMAS & RSUD DI
PROVINSI SULSEL THN 2020
• Hasil pendataan yang tercatat di aplikasi Sistem Informasi SDMK, Jumlah puskesmas yang memiliki dokter 435
puskesmas (93,95%). Jumlah Puskesmas tanpa dokter 28 puskesmas (6,05%)
• Puskesmas tanpa dokter tersebar di kab TORUT (8 pusk), Bone (6 pusk), Pangkep (1 pusk), Takalar (4 pusk),
Selayar (1 pusk)
• Jumlah Puskesmas yang memiliki lengkap 9 jenis tenaga 237 (51,19%) yang tidak lengkap 226 (48,81%).
• 9 Jenis NAKES yang harus ada di puskesmas yi : Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, PROMKES, KESLING, Ahli
Teknologi Laboratorium Medik, Tenaga Gizi dan Tenaga farmasi
• Ada 17 (56%) RSUD yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang secara lengkap, dan
yang tidak lengkap sebanyak 13 (43,33%).
• Jumlah NAKES yang memiliki STR masa aktif kurang dari 6 bulan : 1197 & Jumlah STR kadaluarsa 913
INDIKATOR KETENAGAAN DI RS
• Ada 17 (56%) RSUD yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis
penunjang secara lengkap, dan yang tidak lengkap sebanyak 13 (43,33%).
MASALAH TERKAIT UPAYA PEMENUHAN
KEBUTUHAN SDMK DI SULAWESI SELATAN
1. Belum maksimalnya upaya integrasi antara ABK dan E-Formasi
2. Masih perlu penguatan koordinasi & kolaborasi penataan pemenuhan kebutuhan
NAKES berdasarkan ABK dgn sector terkait
3. Belum dipahaminya secara baik aturan2 terkait ANJAB, ABK, manajemen ASN,
pedoman umum penyusunan kebutuhan PNS, Pedoman umum analisis jabatan dan ABK.
4. Regulasi terkait mutasi, kenaikan pangkat atau alih jenjang serta tugas belajar belum
disepakati secara bersama-sama.
5. Beberapa nomenklatur jabatan yang ada di BKD dan di ABK belum terupdate
MASALAH TERKAIT UPAYA PEMENUHAN
KEBUTUHAN SDMK DI SULAWESI SELATAN
6. SK Tim perencana belum dimiliki oleh semua kab/Kota, khususnya yang ditandatangani
oleh Bupati/walikota
MASALAH INTERN SDK DI KAB/KOTA
1. Skill Pengelola data ABK masih kurang utamanya tentang pemahaman kategorisasi
jabatan, tupoksi terkait permenpan RB dsb.
2. Pengelola data yang sering terganti
3. Adanya pembagian tupoksi yg tidak sesuai aturan sehingga rancau dlm penginputan ABK
UPAYA PENATAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
SDMK
1. Memaksimalkan integrasi ABK dan E-Formasi yang akan dijadikan dasar pengusulan pemenuhan kebutuhan
SDMK ke BKD & Biro ortala
2. Koordinasi dan kolaborasi kepegawaian dan SDK serta BKD dan Biro ortala perlu diintensifkan secara berkala.
3. Harus disepakati alur pemenuhan kebutuhan SDMK dikab (Kepegawaian, SDK, BKD dan Biro ortala)
4. Posting kebutuhan formasi dan kualifikasi setiap daerah
5. Dalam penginputan ABK, prioritaskan menginput tenaga yang sangat dibutuhkan tapi tidak tersedia di puskesmas
(pengadministrasi keuangan, ATLM, tenaga Farmasi dsb), Prioritaskan menghitung NAKES yang menjadi
indicator kinerja pemenuhan SDMK dipuskesmas dan RS
6. Memaksimalkan upaya advokasi dan sosialisasi terkait aturan mutasi, tugas belajar, kenaikan pangkat, alih
jenjang dsb
TERIMA KASIH
34