Anda di halaman 1dari 11

HASIL PENELITIAN

Inventarisasi Parasit Gastrointestinal Tikus (Rattus Spp.) Di Pasar Oeba


Dan Pasar Inpres Naikoten Kota Kupang

Nama : Desi Setia Asih


NIM : 1709010026

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2021
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

ENDOPARASIT PADA PASAR OEBA DAN


SALURAN PASAR INPRESS
TIKUS (Rattus NAIKOTEN KOTA
GASTROINTESTINAL
spp.) KUPANG
TIKUS
PENDAHULUAN
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja endoparasit yang terdapat di saluran gastrointestinal Tikus (Rattus
spp) di Pasar Oeba dan Pasar Naikoten Kota Kupang?
2. Apakah ada parasit yang berpotensi zoonosis?

TUJUAN
PENELITIAN
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis endoparasit yang
terdapat di saluran gastrointestinal Tikus (Rattus spp) di Pasar Oeba dan Pasar
Naikoten Kota Kupang.
2. Untuk mengetahui apakah ada parasit yang bersifat zoonosis
PENDAHULUAN

MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat praktis
Dapat memberikan informasi dan bahan kajian bacaan mengenai endoparasit yang
ada di saluran gastrointestinal tikus (Rattus spp.)
2. Manfaat teoritis
Memberikan konstribusi dan sumber referensi dalam bidang ilmu pengetahuan
3. Manfaat ilmiah
Menambah pengetahuan peneliti dalam bidang ilmu yang diteliti
METODOLOGI
PENELITIAN
Waktu dan Tempat Alat dan Bahan
Penelitian Jenis Penelitian Penelitian
Waktu penelitian Penelitian ini adalah Bahan
selama 3 bulan, yaitu jenis penelitian Organ pencernaan 50 ekor tikus
dari Juni sampai observasi (Rattus spp.), akuades, ketamin, alkohol
dengan Agustus 2021 swab, alcohol bertingkat (30%, 50%,
70%, 96%), minyak cengkeh, KOH 10%,
dan entelan .

Pengambilan sampel
dilakukan di Pasar Alat
Oeba dan Pasar Alat yang digunakan dalam penelitian ini
Naikoten Kota adalah kamera, buku, pulpen, baskom
Kupang. plastik, perangkap tikus, peralatan bedah,
mikroskop, objek glass, cover glass,
masker, dan glove.
METODOLOGI
PENELITIAN
METODE METODE PEMBUATAN
KOLEKSI PEMBEDAHAN PREPARAT
SAMPEL
PERENDAMAN
EUTHANASIA DALAM KOH 10%
(OVERDOSE
PERENDAMAN
KETAMIN) DALAM ALKOHOL
BERTINGKAT (30%,
50%,96%)
SINGLE LIFE
TRAP PEMBEDAHA CLEARING
DENGAN MINYAK
N CENGKEH
LAPAROTOMY
MOUNTING
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN

1. Tikus Yang Tertangkap


Pada penelitian ini menggunakan sebanyak 15 perangkap dan mendapatkan 50 ekor tikus.
Jumlah Tikus (Rattus spp) yang tertangkap sebanyak 30 ekor di pasar Naikoten Kota
Kupang dan 20 ekor dipasar Oeba Kota Kupang.

Tabel tikus yang tertangkap pada masing-masing pasar Gambar tikus yang
tertangkap

Jenis Kelamin Pasar Tradisional Persentase


Tikus Inpres Oeba
Naikoten
Jantan 11 ekor tikus 6 ekor tikus 34%
Betina 19 ekor tikus 14 ekor tikus 66%
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN

2. Jenis – Jenis Endoparasit


Pada penelitian ini dari 50 ekor Tikus (Rattus spp) yang tertangkap ditemukan 3 cacing cestode
dewasa. Cacing ini ditemukan pada tikus (Rattus spp) yang tertangkap di pasar Naikoten Kota Kupang.
Untuk identifikasi telur cacing dan protozoa melalui pemeriksaan feses dengan menggunakan larutan gula
jenuh, namun peneliti tidak menemukan adanya telur cacing dan protozoa.
Cacing pita yang ditemukan memiliki Panjang 6-15 cm, dan ditemukan pada jejenum. Cacing pita
tersebut kemudian di rendam pada larutan KOH 10%, namun terdapat kesalahan pada waktu perendaman
sehingga cacing menjadi rusak dan tidak di temukan scolex pada waktu pemeriksaan secara mikroskopis.

Pasar Endoparasit yang Jumlah tikus yang Habitat


ditemukan terinfeksi
Inpres Naikoten Cacing dewasa 3 ekor tikus Usus
Kota Kupang Cestoda
Oeba - - -
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN

3. Potensi Zoonosis
Pada penelitian tidak bisa ditentukan apakah cacing yang ditemukan dapat berpotensi zoonosis atau
tidak karena cacing yang ditemukan tidak dapat di identifikasi. Cacing Cestoda pada tikus yang pernah di
laporkan zoonosis adalah Hymenolepis sp.
Pada manusia, infeksi H. nana tidak memerlukan hospes perantara. Infeksi terjadi melalui
tertelannya telur. . Berbeda dengan H. nana, H. diminuta memiliki hospes perantara yaitu larva pinjal
tikus dan kumbang tepung dewasa.
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Tikus (Rattus spp) yang tertangkap pada penelitian ini, dari 50 Tikus (Rattus spp) yang tertangkap
sebanyak 17 ekor Tikus (Rattus spp) berjenis kelamin jantan dan jenis kelamin betina sebanyak 33 ekor
Tikus (Rattus spp) dengan persentase tikus betina yang tertangkap 66% persen lebih banyak daripada
tikus jantan. Ditemukannya 3 cacing dewasa yang teridentifikasi bergenus Cestoda atau cacing pita,
cacing pita yang ditemukan memiliki Panjang 6-15 cm, dan ditemukan pada jejenum.
2. Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai deteksi penyakit zoonotik pada manusia dan memberikan
penyuluhan mengenai penyakit yang disebabkan oleh tikus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai