Anda di halaman 1dari 26

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU

MENGENAI PERSALINAN YANG AMAN PADA CAKUPAN


ANGKA IBU BERSALIN YANG MENDAPATKAN
PELAYANAN SESUAI STANDAR DI WILAYAH KERJA
UPT TAMBELAN SAMPIT
KOTA PONTIANAK TAHUN 2020

Disusun oleh:
dr. Charina Geofhany Debora

Pembimbing:
dr. Mishermaliyani
PENDAHULUAN
1 dari 5 prioritas masalah kesehatan di
Menurunkan angka kematian Ibu (AKI)
Indonesia :
Kesehatan Ibu dan Anak

WHO 2017 : 810 ibu hamil meninggal / hari

Indonesia belum mencapai target


MDGs pada tahun 2015

AKI di Kalbar
tahun 2018 : 86
kasus

Capaian Ibu Bersalin di UPT


Tambelan Sampit belum menapai
target nasional
Rumusan Masalah
1. Menekan AKI : agar pembangunan kesehatan Indonesia menjadi sehat dan
sejahtera.
2. WHO (2017) : 810 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, 94% pada negara
dengan pendapatan menengah ke bawah seperti Afrika.
3. AKI belum mencapai target MDGs (305 kasus / 100.000 kelahiran hidup)
4. Capaian persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di Kalbar 2019 : 72.48%
5. Cakupan pelayanan ibu bersalin di UPT Tambelan Sampit belum mencapai target
nasional (93.7%)
Tujuan Evaluasi Program

Tujuan Umum Tujuan Khusus


“Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan • Menentukan penyebab masalah mengenai
sikap ibu mengenai tanda bahaya bersalin di turunnya capaian pelayanan ibu bersalin yang
UPT Tambelan Sampit Kota Pontianak tahun mendapat pelayanan sesuai standar SPM
2020.” ditinjau dengan pendekatan sistem.
• Menentukan pemecahan masalah dan
membuat rencana tindak lanjut untuk
menjalankan pelayanan bagi ibu bersalin yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar SPM.
Manfaat Penelitian
“Untuk mengetahui upaya peningkatan pengetahuan dan sikap ibu mengenai
persalinan yang aman sehingga dapat menetapkan strategi sehingga dapat
mendorong ibu hamil yang hendak bersalin agar dapat bersalin ditolong oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.“
Metode Penelitian
Kerangka Konsep
Melakukan penelitian Melakukan Pengumpulan Melakukan Evaluasi
tentang Pengetahuan dan Data dan Wawancara Program Cakupan Ibu
Sikap Ibu mengenai pada Pemegang Program Bersalin dengan
Persalinan yang Aman KIA Pendekatan Sistem

Peningkatan Cakupan Ibu Bersalin yang Mendapatkan


Pelayanan Sesuai SPM

Rancangan penelitian : deskriptif kualitatif dengan tujuan memberikan gambaran suatu keadaan
secara objektif yang bersifat actual.
Langkah Penelitian
1. Menentukan prioritas masalah yang terjadi di Puskesmas bersama dengan dokter pendamping internsip.
2. Menentukan populasi dan cara pengambilan sampel.
3. Menentukan kuesioner penelitian.
4. Melakukan pengumpulan data pada saat Survey Mawas Diri.
5. Melakukan wawancara dan diskusi bersama pemegang program kegiatan kesehatan ibu dan anak (KIA).
6. Melakukan evaluasi program dengan pendekatan sistem.
Penetapan Prioritas Masalah

MAN MONEY MAN


 Terdapat PJ  Dana Operasional  Tersedia laporan
Program dan untuk media KIE. Kohort.
Tim Bidan KIA.  Laporan BPM dan
 Bantuan bagi ibu Dinas Kesehatan.
 Terdapat kader bersalin yang tidak  Pengecekan data
mampu secara mandiri.
wilayah.
Penetapan Prioritas Masalah
MATERIALs

Kelebihan : Kekurangan :
• Pengadaan kelas ibu hamil • Kelas ditiadakan karena PANDEMI
• Pengadaan Grup WA untuk sharing • Pembinaan dukun ditiadakan karena PANDEMI
informasi • Sticker P4K sering tidak ditempel oleh Ibu
• Pembinaan Dukun Hamil sehingga lolos dari penjaringan kader.
• Pengisian buku KIA sering kali tidak lengkap
• Sticker P4K
dari faskes sebelumnya
• Pengisian buku KIA • Kesulitan menyamakan persepsi alur rujukan
• Pendampingan ibu dan neonates RISTI dengan pasien
HASIL
dan PEMBAHASAN
Definisi Operasional
• Pengetahuan : Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh
responden mengenai persalinan yang aman, meliputi pengertian, tanda ibu
bersalin, siapa penolong dan lokasi mana saja yang boleh digunakan untuk
bersalin.

• Sikap : Merupakan Tindakan atau aktivitas nyata yang dilakukan responden


dalam menyikapi sebuah kasus dimana seseorang tidak mau bersalin ditempat
yang aman
Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
• “Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan sesuai standar. Pemerintah
daerah tingkat kabupaten/kota wajib memberikan Pelayanan Kesehatan
Ibu Bersalin sesuai standar kepada semua ibu bersalin di wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun.”
• Standar persalinan normal -> acuan persalinan normal yang dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan, oleh dokter / bidan.
• UPT Tambelan Sampit tahun 2020 : cakupan sebesar 93,7% (belum
mencapai target Nasional)
Gambaran Pengetahuan Ibu

• Terdapat pada soal kuesioner nomor 1, 2, 3, 4, dan 6.


• Nomor 1 : Definisi Persalinan yang Aman
• Nomor 2 : Pengetahuan Ibu mengenai tanda persalinan
• Nomor 3 : Lokasi Persalinan yang Aman
• Nomor 4 : Usia Kehamilan yang tepat untuk melahirkan
• Nomor 6 : Pengetahuan tentang Penolong yang Tepat dalam Persalinan
Pengetahuan tentang Definisi Persalinan yang
Aman
Definisi Persalinan Yang Aman
Persalina
n
ditolong
oleh
Nakes
siapa
saja
12%
Persalina
n
ditolong
oleh
Nakes
Kompete
n
88%

• Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Meivy DP tahun 2015 di Kabupaten Sarolangun Jambi, dimana
gambaran pengetahuan tentang persalinan dan tempat persalinan yang aman sudah baik (65,9%).
Gambaran Pengetahuan Tanda Persalinan
Pengetahuan tentang Tanda Persalinan

Pengeluaran lendir

Pengeluaran cairan
ketuban dini
darah
24% • Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Latambaga
46%
Mules hilang tahun 2013-2014 : tingkat pengetahuan kurang
datang
18% (57,6%).
• Berhubungan dengan perilaku ANC dan kesiapan
Mules sering dan
teratur
menghadapi tanda bahaya persalinan.
12%
Gambaran Pengetahuan Lokasi Persalinan
yang Aman
Pengetahuan Lokasi Persalinan yang Aman
Rumah
2%

Puskesmas
• Sesuai dengan Riskesdas 2018 : Proporsi penolong
Bidan Praktik
Mandiri
29%
persalinan tertinggi : Bidan (62.7%)
35%

• Penelitian oleh Meivy DP (2015) : responden


memilih tempat persalinan berupa fasilitas
Rumah Sakit
34% kesehatan : 74.4%, non faskes :25.6%.
Gambaran Pengetahuan Usia yang Tepat :
Pengetahuan Usia Kehamilan yang Tepat untuk Bersalin
Pilihan C
12%

Pilihan B
12%

Pilihan A
75%

• Penelitian ini sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh Meivy DP tahun 2015 di Kabupaten Sarolangun Jambi,
dimana gambaran pengetahuan tentang persalinan dan tempat persalinan yang aman sudah baik (65,9%).
Penolong Persalinan yang Tepat :
Pengetahuan mengenai Penolong dalam persalinan

Pilihan A
29%
Pilihan D
40%

Pilihan B
10%

Pilihan C
21%

• Riskesdas tahun 2018 : proporsi penolong persalinan yang aman menurut


masyarakat : Bidan.
Gambaran Sikap Ibu mengenai Persalinan
yang Aman :
Gambaran Sikap yang menyebabkan ibu tidak mau melahirkan
ditempat yang aman
Pilihan D
12%

Pilihan C
23% Pilihan A
53%

Pilihan B
12%

• Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Puskesmas Tembilahan Hulu tahun 2016, yang
menyatakan bahwa warga disana lebih memilih untuk bersalin di rumah karena biaya persalinan akan lebih
murah.
Saran yang diberikan pada petugas untuk meningkatkan cakupan

Gambaran Saran yang diberikan pada Petugas

Pilihan A
32%
Pilihan C
53%

Pilihan B
14%

• Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jerinikolin pada tahun 2017 di Puskesmas Maligano
Kabupaten Muna tahun 2017, diperlukan media edukasi yang sederhana tentang tanda-tanda persalinan dan
menjelaskan manfaat persalinan di fasilitas kesehatan sehingga ibu mau bersalin di fasilitas Kesehatan.
Fishbone Permasalahan Cakupan
Pelayanan Ibu Bersalin yang mendapat
1. Kegiatan kelas ibu hamil
Pelayanan Sesuai SPM ditiadakan
covid-19.
mengingat situasi

2. Pembinaan dukun tidak dilakukan


karena situasi covid-19.
3. Stiker P4K sering tidak ditempel
INPUT oleh ibu hamil, sehingga lolos dari
penjaringan oleh kader wilayah.
MATERIALs 4. Pengisian buku KIA yang masih
seringkali tidak lengkap dari
faskes sebelumnya.
Proyeksi jumlah ibu bersalin oleh
5. Petugas kesulitan menyamakan
Dinas kesehatan lebih tinggi Capaian pelayanan
persepsi mengenai masalah
dibandingkan situasi rujukan pada pasien. bagi ibu bersalin
sebenarnya dilapangan. yang mendapatkan
Penempelan stiker P4K sudah
pelayanan sesuai
tidak dilakukan oleh tim bidan
SPM
dan kader oleh karena masa
pandemi. (93,7% dari
Data kurang lengkap pada saat P3 100,0%)
pengisian buku KIA di fasilitas
kesehatan lainnya.
Kelas Ibu harus ditiadakan karena Kelas Ibu sebagai media KIE
masa pandemi rutin bagi ibu hamil
ditiadakan akibat pandemic.
Rendahnya pengetahuan ibu
mengenai beberapa aspek
persalinan yang aman
PROSES LINGKUNGAN
Kesimpulan
• Tingkat pengetahuan Ibu di Wilayah UPT Tambelan Sampit mengenai
Persalinan yang Aman : masih rendah di beberapa aspek.
• Gambaran sikap Ibu mengenai Persalinan yang Aman : masih rendah,
karena masalah biaya dan tidak tersedianya transportasi untuk mengantar
ke fasilitas kesehatan.
Saran
• Memaksimal peran kader : melalui pembekalan kader rutin secara teratur dan
berkala.
• Memaksimalkan media elektronik seperti Whatsapp untuk meningkatkan
pengetahuan terkait informasi kesehatan.
• Melibatkan kader dalam penempelan sticker P4K agar penjaringan data lebih
maksimal.
• Mengaktifkan kembali Kelas Ibu (sebanyak 4x) rutin dilakukan dengan
memperhatikan protocol kesehatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai