Anda di halaman 1dari 71

Evaluasi Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM)


pada
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
di UPTD Puskesmas DTP Klari
Periode Januari sampai dengan September 2019
Disusun oleh :
Charina Geofhany Debora (11.2017.228)

Koas Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Komunitas FK UKRIDA


22 November 2019
Bab I
Pendahuluan
• Hipertensi : peningkatan tekanan darah
• Sering kali asimptomatik -> silent killer.
• Menyebabkan berbagai komplikasi : stroke.
Latar Belakang
Definisi • Perlu adanya pemeriksaan tekanan darah yang rutin dan pemantauan
faktor risiko yang dapat dimodifikasi

• Peningkatan kasus hipertensi dari tahun 1975 -> 2015 : 536 juta orang
didunia.
• Terjadi paling sering di negara pendapatan rendah -> sedang.
• 1 dari 4 laki-laki; 1 dari 5 perempuan memiliki hipertensi.
WHO 2015 • Target global menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 25% pada tahun
2025

• Peningkatan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 8,31%


• Prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2018 sebesar 34,11%
Riskesdas • Terjadi lebih sering pada kelompok usia produktif (usia 35-44 tahun), sering
2013-2018 terjadi pada perempuan, perkotaan,
Latar Belakang

Prevalensi Hipertensi di Jawa


Barat 2018 (39,60%)

Prevalensi Hipertensi di Kab.


Karawang tahun 2016 (0,9%)

Cakupan pelayanan kesehatan


di Puskesmas Klari belum
mencapai target
Masalah
• Badan kesehatan dunia menyatakan peningkatan kasus hipertensi pada orang dewasa
terjadi dari tahun 1975 hingga 2015 sebesar 536 juta penduduk, dan peningkatan tersebut
terjadi paling banyak pada negara-negara dengan pendapatan rendah hingga sedang.
• Badan kesehatan dunia menyatakan bahwa satu dari empat laki-laki dan satu dari lima
perempuan memiliki hipertensi.
• Telah terhitung kematian akibat hipertensi sebanyak 9,4 juta diseluruh dunia setiap
tahunnya, dimana komplikasi terbanyak adalah penyakit stroke dan jantung.
• Telah terjadi peningkatan prevalensi hipertensi berdasarkan laporan Riskesdas tahun
2013 dibandingkan tahun 2018 sebesar 8,31%. Dimana menurut Riskesdas tahun 2018
prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran umur ≥ 18 tahun sebesar
34,11%.
Masalah
• Proporsi mengukur tekanan darah pada penduduk di Indonesia umur ≥ 18 tahun yang tidak mengukur tekanan
darah sebesar 41,0%, dimana ditemukan paling banyak pada kelompok yang tidak/belum pernah sekolah
sebesar 44,6%, dan pada kelompok yang tinggal diperdesaan sebanyak 44,0%.
• Berdasarkan data laporan nasional riskesdas tahun 2018 menyatakan prevalensi hipertensi pada Provinsi Jawa
Barat berdasarkan hasil pengukuran penduduk umur ≥ 18 tahun sebesar 39,60%. Dimana proporsi mengukur
tekanan darah secara tidak rutin sebesar 41,0%.
• Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Jawa Barat pda tahun 2016, menyatakan prevalensi hipertensi
terhadap penduduk usia ≥ 18 tahun berdasarkan pemeriksaan tekanan darah di Puskesmas, tingkat Kabupaten
Karawang adalah sebesar 0,9%.
• Program PTM dalam pemeriksaan hipertensi merupakan program baru sehingga dalam operasional kegiatan
masih belum menunjukkan aktivitas yang optimal.
• Cakupan pelayanan kesehatan penderita hipertensi di Puskesmas DTP Klari belum mencapai target.
Tujuan
Tujuan Umum Tujuan Khusus
 Mengetahui tingkat • Diketahuinya cakupan kinerja
keberhasilan program dlam memberikan pelayanan
pelayanan kesehatan bagi penderita hipertensi yang
penderita hipertensi di dilayani sesuai standar pada
Puskesmas Kecamatan Klari semua kelompok umur.
Periode Januari 2019 sampai • Diketahuinya pengadaan obat
dengan September 2019 hipertensi oleh puskesmas.
dengan pendekatan sistem.
Manfaat
Bagi Evaluator
• Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi
program pelayanan kesehatan penderita hipertensi dengan
pendekatan sistem.
• Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah
dan membandingkan dengan keadaan sebenarnya di dalam
masyarakat.
• Mengembangkan kemampuan minat dan bakat dalam
mengevaluasi program Puskesmas dan berpikir secara ilmiah.
Manfaat
Bagi Perguruan Tinggi
• Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan
fungsi atau tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian bagi
masyarakat.
• Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran
sertanya di bidang kesehatan.
Manfaat
Bagi Puskesmas
• Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program
Puskesmas dan pemecahan masalahnya.
• Memperoleh masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat khususnya pada program pelayanan kesehatan
penderita hipertensi.
Manfaat
Bagi Masyarakat
• Mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari Puskesmas.
• Memperoleh pelayanan dan pembinaan mengenai program
pelayanan kesehatan penderita hipertensi sehingga meningkatkan
peran serta masyarakat dalam ikut melaksanakan program
tersebut.
Sasaran
• Sasaran dalam program pelayanan kesehatan penderita hipertensi
adalah seluruh penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Klari pada semua umur periode Januari 2019 hingga September
2019.
Bab II
Materi dan Metode
Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari :
a. laporan bulanan catatan surveilans pelayanan penyakit tidak
menular berbasis puskesmas pada semua umur,
b. laporan distribusi pengadaan obat hipertensi, pencatatan dan
pelaporan
Metode

Pengumpulan data, Analisis dan


Pengolahan Data

Membandingkan laporan bulanan


program terhadap tolok ukur

Menemukan penyebab Masalah


dengan pendekatan sistem
Bab III
Kerangka Teoritis
Elemen-elemen tersebut adalah :

• Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan
untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.
• Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk
mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
• Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam
sistem.
• Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai
pengaruh besar terhadap sistem.
• Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan
sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
• Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
Tolok ukur keberhasilan

Masukan
Peratutran Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Proses Minimal Bidang Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Keluaran Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar
Lingkungan, Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Umpan Balik,
dan Dampak
Bab IV
Penyajian Data
BATAS-
BATAS
Peta Geografis Kecamatan KEC.
Klari, Karawang Timur KLARI
Utara :
Kec.
Majalayadi
Timur :
Kec.
Purwasari
Selatan :
Kec.
Purwakarta
Barat :
Kec.
Ciampel
Puskesmas Klari
• Luas wilayah kerja = ±2.563 Ha
• 8 desa
• 67 RW
• 314 RT
• 35.781 KK
• Jumlah penduduk = 99.699 orang
Distribusi Penduduk
Jenis kelamin

No Desa Jumlah
Laki-Laki Perempuan

1 Duren 15.484 14.793 30.277


2 Pancawati 4.483 4.619 9.102
3 Walahar 3.718 4.045 7.763
4 Kiarapayung 1.478 1.403 2.881
5 Sumurkondang 2.713 2.690 5.403
6 Cibalongsari 13.646 13.401 27.047
7 Klari 4.814 4.745 9.559
8 Belendung 3.869 3.798 7.667
Jumlah 50.205 49.494 99.699
Jumlah Penduduk
• Jumlah penduduk berdasarkan usia di UPTD Puskesmas DTP Klari tahun
2019 terdiri dari :
• Jumlah usia produktif (15-64 tahun) : 63.138 orang.
• Jumlah lansia di UPTD : 35.239 orang.
• Pralansia (45-69 tahun) : 23.689 orang.
• Lansia (60-69 tahun) : 8.691 orang.
• Lansia risiko tinggi (≥ 70 tahun) : 2.859 orang.
UPTD Puskesmas
Puskesmas Induk
Kecamatan Klari

Desa Pancawati

Fasilitas Pelayanan
Puskesmas

Kesehatan UPTD
Pembantu

Puskesmas
Desa Belendung

Pos Kesehatan
Setiap Desa
Desa
84 Posyandu
Posyandu
Tersebar di 8 Desa

Posyandu Lansia Setiap Desa


Sumber Data
Sumber data sekunder diperoleh dari : Sumber data tersier diperoleh dari:
• Laporan Surveilans Pelayanan Penyakit Tidak  Profil UPTD Puskesmas DTP Klari Tahun
Menular (PTM) UPTD Puskesmas DTP Klari 2018.
Periode Januari sampai dengan September
2019.  Laporan Tahunan UPTD Puskesmas DTP
Klari Tahun 2019.
• Laporan Pengadaan Obat Antihipertensi UPTD
Puskesmas DTP Klari Periode Januari sampai  Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas
dengan September 2019. (PKP) Klari Tahun 2019.
• Laporan Hasil Pengukuran Faktor Risiko
Penyakit Tidak Menular Berdasarkan Kegiatan
Posbindu PTM Berbasis Masyarakat Periode
Januari sampai dengan September 2019.
Data Khusus
TENAGA
• Penanggung jawab program P2PTM -> coordinator & pelaksana
• Pelaksana program P2PTM :
a. Dokter pelayanan BPU
b. Bidan pelaksana program layanan kesehatan Lansia dan Puskesmas Keliling
c. Perawat pelaksana Puskesmas Keliling
d. Bidan pelaksana program PROLANIS dan Posbindu PTM
e. Kader Posbindu PTM
f. Petugas pencatatan dan pelaporan data P2PTM
Data Khusus

DANA
• Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) :Tidak ada (tidak diajukan)
• Tunai : Ada
• Non Tunai : Ada
• Askes/ Kapitasi : Ada
Langkah Kegiatan Variabel
Dana
Komponen Volume Ketersediaan
1. Melakukan pendataan penderita Hipertensi menurut wilayah kerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Tidak diajukan
Pendataan Penderita
Petugas Jumlah Petugas x Transport dalam BOK
Hipertensi
PKM Klari
Tidak diajukan
Biaya transport Jumlah kegiatan pendataan x Jumlah
  dalam BOK
petugas / BBM Puskesmas
PKM Klari
Pencatatan dan
pelaporan dalam
Data Jumlah penderita hasil surveilans
Penderita Hipertensi  
hipertensi 10 PTM
 
Berbasis
Puskesmas.
Posbindu KIT
Pengadaan Kit telah disediakan
Terintegrasi dengan pengadaan
Posbindu PTM sesuai oleh Dinas
Alat Kesehatan saranan dan prasarana skrining
Permenkes yang Kesehatan
PTM
berlaku Kabupaten
Karawang
1 Paket x Kegiatan Pendataan x Tidak tersedia
Formulir Pengadaan Formulir
Jumlah Puskesmas formulir
2. Melakukan penemuan kasus Hipertensi untuk seluruh pasien usia ≥ 15 tahun di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Terlaksana dalam kegiatan Puskesmas
Pembantu, BPU, Posbindu, Pelayanan
Kesehatan Lansia, Prolanis dan
Petugas Pelayanan Skrining   Puskesmas Keliling. Dilakukan
pemeriksaan :
1. Penimbangan Berat Badan
2. Pengukuran Tinggi Badan
Tersedia alat tensimeter digital pada
Terintegrasi dengan pengadaan sarana BPU (2 buah), Pelayanan Kesehatan
Alat Kesehatan Pengadaan Tensimeter Digital dan prasarana skrining PTM dan alkes Lansia (2 buah), Puskesmas Keliling
di Puskesmas/ FKTP (2 buah), Posbindu (tersedia dalam
Posbindu KIT PTM).
Pencatatan dan pelaporan dalam hasil
Penderita Hipertensi Data Jumlah Penderita Hipertensi   surveilans 10 PTM Berbasis
Puskesmas.
3. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa edukasi untuk perubahan gaya hidup (diet
seimbang, istirahat yang cukup, aktifitas fisik, dan kelola stress) serta edukasi kepatuhan minum obat dan /
atau terapi farmakologi.
Pelayanan kesehatan
Petugas dan KIE pada   Dilaksanakan oleh pelaksana program.
penderita hipertensi
Data Jumlah penderita
hipertensi yang Pencatatan dan pelaporan dalam hasil
Penderita
mendapatkan   surveilans 10 PTM Berbasis
Hipertensi
pelayanan kesehatan Puskesmas.
sesuai standar
Penggandaan bahan / 1 Paket x Jumlah Tidak ada rincian pelaporan data
Media KIE
media KIE Puskesmas media KIE.
Terintegrasi dengan
-. Penyediaan obat setiap satu hingga
paket pengadaan obat
tiga bulan sekali, tergantung
Pengadaan Obat Puskesmas, sesuai
Obat permintaan.
Hipertensi dengan kebijakan dan
-. Pelaporan tiap bulan oleh apoteker
ketentuan yang
Puskesmas.
berlaku di daerah
4. Melakukan rujukan FKRTL sesuai kriteria
Pelayanan Dilakukan
rujukan kasus oleh dokter
Petugas  
hipertensi sesuai pelayanan
kriteria rujukan BPU.
 
Data Jumlah
Tidak ada
Penderita penderita
  data
Hipertensi Hipertensi yang
dilaporkan.
dirujuk
Data Khusus
• Sarana di puskesmas
a. Distribusi logistik
• Tersedia alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan penderita hipertensi seperti :
Sarana Dalam Sarana Luar Gedung
No. Jenis Pelayanan Variabel Kondisi
Gedung (buah) (buah)

Balai Pengobatan Umum


1. Stetoskop merk Litmann 3 0 Baik
(BPU)
Tensimeter merk OMRON 3 0 Baik

Termometer 3 0 Baik

  Timbangan Berat Badan Dewasa 3 0 Baik

Pengukur Tinggi Badan 3 0 Baik

Penlight 3 0 Baik
Upaya Kesehatan
Stetoskop merk
2. Lanjut Usia 3 1 Baik
Litmann
(Lansia)
Tensimeter merk
3 1 Baik
OMRON
Termometer 3 1 Baik
Timbangan Berat
3 1 Baik
Badan Dewasa
Pengukur Tinggi
3 1 Baik
  Badan
Penlight 3 1 Baik
(Tidak ada
laporan
Buku Kesehatan
(Tidak ada data) (Tidak ada data) jumlah
Usia Lanjut
distribusi
buku)
Puskesmas Keliling Stetoskop merk
3. 0 1 Baik
(Pusling) Litmann
Tensimeter merk
0 2 Baik
OMRON
Termometer 0 2 Baik
Timbangan Berat
  0 2 Baik
Badan Dewasa
Pengukur Tinggi
0 2 Baik
Badan
Penlight 0 3 Baik
Pengelolaan
Stetoskop merk
4. Penyakit Kronis 0 3 Baik
Litmann
(PROLANIS)
Tensimeter merk
0 3 Baik
OMRON
Termometer 0 3 Baik
Timbangan
  Berat Badan 0 3 Baik
Dewasa
Pengukur Tinggi
0 3 Baik
Badan
Penlight 0 3 Baik
Posbindu Posbindu
5. 2 4 Baik
PTM KIT
Media Leaflet
6. 25 25 Baik.
Penyuluhan Hipertensi
Poster
  3 0 Baik
Hipertensi
Data Khusus

Metode
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
• Pelayanan kesehatan penderita hipertensi diberikan oleh petugas
kesehatan puskesmas (dokter, paramedik terlatih) sewaktu
penderita hipertensi datang berobat di BPU dan Pustu setiap hari
kerja, Pusling setiap jadwal ditentukan, unit pelayanan kesehatan
Lansia setiap hari Sabtu, dan pelaksanaan kegiatan PROLANIS
setiap hari Kamis satu bulan sekali.
Mekanisme Pelayanan
• Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang berkompeten atau yang terlatih,
• Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat yang dilakukan oleh dokter atau
tenaga kesehatan yang berkompeten atau terlatih,
• Melakukan rujukan jika diperlukan, dan
• Penambahan layanan terapi farmakologi pada penderita dengan tekanan darah sewaktu (TDS)
lebih dari 140 mmHg yang diberikan oleh dokter.
Standar Pelayanan Kesehatan Penderita
Hipertensi
• Mengikuti Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
• Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan kepada penderita hipertensi di FKTP.
• Pelayanan kesehatan hipertensi sesuia standar meliputi kegiatan pemeriksaan dan monitoring
tekanan darah, edukasi, pengaturan diet seimbang, aktivitas fisik, dan pengelolaan farmakologis.
• Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk mempertahankan tekanan darah pada <
140/90 mmHg untuk penderita hipertensi usia dibawah 60 tahun, dan < 150/90 mmHg untuk
penderita hipertensi usia diatas 60 tahun, untuk mencegah terjadinya komplikasi jantung, stroke,
diabetes melitus, dan penyakit ginjal kronis.
Standar Pelayanan Kesehatan Penderita
Hipertensi
• Selama menjalani pelayanan kesehatan sesuai standar, jika tekanan darah
penderita hipertensi tidak bisa dipertahankan sebagaimana dimaksud pada
poin sebelumnya atau mengalami komplikasi (jantung, stroke, penyakit
ginjal kronis, dan diabetes melitus), maka penderita perlu dirujuk ke
fasilitas kesehatan tingkat lanjut (FKTL) yang berkompeten.
Penegakkan diagnosis pada pelayanan kesehatan penderita hipertensi

• Diagnosis Klinis didasarkan pada hasil anamnesis dan temuan


pemeriksaan fisik yang sesuai dengan Panduan Praktek Klinis pada FKTP
tahun 2017.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan tekanan darah sesuai
kriteria JNC VII.
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage-1 140-159 mmHg 80-99 mmHg
Hipertensi stage-2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif
• Dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup.
• Modifikasi gaya hidup dipantau dalam 4 – 6 bulan.
• Tidak ada perbaikan (atau muncul komplikasi) -> terapi anti hipertensi.
• Hipertensi dengan komplikasi -> RUJUK
Modifikasi Rekomendasi Rerata penutunan TDS
Jaga berat badan ideal (BMI :
Penurunan berat badan 5-20 mmHg / 10 kg
18,5 – 24,9 kg/m2)
Diet kaya buah, sayura, produk
Dietary approaches to stop rendah lemak dengan jumlah
8-14 mmHg
hypertension (DASH) lemak total dan lemak jenuh yang
rendah
Kurangi hingga < 100 mmol per
hari (2,0 g natrium atau 5 g
Pembatasan intake natrium 4-9 mmHg
natrium klorida atau satu sendok
teh garam perhari)
Aktivitas fisik aerobik yang
teratur (misalnya jalan cepat)
Aktivitas fisik aerobik selama 30 menit sehari yang 4-9 mmHg
dilakukan setiap hari dalam
seminggu.
Laki-laki : dibatasi hingga < 2
kali per hari.
Pembatasan konsumsi alkohol Wanita dan orang yang lebih 2-4 mmHg
kurus : dibatasi hingga < 1 kali
per hari.
Pilihan anti hipertensi yang dapat
diberikan :
• Diuretik (HCT 12,5 hingga 50 mg/hari; furosemide 2 x 20-80 mg/hari), atau
• Penghambat ACE (Captopril 2x25-100 mg/hari; enalapril 1-2x2,5-40
mg/hari), atau
• Penyekat reseptor beta /ARB (Atenolol 25-100mg/hari dosis tunggal), atau
• Penghambat calsium / CCB (Amlodipin 1x2,5-10 mg/hari; nifedipin long
acting 30-60 mg/hari), atau
• Kombinasi obat anti hipertensi.
Pencatatan dan Pelaporan
• Pencatatan dilakukan saat register penderita hipertensi menurut wilayah
kerja FKTP yang datang berobat ke Puskesmas. Pencatatan laporan harian
dan direkap dalam laporan mingguan. Kemudian, hasil pelayanan
kesehatan penderita hipertensi, dicatat dalam formulir Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang dilakukan setiap hari
kerja pada jam kerja oleh petugas. Hasil pencatatan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan setiap bulannya dalam bentuk laporan surveilans penyakit PTM
berbasis FKTP.
Proses
• Perencanaan
tidak mengikuti kaidah perencanaan yang baik selain karena tidak diberikan dalam bentuk
tertulis, tidak ditandatangani oleh kepala Puskesmas dan juga tidak terdapat 5W+1H
didalamnya.
-. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi (BPU, Pustu, Pusling, Posbindu, Prolanis,
Pelayanan Kesehatan Lansia)
-. Penegakan diagnosis dan terapi sesuai SOP
-. Perencanaan surveilans PTM Berbasis Puskesmas dikumpulkan dalam bentuk laporan
bulanan yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
Proses
• Pengorganisasian
Terdapat struktur organisasi tertulis dan ada pembagian tugas dan tanggung
jawab yang jelas dan tertulis (Lampiran IV). Walau begitu, pengorganisasian
pada program PTM, terutama pelayanan kesehatan penderita hipertensi tidak
ada dalam bentuk tertulis.
Pelaksanaan
• Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan penderita hipertensi dilakukan
sesuai jadwal, kecuali Pusling.
• Penegakkan diagnosis dan pengobatan dilakukan oleh tenaga kesehatan
terlatih.
• Surveilans PTM berbasis Puskesmas dalam bentuk laporan bulanan.
• Penyuluhan perorangan dan kelompok dilakukan dalam bentuk edukasi
media leaflet.
Pengawasan
• Laporan dan rapat bulanan sebanyak 12 kali per tahun dan dilakukan secara
berjenjang di setiap jenjang administrasi yaitu Dinas Kesehatan Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan Puskesmas.
• Penilaian mengenai seluruh hasil kegiatan yang digunakan untuk menentukan
program tahun depan, diadakan 1 tahun sekali. Bila dalam pengawasan
ditemukan masalah, maka akan diberikan saran pemecahan atau bimbingan
kepada pengelola program PTM dalam pelayanan kesehatan penderita hipertensi,
agar kegiatan pelayanan kesehatan penderita hipertensi dapat dilaksanakan sesuai
rencana.
Keluaran
• Cakupan kinerja pelayanan kesehatan penderita hipertensi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai
standar bagi penderita hipertensi dinilai dari persentase jumlah penderita usia 15 tahun ke atas di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

 
Maka cakupan kinerja pelayanan
hipertensi
=
= 1,85 %
Keluaran
Laporan penggunaan obat antihipertensi di Puskesmas Klari tahun 2019
Jenis dan jumlah obat antihipertensi
Waktu per
Amlodipin Amlodipin Captopril Furosemide Nifedipin 10
bulan
5 mg 10 mg 25 mg 40 mg mg
Januari 2019 300 740 128 35 0
Februari 2019 1100 1650 650 45 0
Maret 2019 204 577 371 266 0
April 2019 280 627 354 165 0
Mei 2019 650 550 410 165 0
Juni 2019 1396 326 348 35 0
Juli 2019 1115 435 333 32 0
Agustus 2019 873 900 1148 48 4
September 2019 1123 876 324 31 0
Total 7041 6681 4066 822 4
Lingkungan

Lingkungan Fisik Lingkungan Non - Fisik

a. Lokasi -> jarak tempuh dari


a. Tingkat pendidikan ->
RS rujukan (4,4 km) waktu
mayoritas penduduk memiliki
tempuh kurang lebih 10 menit.
pendidikan rendah (25,4%)
b. Fasilitas Kesehatan ->
b. Sosial ekonomi -> karyawan
terdapat fasilitas kesehatan
swasta/ pabrik (41,6%)
diluar Puskesmas Klari,
c. PHBS rumah tangga ->
c. Transportasi -> dapat diakses
tergolong rendah (13,1%)
dengan angkot / ojek / mobil.
Umpan Balik
• Didapat dari hasil pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan sesuai
dengan waktu yang ditentukan akan dapat digunakan sebagai masukan
dalam pelayanan kesehatan penderita hipertensi.
• Pertemuan bulanan antara kepala puskesmas, koordinator PTM, dan
pelaksana harian.
• Pertemuan triwulanan membahas masalah dengan instansi lain dan juga
kader, kepala desa masyarakat, LSM.
Dampak
• Peningkatan angka pelayanan kesehatan penderita hipertensi di Puskesmas
Klari.
• Peningkatan derajat kesehatan sesuai Paradigma Sehat.
Bab V
Pembahasan
Masalah menurut Variabel Keluaran

No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah


Cakupan kinerja
1. pelayanan kesehatan 39,6% 1,85% 37,75%
penderita hipertensi
Masalah menurut Variabel Masukan
Masalah menurut Variabel Masukan
Masalah menurut Variabel Proses
No Masalah Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1. Perencanaan Terdapat Tidak terdapat perencaan tertulis (+)
perencanaan sesuai kaidah perencanaan
tertulis menangani jadwal kegiatan.
mengenai
jadwal kegiatan.
2. Pengorganisasian Terdapat Tidak dilakukannya pembagian (+)
pengaturan dan tugas secara terstruktur dan
pembagian adanya rangkap jabatan.
tugas yang
teratur
Masalah menurut Variabel Proses
No Masalah Tolok Ukur Pencapaian Masalah
3. Pelaksanaan - Pelayanan kesehatan - Dilakukan pelayanan di BPU dan Pustu - (-)
hipertensi di BPU, Pustu, setiap hari di jam kerja, Pusling dan   
Pusling, Posbindu dan Posbindu sesuai perjanjian dengan bidan - (-)
Prolanis. dan kader desa.  
- Penetapan diagnosis dan - Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik  
pemberian terapi sesuai SOP pelayanan kesehatan penderita  
berdasarkan SOP. hipertensi.  
- Surveilans PTM - Telah dilakukan pencatatan dan terdapat  
  bukti laporan surveilans PTM. - (-)
- Distribusi logistik - Telah terlaksana distribusi logistik selama  
  kegiatan pelayanan.  
- Penyuluhan perorangan dan - Kurangnya dilakukan penyuluhan  
kelompok saat pelayanan kelompok saat pelayanan, tidak - (-)
ditemukannya laporan frekuensi  
penyuluhan pada pelayanan program.  
- (+)
Bab VI
Perumusan Masalah
Rendahnya cakupan kinerja pelayanan
Masalah pada
kesehatan penderita hipertensi sebesar
Keluaran
1,85% dari target 39,60%

Tenaga : tidak terdapat gugus tugas


yang jelas bagi masing-masing
pelaksana program
Masalah pada
Masukan
Dana : tidak diajukannya BOK oleh
pemegang program sehingga pelaksana
masih menggunakan dana pribadi.
Masalah pada Proses

Pelaksanaan :
Perencanaan : Pengorganisasian: Kurangnya
pencatatan dan
Tidak terdapat Tidak dilakukan pelaporan hasil
perencanaan tertulis pembagian tugas kegiatan yang rinci,
sesuai kaidah secara terstruktur, sehingga sumber
perencanaan adanya rangkap data cakupan
mengenai jadwal jabatan. pelayanan amat
kegiatan kecil
Bab VII
Prioritas Masalah
Rendahnya cakupan kinerja pelayanan kesehatan
penderita hipertensi sebesar 1,85% dari target 39,60%
Bab VIII
Penyelesaian Masalah
Rendahnya cakupan kinerja pelayanan kesehatan
penderita hipertensi sebesar 1,85% dari target 39,60%

Tidak ada perencanaan tertulis mengenai rencana


kegiatan pelayanan kesehatan penderita hipertensi
P
E Pencatatan dan
Mutu tenaga kesehatan dalam menjalankan kegiatan
N program PTM masih kurang
Pelaporan yang tidak
Y rinci serta tidak berbasis
E web. Sehingga cakupan
Belum diajukannya BOK khusus pelayanan kesehatan pelayanan hipertensi
B penderita hipertensi pada program P2PTM amat rendah.
A
B
Minimnya sarana dan prasarana untuk mendukung
kegiatan
Rendahnya cakupan kinerja pelayanan kesehatan
penderita hipertensi sebesar 1,85% dari target 39,60%

Membuat perencanaan tertulis yang memenuhi


Penyelesaian kaidah perencanaan, terutama jadwal kegiatan.
Masalah
Pelatihan terhadap pelaksana program P2PTM
khususnya dalam pelayanan kesehatan penderita Melakukan
hipertensi. kerjasama
dengan
Pengajuan anggaran dana pada BOK terutama dalam
stakeholder
pembentukan posbindu, pelatihan bidan dan kader
terkait dengan
desa untuk melakukan pengukuran factor risiko PTM.
system pencatatn
Melengkapi saranan dan prasarana di Puskesmas saat dan pelaporan
melakukan pelayanan di dalam maupun luar gedung berbasis WEB
Bab IX
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
• Cakupan kinerja pelayanan kesehatan penderita hipertensi sebesar 1,85% dari target
39,60%.
• Struktur organisasi yang dibuat oleh Puskesmas belum mencantumkan tugas masing-
masing.
• Bantuan operasional kesehatan khusus program P2PTM tidak diajukan oleh pemegang
program, sehingga pelaksanaan program dilapangan masih menggunakan dana pribadi.
• Tidak terdapat perencanaan tertulis sesuai kaidah perencanaan.
• Kurangnya pencatatan hasil kegiatan baik didalam dan luar gedung yang rinci, sehingga
sumber data cakupan pelayanan kesehatan hipertensi masih amat rendah.
Saran
• Diperlukan pengawasan yang ketat oleh Kepala Pusksesmas dan Koordinator P2PTM
• Rencana koordinasi kegiatan Puskesmas dengan stakeholder mengenai system
pencatatan dan pelaporan berbasis web.
• Dibutuhkan system penyimpanan data hasil kegiatan yang baik, terutama mengenai
penatalaksanaan berdasarkan derajat dan kepatuhan minum obat bagi penderita
hipertensi.
• Pencarian kasus hipertensi secara aktif.
• Menyusun materi penyuluhan yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai