• Robert J. Mockler : usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan
tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasi dan PENGAWASAN, PENGENDALIAN mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang Proses dimiliki telah untuk menjamin dipergunakan bahwa dengan efektif tujuan organisasi & dan efisien. • (Stoner, Freeman, & Gilbert, 1995) : proses untuk memastikan bahwa segala manajemen tercapai aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. The process of ensuring Konsep that“penetapan standar, actual activities conform pengukuran the planned activities kegiatan dan • Robbin dan Coulter (1999) : suatu proses memantau kegiatan untuk memastikan tindakan korektif” bahwa kegiatan itu telah berjalan sebagai mana yang telah direncanakan dan proses mengoreksi Aktivitassetiap menemukan penyimpangan dan mengoreksi yang penyimpangan berarti. Kriteria yang menentukan efektivitas sebuah system pengendalian adalah seberapa baik system itu hasil dibandingkan dengan rencana kerja standar memperlancar tercapainya tujuan. TAHAPAN
Penetapan Penentuan Pengambilan
Pembandingan pengukuran standar pelaksanaan Pengukuran prestasi dengan tindakan pelaksanaan standar koreksi kegiatan TAHAP 1 : PENETAPAN STANDAR PELAKSANAAN Satuan pengukuran yang digunakan sebagai patokan untuk penilaian hasil.
Biasanya : tujuan, sasaran, kuota, target
Bentuknya : fisik, moneter, waktu Tahap 2 : Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
How Often : setiap jam, hari, minggu, bulan
What Form : laporan tertulis, laporan visual (melalui telepon) Who : manajer TAHAP 3 : PENGUKURAN
Merupakan proses yang berulang-ulang, dengan cara :
1. Pengamatan (observasi) 2. Laporan (lisan, tertulis) 3. Inspeksi, pengujian (test) tahap 4 : Pembandingan prestasi dengan standar
Tahap paling kritis, tetapi mudah dilakukan
Kompleksitas : saat menginterpretasikan adanya deviasi Analisis : mengapa penyimpangan terjadi Tahap 5 : pengambilan tindakan koreksi
• Mengubah standar mula-mula
• Mengubah pengukuran pelaksanaan : Frekuensi (sering, kurang) Mengganti sistem pengukuran • Mengubah cara analisis & interpretasi JENIS CONTROLLING 1. Pengendalian Antisipatif ( freeforwort)) / pengendalian pendahuluan/ pengendalian prefentif. Pengendalian ini berfokus pada manusia, bahan baku, sumberdaya keuangan yang mengalir kedalam organisasi. Tujuannya adalah untuk mencegah masalah / mengantisipasi resiko yang mungkin timbul ketika organisasi menjalankan tugas. 2. Pengendalian bersama ( concurrent control). Pengendalian dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari pengendalian ini untuk memastikan bahwa aktifitas kerja memberikan hasil yang tepat. Pengendalian bersama meliputi self control , dimana karyawan menetapkan pengendalian bersama atas perilaku mereka sendiri. 3. Pengendalian umpan balik ( feedback control) Kadang-kadang disebut juga pengendalian setelah kejadian atau pengendalian output. Berfokus pada output organisasai , khususnya kualitas dari produk akhir. KARAKTERISTIK CONTROLLING 1. Akurat : mengawasi kegiatan dengan EFEKTIF benar & real 2. Tepat waktu : informasi dikumpulkan dan dievaluasi secepatnya 3. Objektif dan menyeluruh : info mudah dipahami, objektif dan lengkap 4. Terpusat pada titik –titik pengawasan yang strategis 5. Realistis secara ekonomi : manfaat yang didapat lebih besat daripada biaya yang dikeluarkan 6. Reaslistik organisasional : sistem pengawasan harus cocok & harmonis dengan kenyataan organisasi KARAKTERISTIK CONTROLLING 1. Terkoordinasi EFEKTIF 2. Fleksibel 3. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional 4. Diterima para anggota organisasi : mendorong tanggung jawab dan prestasi