Komplementer
Oleh :
Ns. Riyan Dwi Prasetyawan, M.Kep
• Bagaimana legalitas Komplementer-Alternatif
bagi perawat?
LEGALITAS PRAKTIK PERAWAT
UU 36/2009 – KESEHATAN
Ps 63 ayat 4
(Ilmu keperawatan diakui)
Pengobata
n
tradisional
Kepmenkes No.
1076/Menkes/SK/200
3 tentang pengobatan
tradisional
Peraturan Pemerintah Nomor
103 Tahun 2014
Pelayanan Kesehatan Tradisional
Pengobatan
komplementer –
alternatif
Peraturan Menteri Kesehatan
No.1109/Menkes/PER/X/2007
tentang penyelenggaraan
pengobatan komplementer –
alternatif
KEPMENKES 908/2010
Pelayanan Keperawatan
Keluarga
KEPMENKES 279/2006
Perkesmas
Dasar hukum keperawatan komplementer
• Permenkes Nomor 17 tahun 2013
(PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR
5HK.02.02/MENKES/148/I/2010) TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK
PERAWAT
• Pasal 2 ayat 1, 2 & 3:
(1) Perawat dapat menjalankan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan
kesehatan.
(2) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi fasilitas
pelayanan kesehatan di luar praktik mandiri dan/atau praktik mandiri. → SIKP & SIPP
(cek pasal 5)
(3) Perawat yang menjalankan praktik mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berpendidikan minimal Diploma III (D III) Keperawatan.
• Pasal 5A
Perawat hanya dapat menjalankan praktik keperawatan paling banyak di 1 (satu) tempat
praktik mandiri dan di 1 (satu) tempat fasilitas pelayanan kesehatan di luar praktik
mandiri.
Lanjutan…..
Dilaksanakan :
• secara bersama ataupun sendiri-
sendiri.
• bertanggung jawab dan akuntabel.
Upaya Kesehatan Perorangan :
• melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik;
• menetapkan diagnosis Keperawatan;
• merencanakan tindakan Keperawatan;
• melaksanakan tindakan Keperawatan;
• mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;
• melakukan rujukan;
• memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai
dengan kompetensi;
• memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dg
dokter;
• melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
• melakukan penatalaksanaan pemberian obat sesuai dengan
resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.
Upaya Kesehatan Masyarakat (1)
• melakukan pengkajian Keperawatan kesehatan masyarakat di tingkat
keluarga dan kelompok masyarakat;
• menetapkan permasalahan Keperawatan kesehatan masyarakat;
• membantu penemuan kasus penyakit;
• merencanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat;
• melaksanakan tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat;
• melakukan rujukan kasus;
• mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan kesehatan masyarakat;
• melakukan pemberdayaan masyarakat;
• melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat;
• menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat;
• melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling;
• mengelola kasus; dan
• melakukan penatalaksanaan Keperawatan komplementer dan
alternatif.
What is Holistic Nursing?
• Perawat melihat pasien sebagai manusia
secara total dimana ada keterkaitan antara
tubuh, pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit,
relasi, konteks dan lingkungan
(American Holistic Nurses’ association)
• Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada
perawatan pasien secara total yang
mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi,
sosial, ekonomi dan spiritual seseorang
Kompetensi Keperawatan Komplementer
• Many registered nurses are interested in complementary and alternative
health care (CAHC) and natural health products (NHP) because of their
emphasis on a holistic approach to care. This holistic approach to care
focuses on the mind-body-spirit connection. Florence Nightingale
believed that “…nursing is putting us in the best possible conditions for
Nature to restore or to preserve health – to prevent or to cure disease or
injury” (Nightingale, 1954, p. 334). It was her belief that the individual
was
central to their own healing.