Anda di halaman 1dari 33

PARKINSON DISEASE

PEMBIMBING
Dr.Tumpal Siagian, Sp.S

Disusun oleh
Kristina Makarti
DEFINISI

 Penyakit parkinson adalah gangguan


neurodegerative yang progresif dari sistem saraf
pusat.
 Penyakit Parkinson merupakan gejala kompleks
yang dimanifestasikan oleh 6 tanda utama :
tremor saat beristirahat, kekakuan, bradikinesia-
hipokinesia, posisi tubuh fleksi, kehilangan
refleks postural, freezing phenomena.
EPIDEMIOLOGI

 terjadi di seluruh dunia


 pria dan wanita 3 : 2
 muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata
menyerang penderita pada usia 65 tahun.
 Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk
210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-
400.000 penderita.
KLASIFIKASI

 Parkinsonismus primer/ idiopatik/paralysis


agitans.

 Parkinsonismus sekunder atau simtomatik.

 Sindrom paraparkinson (Parkinson plus)


ETIOLOGI

 Usia
 Rasial
 Genetik (alpha synuclein, parkin,UCHL1 dan 4
lokus tambahan Park3-7)
 Lingkungan ( toksin, MPTP, CO , Mn , Mg , CS2
, Metanol , Sianid )
PATOFISIOLOGI
 Teori ketidakseimbangan saraf dopaminergik
dengan saraf kolinergik
 Teori ketidakseimbangan jalur langsung (eksitasi)
dan jalur tidak langsug (inhibisi)
 Skema teori ketidakseimbangan
jalur langsung dan tidak langsung
 Keterangan Singkatan
 D2 : Reseptor dopamin 2 bersifat
inhibitorik
 D1 : Reseptor dopamin 1 bersifat
eksitatorik
 SNc : Substansia nigra pars
compacta
 SNr : Substansia nigra pars
retikulata
 GPe : Globus palidus pars eksterna
 GPi : Globus palidus pars interna
 STN : Subthalamic nucleus
 VL : Ventrolateral thalamus =
talamus
KAJIAN BIOMOLEKULAR
GAMBARAN PA PARKINSON
GAMBARAN KLINIS
TRAP
 Tremor saat beristirahat
 Rigiditas
 Bradykinesia/Akinesia
 Postural Reflek Impairment
GEJALA KLINIS
 Tremor
› Resting tremor  bertambah saat emosi
› Kasar : 3 – 7 kali/detik
› Pill rolling
› Berawal dari tangan dapat meluas ke tangan, rahang
 Rigiditas
› Hipertoni pada seluruh gerakan
› Akibat hilangnya keseimbangan antara otot kontaktor
dan otot relaktan
GEJALA KLINIS
 Bradykinesia/Akinesia
› Gerakan yang melambat dan hilangnya kemampuan
gerakan otomatis atau spontan.
› Gerakan jalan khas – sulit/tidak dapat berbalik dengan
cepat
› Mask face
GEJALA KLINIS
 Gangguan lain
› Mikrografi
› Sulit bangkit dari kursi atau berbalik saat tidur
› Kedipan mata berkurang
› Sukar mengosongkan kandung kemih
› Penurunan fungsi intelektual
› Hipomimia, hipofoni
Kriteria Hughes
Possible : adanya 1 dari 4
ciri klinik utama
1 Tremor istirahat

Probable : kombinasi dari


2 Rigiditas 2 ciri klinik utama (termasuk
ciri klinik ke-4) atau
1 dari 3 ciri klinik pertama
3 Bradikinesia yang terjadi secara asimetris

Kegagalan refleks postural Definite : kombinasi 3 dari


4
4 ciri klinik utama atau 2
ciri klinik dengan 1 ciri klinik
yang terjadi secara asimetris
Stadium Klinis Berdasarkan Hoehn and Yahr (1967) yaitu

 Stadium 1: Gejala dan tanda pada satu sisi, terdapat gejala yang ringan, terdapat
gejala yang mengganggu tetapi menimbulkan kecacatan, biasanya terdapat tremor
pada satu anggota gerak, gejala yang timbul dapat dikenali orang terdekat (teman)

 Stadium 2: Terdapat gejala bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap/cara


berjalan terganggu

 Stadium 3: Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu saat


berjalan/berdiri, disfungsi umum sedang

 Stadium 4: Terdapat gejala yang berat, masih dapat berjalan hanya untuk jarak
tertentu, rigiditas dan bradikinesia, tidak mampu berdiri sendiri, tremor dapat
berkurang dibandingkan stadium sebelumnya

 Stadium 5: Stadium kakhetik (cachactic stage), kecacatan total, tidak mampu


berdiri dan berjalan walaupun dibantu.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium
 Neuroimaging
 1. Magnetik Resonance Imaging ( MRI )
 2. Positron Emission Tomography ( PET )
 3. Single Photon Emission Computed Tomography
( SPECT )
PENATALAKSANAAN
 I. Farmakologik
1. Bekerja pada sistem dopaminergik
2. Bekerja pada sistem kolinergik
3. Bekerja pada Glutamatergik
4. Bekerja sebagai pelindung neuron
5. Lain –lain

 II. Non Farmakologik


1. Perawatan
2. Pembedahan
3. Deep-Brain Stimulasi
4. Transplantasi
 I. Farmakologik
1. Bekerja pada sistem dopaminergik
a. L-dopa
b. MAO dan COMT Inhibitor
c. Agonis Dopamin

2 Bekerja pada sistem kolinergik


dua preparat antikolinergik yang banyak digunakan untuk penyakit
parkinson , yaitu thrihexyphenidyl ( artane ) dan benztropin ( congentin
). Preparat lainnya yang juga termasuk golongan ini adalah biperidon
( akineton ) , orphenadrine ( disipal ) dan procyclidine ( kamadrin ).

3. Bekerja pada sistem Glutamatergik

4. Bekerja sebagai pelindung neuron


 II. Non Farmakologik
1. Perawatan Penyakit Parkinson
2. Terapi okupasi
3. Terapi wicara
4. Psikoterapi
5. Terapi sosial medik
6. Orthotik Prosthetik
 Pembedahan :
a. Pallidotomi , yang hasilnya cukup baik untuk
menekan gejala :
- Akinesia / bradi kinesia
- Gangguan jalan / postural
- Gangguan bicara
b. Thalamotomi , yang efektif untuk gejala :
- Tremor
- Rigiditas
- Diskinesia karena obat.
 Stimulasi otak dalam

 Transplantasi
PROGNOSIS
 Rata-rata harapan hidup pada pasien PD pada
umumnya lebih rendah dibandingkan yang tidak
menderita PD
 Pada tahap akhir, PD dapat menyebabkan komplikasi
seperti tersedak, pneumoni, dan memburuk yang
dapat menyebabkan kematian
 Progresifitas gejala pada PD dapat berlangsung 20
tahun atau lebih. Namun demikian pada beberapa
orang dapat lebih singkat
 Dengan treatment yang tepat, kebanyakan pasien PD
dapat hidup produktif beberapa tahun setelah
diagnosis.

Anda mungkin juga menyukai