OPERASIONAL
LANJUTAN
Dosen Pengampu :
Sharnuke Asrilsyak, S.K.M.,M.M
KELOMPOK 6 :
NOVI RAHMADANI
DINDA PUTRI
HERDIYANI
BAGUS WIBOWO
Supply Chain
Strategy
Keiretsu Outsourcing
Material
E-procurement
Management
1. Supply Chain Strategy
Secara sederhana dapat diartikan bahwa strategi atau desain dalam rantai
suplai digunakan untuk menentukan struktur rantai suplai dan proses yang
akan dilakukan pada setiap stage/ tahapan dalam rantai suplai.
Unt uk me strategis
Tujuan me nuhi kebutuha n pa sapasok
dari rantai r se suaibersifat
konte ks
ya ng dii nginkan ole h konsum en t erse but maka
jangka panjang dan digunakan untuk
se ti ap ranta i pa sok ha rus memi li ki kema mpua n
bertahan
da dalam persaingan
la m pengoperasia n ya ng e fisipasar.
en, menc Konteks
iptaka n
ukuran
kual it as, c epa t,yang
fl eksi digunakan
be l da n inovadalamtif. Se hingga
ke putusa n st ra te gi s tepasar
memenangkan ka it hal te rsebut dengan
berkaitan dia nta ra nya
apemenuhan
da la h pe nentuan kapa siatau
produk ta s fasili ta s, penentua
barang dengann
siste m i nformasi , pe nentuan produk yang a ka n
harga
dibuatmurah,
da n di siberkualitas,
mpa n, pene ntua mudah
n loka sididapat dan
da n model
bervariasi.
t ra nsport asi da n la in-la in.
Ada dua strategi yang bisa di lakukan untuk membangun Supply Chain yang Strategi yang terakhir adalah meningkatkan respons pelanggan agar tetap
baik. Yang pertama adalah membangun hubungan dengan pemasok. Hal ini
kompetitif, kemudian fokus pada rantai pasokan agar meningkatkan
sangat penting dimana membangun kemitraan yang baik dengan pemasok ini
layanan pelanggan. Untuk bisa meningkatkan layanan pelanggan salah
untuk mewujudkan kesuksesan rantai pasokan. Perusahaan yang baik akan
membatasi jumlah pemasok dimana hanya pemasok yang memiliki keunggulan satunya adalah dengan meningkatkan frekuensi pengiriman produk yang
saja yang bisa diajak bekerja sama. lebih cepat dimana pelanggan akan puas dengan ketepatan waktu tersebut.
2. Purchasing
5. Memeriksa 2. Menganalisis
Kualitas Barang dan Memilih
Pesanan & Supplier Serta
Pekerjaan Vendor
4. 6.
1. 5.
2. Tidak Pasar
Muda 3. Muda
Lebih Ada Lebih
h Hemat h
Akura Proses Mudah
Digun Biaya Diawa Terben
t Sangg
akan si tuk
ahan
KELEMAHAN E-PURCHASING
2. Internet
1. PenggunaTidak
Harus
3. Resiko Diretas
Adaptasi Di Semua
Tersedia
Hacker
Penggunaan
Daerah
3. Outsourcing
2. Sistem
pembayaran
3. Sistem pembayaran
gaji outsourcing
Manfaat outsourcing dalam dunia bisnis
Meningkatkan fokus
perusahaan
Mengefisiensikan Membantu
dan memecahkan
mengendalikan masalah yang sulit
biaya operasional di kendalikan
E-procurement
merupakan sebuah Sistem e-procurement
istilah dari pengadaan sendiri tidak hanya
(procurement) yang sebatas dengan proses
terdiri dari dua kata, pembelian barang/jasa,
akan tetapi juga bisa
yaitu electronic dan pr
dikembangkan ke
ocurement. Sehingga
dalam proses negosiasi-
eprocurement adalah
negosiasi elektronik
aplikasi perangkat
dan pengambilan
lunak berbasis internet
keputusan atas kontrak-
yang dirancang khusus kontrak dengan
untuk memfasilitasi Penyedia barang/jasa.
proses perolehan
barang ataupun jasa
oleh organisasi
komersial atau
pemerintah ".
JENIS EPROCUREMENT DALAM PBJ
Sistem e-procurement dalam dunia pengadaan barang/jasa
pemerintah sendiri telah berkembang menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
e-tendering, yaitu tata cara atau metode pemilihan penyedia
barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh
semua Penyedia yang terdaftar pada sistem pengadaan secara
elektronik (SPSE) dengan cara sistem akan menjadwalkan proyek
pekerjaan dan kemudian Penyedia dapat menyampaikan 1 (satu)
kali penawaran dalam waktu yang telah ditentukan;
e-catalogue atau katalog elektronik adalah sistem informasi
elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga
barang tertentu dari penyedia barang dan jasa pemerintah.
Sedangkan prosesnya lebih dikenal dengan e-purchasing, yaitu tata
cara pembelian barang dan jasa melalui sistem katalog elektronik.
MANFAAT EPROCUREMENT
1. Sistem pengadaan pemerintah secara elektronik (eprocurement) bisa membuat pelaksanaan pengadaan barang
atau jasa dapat berjalan secara transparan, adil dan menciptakan persaingan yang sehat;
2. Mendorong pemasok atau vendor untuk berpartisipasi dalam pengadaan publik. Selain itu,
masyarakat luas dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang tender di wilayahnya;
3. E-procurement merupakan solusi untuk mencegah dan meminimalisir adanya peluang terjadinya fraud tindakan korupsi karena
semua peserta pengadaan barang/jasa dapat saling mengawasi. Selain itu, peluang untuk melakukan kontak langsung antara
penyedia barang atau jasa dengan panitia pengadaan menjadi semakin kecil;
6.Prosesnya yang secara online akan membuat peningkatan kinerja dari organisasi;
Material yang dibutuhkan akan direncanakan dan dikendalikan berdasarkan Sales Forecast atau
Perkiraan Penjualan dan Perencanaan Produksi (Production Planning). Perencanaan dan
Pengendalian Material ini melibatkan perkiraan kebutuhan setiap material, menyiapkan anggaran
material, meramalkan tingkat persediaan, menjadwalkan pemesanan material dan melakukan
pemantauan kinerjanya yang berhubungan dengan produksi dan penjualan.
2. Pembelian (Purchasing)
Ruang Lingkup Pembelian atau Purchasing meliputi pemilihan sumber pasokan, melakukan
pembelian melalui penerbitan Purchase Order (PO), mengikuti perkembangan pembelian tersebut
hingga material tersebut tiba di tempat tujuannya, menjaga hubungan baik dengan para pemasok,
menyetujui pembayaran kepada pemasok, mengevaluasi dan menilai kinerja setiap pemasok.
Manajemen Penyimpanan atau
Store Management meliputi
pengawasan dan pengendalian
material secara fisik, menjaga
3. Manajemen dan merawat wilayah atau tempat
Penyimpanan (Store penyimpanan, meminimalisasi
keusangan dan kerusakan
Management) material melalui penanganan
yang efisien, mencatat jumlah
persediaan dan menempatkan
material pada tempat yang sesuai.