Anda di halaman 1dari 68

MUSCULOSKELETAL

ASSESSMENT

ROHMAN AZZAM

1
2
Persiapan
• Buatlah pasien nyaman sebelum/selama
pemeriksaan.
• Hindari membuka bagian tubuh yang tidak
diperlukan.
• Lakukan scr sistematis:
– kepala-jari;
– proksimal ke distal, atau
– tengah ke luar

3
3 Hal yang Dikaji:
1. Nursing history
2. Physical assessment
3. Diagnostic study

4
NURSING HISTORY

5
History
Including:
• Biographycal & demographic data
• Chief complaint
• Past health history
• Family health history
• Psychosocial history & lifestyle data
• Review of systems

6
Biographycal & demographic data
• Nama, usia, gender
– 85% org >70th osteoarthritis
– Osteogenic sarcoma jarang pd usia >40 th,
sering usia belasan th.
– Sebagian besar wanita post menopause
osteoporosis
– Carpal tunnel syndrome lebih sering wanita.
• Tempat tinggal, jenis transportasi, orang
terdekat—penting utk perencanaan
asuhan 7
Chief complaint
• Alasan datang ke yankes
• Manifestasi klinik umum muskuloskeletal:
– Nyeri
– Tendernes
– Kelemahan otot
– Kaku sendi
– Spasme otot
– Pembengkakan
– Kemerahan
– Deformitas
– Penurunan ROM
– Perubahan sensori/sensasi 8
Past health history
• Meliputi:
– Penyakit masa kanak2
– Penyakit utama dan hospitalisasi
– Medikasi
– Trauma, kecelakaan: fraktur, dislokasi,
subluksasi, strain, sprain
– Pembedahan tulang/sendi sebelumnya

9
Penyakit masa kanak2
• Kondisi kesehatan yg dapat mempengaruhi
sistem musculoskeletal baik langsung/tdk
langsung
• Tanyakan:
– DM—predisposisi degenerasi sendi
– Hemofilia—perdarahan sendi, nyeri, bengkak,
deformitas
– Psoriasis—arthritis psoriatik
– Riwayat Tb, poliomielitis, arthritis
inflamasi/degeneratif, scorbut, osteomielitis,
10
infeksi jaringan lunak.
Penyakit utama & hospitalisasi
• Ketahui riwayat DM, Tb, Poliomielitis,
Arthritis
• Hospitalisasi?
• Cedera minor/major:
– Terjadinya cedera
– Diagnosa cedera
– Treatment yang diterima
– Lamanya treatment
– Masalah yg ada akibat trauma
11
Medikasi (1)
• Utk setiap pengobatan yang diterima/dijalankan,
ketahui:
– Alasannya
– Dosis dan frekuensi
– Berapa lama
– Efek samping
• Tanyakan obat spesifik utk masalah
muskuloskeletal:
– Relaksan otot
– NSAIDs
– Steroid
12
Medikasi (2)
• Kortikosteroid: nekrosis head femur, septic
arthritis, kelamahan otot.
• Dosis tinggi antikoagulan: heamarthrosis
• Anticonvulsant: kelemahan otot
• Diuretik yg berefek defisit potasium: kram &
kelemahan otot
• Ampetamin: peningkatan aktivitas otot
• Obat th/ pengganti hormon (estrogen), pd
postmenopuase
13
Psychosocial history & lifestyle
• Pekerjaan
• Aktivitas harian (ADL)
• Latihan
• Nutrisi
• Kebiasaan dan keselamatan
• Interaksi klien (keluarga, pekerjaan, sosial)

14
Riwayat Kes Keluarga
Utk mengetahui adanya faktor genetik:
• Arthritis
• Ankylosing spondilitis
• Osteoporosis
• Osteoathritis
• Gout
• Kanker
• Distropi otot
• Scoliosis
• 30% arthritis psoriatic mempunyai riwayat keluarga dg
psoriasis
15
Review of systems
• Temuan dari sistem tubuh
lainnya, dapat menunjukan
adanya problem muskuloskeletal:
– Tachicardia, hipertensi—gout
– Perubahan kulit (kering ibu jari,
telunjuk)—carpal tunnel
syndrome/CTS
16
PEMERIKSAAN FISIK

17
Equipment Needed
• Meteran pita
• Pulpen: penanda kulit
• Goniometer

18
Metode Utama Pemeriksaan Fisik
Muskuloskeletal

L= LOOK
• Inspeksi
F= FEEL
• Palpasi M= MOVE

19
Inspeksi Cara Berdiri & Berjalan
• Cara berjalan dan berdiri:
– Dasar topangan: BB tersebar merata
– Stabilitas: mampu berdiri dg jari kaki, kaki
kiri/kaki kanan
– Fostur: tegak
– Posisi kaki: ibu jari lurus ke depan

20
Inspeksi & Palpasi
Inspeksi Anggota Gerak Atas & Palpasi Anggota Gerak Atas
Bawah & Bawah
1. Catat ukuran & kontur sendi.
• Palpasi tulang dan otot
2. Inspeksi kulit & jaringan
sekitar sendi: warna, disekitarnya: suhu,
pembengkakan, & massa tenderness,
atau deformitas. pembengkakan, fluktuasi,
3. Inspeksi kelompok otot: krepitasi, resistensi
ukuran dan kesimetrisannya. terhadap tekanan, dan
Adanya pembengkakan tonus otot.
bermakna adalah tanda iritasi
sendi.

21
Range of Motion
ROM aktif dan pasif untuk setiap sendi dan
kelompok otot terkait, catatlah:
• Adanya nyeri
• Keterbatasan gerak
• Spastis
• Instabiltas sendi
• Deformitas
• Kontraktur.
22
Six Basic Type of Joint Motion
1. Flexion and extention
2. Dorsiflexion and plantar flexion
3. Adduction and abduction
4. Inversion and eversion
5. Internal and external rotation
6. Pronation and supination
Terminologi dan Maknanya
• Fleksi: gerakan yang membentuk atau mengurangi sudut sendi.
• Ekstensi: gerakan yang memperlebar sudut sendi.
• Aduksi: gerakan menuju batang tubuh
• Abduksi: gerakan menjauh dari batang tubuh
• Rotasi: memutar pada sumbu panjang tubuh
• Rotasi medial: rotasi ke sisi medial tubuh
• Rotasi lateral: rotasi ke sisi lateral tubuh
• Sirkumdiksi: kombinasi fleksi-abduksi-ekstensi-aduksi
• Pronasi: gerakan lengan bawah di mana telapak tangan menghadap
belakang.
• Supinasi: gerakan lengan bawah d imana telapak tangan menghadap
depan
• Protaksi: gerakan menuju ke depan
Nilai Normal ROM
Muscle testing
1. Bandingkan otot bilateral:
 Kekuatannya (strength)
 Kesimetrisannya (symmetry)
 Kesamaannya (equality)
 Resistensinya (resistance)
2. Cek tingkatan dan gradasi fungsi otot
(lihat slide selanjutnya)

26
Muscle testing

27
Inspeksi dan Palpasi TMJ
• Temporo-mandibular Joint (TMJ)
– Inspeksi area di depan telinga
– Tempatkan ujung-ujung 2 jari (telunjuk dan
tengah) di bagian depan telinga dan mintalah
pasien untuk membuka dan menutup mulut
– Turunkan jari-jari anda ke bagian depresi di
area sekitar sendi, dan catat kehalusan
gerakan dari mandibula
– Catat adanya nyeri, kripitasi, dan keadaan
tekunci
28
Inspeksi dan Palpasi TMJ
• Temporo-mandibular Joint (TMJ)
– Kaji ROM:
• Buka & tutup mulut (3-6 cm)
• Gerakan lateral (1-2 cm)
• Protrusi & kontraksi
– Kaji kekuatan otot:
• Temporalis
• Masseter

29
30
31
Inspeksi-Palpasi Cervical
Spine
• Inspeksi: kelurusan kepala, kesimetrisan
otot dan lipatan kulit.
• Palpasi prosesus spinosus dan
sternomastoid, trapezius, dan otot
paravertebral.
• Kaji ROM Cervical-spine:
– Flexion : 45 °
– Extension : 45 °
– Rotation : 70 °
32
Inspeksi-Palpasi Toraks &
Lumbal Spine
1. Inspeksi: kelurusannya (alignment), ketegak-
annya ( straightness), lengkungnya (curves),
lordosis, kiposis, gibbous dan scoliosis.
2. Palpasi: tenderness
3. Kaji ROM Torak & Lumbal spine:
 Flexion : 70-90 °
 Hyperextension : 30 °
 Lateral bending : 35 °
 Rotation upper trunk: 30 °
33
Inspeksi-Palpasi Bahu
1. Inspeksi: ukuran, kesimetrisannya, kontur, dislokasi
atau lempeng skapula.
2. Palpasi: sendi dan otot, catat adanya spasme atau
atropi otot, pembengkakan, panas atau tenderness.
3. Kaji ROM:
 Forward flexion : 180 °.
 Hyperextension : 50 °.
 Abduction : 180 °.
 Adduction : 50 °.
 Internal &external rotation: 90 °
 Shrug: evaluate shoulder girdle muscles and cranial nerve XI.

34
Inspeksi-Palpasi Bahu
4. Kekuatan otot:
 Mengankat bahu
 Fleksi kedepan dan ke atas
 Abduksi melawan tahanan
 Mengangkat bahu juga menguji
integritas saraf kranial XI, asesoris
spinal

35
Inspeksi-Palpasi Siku
1. Inspeksi: kontur, sudut gerakan, nodul
subcutan.
2. Palpasi: prosesus olecranon dan epicondyles
medial &lateral, note tenderness,
pembengkakkan, penebalan.
3. Kaji ROM Siku:
 Flexion : 160°
 Extension : 180°
 Pronation : 90°
 Supination : 90°
36
Inspeksi-Palpasi Siku
4. Kekuatan otot:
 Menstabilkan lengan orang dengan
satu tangan.
 Mintalah memfleksikan siku melawan
tahanan yang anda berikan pada
bagian proksimal pergelangan tangan.
Kemudian meminta orang tersebut
untuk meng-ekstensi-kan siku melawan
tahanan anda.
37
Inspeksi-Palpasi Hand & Wrist
1. Inspeksi: kontur, posisi, bentuk, jumlah & kelengkapan
jari-jari tangan, deviasi jari.
2. Palpasi sendi: tekstur, pembengkakan, tenderness,
nodules, pertumbuhan tulang berlebihan.
3. Kaji ROM:
 Fleksijari : 90°
 Hiperekstensi jari : 30°
 Fleksi wrist : 90°
 Hiperkestensi wrist : 70°
 Rotation of hand : gerak ke radial: 20°
: gerak ulnar : 55°
38
Inspeksi-Palpasi Hand & Wrist
4. Tes otot:
 Telapak tangan menghadap ke atas dan
letakan di atas meja.
 Stabilkan dengan cara tangan anda
memegang bagian tengah lengan bawah
(midforearm) pasien.
 Minta pasien tsb untuk mem-fleksi-kan
pergelangan tangan melawan tahanan yang
anda berikan.

39
Inspeksi-Palpasi Hand & Wrist
• Phalen test—
– Mintalah pasien tersebut memfleksikan
kedua sendi pergeralngan tangan sehingga
kedua punggung tangan bertemu (90°).
– Fleksi akut dari pergelangan tangan selama
60 detik tidak menghasilkan gejala di tangan
normal.
• Tinel sign—
– Perkusi langsung pada lokasi saraf median di
pergelangan tangan tidak menghasilkan
gejala di tangan normal. 40
41
42
Inspeksi-Palpasi Hip
1. Inspect: kesimetrisannya, ukuran, lipatan
gluteal.
2. Palpasi: stabilitas, tenderness.
3. Kaji ROM:
 Flexion : 90 °
 Hyperextension : 30 °
 Abduction and adduction
 Internal rotation : 40 °
 External rotation : 45 °
4. Patrick’s test.
43
44
Inspeksi-Palpasi Legs and Knees
1. Inspeksi:
Bentuk dan kontur sendi lutut, lalu cek tanda
pembengkakan, dan otot kuakdisep di anterior femur
akan adanya atropi.
2. Palpasi:
Mulai pada bagian depan femur, sekitar 10 cm di atas
peleta. Palpasi dengan ibu jari kiri anda dan area
suprapatela. Catat konsistensi jaringan.
3. Kaji ROM:
 Flexion : 130 °
 Extension : 30 ° untuk ekstensi penuh
 Hyperextension : 15 °
45
Inspeksi-Palpasi Legs and Knees
4. Menilai kekuatan otot: meminta paien untuk
mempertahankan fleksi lutut saat Anda melawan
dengan mencoba untuk menarik kaki ke depan.

Bulge sign
a) Gerakan dengan hati-hati pada bagian medial lutut
dua atau tiga kali untuk mengetahui pergerakan
cairan.
b) Tekan bagian lateral.
c) Perhatikan sisi medial di untuk mengenali adanya
gelombang cairan.
46
47
Inspeksi-Palpasi Legs and Knees

Ballottement Patella-
1. Gunakan tangan kiri Anda untuk
menekan kantong suprapatellar untuk
memindahkan cairan yang ada ke
dalam sendi lutut.
2. Dengan tangan kanan, dorong patela ke
tulang paha.

48
49
Inspeksi-Palpasi Legs and Knees
McMurray test-
1. Pegang tumit, dan fleksi-kan lutut dan pinggul.
2. Tempatkan tangan anda lainnya di lutut dengan
jari di sisi medial.
3. Rotasikan kaki ke dalam dan keluar untuk
melonggarkan sendi.
4. Rotasikan kaki secara eksternal, dan dorong
valgus pada lutut.
5. Kemudian secara perlahan ekstensikan lutut
50
51
Inspeksi-Palpasi Legs and Knees

Straight leg raising test—


• Kaki lurus naik, sementara itu,
pertahankan lutut ekstensi, normalnya
tidak menimbulkan nyeri

52
Inspeksi-Palpasi Feet and Ankle
1. Inspeksi: kontur dan posisi, ukuran dan jumah jari-jari
kaku, kelurusan, pembebanan berat badan, dan
lengkung-nya.
2. Palpasi: panas, pembengkakan, tenderness.
3. Kaji ROM:
 Dorsifleksi & plantar fleksi
 Inversion & eversion
 Abduction & adduction
4. Kaji kekuatan otot:
Pertahankan dorsipleksi dan plantarpleksi melawan
tahanan yang anda berikan

53
54
55
57
58
59
60
61
62
63
Pemeriksaan Diagnostik
• Rontgent
• Ct Scan/bone scan
• MRI
• Mielograpi
• Arthrografi
• Arthrocentesis (joint aspiration)
• Angiografi
• Bone Densitometry
• Lab study: blood and urine
• dll 64
Lab study
• Alkaline posfatase
• Kalsium
• Posfor
• Rheumatoid factor
• ANA
• Anti-DNA antibody
• Uric acid
• C-reactive protein
65
Sekian

66
Pemeriksaan Serologi
• Rheumatoid factor
• Erithrocyte sedimantation rate (ESR)
• Antinuclear antibody (ANA)
• Uric acid
• C-reactive protein
• Human leucocyte antigen (HLA)-B27

67
Markers of Muscle Injury
• Creatine kinase (CK)
• Potassium
• Aldolase

68

Anda mungkin juga menyukai