Pertemuan 2 Transf. Laplace
Pertemuan 2 Transf. Laplace
Systems
Input/
Desired
output
Contro
l
signal
Actuating
signal
Plant
output
Controller Actuator Plant
Error Contro
Input/ Actuating
l Plant
Desired signal
signal signal output
output
Controller Actuator Plant
+
-
Sensor
Istilah-istilah dalam SKO
• Plant : Suatu peralatan atau objek fisik
yang diatur/dikendalikan
• Proses : Operasi yang dikendalikan
• Sistem : Gabungan komponen yang
bekerjasama untuk mencapai satu tujuan
• Gangguan : Suatu sinyal
(internal/eksternal) yang mempunyai
pengaruh merugikan output sistem
Istilah-istilah dalam SKO
• Input (Desired Output) : Output yang
diinginkan
• Error : Selisih antara input dan output
yang terjadi pada saat itu
• Sinyal kontrol : Sinyal dari kontroller
Model Matematika
• Rancangan dari sistem kendali membutuhkan rumus
model matematika dari sistem.
Mengapa harus dengan model matematika ?
• Agar kita dapat merancang dan menganalisis sistem
kendali.
Misalnya:
• Bagaimana hubungan antara input dan output.
• Bagaimana memprediksi/menggambarkan perilaku
dinamik dari sistem kendali tersebut.
Transformasi Laplace
• Mengubah fungsi dari sistem fisis (domain waktu) ke fungsi
variabel kompleks (domain s)
• Menyederhanakan persamaan matematis yang mengandung
operasi turunan/differensial atau integral menjadi persamaan yang
berisi perkalian atau pembagian biasa
• Dapat mengubah fungsi umum (fungsi sinusoida, sinusoida
teredam, fungsi eksponensial) menjadi fungsi-fungsi
aljabar variabel kompleks
• Metode ini memungkinkan untuk meramal kinerja sistem
menggunakan grafis tanpa harus menyelesaikan persamaan
differensial
• Komponen transien dan steady state diperoleh secara
serentak
Penyelesaian Menggunakan
Transformasi Laplace
Secara sederhana prosedur dasar pemecahan menggunakan metode
transformasi Laplace adalah:
• Persamaan diferensial yang berada dalam kawasan waktu (t),
ditransformasikan ke kawasan frekuensi (s) dengan transformasi
Laplace.
• Untuk mempermudah proses transformasi dapat digunakan tabel
transformasi laplace.
• Persamaan yang diperoleh dalam kawasan s tersebut adalah
persamaan aljabar dari variabel s yang merupakan operator Laplace.
• Penyelesaian yang diperoleh kemudian ditransformasi-balikkan ke
dalam kawasan waktu.
• Hasil transformasi balik ini menghasilkan penyelesaian persamaan
dalam kawasan waktu.
x(t) y(t)
Time
Time Domain
Domain
Circuit
Circuit
Laplace Inverse
L Laplace
Transform L1
s-Domain Transform
Circuit
X(s) s j Complex
Y(s)
Frequency
2 Types of s-Domain Circuits
With and Without Initial Conditions
Definisi Transformasi Laplace
L[ f (t)] F (s) f (t) est
dt
0
dengan:
f(t) = fungsi waktu t, dengan f(t)=0 untuk t<0
s = variabel kompleks
Latihan
• Hitung Transformasi Laplace Unit Step
u(t)
1
t
• Hitung Transformasi Laplace Unit Ramp
f(t)
f (t) At untuk t 0
t
• Hitung Transformasi Laplace dari
=
• Hitung Transformasi Laplace dari fungsi
sinus
f(t) F(s)=L[f(t)]
1
u( t( )t ) 1/s
t 1/s
tn 2
n! / s
e at ( n 1)
sin( at ) 1 /( s
cos( at ) a)
sh ( at ) a /( s 2 a 2 )
ch s /( s 2 a
e bt( atsin( at )
) at ) 2
) a /( s 2
cos(
(e bte
bt
e ) /( b a ) a 2) s a b
a
at bt at
) /( b a ) /( s 2 a b
( be ae 2
)
SIFAT LINIERITAS
F1 (s) L[f1 (t)] c1 , c 2 Cons tan ts
F2 (s) L[f 2 (t)]
s
Contoh L[Cos (2 t)]
s 2 4
s1 s1
L[e Cos (2 t)]
t
(s 1) 2 4
s 2 2s 5
• Translasi [time] f(t) g(t)
g ( t ) ( t 2 ) 3, t 6 e 2
L[g
2 g(t ( t )]
s
) 0, t 2 s4 21
•Perubahan skala waktu s
1
L[f (a.t)] a F( a )
su
L[f (a.t)] f st dt f (u)e a
du 1 s
F( )
0
(a.t)]e
0 a a a
Contoh
1 1 3
L[Sin (t)] L[Sin (3t)]
1
s2 1 s2 9
3 s2
3
1
22
TEOREMA DIFERENSIASI
Transformasi Laplace dari turunan fungsi f(t) diberikan sebagai
L
df (t)
dt
0
df (t) st
dt e dt
Integrasi bagian demi bagian memberikan
df (t)
s f (t)e
L f (t)est 0
st
dt 0
dt
f(0) sLf
df (t)
L
dt
(t)
Transformasi Laplace sangat berguna karena mengubah
persamaan diferensial menjadi persamaan aljabar sederhana.
Turunan Pertama [Derivative first order]
df
L[f ' (t)] L[dt ] L[f (t)] s.F(s) f (0
L[f' (t)]
)
st
f(t)dt
st f(t)
0 se st f(t)dt
e
e 0
0
sF(s) f(0 )
f(t)
f (0 )
L[f ' (t)] s.F(s) f (0 t
) 24
Turunan orde tinggi (Derivatives of higher order)
df
L[f ' (t)] L[d t ] L[f (t)] s.F(s) f (0
)
L[f "(t)] L[f (t)] s .F(s) s.f (0 ) f ' (0)
2
( n) (1) (n
1)
L[ f (t)] s n F(s) s n 1f (0) s n 2 f (0) ..... f
(0)
(n) n (i1)
L[f (t)] s n F(s)
s ni .f
i1 (0)
s
L[Sin (t)] L[Cos (t)]
2
2
s2 2
s
d[Cos(t)] 1 d[Cos(t)]
dt
Sin (t) Sin (t)
dt
s Cos(0 )
L[Sin (t)] L[Cos(t)] 2
(s
dt 2
)
26
INTEGRASI
t
g(t) f F(s) L[f (t)]
(u)du]
g(t) f0 (t)
L[g(t)] sL[g(t)] g(0 ) F(s)
t
F(s)
L[ f (u)du]
s
0
Perkalian dengan faktor t
dF(s) d
[ e st f (t)dt
'
F (s) Leibnitz’s rule
ds ds
0
dF(s) st
ds
[e f (t)dt]
s e st [tf (t)]dt L[tf (t)]
0 0
Rumus umum
n n
L[t f (t)] nd F(s)
(1)
ds n
Pembagian dengan faktor t
f (t) f (t) tg(t)
g(t) t
dL[g(t)] dG(s)
L[f (t)] F(s)
ds
s
ds LimG (s)
G(s)
F(u)du
0 s
F(u)du
F(u)du
f
L[ ]
(t
s
s )
FUNGSI PERIODIK
f (t kT) f t,
(t) T k 2T 3T
L[f (t)] F(s) e st f (t)dt e st f (t)dt e st f (t)dt.......
0 T 2T
T T T
L[f (t)] F(s) e st f (t)dt e s ( u T ) f (u T)du e s ( u 2T ) f (u
2T)du.......
0 0 0
T T T
L[f (t)] F(s) e st f (t)dt e sT e su f (u)du e 2sT esu f (u)du.......
T
0 0 0
0
1 f (t)e s t
e nsT
1 e sT
n L[f (t)] F(s) 0dt
0 1 e sT
Fungsi periodik Sinus & Cosinus
e jt Cos(t) jSin (t)
0 0
L[e jt ] L[Cos(t)] jL[Sin
T
(t)] e e
jt s t
dt e ( j s ) t
dt e ( js) t dt
L[e jt ] 0
1 e sT
T
e(t js) dt
j s
t
1 e ( js) T
0
1 jT sT
[e e 1]
j s
1 sT
[e 1] j s
0
1 s j s j
L[e jt
]
s j (s j)(s j) s 2 2
Sifat Transformasi Laplace
TERIMA KASIH