Anda di halaman 1dari 4

Jenis – Jenis Eksternalitas :

1. Eksternalitas antar perusahaan


Eksternalitas ini terjadi ketika, produksi barang Y dikatakan memiliki pengaruh eksternal terhadap produksi X jika
keluaran X tidak hanya bergantung pada jumlah tenaga kerja yang dipilih oleh perusahaan X tetapi juga oleh tingkat
dimana produksi Y dilakukan secara notasi fungsi produksi untuk barang X.
2. Eksternalitas yang menguntungkan
Hubungan diantara kedua perusahaan dapat menguntungkan sebagian contoh tentang eksternalitas positif seperti itu
berhubungan dengan pertanian kemungkinan contoh yang paling terkenal yng diajukan oleh J.Meade melibatkan dua
perusahaan satu memproduksi madu dan yang lain memproduksi apel.dalam kasus persaingan sempurna yang
biasa,kegiatan produksi dari satu perusahaan tidak memiliki pengaruh langsung terhadap produksi perusahaan-perusahaan
lain.
3. Ekternalitas dalam utilitas
Eksternalitas dapat juga terjadi jika kegiatan-kegiatan dari seorang pelaku ekonomi secara langsung mempengaruhi
utilitas seorang individu.satu jenis dari eksternalitas utilitas yang relavan dengan analisis pilihan sosial timbul ketika utilitas
seorang individu bergantung secara langsung pada utilitas orang lainnya.
4. Eksternalitas barang public
Barang-barang yang bersifat “publik” atau “kolektif” memberikan ilustrasi spesifik tentang jenis eleksternalitas yang
akan menjadi analisis kita dalam paruh kedua bab ini.karakteristik yang khas dari barang-barang ini adalah barang ini tidak
bersifat eksklusif yaitu setelah barang tersebut diproduksi (baik oleh pemerintah oleh badan swasta tertentu)dan barang-
barang tersebut memberikan manfaat pada keseluruhan kelompok

Sumber : teori mikro ekonomi edisi 5 karangan walter nicholson


Faktor-Faktor Penyebab Eksternalitas

• Barang Publik
Keberadaan Barang Publik karena sifat barang publik yang tidak ekslusif dan merupakan konsumsi umum. Keadaan
seperti akhirnya cendrung mengakibatkan berkurangnya insentif atau rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap
penyediaan dan pengelolaan barang public.

• Common resources
Keberadaan sumber daya bersama (common resources) atau akses terbuka terhadap sumber daya tertentu ini tidak jauh
berbeda dengan keberadaan barang publik di atas. Sumber-sumber daya milik bersama, sama halnya dengan barang-barang
publik, tidak ekskludabel. Sumber-sumber daya ini terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya, dan cuma-cuma.
Namun tidak seperti barang publik, sumber daya milik bersama memiliki sifat bersaingan.

• Ketidaksempurnaan Pasar
Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan didalam suatu tukar manukar hak-hak kepemilikan
(property rights) mampu mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar yang kondisi tidak
sempurna (imperfect market) seperti pada kasus monopoli ( Penjual Tunggal).

• Kegagalan Pemerintah
Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja diakibatkan oleh kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan
pemerintah (government failure). Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah sendiri atau
kelompok tertentu (interest groups) yang tidak mendorong efisiensi.
Cara Memperbaiki Alokasi Sumber-Sumber Ekonomi

1. Teorima Coase
Teorema coase adalah suatu pendapat bahwa jika pihak-pihak swasta dapat melakukan tawar-menawar mengenai alokasi
sumber-sumber daya tanpa harus mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas mereka
sendirinya. Teorema coase menunjukkan bahwa agen-agen ekonomi dapat mengatasi masalah eksternalitas sendiri tanpa
perlu intervensi pemerintah, artinya jika pihak-pihak yang terkait dalam melakukan tawar-menawar mengenai alokasi sumber-
sumber daya tanpa harus mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas mereka sendiri. Teorema
Coase ini sangat menekankan pada pentingnya diberikannya hak milik (property rights) pada proses pasar tanpa memandang
kepada siapa hak milik tersebut diberikan. Agar solusi yang ditawarkan coase ini efisien maka perlu dipenuhinya dua asumsi
yaitu asumsi yang pertama adalah biaya transaksi rendah dan asumsi kedua adalah kerusakan yang terjadi dapat diukur.

2. Pajak Pigovian
Ekonom Pigou menyarankan metode untuk mengatasi eksternalitas yaitu pajak pigouvian. Ketika biaya sosial marginal
melebihi biaya pribadi marginal pajak harus dikenakan kepada produsen. Dengan diwajibkannya membayar pajak maka
menyebabkan peningkatan harga dari komoditi yang diproduksi sehingga jumlah komoditi yang diminta menjadi berkurang.
Sehingga produsen mengalami kerugian dan marjinal social cost sama dengan biaya marginal private cost. Dalam beberapa
kasus pemberlakuan pajak tidak tepat karena sulitnya menghitung biaya eksternalitas. Hal ini dikarenakan dibutuhkan waktu
yang lama untuk mempelajari biaya akibat eksternalitas. Pajak Pigovian diterapkan untuk mengoreksi insentif ditengah
adanya eksternalitas, sehingga tidak seperti pajak-pajak lainnya, pajak Pigovian itu justru mendorong alokasi sumber daya
mendekati titik optimum sosial.
• Pemberian Subsidi
Ketika manfaat sosial melebihi manfaat pribadi maka subsidi harus diberikan kepada konsumen atau produsen.
Pemerintah dapat mensubsidi produsen untuk mengurangi dampak eksternalitas. Keuntungan produsen didapat dari subsidi
pemerintah dan keuntungan masyarakat dalam hal pengurangan kerusakan dari dampak eksternalitas yang ditimbulkan
perusahaan. Kelemahan dari subsidi adalah perusahaan-perusahaan condong untuk melakukan eksternalitas karena dengan
melakukan eksternalitas mereka akan mendapat subsidi dari pemerintah.

• Pemberian Hak Polusi Melalui Lelang


Perusahaan atau pabrik yang bersedia membayar paling banyak yang diberi hak polusi pada tingkat polusi yang
optimum. Keuntungan dari cara ini adalah mudah dilaksanakan dalam praktik sehari-hari. Selain itu, akan tercapai distribusi
dari hak polusi yang optimal diantara para pengusaha, dalam arti pabrik yang mendapat keuntungan terbesar dalam
berproduksi dan menimbulkan polusi adalah pabrik yang memperoleh hak untuk melakukan polusi.

• Peraturan Untuk Mengatasi Eksternalitas


Pemerintah juga dapat mengeluarkan peraturan bagi pabrik untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu, atau akan
dihukum apabila melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini untuk meningkatkan efisiensi pengguna sumber-sumber
ekonomi adalah justru timbulnya inefisiensi apabila terdapat dua pabrik yang menimbulkan polusi. Pemerintah bisa
menetapkan jumlah polusi yang diperkenankan dalam jumlah yang sama untuk semua pabrik yang menyebabkan ada pabrik
yang tidak optimal. Karena adanya perbedaan struktur dan biaya, tingkat polusi yang ditimbulkan dan juga struktur
keuntungan antara pabrik yang satu dengan pabrik lainnya, maka jumlah polusi yang diperkenankan juga harus berbeda-
beda antara pabrik-pabrik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai