Anda di halaman 1dari 19

TUGAS IDDI

ABORSI

KELOMPOK XI
ADRIAN PIJAR GEMILANG
AGUNG RIFAL SUYADI
DIMAS LOTUS SUSENO
DEFINISI ABORSI
 aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah
berhentinya kehamilan sebelum usia
kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan
kematian janin.
 Aborsi dalam bahasa Arab disebut “ijhadh”,
yang memiliki beberapa sinonim yakni;
isqath (menjatuhkan), ilqa’ (membuang),
tharah (melempar) dan imlash
(menyingkirkan)) .Aborsi secara terminology
adalah keluarnya hasil konsepsi (janin,
mudgah) sebelum bisa hidup sendiri (viable).
ABORSI DALAM PANDANGAN
ISLAM
1. apa yang disebut imlash ( aborsi,
pengguguran kandungan ).
Imlash adalah menggugurkan janin dalam
rahim wanita hamil yang dilakukan dengan
sengaja untuk menyerang atau
membunuhnya.  Dalam hal ini, tindakan
imlash ( aborsi ) tersebut jelas termasuk
kategori dosa besar; merupakan tindak
kriminal. Pelakunya dikenai diyat ghurrah
budak pria atau wanita, yang nilainya sama
dengan 10 diyat manusia sempurna
ABORSI DALAM PANDANGAN
ISLAM
2. isqâth ( penghentian kehamilan )
Ialah upaya menghentikan kehamilan yang
dilakukan secara sadar, bukan karena
keterpaksaan, baik dengan cara
mengkonsumsi obat, melalui gerakan, atau
aktivitas medis tertentu. Penghentian
kehamilan dalam pengertian ini tidak identik
dengan penyerangan atau pembunuhan,
tetapi bisa juga diartikan dengan
mengeluarkan kandungan baik setelah
berbentuk janin ataupun belum dengan paksa
 Tentang status hukum penghentian
kehamilan terhadap janin, setelah ruh
ditiupkan kepadanya, maka para ulama
sepakat bahwa hukumnya haram, baik
dilakukan oleh si ibu, bapak, atau
dokter.Sebab, tindakan tersebut merupakan
bentuk penyerangan terhadap jiwa manusia,
yang darahnya wajib dipertahankan.Tindakan
ini juga merupakan dosa besar
 Persoalan aborsi di bawah usia tiga bulan
memang masih mengandung perbedaan
pendapat. Salah seorang ulama yang
membolehkan aborsi adalah Muhammad
Ramli dalam kitabnya An-Nihayah, dengan
alasan karena pada masa itu belum ada
makhluk yang bernyawa dan diatas 4 bulan
semua ulama sepakat aborsi itu haram.
DALIL AL QUR’AN TENTANG
ABORSI
a.       Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas
kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan
sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu
bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena
takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan
kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-
perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan oleh
Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya). (QS. al-
An`am[6]: 151).
 
b.      ”Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan
juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa
besar.” (QS. al-Isra`[17]: 31).
HADIST RASUL
 telah diriwayatkan bahwa Umar telah
meminta masukan para sahabat tentang
aktivitas imlâsh yang dilakukan oleh seorang
wanita, dengan cara memukuli perutnya, lalu
janinnya pun gugur. Al-Mughirah bin Syu’bah
berkata: '' Rasulullah saw. telah memutuskan
dalam kasus seperti itu dengan diyat ghurrah
1 budak pria atau wanita ''. Pernyataan
tersebut dibenarkan oleh Muhammad bin
Maslamah, yang pernah menjadi wakil Nabi
saw. di Madinah. Karena itu, pada dasarnya
hukum aborsi tersebut haram.
FATWA MAJLIS ULAMA
INDONESIA
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 4 Tahun 2005, tentang
Aborsi menetapkan ketentuan hukum Aborsi sebagai berikut;
1.      Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasi
blastosis pada dinding rahim ibu (nidasi).
2.      Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat
darurat ataupun hajat. Darurat adalah suatu keadaan di
mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yang
diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati. Sedangkan
Hajat adalah suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak
melakukan sesuatu yang diharamkan maka ia akan
mengalami kesulitan besar.
3 Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud pada nomor 2
harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari.
3.      Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang
terjadi akibat zina
MAHZAB
Dalam penetapan hukum pelarangan aborsi, terdapat sedikit perbedaan
 
dari keempat mazhab besar fiqih, yaitu sebagai berikut:
1)      Mazhab Hanafi berpendapat bahwa aborsi bisa dilakukan hanya
bila membahayakan dan mengancam keselamatan si ibu dan hanya
dapat dilakukan sebelum masa empat bulan kehamilan.
 
2)      Mazhab Maliki melarang aborsi apabila telah terjadi pembuahan.
 
3)      Mazhab Syafii berpaham apabila setelah terjadinya
fertilisasi zygote, tidak boleh diganggu.Jika diganggu, dianggap
sebagai kejahatan
 
4)      Mazhab Hambali berpendapat karena adanya pendarahan yang
menimbulkan miskram, hal ini menunjukkan bahwa aborsi adalah dosa.
ABORSI KARNA HAL MEDIS
 Dalam pandangan medis, aborsi (abortus atau
abortion) yang dibolehkan adalah abortus berdasarkan
indikasi medis (abortus artificialis therapicus).
Selebihnya, aborsi yang dilakukan tanpa indikasi
medis dikategorikan sebagai abortus kriminal (abortus
provocatus criminalis).
 Adapun indikasi medis yang dimaksudkan adalah
berdasarkan kesehatan ibu yang dibatasi
pengertiannya pada jiwa ibu.Bila keselamatan jiwa
ibu terancam dengan adanya kehamilan itu, aborsi
dapat dilakukan.Pengertian ini kemudian diadopsi
dalam KUHP dan menjadi dasar penghukuman bagi
siapa saja yang melakukan aborsi dan diancam
hukuman penjara
JENIS ABORSI MENURUT
KEDOKTERAN
Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam
aborsi, yaitu:
1) Aborsi Spontan/ Alamiah atau Abortus
Spontaneus
2) Aborsi Buatan/ Sengaja atau Abortus
Provocatus Criminalis
3) Aborsi Terapeutik/ Medis atau Abortus
Provocatus Therapeuticum
RESIKO ABORSI
 Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
1)      Kematian mendadak karena pendarahan hebat
2)      Kematian mendadak karena pembiusan yang
gagal
3)      Kematian secara lambat akibat infeksi serius
disekitar kandungan
4)      Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
5)      Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations)
yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya
6)      Kanker payudara (karena ketidakseimbangan
hormon estrogen pada wanita)
RESIKO ABORSI
  Resiko gangguan psikologis:
Menurut jurnal “Psychological Reactions Reported
After Abortion” di dalam penerbitan The Post-
Abortion Review (1994).
1)      Kehilangan harga diri (82%)
2)      Berteriak-teriak histeris (51%)
3)      Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
4)      Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5)      Mulai mencoba menggunakan obat-obat
terlarang (41%)
6)      Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
(59%)
HUKUM ABORSI MENURUT UUD
Menurut hukum - hukum yang berlaku
di Indonesia, aborsi atau pengguguran janin
termasuk kejahatan, yang dikenal dengan
istilah “ Abortus Provocatus Criminalis ”
Yang menerima hukuman adalah: 
1) Ibu yang melakukan aborsi
2)Dokter atau bidan atau dukun yang
membantu melakukan aborsi 
3)Orang - orang yang mendukung terlaksananya
aborsi
HUKUM ABORSI MENURUT UUD
Beberapa pasal yang terkait adalah:
   Pasal 229
1.      Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita
atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan
atau ditimbulkan harapan, bahwa karenapengobatan itu
hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga
milyar rupiah.
2.      Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari
keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai
pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan
atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga. 
3.      Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut,
dalam menjalani pencarian maka dapat dicabut haknya
untuk melakukan pencarian itu.
 HIKMAH MEDIS HUKUM SYARIAH
TENTANG ABORSI
  Aborsi hakikatnya adalah melawan
sunnatullah dalam masalah reproduksi umat
manusia, sehingga setiap metode aborsi
memiliki efek samping yang berbahaya
sebagai salah satu bentuk peringatan Allah
SWT untuk tidak mengubah-ubah sunnah
ciptaan-Nya. Sebagai pelajaran ada baiknya
untuk merenungkan berbagai efek negatif
dari aborsi.
KESIMPULAN
 Menjalani kehamilan itu berat, apalagi
kehamilan yang tidak dikehendaki. Terlepas
dari alasan apa yang menyebabkan
kehamilan, aborsi dilakukan karena terjadi
kehamilan yang tidak diinginkan. Apakah
dikarenakan kontrasepsi yang gagal,
perkosaan, ekonomi, jenis kelamin atau
hamil di luar nikah dan pada hakikatnya jelas
aborsi yang disengaja hukumnya haram.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai