Kimia Bioethanol
Kimia Bioethanol
Anggota Kelompok
4 13 36
Amanda Milano A. Erry Alfredo T. Jasmine Taj A. Shabrina Aulia N. S. Maulana Ilham p.
9 32
01 Pengertian
Materi
02 Proses Pengolahan
03 Penggunaan
04 Kesimpulan
Apa Itu Energi Bioethanol?
Energi Bioethanol adalah Etanol
yang digunakan sebagai bahan Bahan baku yang digunakan untuk
bakar kendaraan memiliki struktur produksi bioethanol terbagi
kimia yang persis sama dengan menjadi; glokosa (gula), pati
etanol yang ditemukan pada (starch), selulosa (cellulose).
minuman keras. Etanol yang
01
digunakan untuk bahan bakar
disebut dengan Fuel Grade
02
Ethanol (FGE) dengan tingkat
kemurnian 99.5%
Produsen
Hingga tahun 2009, Amerika
Serikat merupakan negara
produsen biofuel terbesar di dunia,
yang diikuti oleh Brazil di posisi
kedua. Produksi bioetanol di
Amerika Serikat didominasi oleh
03
bahan baku jagung dan kedelai,
sedangkan proses produksi
bioetanol di Brazil didominasi oleh
bahan baku tebu (sugarcane),
mengingat Brazil merupakan
produsen tebu nomor 1 di dunia.
Proses Pengolahan
Proses produksi bioetanol dilakukan melalui proses
fermentasi yang menghasilkan alkohol dengan kadar
rendah. Proses fermentasi merubah bahan baku
Untuk meningkatkan konsentrasi etanol hingga glukosa menjadi alkohol dan residu karbon dioksida.
mencapai FGE dilakukan proses dehidrasi dengan Pada proses tersebut dibutuhkan bantuan
beberapa metode antara lain: ragi saccharomyces cerevisae dengan persamaan kimia
1. Azeotropic Distillation sebagai berikut:
Penambahan benzene pada larutan alkohol-air untuk C6H12O6 → 2 CH3CH2OH + 2 CO2
menghilangkan sifat larutan azeotrope. Dibutuhkan
proses tambahan untuk memisahkan benzene dari
larutan alkohol. Proses fermentasi menghasilkan alkohol dengan kadar
2. Molecular Sieve maksimal hanya 7 – 9% ( 15% jika menggunakan strain ragi
Penambahan zat adsorbent untuk memerangkap air yang paling tahan alkohol). Untuk meningkatkan kadar
dari larutan etanol-air. Zat adsorbent yang jamak
etanol hingga mencapai Fuel Grade Ethanol (FGE) 99.5%
digunakan antara lain zeolite. Dalam proses yang lebih
dibutuhkan proses penyulingan (distillation) dan dehidrasi
sederhana dapat digunakan kapur gamping (CaO)
bubuk yang dilarutkan dalam larutan etanol-air. (dehydration). Proses penyulingan akan menghasilkan
3. Membrane Pervaporation etanol dengan kadar maksimum 95.6% dan tidak bisa
Proses pervaporation menggunakan ditingkatkan lagi karena sifat azeotrope larutan etanol-air.
membran porous atau non-porous untuk memfilter
fase gas dari larutan azeotrope alkohol-air. Proses ini
diklaim mengonsumsi energi relatif rendah karena
memanfaatkan tekanan dan suhu rendah. C
Penggunaan
Bioethanol
bensin 15%
• E5, campuran 5% bioetanol dan
bensin 95%
Kesimpulan
Selain emisi gas beracun, emisi karbon
dioksida (greenhouse gas) juga menjadi
Bioethanol adalah perhatian utama dalam pemilihan bahan
cairan yang tidak bakar yang ramah lingkungan. Pembakaran
berwarna, larut bioetanol E100 akan menghasilkan sekitar
dalam air, ester 1.5 kg gas rumah kaca, sedangkan
aseton, benzene, pembakaran 100% oktana (octane)
dan semua pelarut menghasilkan sekitar 2.1 kg gas rumah
organik, serta kaca. Menurut data EPA (Environmental
memiliki bau khas Protection Agency) pembakaran 1 Liter
alkohol. bensin akan menghasilkan sekitar 2.3 kg
gas karbon dioksida.
Secara umum,
produksi bioethanol
Energi Bioethanol ini
ini mencakup tiga
merupakan energi
rangkaian proses,
alternatif karena berasal
yaitu: persiapan dan
dari bahan yang tidak
pengolahan bahan
akan habis, dalam hal ini
baku, fermentasi,
tumbuhan. Sehingga
dan pemurnian.
energi ini dapat disebut
bahan bakar nabati.
Thank You