2. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik (sarian) atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan (berdasarkan pengalaman – UU-1992) dan
dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
2. Simplisia hewani, ialah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni
tunggal .
3. Simplisia pelikan (mineral), ialah simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral)
yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat
kimia murni tunggal .
➽ istilah zat kimia murni kurang tepat , seharusnya zat kimia tunggal
KEMURNIAN SIMPLISIA :
Simplisia nabati harus ● bebas dari serangga, fragmen hewan atau kotoran hewan,
● tidak boleh menyimpang bau dan warnanya,
● tidak boleh mengandung lendir dan cendawan
● atau menunjukkan tanda-tanda pengotoran lain ,
● tidak mengandung bahan lain yang beracun atau
berbahaya.
Jika dalam beberapa hal khusus ada sedikit penyimpangan dari beberapa
ketentuan mengenai morfologi dan mikroskopik yang tertera dalam MMI,
sedangkan semua persyaratan lain dipenuhi, maka simplisia yang bersangkutan
dapat dianggap memenuhi Persyaratan MMI
Simplisia hewani, ➙ harus bebas dari fragmen hewan asing atau kotoran hewan,
➙ tidak boleh menyimpang bau dan warnanya,
➙ tidak mengandung cendawan atau tanda-tanda pengotoran
lainnya,
➙ tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun atau yang
berbahaya.
✵ Kecuali dinyatakan lain, yang dimaksud dengan bahan organik asing pada
simplisia nabati adalah bahan organik asing yang berasal dari tanaman.
6. Umbi lapis
Pengambilan dilakukan pada saat umbi mencapai besar maksimum dan pertumbuhan
pada bagian diatas tanah berhenti.
Contoh : bawang merah (Allium cepa)
7. Rimpang
Pengambilan dilakukan pada saat musim kering dengan tanda mengeringnya bagian
atas tanaman. Dalam keadaan ini rimpang dalam keadaan besar yg maksimum.
2. SORTASI BASAH
Dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan asing lainnya dari bahan
simplisia.
Contoh :* simplisia akar, bahan asingnya : kerikil, tanah, rumput, batang, daun, dll
3. PENCUCIAN .
Dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya. Pencucian dilakukan
dengan air bersih.
Menurut Frazier (1978), pencucian sayuran 1(satu) kali dapat menghilangkan 25% dari
jumlah mikroba awal.
Bila dicuci 3x dapat menghilangkan sampai 58% dari jumlah mikroba awal.
4.PERAJANGAN
Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami perajangan untuk mempermudah
pengeringan dan pengepakan serta penggilingan (penyerbukan).
Bahan yang baru dipanen jangan langsung dirajang, tapi dijemur dalam keadaan utuh
selama 1 hari.
Dirajang dengan pisau atau alat tertentu yang bisa diatur tebal atau tipisnya hasil irisan.
PENGERINGAN ALAMIAH
Ada 2 cara tergantung dari senyawa aktif yang terkandung :
a. Dengan panas sinar matahari langsung :
Cara ini biasa dilakukan untuk bahan-bahan yang relatif keras seperti kayu, kulit kayu,
biji, dsb dan memiliki senyawa aktif yang stabil.
Cara ini yang termudah, tetapi sulit terkontrol kelembaban, suhu atau aliran udara.
Keuntungannya :
Karena menggunakan alat atau mesin pengering yang telah dapat diatur suhu,
kelembaban, tekanan dan aliran udaranya sehingga akan menghasilkan simplisia yang
lebih baik mutunya.
Prinsipnya :
Udara dipanaskan oleh suatu sumber panas dialirkan dengan kipas ke dalam
ruangan / lemari yang berisi bahan yang akan dikeringkan, yang telah disebarkan ke atas
rak-rak pengering.
Dengan prinsip tsb dapat diciptakan alat pengering yang sederhana, praktis dan murah
dengan hasil cukup baik.
Dengan pengering buatan simplisia yang didapat lebih bermutu dan waktu
pengeringan dapat lebih cepat .
Bila dengan sinar matahari 2-3 hari, dengan pengering buatan 6-8 jam dan simplisia
yang dihasilkan memiliki kadar air 10 – 12%
Beberapa simplisia dapat tahan lama bila kadar air 4-8%, tapi ada yang masih dapat
tahan dengan kadar air 10-12%
Metode pembuatan ekstrak :
1. CARA DINGIN : * Maserasi .
* Perkolasi .
.
►SOXHLETASI : - dengan alat ekstraksi SOXHLET .
- Ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru .
- terjadi ekstraksi secara sinambung ( kontinyu ).
- jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
► DEKOK : - infus pada waktu yang lebih lama , lebih dari 30 menit .
- temperatur : air mendidih .
► DESTILASI : - Ekstraksi senyawa yang mudah menguap bersama uap air .
- misal : ekstraksi minyak atsiri dari bahan segar atau simplisia
kering .
-Prinsip dasar destilasi :
♦ peristiwa tekanan parsial senyawa atsiri , menguap
berssama uap air , secara kontinyu sampai semua senyawa
atsiri menguap sempurna .
♦ destilat berupa uap air dan minyak atsiri yang
terpisah .
۞ DESTILASI ada beberapa macam :
✽DESTILASI AIR :
- bahan / simplisia terendam dalam air yang dipanaskan atau
dididihkan . Uap air yang menguap membawa minyak atsiri yang ikut
terdestilasi secara kontinyu , pada waktu pendinginan menjadi destilat
minyak atsiri terpisah dari airnya .
❋DESTILASI UAP AIR :
- bahan diletakkan di atas “angsang” dari suatu “ dandang “ , air
yang dipanaskan dibawah angsang akan menghasilkan uap . Uap ini yang
akan membawa minyak atsiri didalam bahan , ikut terdestilasi .
❋DESTILASI UAP :
= uap air yang berasal dari ketel pemanas akan membawa minyak
atsiri menguap ( terdestilasi ) bersama uap air .
✈2. EKSTRAKSI DENGAN PELARUT ORGANIK YANG MUDAH MENGUAP .
➲ Prinsip : - melarutkan miny.atsiri yang terdpt dalam simplisia dgn pelarut
organik yg mudah menguap .
➙ simplisia diekstraksi dgn pelarut yang cocok( pada suhu kamar)
dlm suatu ekstraktor ➙ pelarut organik akan menembus ke dlm jaringan
simplisia dan akan melarutkan miny.atsiri dan bahan lain spt damar
dan lilin , yg merupakan pengotor Komponen pengotor ini dipisahkan
➙ kemudian pelarut yg diperoleh diuapkan dengan pengurangan tekanan .
▶ dengan cara ini diperlukan cairan pelarut yg banyak sehingga biaya mahal
dan harus dilakukan oleh tenaga yang ahli .
▶ Pelarut yg digunakan harus memenuhi memenuhi persyaratan sbb :
1. melarutkan dgn sempurna komponen dari miny.atsiri yg terdpt dalam
tanaman .
2. mempunyai titik didih rendah .
3. tidak campur dgn air .
4. “ inert “ , tidak bereaksi dgn komponen miny.atsirinya .
5. mempunyai satu ttk didih dan bila diuapkan tdk meninggalkan sisa .
6. harga murah .
7. bila mungkin tidak mudah terbakar .
▶ pelarut yang sering dipakai : eter minyak tanah (= petroleum eter ) .
▶ alkohol kurang baik digunakan , karena alkohol juga melarutkan air yg terdpt dalam
tanaman .Pada simplisia tertentu alkohol menghasilkan bau yg tidak enak.
▶ alkohol baik digunakan utk simplisia yg kering .
▶ ekstraksi dgn pelarut organik dilakukan utk mengekstraksi miny.atsiri yang mudah
rusak oleh pemanasan dengan uap dan air.
▶ cara ini baik utk ekstraksi miny.atsiri dari bunga2-an ,spt :
- bunga melati - bunga cempaka .
- bunga mawar . - bunga lavendel
- bunga kenanga dll.
▶ Keuntungan :
- alat sederhana , mudah diperoleh .
- mudah dikerjakan .
- kualitas minyak baik , asal diperhatikan
agar suhu tdk terlalu tinggi.
▶ Kerugian :
- tidak semua bahan/simplisia dpt dilakukan
dgn cara ini ,
mis : - simplisia yg mengandung saponin -
simplisia yg mudah hangus .
- adanya air menyebabkan terjadinya hidrolisa
Keuntungan :
- alat mudah diperoleh .
- hidrolisa hampir tidak terjadi ,shg
kualitas miny.atsiri yg diperoleh cukup
baik .
Kerugian :
- hanya miny.atsiri dgn titik didih lebih
rendah dari air yg dapat terdestilasi .
- hasil destilasi kurang sempurna .
3). PENYULINGAN DENGAN UAP .
⇨ tidak memerlukan air secara langsung .
⇨ iperlukan uap air panas yg biasanya bertekanan lebih dari 1 atm, yg dialrkan melalui pipa uap.
⇨ alat yg diperlukan hampir sama dgn alat destilasi air dan uap ➙
diperlukan alat tambahan utk mengukur suhu dan tekanan uap.
⇨ kalau peralatan baik , dgn cara ini akan diperoleh minyak atsiri yang lebih
banyak .
⇨ cara ini baik utk produksi miny.atsiri dari biji , akar , kayu yg umumnya mengandung minyak atsisri dgn komponen miny.atsisri yg
bertitik didih tinggi .
⇨ cara ini utk produksi : - miny.cengkeh - minyak kayu manis .
- miny.sereh - minyak akar wangi .
- minyak kayu putih .
Keuntungan :
- kualitas minyak cukup baik .
- tekanan dan suhu dapat diatur .
- waktu destilasi pendek .
- tdk terjadi hidrolisa .
Kerugian :
- alatnya mahal .
- perlu tenaga ahli .
✹ Selain destilasi dgn cara di atas dikembangkan pula cara2 destilasi yg lain :
a. -Destilasi dgn air dan destilasi dgn uap disertai dgn pengurangan
tekanan.
- Pengurangan tekanan akan memperpendek waktu destilasi ( tek << 1 atm )
- Keuntungan utama :
- diperoleh minyak atsiri dgn bau/aroma yg sama dgn bau miny.atsiri
yang asli , karena destilasi dilakukan pada suhu kurang dari 700C ( biasanya
dest. terjadi pada suhu 500C )
- bisa dihindari suhu tinggi, shg tdk terjadi peruraian .
b. Destilasi dgn air dan destilasi dgn uap disertai kenaikan tekanan .
- cara ini baik utk simplisia yg keras spt : biji , kayu dan kulit kayu.
- destilasi dilakukan dgn tekanan >> 1 atm.
- dgn cara ini akan diperoleh miny.atsiri yg lebih banyak dan
memperpendek waktu destilasi .
- Kerugian : - terjadi penguraian minyak atsiri sehingga berbeda dgn yang
asli .
✈2. EKSTRAKSI DENGAN PELARUT ORGANIK YANG MUDAH MENGUAP .
➲ Prinsip : - melarutkan miny.atsiri yang terdpt dalam simplisia dgn pelarut
organik yg mudah menguap .
➙ simplisia diekstraksi dgn pelarut yang cocok( pada suhu kamar)
dlm suatu ekstraktor ➙ pelarut organik akan menembus ke dlm jaringan
simplisia dan akan melarutkan miny.atsiri dan bahan lain spt damar
dan lilin , yg merupakan pengotor Komponen pengotor ini dipisahkan ➙
kemudian pelarut yg diperoleh diuapkan dengan pengurangan tekanan .
▶ dengan cara ini diperlukan cairan pelarut yg banyak sehingga biaya mahal dan
harus dilakukan oleh tenaga yang ahli .
▶ Pelarut yg digunakan harus memenuhi memenuhi persyaratan sbb :
1. melarutkan dgn sempurna komponen dari miny.atsiri yg terdpt dalam
tanaman .
2. mempunyai titik didih rendah .
3. tidak campur dgn air .
4. “ inert “ , tidak bereaksi dgn komponen miny.atsirinya .
5. mempunyai satu ttk didih dan bila diuapkan tdk meninggalkan sisa .
6. harga murah .
7. bila mungkin tidak mudah terbakar .
▶ pelarut yang sering dipakai : eter minyak tanah (= petroleum eter ) .
▶ alkohol kurang baik digunakan , karena alkohol juga melarutkan air yg terdpt dalam
tanaman .Pada simplisia tertentu alkohol menghasilkan bau yg tidak enak.
▶ alkohol baik digunakan utk simplisia yg kering .
▶ ekstraksi dgn pelarut organik dilakukan utk mengekstraksi miny.atsiri yang mudah
rusak oleh pemanasan dengan uap dan air.
▶ cara ini baik utk ekstraksi miny.atsiri dari bunga2-an ,spt :
- bunga melati - bunga cempaka .
- bunga mawar . - bunga lavendel
- bunga kenanga dll.
Standarisasi bahan
Belum terstandar Standaisasi bahan baku
baku,proses,produk jadi
Industri Usaha
Sejarah :
Runge, F.F. (1834-1843) melakukan spot test campuran zat
warna dari ekstrak tumbuh-tumbuhan pada pita kain dan atau
kertas.
Tujuan Kromatografi :
Pemisahan senyawa-senyawa dengan waktu yang tidak
terlalu lama.
Penggolongan kromatografi
Atas dasar (wujud) fase gerak:
1. kromatografi gas (fase geraknya adalah gas)
2. kromatografi cairan (fase geraknya adalah zat cair)
Pelarut P’
Heksana 0,1
1-klorobutana 1,0
Isopropil eter 2,4
Metilen klorida 3,1
Tetrahidrofuran 4,0
Kloroform 4,1
Etanol 4,3
Etil asetat 4,4
aseton 5,1
Metanol 5,1
Asetonitril 5,8
Etilena glikol 6,9
DMSO 7,2
Air 10,2
Pembuatan Pelat (lempeng) silika gel
` + 30 gram silika gel + air (sejumlah tertentu) diaduk homogen,
tak lebih 4 menit dimasukkan alat perata Stahl-Desaga atur
ketebalan (0,25-2,0 mm). Diratakan diatas 6 lembaran kaca
(20x20 cm). Keringkan di udara, kmd dimasukkan oven 100-
120oC selama 60 menit. Sejukkan dan simpan dlm eksikator.
Analisis Kualitatif
-Adanya senyawa pembanding
Commercial TLC plate after development Same TLC plate held under a UV lamp -
in normal lighting. Note the appearance of additional spots.
Analisis kuantitatif
- Ketepatan dan ketelitian kurang dibanding krom.gas & HPLC
Dibedakan ada 2 (dua) cara :
1. Bercak langsung diukur luasnya
2. Bercak dikerok kmd dilarutkan dlm pelarut yg sesuai.
1. Bercak langsung diukur luasnya (densitometri)
a. Tanpa menggunakan kurva baku
Purdy & Turter: akar luas bercak berbanding lurus dg log(10) berat
senyawa. Menghitung cara ini perlu adanya tetapan untuk tiap senyawa
pada sistim tertentu KLT
b. Menggunakan kurva baku
Definisi
• Saintifikasi Jamu adalah pembuktian ilmiah jamu
melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan formal.
• Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian ( galenik). Atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan, ndan dapat diterapkan sesuai norma
yang berlaku di masyarakat.
Contoh formula jamu saintifik
1. jamu saintifik Hipertensi ringan