Anda di halaman 1dari 46

JABATAN FUNGSIONAL

PRANATA LABORATORIUM
KESEHATAN

drg. Asruliasani Fajria, M. Kes


1

Pelatihan Jabfung PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN


DASAR HUKUM

1. UU 43 Tahun 1999 tentang Perubahan UU 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok


Kepegawaian
2. UU nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
3. UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. PP Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Pemberhentian PNS yg mencapai BUP bagi
Pejabat Fungsional
5. PP 40 Tahun 2010 ttg Perubahan PP Nomor 16 Tahun 1994 Tentang Jabatan
Fungsional PNS
6. Keppres No. 87 Tahun 1999 Rumpun Jabfung PNS
7. Peraturan MenPAN No : Per/08/M.PAN/3/2006 tentang Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya
8. Juklak
9. Juknis

Dinkes Provinsi Jawa Timur 2020


POLA KARIR JABATAN FUNGSIONAL
MENGAPA PANGKAT (KELAS JABATAN)
MEMILIH 21
JABFUNG?? 20 PIMPINAN TINGGI

BY POSITION
19 1. Utama
18 2. Madya

(BAB IX)
17 3. Pratama
16
15
FUNGSIONAL 14
13
AHLI 12
BY CAREER

Utama, Madya, 11 ADMINISTRASI

BY CAREER
Muda, Pertama 10
1. Administrator
9
2. Pengawas
8
TERAMPIL
7
3. Pelaksana
Penyelia, Mahir,
6
Terampil, Pemula
5
4
Terampil : 5-8
3
Ahli : 8-15 2
1
UU no. 5 tahun 2014
◦ Pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah.

◦ Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme yang akan naik jenjang jabatan

UJI KOMPETENSI
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
UJI KOMPETENSI
JFK
Latar Belakang
PermenPAN no.
PermenPAN
25/2014 (Perawat) UU Nomor 5 tahun 2014 no. 28/2013
PermenPAN no. (TEM)
Pengembangan karier Pegawai
23/2014 (P.Gigi) . Negeri Sipil dilakukan berdasarkan PermenPAN
kualifikasi, kompetensi, penilaian no.29/2013
Permenpan kinerja, dan kebutuhan Instansi ( Rad)
Pemerintah.
no.47/2015 PermenPAN
(P.Kesja) untuk meningkatkan kompetensi no.30/2013
dan profesionalisme yang akan ( Perekam )
naik jenjang jabatan

Uji Kompetensi Jabatan Fungsional


Kesehatan
PERBEDAAN PEJABAT FUNGSIONAL &
PEJABAT STRUKTURAL

Pejabat Fungsional Pejabat Struktural

Sifat Tugasnya Teknis fungsional Administratif &


manajerial

Pelaksanaan Bersifat mandiri Tupoksi dlm satuan


Kegiatan sesuai dg fungsinya organisasi

Cara penilaian Perhitungan Angka Pencapaian target


kinerja Kredit indikator kinerja

6
JABATAN FUNGSIONAL

PP no 16 tahun 1994 tentang jabatan fungsional


PNS dan Keputusan presiden no 87 tahun 1999
tentang rumpun jabatan fungsional PNS tertuang
bahwa :
jabatan fungsional adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak seorang PNS dalam suatu organisasi,
didalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keahlian dan / atau ketrampilan tertentu serta
bersifat mandiri.
Pengertian
Ketramp
Ruang Lingkup
Ruang
Keahlian
Tugas Jabatan
Fungsional
Tg.Jawab

wewenang KEWAJIBAN

MELAKS. TUGAS

Mandiri
(PP no. 16 tahun 1994) HAK
PENGERTIAN JABATAN FUNGSIONAL
PermenPANRB no 13 TAHUN 2019

- Jabatan Fungsional adalah sekelompok


Jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional
yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu

- Pejabat fugsional adalah Pegawai ASN yang


menduduki Jabatan Fungsional pada instansi
pemerintah
TUGAS, PERAN & KEDUDUKAN
JABATAN FUNGSIONAL ASN

TUGAS PERAN KEDUDUKAN

Jabatan Jabatan Jabatan


Fungsional fungsional fungsional
melaksanakan memiliki peran berkedudukan dibawah
tugas pelayanan sebagai pelaksana dan bertanggung jawab
berdasarkan tugas di bidang secara langsung pada
profesi jabatan pelayanan dan profesi pejabat pimpinan tinggi
fungsional jabatan fungsional atau pejabat administrasi
keahlian dan/atau yang berdasarkan yang memiliki
keterampilan pada keahlian dan/atau keterkaitan dengan
tertentu keterampilan tertentu pelaksanaan tugas
jabatan fungsional
tertentu
KENDALA PEMBINAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
MELALUI JABATAN FUNGSIONAL
1. KENDALA KULTURAL SULIT MENGUBAH SIKAP DAN PERILAKU PNS
DARI PASIF MENJADI AKTIF
BELUM DIPAHAMINYA SISTEM DAN KETENTUAN
2. KENDALA INFORMATIF ANGKA KREDIT (TERUTAMA OLEH PEJABAT
FUNGSIONAL SENDIRI & UNSUR PENDUKUNG
JABATAN FUNGSIONAL)

3. KENDALA KOORDINATIF KOORDINASI ANTAR INSTANSI DALAM UPAYA


PEMBINAAN KARIER PEJABAT FUNGSIONAL
BELUM TERLAKSANA DENGAN BAIK

4. KENDALA BIROKRATIK PELAYANAN TERHADAP PEJABAT FUNGSIONAL


BELUM OPTIMAL

5. KENDALA ADMINISTRASI PENYUSUNAN DUPAK BELUM DILAKSANAKAN


SETIAP TAHUN
Tujuan Penetapan Jabatan Fungsional

Memotivasi Pegawai Negeri Sipil untuk


meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kreativitas dalam
bekerja
Sifat kerja pada jabatan fungsional
adalah bersifat mandiri
Professional
Meningkatkan tanggung jawab PNS
dalam melaksanakan pekerjaan

Dinkes Provinsi Jawa Timur 2017


Tujuan Penetapan Jabatan Fungsional

sebagai jalur pengembangan karier


pegawai
mewujudkan perampingan jabatan
struktural dalam organisasi
Kenaikan pangkat dapat diperoleh
dalam waktu 2 tahun
Dengan adanya angka kredit prestasi
kerja langsung dinilai

Dinkes Provinsi Jawa Timur 2017


30 JENIS JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN

NO JABATAN FUNGSIONAL NO JABATAN FUNGSIONAL

1 DOKTER PENDIDIK KLINIS 15 REFRAKSIONIS OPTISIEN


2 DOKTER 16 TEKNISI GIGI
3 DOKTER GIGI 17 TEKNISI TRANSFUSI DARAH
4 PERAWAT 18 FISIKAWAN MEDIK
5 PERAWAT GIGI 19 PSIKOLOG KLINIS
6 BIDAN 20 SANITARIAN
7 RADIOGRAFER 21 EPIDEMIOLOG KESEHATAN
8 PRANATA LABKES 22 ENTOMOLOG KESEHATAN
9 PEREKAM MEDIS 23 NUTRISIONIS
10 FISIOTERAPIS 24 APOTEKER
11 TEKNISI ELEKTROMEDIK 25 ASISTEN APOTEKER
12 ORTOTIS PROSTETIS 26 ADMINISTRATOR KESEHATAN
13 OKUPASI TERAPIS 27 PENYULUH KESMAS
14 TERAPIS WICARA 28 PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

29 PENATA ANESTESI

30 ASISTEN PENATA ANESTESI


JABFUNG KESEHATAN YANG UNTUK PENGANGKATAN PERTAMANYA
HARUS DIKLAT
( XXXXXX)

1. EPIDEMIOLOG KESEHATAN 17/Kep/M.Pan/11/2000


30 Nopember 2000

2. ENTOMOLOG KESEHATAN 18/Kep/M.Pan/11/2000


30 Nopember 2000

3. PENYULUH KESEHATAN 58/Kep/M.Pan/8/2000


MASYARAKAT 14 Agustus 2000
 
 
 
 
4. ADMINISTRATOR 42/Kep/M.Pan/12/2000
KESEHATAN 22 Desember 2000
PEMBIMBING KESEHATAN Permenpan dan RB Nomor 13 Tahun
5. KERJA 2013
(2 tahun setelah diangkat) 28 Februari 2013
PP No. 16 tahun 1999

INSTANSI PEMBINA
JABATAN FUNGSIONAL
Adalah instansi Pemerintah yang
bertugas membina suatu jabatan
fungsional menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku ---
Kemenkes
INSTANSI PEMBINA JABFUNG DI LINGKUNGAN KEMENKES RI
(PMK No.60 THN 2016)

Puskat
Mutu  Pengembangan Jabatan
AH INA
Fungsional
PAK EMB  Koordinator Uji Kompetensi
SIA SI P NG ??
T AN BFU TAN
S JA A
IN EH
S
KE
Unit
Kemenkes Unit pembina
Pelatih-an
Penilaian Angka
Kredit

Unit
kepegawai-an
Unit Pembina Jabfung Kesehatan
No Unit Pembina No Jabatan Fungsional
1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Sekretariat 1 Administrator Kesehatan
Jenderal
2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan 2 Apoteker
Alat Kesehatan 3 Asisten Apoteker
3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen 4 Dokter
Yankes 5 Dokter Gigi
6 Dokter Pendidik Klinis
7 Fisioterapis
8 Okupasi Terapis
9 Ortotis Prostetis
10 Perawat
11 Perawat Gigi Penata Anestesi dan
12 Perekam Medis Asisten Penata Anestesi
13 Teknisi Gigi
14 Refraksionis Optisien
15 Terapis Wicara
4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Ditjen 16 Bidan
Yankes 17 Teknisi Transfusi Darah
5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ditjen 18 Fisikawan Medis
Yankes 19 Pranata Labkes
20 Radiografer
21 Teknisi Elektromedis
Unit Pembina jabfung Kesehatan

No Unit Pembina No Jabatan Fungsional


6 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tular 22 Entomolog Kesehatan
Vektor & Zoonotik, Ditjen P2P

7 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Masalah Kesehatan 23 Psikolog Klinis


Jiwa & NAPZA, Ditjen P2P
8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P 24 Epidemiolog Kesehatan

9 Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesmas 25 Sanitarian

10 Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas 26 Nutrisionis


11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas 27 Pembimbing Kesehatan
Kerja
12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 28 Penyuluh Kesehatan
Masyarakat, Ditjen Kesmas Masyarakat
Tugas Instansi Pembina :
Pasal 99 PP 11 tahun 2017

a menyusun pedoman formasi JF j menganalisis kebutuhan pelatihan


fungsional di bidang tugas JF;
b Menyusun Standar Kompetensi JF k melakukan sosialisasi petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis JF
c menyusun juklak dan juknis l mengembangkan sistem informasi JF
d menyusun standar kualitas hasil m memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok
kerja dan pedoman penilaian KHK
e menyusun pedoman penulisan karya n memfasilitasi pembentukan organisasi
tulis/karya ilmiah yg inovatif profesi
f menyusun kurikulum pelatihan o memfasilitasi penyusunan & penetapan
kode etik profesi & kode perilaku
g menyelenggarakan pelatihan p melakukan akreditasi pelatihan fungsional
h membina penyelenggaraan pelatihan q melakukan panev penerapan JF di seluruh
fungsional pada lembaga pelatihan Instansi Pemerintah Pengguna; dan
i menyelenggarakan uji kompetensi r Melakukan koordinasi dengan instansi
pengguna jabfung
◦ Hasil Pelaksanaan Pembinaan dilaporkan ke Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi
dengan tembusan ke Badan Kepegawaian Negara
Jabatan Fungsional
PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN

Adalah PNS yang diberi tugas,


tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan laboratorium Kesehatan
pada laboratorium kesehatan
Laboratorium Kesehatan adalah
◦ Unit kerja yang mempunyai fungsi dan tugas pelayanan laboratorium
Kesehatan secara menyeluruh meliputi salah satu atau lebih bidang pelayanan
yang terdiri dari bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunoserologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi, biologi atau
fisika
JABATAN FUNGSIONAL
KEAHLIAN

JABATAN FUNGSIONAL
KETERAMPILAN
Jenjang Jabatan dan Pangkat PRANATA LABORATORIUM
KESEHATAN AHLI
a. PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN Pertama
Penata Muda – Gol .III/a
Penata Muda Tk. I – Gol III/b

b. PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN Muda


Penata – Gol. III/c
Penata Tk. I – Gol III/d

c. PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN Madya


Pembina – Gol. IV/a
Pembina Tk. I – Gol. IV/b
Pembina Utama Madya – Gol. IV/c
Jenjang Jabatan dan Pangkat PRANATA LABORATORIUM
KESEHATAN TERAMPIL
a. PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PELAKSANA PEMULA
Pengatur Muda , II/a
b. PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PELAKSANA
II/b
II/c
II/d
c. PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PELAKSANA LANJUTAN
III/a
III/b
d. PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN PENYELIA
III/c
III/d
KOMPETENSI & PERSYARATAN JABATAN FUNGSIONAL

KOMPETENSI PERSYARATAN
1. memiliki kemampuan 1. Profesional dengan pendidikan minimal
Jabatan pengetahuan di bidang Sarjana (strata –1) atau D.IV;
2. Memiliki kemampuan untuk melakukan
Fungsional tertentu kegiatan yang berkaitan dengan
2. memiliki kemampuan
Keahlian menggunakan metodologi
penelitian, pengkajian dan pengembangan,
peningkatan dan
3. memiliki kemampuan berfikir penerapan konsep dan teori serta
analitis dan konseptual metoda operasional dan penerapan
4. Memiliki kemampuan untuk disiplin ilmu pengetahuan yang
mengembangkan teknik dan mendasari pelaksanaan tugas dan
fungsi jabatan fungsional yang
metoda dalam bidang tugas
bersangkutan;
didasarkan pada keilmuan 3. Syarat-syarat lainnya sesuai dengan
tertentu peraturan perundangan.

1. memiliki pengetahuan
1. Teknisi profesional dan/atau penunjang
Jabatan vokasional/kejuruan profesional dengan pendidikan minimal SLTA
Fungsional 2. mampu melaksanakan dan setinggi-tingginya Diploma III (D-3);
Keterampilan kegiatan teknis 2. Memiliki kemampuan untuk
vokasional/ kejuruan melakukan kegiatan teknis operasional;
3. mampu menerapkan prosedur 3. Syarat-syarat lainnya sesuai dengan
dan teknik vokasional/ peraturan perundangan.
kejuruan tertentu
MUTASI
JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN

1. INPASSING / penyesuaian
2. PENGANGKATAN PERTAMA
3. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
4. KENAIKAN JABATAN
5. KENAIKAN PANGKAT
6. PEMBEBASAN JABATAN
7. PEMBERHENTIAN JABATAN
8. PENGANGKATAN KEMBALI
MUTASI
JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN

1. INPASSING / penyesuaian
2. PENGANGKATAN PERTAMA
3. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
4. KENAIKAN JABATAN
5. KENAIKAN PANGKAT
6. PEMBEBASAN JABATAN
7. PEMBERHENTIAN JABATAN
8. PENGANGKATAN KEMBALI
PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL DITETAPKAN OLEH
PEJABAT YANG BERWENANG SESUAI FORMASI YANG DITETAPKAN
PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN PUSAT/PROP/KAB/KOTA
(PP No. 9 tahun 2003)

Proses Pengangkatan Jabatan Fungsional melalui :

1. Inpassing/ Penyesuaian
2. Pengangkatan Pertama
3. Perpindahan Jabatan / Alih Jabatan

Formasi / Kebutuhan :
1. Untuk mencapai angka kredit yang ditentukan agar jumlah Tenaga
Fungsional disesuaikan dengan beban kerja yang ada di unit kerja.
2. Apabila komposisi beban kerja dengan jumlah pejabat fungsional
seimbang, akan memperlancar Pejabat Fungsional dalam
mengumpulkan angka kredit.
Mekanisme Pengangkatan ke dalam Jabfung Kesehatan

Bertugas Setelah II I Bertugas Sebelum


Terbit Kep.Menpan Terbit Kep.Menpan

Pengangkatan
Inpassing
Pertama Kali
1. Pendidikan 1. Pendidikan
2. Pangkat DUPAK 2. Pangkat
3. Diklat PAK
4. DP-3 3. DP-3

Jenjang Jabatan ditentukan


perolehan AK setelah PAK-nya Jenjang Jabatan dan
ditetapkan oleh Pejabat ybw. AK pada Tabel Kumulatif
( SK Pengk. Pertama ) ( SK Inpassing )
DUPAK

Pembebasan Sementara
Naik Jenjang Pengangkatan Kembali
Jabatan/Pangkat
Pemberhentian 31
PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN
( Alih Tugas dari jabatan Struktural atau Jabfung lain )

III

Struktural/Jabfung Lain Struktural/Jabfung Lain


( Belum pernah menduki ( Pernah menduduki
Jabfung Kesehatan ) Jabfung Kesehatan )

1. Memenuhi syarat Peng.Pertama


SK
2. Pengalaman 1 tahun Pengangkatan kembali
3. Usia maksimal 50 tahun

Pangkat sesuai dengan pangkat yang


Pangkat sesuai dengan pangkat yang
dimiliki sedangkan jenjang jabatan dimiliki sedangkan jenjang jabatan
sesuai dengan ak yang pernah dimiliki
ditentukan perolehan ak setelah
( SK Pembebasan Sementara )
PAK-nya ditetapkan oleh Pejabat ybw.

DUPAK

MP. Dupak –Putus


MP. Dupak -Nyambung Naik Jenjang (dimulai dari SPMT/
Jabatan/Pangkat Pengangkatan kembali)
32
PERSYARATAN INPASSING

1. Memperhatikan formasi yang ada.


2. Berstatus sebagai PNS
3. Berijazah minimal S1 / D.IV
4. Pangkat minimal Penata Muda,
Gol. Ruang - III/a

5. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 bernilai


baik dalam satu tahun terakhir.

33
6. Tidak sedang menduduki jabatan struktural /
fungsional lainnya.

7. SPMT dari atasan langsung.

8. Surat pernyataan memilih Jabatan Fungsional yang


akan didudukinya.

CATATAN :
Pangkat sesuai dengan pangkat yang dimiliki sedangkan
jenjang jabatan dan angka kredit sesuai dengan angka
kredit pada Tabel Kumulatif.

34
Contoh AK Kumulatif untuk Penyesuaian/Inpassing
Bagi Jabatan Fungsional Pranata Labkes:
STTB/IJAZAH ATAU ANGKA KREDIT DAN MASA KERJA KEPANGKATAN
No Gol YG SETINGKAT < 1 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun/ >

1 2 3 4 5 6 7 8

1 II/a SLTA/D.I 25 28 31 35 40
2 II/b SLTA/D.I 40 45 50 55 60
3 II/c SLTA/D.I/D.III 60 65 70 75 80
SARJANA MUDA 60 66 72 78 80
4 II/d SLTA/D.I/D.III 80 83 87 91 100
SARJANA MUDA 80 85 95 100

90
5 III/a SLTA/D.I/D.III 100 110 120 130 150
SARJANA MUDA 100 111 122 133 150
6 III/b SLTA/D.I/D.III 150 160 170 180 190
SARJANA MUDA 150 161 172 183 200
7 III/c SLTA/D.I/D.III 200 222 244 267 290
SARJANA MUDA 200 223 247 271 295
8 III/d SLTA/D.I/D.III 300 300 300 300 300
SARJANA MUDA 300 300 300 300 300

35
PENGANGKATAN PERTAMA
Persyaratan Umum

. Formasi/Kebutuhan
( mengisi lowongan formasi CPNS )

. Status PNS
. Ijazah minimal S1 / D.IV di bidang
administrasin kesehatan atau S1 / D.IV
Kesehatan

36
. Pangkat Serendah-rendahnya Penata Muda – Gol.
Ruang – III/a

. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan


fungsional di bidang kesehatan dan memperoleh
sertifkat ( STPPL )

. Surat pernyataan memilih jabatan fungsional

. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 sekurang-


kurangnya bernilai baik dalam satu tahun terakhir.

37
PENGANGKATAN PERTAMA

Catatan:

• Mengumpulkan Daftar Usulan Penetapan


Angka Kredit ( DUPAK )
minimal 2 semester, dari SPMT CPNS
Bukan SK CPNS

38
PERPINDAHAN JABATAN
(Pengangkatan Jabatan Fungsional melalui perpindahan dari
jabatan lain)
Persyaratan:
 1. Memiliki ijazah paling rendah S1 / D.IV di bidang kesehatan
 atau S1 / D.IV kesehatan
 2. Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 2 tahun dalam pelayanan
 pelayanan
 3. Usia maksimal 5 tahun sebelum BUP
 4. Niai SKP dua tahun terakhir “Baik”
 5. Tersedia Formasi
 6. Telah mengikuti diklat fungsional

Pangkat ditetapkan sama dengan pangkat yang dimiliki terakhir,


jenjang jabatan ditetapkan berdasarkan peroleh Angka Kredit
yang diperoleh dari Unsur Utama dan Penunjang.
Pengangkatan Perpindahan dari
Jabatan Lain
Usia paling tinggi :
◦ 1. JF Kategori Ketrampilan : 53 Tahun
◦ 2. JF Ahli Pertama dan Ahli Muda : 53 Tahun
◦ 3. JF Ahli Madya : 55 Tahun
◦ 4. JF Ahli Utama : 60 Tahun
( bagi PNS yang telah menduduki Jabatan
Pimpinan Tinggi )
KELENGKAPAN BERKAS

.
FC SK PNS atau SKKP terakhir.
. DUPAK disertai bukti fisiknya
. SPMT di bidang tugas pokoknya yang di-
tandatangani oleh Kepala Unit kerja ybs.
. Surat pernyataan bersedia melaksanakan tugas
pokoknya dari PNS ybs.
. FC Kartu Pegawai

41
Hak
◦ mendapatkan tunjangan dan kenaikan
pangkat, di mana kenaikan pangkat dalam
jabatan fungsional bisa direncanakan oleh
Pejabat Fungsional itu sendiri dengan
pengumpulan Angka Kredit

42
UNSUR DAN SUB UNSUR
KEGIATAN:
A. PENDIDIKAN
B. PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN
C. PENGEMBANGAN PROFESI
D. PENUNJANG TUGAS
PERUBAHAN PADA KEBIJAKAN BARU JF KESEHATAN
JABATAN KEBIJAKAN BARU
- Ada jenjang Ahli
- Uji Kompetensi untuk setiap kenaikan jenjang
- Uji Kompetensi untuk setiap kenaikan jenjang perawat gigi
Radiografer, Teknisi (per 1 Jan 2018)
Elektromedis, Perekam - Perubahan PBAK
Medis dan Perawat Gigi - Perhitungan AK untuk alih jabatan terampil ke ahli adalah
65%
- Dipersyaratkan unsur pengembangan profesi untuk tingkat
Ahli
- Dasar kualifikasi pendidikan untuk jenjang Ahli  Ners
- Dasar kualifikasi pendidikan untuk jenjang Terampil  DIII
- Uji Kompetensi untuk setiap kenaikan jenjang (per 1 Jan
2018)
- Perubahan PBAK
Perawat - Ada jenjang Utama
- Perhitungan AK untuk alih jabatan terampil ke ahli adalah
65%
- Dipersyaratkan unsur pengembangan profesi untuk tingkat
Ahli
- Persyaratan PPL untuk yg sebelumnya D- IV
Pekerja Radiasi
(Tunjangan Bahaya Kenaikan besaran TBR
Radiasi/TBR)
Perubahan Sesuai SE:
◦ Penilaian Kinerja jabfung Bidan meliputi SKP dan PK, siambil dari uraian tugas
jabatan sesuai jenjang dlm Permenpan RB nomor 36 tahun 2019
◦ Pengembangan Profesi jenjang Mahir yang akan naik jenjang Penyelia wajib
melaksanakan 4 (empat), Muda ke Madya 6 (enam), Madya ke Utama (12) mulai
periode kenaikan April 2021
◦ Angka Kredit wajib dipenuhi sesuai peraturan
◦ Ukom Bidan dilaksanakan mulai Juli 2022 untuk:
1. Inpassing
2. Perpindahan Jabatan, alih kategori dan promosi
3. Kenaikan Jenjang Ahli Utama

Anda mungkin juga menyukai