Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PASIEN AMPUTASI
Kelompok 7
Didin Suparja (8801190028/2B)
Solikah (8801190095/2B)
Pengertian Amputasi
❖ Amputasi Elektif/Terencana
Amputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan
mendapat penanganan yang baik serta terpantau secara terus-menerus.
❖ Amputasi Akibat Trauma
Merupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak
direncanakan.
❖ Amputasi Darurat
Kegiatan amputasi dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. Biasanya
merupakan
Jenis amputasi secara umum menurut
(Daryadi,2012) adalah :
❖ Amputasi Terbuka
Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi infeksi yang berat dimana
pemotongan pada tulang dan otot pada tingkat yang sama.
❖ Amputasi Tertutup
Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan
dimana dibuat skaif kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan
memotong kurang lebih 5cm dibawah potongan otot dan tulang. Setelah
dilakukan tindakan pemotongan, maka kegiatan selanjutnya meliputi
perawatan luka operasi/mencegah terjadinya infeksi, menjaga kekuatan
otot/mencegah kontraktur, mempertahankan intaks jaringan, dan persiapan
untuk penggunaan protese ( mungkin )
Etiologi
• Tingkatan amputasi
Amputasi dilakukan pada titik paling distal yang masih dapat mencapai
penyembuhan dengan baik. Tempat amputasi ditentukan berdasarkan dua faktor :
peredaran darah pada bagian itu dan kegunaan fungsional misalnya (sesuai
kebutuhan protesis), status peredaran darah eksterimtas dievaluasi melalui
pemerikasaan fisik dan uji tertentu. Perfusi otot dan kulit sangat penting untuk
penyembuhan.
• Penatalaksanaan sisa tungkai
Tujuan bedah utama adalah mencapai penyembuhan luka amputasi menghasilkan
sisa tungkai puntung yang tidak nyeri tekan dan kuli yang sehat untuk pengunaan
prostesis, lansia mungkin mengalami keterlambatan penyembuhan luka karena
nutrisi yang buruk dan masalah kesehatan lainnya.
• Pasang balut steril tonjolan-tonjolan hilang dibalut tekan
pemasangan perban elastis harus hati-hati jangan sampai konstraksi
putung di proksimlnya sehingga distalnya iskemik.
• Meningikan pungtung dengan mengangkat kaki jangan ditahn
dengan bantal sebab dapat menjadikan fleksi kontraktur pada paha dan
lutut.
• Luka ditutup drain diangkat setelah 48-72 jam sedangkan putung
tetap dibalut tekan, angkta jahitan hari ke 10 sampai 11.
• Amputasi bawah lutut tidak boleh mengantung dipinggir tempat
tidur atau berbaring atau duduk lama dengan fleksi lutut.
• Amputasi diatas lutut jangan dipadang bantal diantara paha atau
memberikan abdukasi putung, mengatungnya waktu jalan dengan kruk
untuk mencegah kostruktur lutut dan paha.
pathway
Pemeriksaan Penunjang
Menurut (Daryadi,2012), pemeriksaan diagnostik pada klien Amputasi
meliputi :
Sistem Cardiovaskuler :Cardiac Mengkaji tingkat aktivitas harian yang dapat dilakukan pada klien sebelum operasi
reservePembuluh darah sebagai salah satu indikator fungsi jantung.Mengkaji kemungkinan atherosklerosis
melalui penilaian terhadap elastisitas pembuluh darah.
Sistem Respirasi Mengkaji kemampuan suplai oksigen dengan menilai adanya sianosis, riwayat
gangguan nafas.
Sistem Urinari Mengkaji jumlah urine 24 jam.Menkaji adanya perubahan warna, BJ urine.
Cairan dan elektrolit Mengkaji tingkat hidrasi.Memonitor intake dan output cairan.
Sistem Neurologis Mengkaji tingkat kesadaran klien.Mengkaji sistem persyarafan, khususnya sistem
motorik dan sensorik daerah yang akan diamputasi.
Thanks Haturnuhun
nyeriMampu menggunakan komprehensifObservasi reaksi
teknik non farmakologi nonverbal dari
untuk mengurangi ketidaknyamananGunakan
nyeriMelaporkan bahwa teknik komunikasi teraupetik
Terimaksih
nyeri berkurang dengan Evaluasi pengalaman nyeri
menggunakan manajemen masa lampauAjarkan teknik
nyeriMenyatakan rasa relaksasiKolaborasi dengan
1 nyaman setelah nyeri dokter dalam pemberian
Nyeri akut berkurang therapy
Nutrion
ManagementKaji
Body imageSelf secara verbal dan non
esteemKriteria Hasil verbal respon klien
:Body image terhadap
positifMampu tubuhnyaJelaskan
mengidentifikasi tentang pengobatan,
kekuatan perawatan, kemajuan
personalTidak dan prognosis
terjadi pengurangan penyakitDorong klien
Gangguan citra berat badan yang mengungkapkan
3. tubuh berarti perasaannya
Evaluasi
Impelmentasi Evaluasi merupakan
pengkajian sejauh mana
Implementasi merupakan
pencapaian dari
wujud nyata dari tindakan keperawatan
rencana keperawatan yang telah diberikan
yang telah dibuat
kepada pasien.
sebelumnya.
Kasus fiktif
Tn.l. 35 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas, 1,5bulan yang
lalu, klien mengatakan bahwa ia memiliki luka yang tak kunjung
sembuh pada kaki kanannya. Klien juga mengatakan bahwa ia
merasakan nyeri yang hebat pada lukanya. TD: 110/70mmHg
S,:37.5°C, N: 76x/menit dan RR: 20x/menit
Pengkajian
I. Identitas Diri Klien
Nama: Tn. I
Umur: 43 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki
Alamat: Jl. Mitra Utama C1 No. 4A RT/RW 001/002
Status Perkawinan: Kawin
Agama: Islam
Suku: sunda
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: Wiraswasta
Tanggal Masuk RS: 20 Maret 2021
Diagnosa Medis: Amputasi bawah lutut (BL)
Sumber Informasi
Nama: Ny. O
Hubungan dengan Klien: Istri
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
RIWAYAT KESEHATAN
• Keluhan utama
klien mengatakan bahwa ia memiliki luka yang
tak kunjung sembuh pada kaki kanannya. Klien
juga mengatakan bahwa ia merasakan nyeri
yang hebat pada lukanya.
Hari 2 Nyeri akut S: Klien mengatakan bahwa ia masih sedikit merasakan nyeri pada kaki kanannyaKlien mengatakan masih
sedikit nyeri seperti tertusuk dengan frekuensi hilang timbulKlien mengatakan masih sedikit terdapat nyeri
tekan pada kaki kanannya
O:Klien masih sedikit tampak meringisKlien masih sedikit tampak gelisah Adapun hasil pengkajian nyeri klien
yaitu :
P : Adanya luka kronis yang telah terinfeksi
Q : Seperti tertusuk
R : Kaki kanan
S:7
T : Hilang timbulSedangkan hasil pemeriksaan fisik dari kaki kanan klien yaitu :Inspeksi : Terdapat luka terbuka
yang telah terinfeksi yang ditandai dengan adanya warna kemerahan dan edema disekitar luka klien sehingga
menyebabkan terjadinya ketidaksimetrisan antara kaki kiri dan kanan klien.Palpasi : Terdapat nyeri tekan dan
terasa hangat di sekitar luka klien
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
catatan perkembangan keperawatan
Hari 3 Nyeri akut S: Klien mengatakan bahwa ia sudah tidak merasakan
nyeri pada kaki kanannyaKlien mengatakan sudah tidak
nyeri seperti tertusuk dengan frekuensi hilang timbulKlien
mengatakan sudah tidk terdapat nyeri tekan pada kaki
kanannya
O:Klien sudah tidak tampak meringisKlien sudah tidak
tampak gelisah Adapun hasil pengkajian nyeri klien yaitu :
P : Adanya luka kronis yang telah terinfeksi
Q : Seperti tertusuk
R : Kaki kanan
S:7
T : Hilang timbulSedangkan hasil pemeriksaan fisik dari kaki
kanan klien yaitu :Inspeksi : Terdapat luka terbuka yang
telah terinfeksi yang ditandai dengan adanya warna
kemerahan dan edema disekitar luka klien sehingga
menyebabkan terjadinya ketidaksimetrisan antara kaki kiri
dan kanan klien.Palpasi : Terdapat nyeri tekan dan
terasa hangat di sekitar luka klien
A: nyeri akut teratasi
P : Intervensi di hentikan
catatan perkembangan keperawatan
2 Hari 1 Ansietas S :Klien mengatakan bahwa ia masih merasa takut untuk dilakukan operasiKlien
juga mengatakan bahwa ia masih merasa cemas dengan penyakitnyaKlien juga
masih merasa bingung dan tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya
O : Klien masih tampak cemasKlien masih tampak bingungKlien masih selalu
bertanya-tanya tentang penyakitnya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Hari 2 Ansietas S :Klien mengatakan bahwa ia masih sedikit merasa takut untuk dilakukan
operasiKlien juga mengatakan bahwa ia masih sedikit merasa cemas dengan
penyakitnyaKlien juga masih sedikit merasa bingung dan tidak mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya
O : Klien masih sedikit tampak cemasKlien masih sedikit tampak bingungKlien
masih sedikit selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Hari 3 Ansietas S :Klien mengatakan bahwa ia sudah tidak merasa takut untuk dilakukan
operasiKlien juga mengatakan bahwa ia sudah tidak merasa cemas dengan
penyakitnyaKlien juga sudah tidak merasa bingung dan tidak mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya
O : Klien sudah tidak tampak cemasKlien sudah tidak tampak bingungKlien sudah
tidak selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya
A : Ansietas teratasi
P : Intervensi dihentikan
catatan perkembangan keperawatan
Hari 1 Gangguan citra tubuh S :Klien mengatakan bahwa ia masih malu jika diamputasiKlien mengatakan bahwa ia
masih takut tidak bisa bekerja lagiKlien mengatakan bahwa ia masih merasa sulit untuk
bersosialisasi dengan orang orang lain setelah diamputasi
O :Klien masih tampak sedihKlien masih tampak murungKlien masih tampak menarik
diriTD : 110/70mmHg S : 37.5°CN : 76x/i RR : 20x/i
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Hari 2 Gangguan citra tubuh S: Klien mengatakan bahwa ia masih sedikit malu jika diamputasiKlien mengatakan
bahwa ia masih sedikit takut tidak bisa bekerja lagiKlien mengatakan bahwa ia masih
sedikit merasa sulit untuk bersosialisasi dengan orang orang lain setelah diamputasi O
:Klien masih sedikit tampak sedihKlien masih sedikit tampak murungKlien masih sedikit
tampak menarik diriTD : 110/70mmHg S : 37.5°CN : 76x/i RR : 20x/i
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Hari 3 Gangguan citra tubuh S: Klien mengatakan bahwa ia sudah tidak malu jika diamputasiKlien mengatakan bahwa
ia sudah tidak takut tidak bisa bekerja lagiKlien mengatakan bahwa ia sudah tidak
merasa sulit untuk bersosialisasi dengan orang orang lain setelah diamputasi
O :Klien sudah tidak tampak sedihKlien sudah tidak tampak murungKlien sudah tidak
tampak menarik diriTD : 110/70mmHg S: 37.5°CN : 76x/i RR : 20x/i
A : gangguan citra tubuh teratasi
P : Intervensi dihentikan
THANKS HATURNUHUN
TERIMAKASIH