Anda di halaman 1dari 29

PERENCANAAN

By: Yuliarti, S.E., M.E.


PENGERTIAN PERENCANAAN
 Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen
yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam
melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan
pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan
membuat perencanaan.
 Dalam manajemen, perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk
mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi.
 Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal.
 Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan
merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
 rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan
suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.
PERENCANAAN MENURUT PARA AHLI
 Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2)
sebagai berikut: Secara umum perencanaan merupakan proses
penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian
menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi
(program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan
operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan
perusahaan secara menyeluruh.
 George R. Terry: Perencanaan adalah pemulihan fakta-fakta
dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu
dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan
peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk
masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk
menghendaki hasil yang dikehendaki.
LANJUTAN
 Harold Koontz dan O’Donnell: Perencanaan adalah tugas
seorang manajer untuk menentukan pilihan dari berbagai
alternatif, kebijaksanaan, prosedur dan program.
 W. H. Newman: Perencanaan adalah suatu penngambilan
keputusan pendahuluan mengenai apa yang harus
dikerjakan dan merupakan langkah-langkah sebelum
kegiatan dilaksanakan.
 Dr. SP. Siagian MPA.: Perencanaan dapat didefinisikan
sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa
yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan.
LANJUTAN…
 definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa
perencanaan merupakan suatu proses untuk mencapai
tujuan perusahaan secara menyeluruh. Definisi
perencanaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
perencanaan menggunakan beberapa aspek yakni :
 Penentuan tujuan yang akan dicapai.

 Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh


untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
 Usaha-usaha atau langkah-langkah yang ditempuh untuk
mencapai tujuan atas dasar alternative yang dipilih.
LANJUTAN…
 Widjojo dalam Lembaga Administrasi Negara (1985:
31), menjelaskan bahwa Perencanaan pada asasnya
berkisar pada dua hal :
 Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan
konkret yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu
atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat yang
bersangkutan.
 Pilihan di antara cara-cara alternatif yang efesien serta
rasional guna mencapai tujuan-tujuan tersebut, baik untuk
penentuan tujuan yang meliputi jangka waktu tertentu
maupun bagi pemilihan cara-cara tersebut diperlukan ukuran-
ukuran atau kriteria-kriteria tertentu yang terlebih dahulu
harus dipilih pula.
MENGAPA PERLU PERENCANAAN
 Protective benefits, yang dihasilkan dari pengurangan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam keputusan
 Positive benefits, dalam bentuk meningkatnya sukses
pencapaian tujuan tim organisasi
MANFAAT PERENCANAAN
 Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan
dapat diusahakan   dengan efektif dan efisien.
 Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan
tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas
penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal
mungkin.
 Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul
dengan mengatasi hambatan dan ancaman.
 Dapat menghindari adanya kegiatan pertumbuhan dan
perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
LANJUTAN
 Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan
 Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-
masalah utama
 Memungkin manajer memahami keseluruhan gambaran
operasi lebih jelas
 Pemilihan berbagai alternatif terbaik

 Standar pelaksanaan dan pengawasan

 Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan

 Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi

 Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti

 Menghemat waktu usaha dan dana


FUNGSI PERENCANAAN
 Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses
pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang
diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan
pembentukan suatu sistem komunikasi yang
memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir
serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana
yang di buat.
 Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni
terciptanya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan
perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan
sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan
yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan
perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
TUJUAN PERENCANAAN
 Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan
banyak tujuan perencanaan, diantaranya:
 untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun
karyawan nonmanajerial
 untuk mengurangi ketidakpastian.
 untuk meminimalisir pemborosan.
 untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam
fungsi selanjutnya,
LANJUTAN TUJUAN PERENCANAAN
 Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan bahwa tujuan
perencanaan adalah sebagai berikut:
 Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan
merekam perubahan (a way to anticipate and offset change).
 Perencanaan memberikan pengarahan (direction) kepada
administrator-administrator maupun non-administrator.
 Perencanaan juga dapat menhindari atau setidak-tidaknya
memperkecil tumpang-tindih dan pemborosan (wasteful)
pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
 Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar
yang akan digunakan untuk memudahkan pengawasan.
FUNGSI-FUNGSI PERENCANAAN
 Menentukan titik tolak dan tujuan usaha.
 Memberikan pedoman, pegangan dan arah.

 Mencegah pemborosan waktu, tenaga dan material.

 Memudahkan pengawasan.

 Kemampuan evaluasi yang teratur.

 Sebagai alat koordinasi.


LATAR BELAKANG LAHIRNYA
PERENCANAAN
 Policy top management: puncak pimpinanlah yang
mengeluarkan kebijakan diadakannya perencanaan karena
memang merekalah sebagai pemegang policy.
 Hasil pengawasan: berdasarkan hasil pengawasan terkumpullah
sejumlah data dan fakta yang dibuat dalam satu perencanaan
baru yang memperbaiki atau merombak yang pernah
dilaksanakan.
 nisiatif dari dalam: planning juga dapat lahir akibat adanya
saran-saran dari pihak luar yang mungkin secara langsung atau
tidak langsung, yang mempunyai kepentingan dengan
organisasi.
 Kebutuhan masa depan: suatu perencanaan dibuat sebagai
persiapan masa depan ataupun menghadapi rintangan dan
hambatan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
TAHAP-TAHAP PERENCANAAN
 Merumuskan Misi dan Tujuan.
 Memahami Keadaan Saat ini.

 Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat


tercapainya Tujuan.
 Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.

 Struktur organisasi

 Program jangka panjang, menengah dan pendek.


PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 Ilmu perencanaan pembangunan pada awalnya muncul
dinegara-negara yang menganut paham sosialis di mana
peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi
pembangunan sangat besar.
 Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua negara
memerlukan dan menggunakan sistem perencanaan
untuk dapat mendorong proses pembangunan.
 Pada negara yang menganut paham sosialis semua
kegiatan pembangunan menggunakan perencanaan
sebagai alat untuk mendorong dan mengendalikan proses
pembangunan secara keseluruhan.
MENGAPA PERLU BERENCANA?
 Kegagalan mekanisme pasar
kenyataan dinegara berkembang menunjukkan bahwa kekuatan
monopoli masih cukup baik, akibatnya persaingan dipasar masih
terbatas, dengan kondisi ini pemamfataan mekanisme pasar
sebagai alat untuk mendorong kegiatan ekonomi dan
pembangunan tidak berjalan dengan baik.
 Ketidakpastian masa depan

masa datang penuh dengan ketidakpastian sehingga keputusan


yang diambil oleh pihak swasta dan masyarakat seringkali tidak
sesuai sasaran yang diharapkan
 Untuk mengarahkan kegiatan pembangunan

kegiatan pembangunan secara terpadu, efisien dan berkelanjutan


hanya akan dapat diwujudkan bila terdapat arah dan pentahapan
pembangunan yang jelas.
PENGERTIAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
 Arthur W.lewis : suatu kumpulan kebijaksanaan dan program
pembangunan untuk merangsang masyarakat dan swasta untuk
menggunakan sumber daya yang tersedia secara lebih
produktif.
 M.L jhingan : perencanaan pembangunan pada dasarnya adalah
merupakan pengendalian dan pengaturan perekenomian dengan
sengaja oleh suatu penguasa pusat unttuk mencapai suatu
sasaran dan tujuan tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.
 Michael todaro : suatu upaya pemerintah secara sengaja untuk
melakukan koordinasi pengambilan keeputusan ekonomi dalam
jangka panjang untuk mempengaruhi secara langsung maupun
tidak langsung tingkat pertumbuhan dari beberapa variabel
utama perekonomian nasional.
LANJUTAN…
 Komponen utama perencanaan pembangunan
 Merupakan usaha pemerintah secara terencana dan sistematis
untuk mengendalikan dan mengatur proses pembangunan
 Mencakup periode jangka panjang, menengah dan tahunan.
 Menyangkut dengan varibel-variabel yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan secara ekseluruhan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
 Mempunyai suatu sasaran pembangunan yang jelas sesuai
dengan keinginan masyarakat.
TUJUAN DAN SASARAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
 Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan.
 Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi
antar daerah, waktu dan fungsi pemerintah, baik pusat
maupun daerah.
 Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan.
 Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam
perencanaan pembangunan
 Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif dan adil.;
JENIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 Perencanaan jangka panjang
mencakup jangka waktu 10-25 tahun
 Perencanaan jangka menengah

mencakup 4-5 tahun


 Perencanaan jangka pendek

mencakup waktu yang 1 tahun, seringkali dinamakan


rencana tahunan
JENIS PERENCANAAN BERDASARKAN
SIFATNYA
 Perencanaan dengan komando
banyak diterapkan pada negara yang beraliran
komunisme, pelaksanaanya secara terpusat
dikomandokan secara keras dan tegas oleh pemerintah
 Perencanaan dengan rangsangan

dilakukan secara demokratis dan lebih banyak


didasarkan pada mekanisme pasar
JENIS PERENCANAAN BERDASARKAN
ALOKASI SUMBER DAYA
 Perecanaan keuangan
keuangan merupakan kunci pokok sebuah perencanaan
pembangunan. Perencanaan keuangan diperlukan untuk
menyusun kebutuhand ana untuk pembiayaan berbagai
program kegiatan
 Perencanaan fisik

suatu upaya untuk menjabarkan program dan kegiatan


pembangunan melalui pengalokasian faktor produksi dan
hasil produksi sehingga dapat memaksimalkan
penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi
masyarakat
JENIS PERENCANAAN BERDASARKAN
TINGKAT KELUWESAN
 Perencanaan indikatif
gabungan dari mekanisme pasar dan campur tangan
pemerintah. Dalam sistem ekonomi camprutan tahun
1947-1950 sektor swasta bekerja sama, sedangkan
pemerintah melakukan pengaturan dan pengawasan
sehingga sektor swasta dapat berkembangn dengan baik
 Perencanaan imperatif

sama dengan perencanaan komando dimana semua


kegiatan diatur oleh negara untuk pentingan masyarakat
banyak
JENIS PERENCANAAN BERDASARKAN
SISTEM EKONOMI
 Perencanaan pembangunan dalam sistem kapitalis
semuanya didasarkan pada mekanisme pasar “invisible hand”
 Perencanaan pembangunan dalam sistem sosialis

merupakan perencanaan terpusat dilakukan secara komando


untuk semua kegiatan sosial dan ekonomi
 Perencaanaan pembangunan dalam sistem campuran

gabungan dari sistem kapitalis dan sosialis. Perencanaan


pembangunan dalam sistem campuran membagi perekonomian
kedalam sektor pemerintahd an swasta.
JENIS PERENCANAAN BERDASARKAN
CARA PELAKSANAAN
 Perencanaan sentralistik
semua keputusan dan kebijakan pembangunan yang
penting semuanya ditentukan oleh pemerintah pusat
melalui badan perencanaan pembagunan nasional,
sedangkan pemerintahdaerah hanya sebagai pelaksana
 Perencanaan desentralistik

biasanya disebut juga dengan buttom-up planning pada


dasarnya adalah kebalikan dari sitstem sentralistik.
Pemerintah daerah mempunyai perenanan yang cukup
penting disamping kewenangan pemerintah pusat
TAHAPAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
 Tahap pengusunan rencana
 Tahap penetapan rencana

 Tahap pengendalian pelaksanaan rencana

 Tahap evaluasi keberhasilan pelaksanaan rencana


SIKLUS PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
 Penilaian keadaan saat ini
 Penilaian arah pembangunan masa datang

 Formulasi tujuan dan sasaran pembangunan

 Mengkaji alternatif strategi pembangunan

 Menetapkan proritas pembangunan

 Merumuskan kebijakan pembangunan

 Identifikasi program dan kegiatan

 Menetapkan perkiraan dana investasi dibutuhkan

 Menetapkan indikator kinerja

 Penyusunan rencana tindak


CIRI-CIRI PERENCANAAN YANG
DIANGGAP BAIK
 Tersusun secara lengkap termasuk sektor swasta
 Memasukkan evaluasi perekonomian masa lalu

 Merinci tujuan dan prioritas pembangunan

 Menerjemahkan tujuan ke dalam target pembangunan

 Strategi kebijakan bersifat spesifik

 Berisikan perencanaan kebutuhan investasi

 Memuat proyeksi selama periode perencanaan

 Mempunyai kaitan yang jelas dengan perencanaan


pembangunan lainnya

Anda mungkin juga menyukai