Anda di halaman 1dari 8

FIKIH MU’AAMALAH DAN PROBLEMATIKA

KONTEMPORER

Disusun oleh:
Kelompok 1(A2ZWR)
1.Khanana Nihla (2020410005)
2. Salsabila(2020410007)
1. Pengertian fikih muamalah

Menurut etimologi, muamalah berasal dari kata: (‫ ) عا مل– يعا مل– معا ملة‬artinya saling
bertindak, saling berbuat, dan saling mengamalkan. Menurut etimologi, kata muamalah
adalah bentuk masdar dari kata’amala yang artinya saling bertindak, saling berbuat, dan
saling beramal.Fiqh muamalah terdiri atas dua kata, yaitu fiqh dan muamalah.Menurut
(َ ْ‫( ) َ فقَّه ُْت ال َّدر‬saya
etimologi (bahasa), fiqh adalah (‫( ) َ ْالفَه ُْم‬paham), seperti pernyataan: ‫س‬
paham pelajaran itu). Arti ini, antara lain, sesuai dengan arti fiqh dalam salah satu hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
‫يُفَقِّ ْههُ فِى ال ِّدي ِْن َم ْن ي ُِر ِدهللاَ بِ ِه َخ ْيرًا‬
Artinya
“Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik disisi-Nya, niscaya diberikan
kepada-Nya pemahaman (yang mendalam) dalam pengetahuan agama.”
2. Konsep Dasar Fikih muamalah

Konsep dasar yang menjadi acuan fiqih mu’amalah selain Al-Qur’an dan Al-
Hadits serta Ijma’ dan Qiyas adalah sisi kemaslahatan, karena pada dasarnya
semua bentuk interaksi dan perikatan yang dilakukan manusia hukumnya adalah
mubah, selain hal-hal yang secara jelas ditunjukkan pelarangannya oleh sumber
utama syari’at Islam. Adapun prinsip-prinsip muamalah dalam islam yakni
sebagai berikut:
1. Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang
ditentukan oleh al-qur’an dan sunnah rasul.
2. Muamalah dilakukan atas dasar sukarela ,
3. Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan
menghindari madharat dalam hidup masyarakat
4. Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan.
3.Hubungan Fiqih Muamalah dan Hukum Perdata

Muamalah dalam arti luas mencakup masalah al-ahwal al-syakhsyyiyah, yakni hukum keluarga yang
mengatur hubungan suami, istri, anak, dan keluarganya.
Pokok kajiannya meliputi munakahat, mawaris, wasiat, dan wakaf.
Muamalah dalam arti sempit membahas masalah jual beli, gadai, sewa-menyewa, pinjam-meminjam,
dan hiwalah (pemindahan utang).
Hukum perdata di Indonesia ada dua :
1. Hukum perdata dalam arti luas.
2. Hukum perdata dalam arti terbatas.
Hukum perdata dalam arti luas adalah hukum yang mengatur mengenai hubungan antara satu orang
dengan orang lainnya dalam kehidupan bermasyarakat.Hukum perdata dalam arti terbatas ialah
hukum privat : hukum yang mengatur hubung-hubungan hukum antara para warga hukum (manusia-
manusia pribadi dan badan hukum). Terdiri atas hukum perdata, dagang, bukti, dan kadaluwarsa
(lewat waktu).
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa bidang-bidang hukum perdata dalam hukum islam
terdapat dalam al-ahwal al-syakhshiyyah, muamalah, dan qadha.oleh karena itu,tidaklah tepat
mempersamakan bidanh fiqh muamalah dengan hukum perdata. Bahkan ada sebagaian hukum perdata
oleh para ulama dibahas dalam bidang Ushul Fiqh, seperti tentang subjek hukum atau orang mukalaf.
sumber hukum fiqh muamalah berbeda sekali dengan sumber hukum perdata. Juga sistematika fiqh
muamalah dan hukum perdata terdapat perbedaan-perbedaan. Sistemtika hukum perdata mengatur
orang pribadi, sedangkan hukum orang pribadi tidak dijelaskan dalam fiqh muamalah, tetapi
dijelaskan dalam Ushul Fiqh.
4. Fikih problematika konteporer

Fiqih sering disebut sebagai produk yang lahir dari dinamika kehidupan manusia, dalam
pribahasa Latin dari Cicero diungkapkan :Ubi societas ibi ius, artinya: dimana ada
masyarakat disana ada hukum.
masalah-masalah kontemporer adalah Fiqih periode Rasulullah, sahabat dan tabi’in
adalah produk pemahaman mereka terhadap permasalahan hukum yang muncul di tengan
komunitas masyaarakat berdasarkan Alqur’an dan sunnah. Produk ijtihad mereka pada
saat itu berdimensi maslahat bagi mereka baik berupa perintah, larangan, anjuran, maupun
kebebasan memilih untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.contohnya adalah
pada saat menghadapiperang badar .
. Contoh kasus yang masih segar diingatan beberapa tahun lalu adalah dalam rangka
memberikan keputusan hukum boleh atau tidaknya operasi face off pada kasus Nurhaliza
di Surabaya yang disiram air keras. Ijtihad jama’i ini melibatkan berbagai pakar disiplin
ilmu terkait dengan operasi face off tersebut, di antaranya pakar medis, bedah plastik,
psikologi, ekonomi, fuqaha dan ushuliyun.
 Kemaslahatan sebagai spirit merespon dinamika permasalahan kekinian,
bersumber dari otoritas utama sumber fiqih itu sendiri yaitu al-Qur’an dan
sunnah, Kemaslahatan yang ingin diraih dan diwujudkan oleh hukum Islam
dalam wadah fiqih kontemporer adalah bersifat universal, kemaslahatan sejati,
bersifat duniawi dan ukhrawi, lahir-batin, material spiritual, maslahah individu
dan umum, maslahah hari ini dan esok. Semua terlindungi dan terlayani
dengan baik tanpa membedakan jenis dan golongan, status sosial, daerah dan
asal keturunan, orang lemah atau orang kuat, penguasa atau rakyat.
SEKIAN DAN TRIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai