Anda di halaman 1dari 35

PENDAHULUAN

• Ada dua kategori yang termasuk dalam pelanggaran /


kejahatan kesusilaan, yaitu ; perkosaan dan
penyimpangan seksual.
• Umumnya Negara – Negara maju mendefenisikan
perkosaan sebagai perbuatan senggama yang dilakukan
dengan menggunakan kekerasan (force), menciptakan
ketakutan (fear) atau dengan cara memperdaya (fraud).
• Untuk visum perkosaan ciri khasnya adalah pemeriksaan
pada tubuh perempuan, terutama mengenai alat
kelaminnya. Oleh karena itu, pengetahuaan yang baik
tentang alat kelamin perempuan sangat diperlukan.
DEFENISI

Percabulan ; Ini merupakan perbuatan yang dilakukan


dengan sengaja untuk meningkatkan
nafsu seksual di luar perkawinan.
Perkosaan ; Ini merupakan persetubuhan yang
terjadi antara laki – laki terhadap wanita
yang bukan isterinya, dan tanpa izin
serta dengan ancaman dan kekerasan.
Pers’tub’han; Adalah penetrasi (masuknya) alat
kelamin laki – laki kedalam alat
kelamin perempuan, baik secara
lengkap maupun tidak lengkap serta
adanya ejakulasi maupun tidak ejakulasi.
Perawan ; Adalah seorang wanita yang belum pernah
disetubuhi.
• Tanda-tanda Keperawanan bisa dibagi
menjadi :
A. Tanda-tanda pada payudara

B. Tanda-tanda pada genitalia


Tanda-Tanda Pada Payudara

Payudara agak keras, bentuknya bulat


dan elatis serta tidak menggantung. Puting
payudara kecil dengan aereola yang
berwarna kemerahan
Tanda-Tanda Pada Genitalia
1. Labia mayora ; konsistensinya agak keras, elastis, dan
menutupi seluruh bagian labia minor
2. Labia minora ; ukurannya kecil, bewarna merah berupa
lipatan kulit yang tipis dan tidak menggantung.
3. Klitoris ; ukurannya kecil disertai dengan celah yang
sempit pada bagian vestibulum.
4. Komisura posterior ; bentuknya utuh dan seperti bulan
sabit.
5. Selaput dara ; adalah lapisan tipis membran mukosa
yang terdapat pada muara vagina. Biasanya berbentuk
semilunar atau seperti bulan bulan sabit. Ditengah
selaput dara terdapat lubang yang bulat atau lonjong
Kepentingan dari segi mediko-legal

1. Perkosaan

2. Tuntutan perceraian

3. Kasus fitnah
• Perkosaan adalah istilah hukum bukan istilah
medis, oleh karena itu yang menentukan terjadi
perkosaan adalah hakim. Dokter tidak dapat
menggunakan istilah perkosaan di dalam visum,
karena ia tidak dapat menentukan apakah
persetubuhan dilakukan dengan persetujuan
perempuan atau dilakukan secara paksa.
KETENTUAN HUKUM

• KUHP pasal 285


– Barang siapa yang dengan kekerasan atau dengan ancaman
kekerasan memaksa perempuan yang bukan istrinya
bersetubuh dengan dia karena perkosaan, dihukum dengan
hukuman penjara selama – lamanya 12 tahun.

• KUHP pasal 89
– Yang disamakan melakukan kekerasan itu, membuat orang jadi
pingsan atau tidak berdaya lagi ( lemah ).
• KUHP pasal 286

– Barang siapa bersetubuh dengan perempuan yang bukan


istrinya padahal diketahuinya perempuan itu dalam keadaan
pingsan atau tidak berdaya, dihukum dengan hukuman selama
– lamanya sembilan tahun.
• KUHP pasal 287

– Barang siapa bersetubuh dengan perempuan yang bukan


istrinya dalam hal diketahuinya atau patut disangkanya bahwa
perempuan itu belum cukup 15 tahun atau tidak terang berapa
umurnya bahwa perempuan itu belum pantas buat dikawini
dihukum dengan hukuman penjara selama – lamanya sembilan
tahun.

– Penuntutan dilakukan bila ada pengaduan, kecuali perempuan


itu belum sampai 12 tahun jika ada salah satu hal tersebut pada
pasal 291 dan pasal 294.
• Secara keseluruhan terlihat bahwa bantuan yang
diharapkan dari dokter dalam kasus perkosaan adalah:

– Menentukan adanya persetubuhan


– Menentukan adanya tanda – tanda kekerasan
– Menentukan perempuan disetubuhi dalam keadaan pingsan
atau tidak berdaya
– Memperkirakan umur korban
– Menentukan pantas tidaknya perempuan dikawini.
PEMERIKSAAN

• Pemeriksaan dan laporan hasil pemeriksaan


mengandung unsur :

– Persetubuhan

– Tanda – tanda kekerasan

– Pingsan atau tidak berdaya

– Umur
Terdapat dua luka
memar warna merah
kecoklatan pada leher
sebelah kiri
• Bukti telah terjadi persetubuhan adalah:

– Penetrasi penis ke dalam vagina


Pada perempuan yang himennya masih utuh bisa terjadi
robekan satu atau beberapa tempat. Lokasi robekan ditulis
dokter dalam arah jarum jam. Umumnya lokasi luka di bagian
posterior. Bisa didapati tanda – tanda kekerasan di vulva
maupun vagina. Pada anak – anak sering luka sampai
perineum. Bila telah terjadi beberapa jam atau hari sebelumnya
terlihat tanda peradangan. Tanda penetrasi ini dapat ditemui
pada penis pelaku yaitu adanya epitel vagina di penis pelaku.

– Adanya ejakulat laki – laki dalam liang senggama


perempuan yang diambil dengan sedotan maupun
kapas lidi, merupakan tanda pasti adanya
persetubuhan
• Dewasa dalam pengertian hukum adalah diatas 21 tahun
atau belum 21 tahun tetapi sudah atau pernah kawin.

• Perempuan yang belum cukup umur adalah perempuan


yang belum cukup umur adalah perempuan dibawah 15
tahun. Menurut Undang – undang Perkawinan No.
1/1974 atau PP No.9/1975 batas umur perempuan yang
boleh menikah adalah 16 tahun.
• Anamnese

• Pemeriksaan umum

• Pemeriksaan khusus
CARA PEMERIKSAAN DGN LATERAL TRAKSI
Pada bibir kecil kemaluan
bagian dalam terdapat
Selaput dara utuh
memar warna merah
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMERIKSAAN

• Perhatikan rambut kemaluan

– Bergumpal / tidak, ada tidaknya sperma, ada tidak


bercak darah / darah kering. Tujuan pemeriksaan
darah untuk mengidentifikasi darah pelaku/korban.
Pewarnaan Giemsa/Wright leukosit dapat dilihat, bila
ditemukan drumstick ( female ); sel pseudodecidua
(darah mestruasi ).
– Jika yang akan diperiksa sampel berupa bercak pada
pakaian dapat dilakukan pemeriksaan Baechi, dimana
adanya sperma akan tampak berupa sel sperma yang
terjebak diantara serat pakaian (spermatozoa melekat
pada serat ). Pada perabaan seperti kanji.
• Panjang sperma bervariasi 52 – 55 micron
• Sperma terdiri dari kepala, leher dan ekor
• Kepala terdiri dari inti yang dilapisi akrosome.
• Sperma akan mati pada suhu ruangan dalam waktu 3
jam.
• Dalam vagina sperma akan mati dalam waktu 6 – 8 jam.
• Kepala dan ekor dalam keadaan mati dapat dijumpai
dalam vagina selama 7 – 10 hari sedangkan dalam
cervix dan uterus 12 – 14 hari.
• Sperma dapat dijumpai dalam mulut dalam waktu 9 jam.
• Dalam anus selama 2 hari
• Perhatikan kulit sekitar alat genital
• Perhatikan alat genitalia bagian luar
– Adanya robekan pada perineum dan muara
alat kelamin merupakan bukti yang nyata
terjadi perkosaan. Biasanya robekan pada
bagian posterolateral.
– Pemeriksaan himen mempunyai arti bila
didapati robek baru, bengkak, berdarah, nyeri
sentuh dan tanda inflamasi lain.
Bentuk – bentuk selaput dara
Robekan selaput dara sampai
dasar pada arah pukul tiga
sesuai dengan arah jarum
jam.

Pada bibir kemaluan


terdapat luka lecet
• Vagina
– Diambil sekret dari fornik posterior dengan swab atau
dengan pipet dan dilihat dibawah mikroskop apakah
ada sperma.
– bila ditemukan spermatozoa yang masih bergerak
berarti persetubuhan baru , terjadi 3-4 jam sebelum
pemeriksaan. Bila ditemukan spermatozoa yang tidak
bergerak berarti persetubuhan terjadi lebih dari 4 jam
sebelum pemeriksaan.
• Menurut Nichols sperma masih dapat ditemukan 5 – 6
hari pasca persetubuhan.
• Menurut Voight, sperma masih bergerak kira kira 4 jam
pasca persetubuhan dan masih ditemukan 66 jam pasca
persetubuhan, Bila sperma tidak ditemukan, penentuan
cairan mani diperiksa dengan pewarnaan malachite
green atau christmas tree.
• Sperma dalam vagina masih dapat ditemukan 2-7 hari
pasca persetubuhan. Dalam serviks s/d 12 hari post
coitus.
• Bila tidak ditemukan sperma, belum berarti tidak
terjadi persetubuhan, bisa terjadi pada pelaku
yang azoospermia atau telah divasektomi.
– Uji fosfatase asam.
• Fosfatase asam dihasilkan oleh kelenjar prostat. Hasil positif:
warna merah ungu terjadi dalam waktu <30detik.
– Tes Florence(Uji choline)
• Hasil positif jika terdapat kristal choline periodida yang
berwarna coklat.
– Tes Barberio (Uji Spermin)
• Hasil positif jika terdapat kristal spermin flavinat berwarna
kuning kehijauan.
– Tes PAN piridil-azo-naftol ( Uji zinc)
• Hasil positif jika berwarna merah.
• Pemeriksaan DNA pada kasus perkosaan ditemukannya
pita-pita DNA dari benda bukti atau korban yang ternyata
identik dengan pita-pita DNA tersangka menunjukkan
bahwa tersangkalah yang menjadi donor sperma tadi.

• Ditemukannya metode penggandaan DNA secara


enzimatik (metode Polymerase Chain Reaction atau
PCR) oleh kelompok Cetus, membuka lebih banyak
kemungkinan pemeriksaan DNA.
• Di Indonesia perkosaan digolongkan sebagai tindak
pidana yang hanya dilakukan oleh laki – laki (male cime)
terhadap wanita yang bukan istrinya (extra marital crime)
dan persetubuhannya pun harus bersifat intra vagina
coitus.
• Jadi bila persetubuhannya dilakukan secara oral atau
anal serta dengan ancaman kekerasan maka ini tidak
dapat digolongkan sebagai perkosaan, melainkan
disebut perbuatan yang mencoreng kehormatan
kesusilaan (pasal 289 KUHP)
• Cara lugol: Pemeriksaan pada pelaku hanya
untuk membuktikan bahwa laki – laki tersebut
baru bersetubuh
– Caranya kepala dan leher penisnya dibilas dengan
larutan NaCl. Air cucian ini diperiksa ada tidaknya sel
epitel secara mikroskopik dan jika ada maka
pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan
DNA dengan metode PCR (polymerase chain
reaction). Adanya sel epitel vagina yang berwarna
coklat dianggap merupakan bukti baru terjadi
persetubuhan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Perforasi
    Perforasi
    Dokumen26 halaman
    Perforasi
    Nurfanida Natasya M
    Belum ada peringkat
  • Diafragma
    Diafragma
    Dokumen15 halaman
    Diafragma
    Nurfanida Natasya M
    Belum ada peringkat
  • TSB Adri Blok 9 Bru
    TSB Adri Blok 9 Bru
    Dokumen52 halaman
    TSB Adri Blok 9 Bru
    Nurfanida Natasya M
    Belum ada peringkat
  • Schwabach Test
    Schwabach Test
    Dokumen6 halaman
    Schwabach Test
    Nurfanida Natasya M
    Belum ada peringkat
  • PLENO
    PLENO
    Dokumen68 halaman
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Belum ada peringkat
  • Pleno Skenario A Blok 17
    Pleno Skenario A Blok 17
    Dokumen40 halaman
    Pleno Skenario A Blok 17
    Nurfanida Natasya M
    Belum ada peringkat
  • PLENO
    PLENO
    Dokumen68 halaman
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Belum ada peringkat
  • KOLANGITIS
    KOLANGITIS
    Dokumen17 halaman
    KOLANGITIS
    Nurfanida Natasya M
    100% (2)
  • Referat Fraktur
    Referat Fraktur
    Dokumen25 halaman
    Referat Fraktur
    Nurfanida Natasya M
    Belum ada peringkat