Kelompok 3
NAMA KELOMPOK
Perasat kepala tengadah dagu diangkat (head liflt -chin lift manuver)
Perasat dorong rahang bawah (jhaw trust manuver) pada pasien dengan trauma leher
Pengelolaan jalan nafas dengan alat sederhana
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.M
Umur : 69 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :SD
Pekerjaan : -
Alamat : Colomadu
Diagnose medis : CKS dg ICH
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengalami penurunan kesadaran.
b. Riwayat penyakit sekarang
Kurang lebih 3 jam sebelum masuk RS,saat akan menyebrang dijalan depan
rumah,pasien ditabrak sepeda motor dari arah kiri kemudian pasien terjatuh
dengan kepala kanan membentur aspal. Waktu kejadian klien dalam keadaan
sadar,pasien mengalami muntah 1 kali berupa lendir,pasien mengeluh pusing oleh
keluarga di bawa ke RS kustati dan sudah dipasang infus serta sudah diberi obat-
obatan dan sudah di ICT scan. Kemudian pasien dirujuk ke RSDM karena alas an
biaya.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien belum pernah mondok di RS sebelumnya,pasien tidak mempunyai riwayat
hipertensi ataupun DM,pasien tidak mempunyai alergi terhadap obat apapun.
Pengkajian primer
Airways
Jalan nafas terdapat sumbatan
berupa lendir tidak ada darah,tidak
ada suara nafas seperti
gurling,snoring,stridor.
Pengkajian sekunder
Kepala
Rambut sedikit beruban,terdapat hematoma di kepala sebelah kana,bentuk kepala
mesocepal
Mata
Konjungtiva tidak anemis,sclera tidak icteric,pupil anisokor,pupil terhadap cahaya
positif.
Hidung
Bersih,tidak ada secret,terdapat kanul O2 3 l/mnt.
Telinga
Simetris,bersih,tidak ada serumen.
Mulut
Mukosa bibir lembab,terdapat gigi palsun.
Leher
Terpasang neckolar.
Jantung
I : IC tidak tampak,dada datar
P : IC teraba kuat angkat
P : IC tidak ada pelebaran jantung
A : BJ I-II
Paru-paru
I : datar,simetris antara kanan dan kiri
P : vocal fremitus sama
P : pekak
A : vesicular
Abdomen
I : simetris antara kanan dan kiri,terlihat gerakan diafragma,tidak ada lesi atau luka
diperut.
A : bising usus 5 kali/mnt
P : tympani
P : tidak ada pembesaran hati,tidak ada distensi
Genitalia
Terpasang DC,genitalia bersih
Lanjutan…
Ekstremitas
Atas : tangan kiri terpasang infus D5 ½ Ns 20 tpm,terlihat memar kebiruan di tangan
kanan dan kiri.
Bawah : tampak terdapat memar kebiruan di kaki kanan dan kiri,tidak ada varises,tidak
ada edema.
Makan dan cairan
Pasien hanya mendapat cairan melalui infus D5 ½ Ns 20 tpm
Eliminasi
Pasien terpasang DC,volume urine 300 cc,warna urine kuning jernih.
Kulit
Warna kecoklatan,turgor kulit elastis
Data penunjang Terapi
• Foto rontgent cervical; • Infus D ½ Ns 20 tpm
tidak di dapat gambar • Injeksi piracetam 3gr/8j
fraktur • Injeksi cetorocal 30gr/12j
• Pemeriksaan CT scan; • Injeksi ranitidine 1
terdapat perdarahan amp/12j
intracranial • Injeksi ceftriaxone 1gr/12j
• O2 3 l/mnt
Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau irama nafas pasien
tidak efektif b.d keperawatan selama 1x24 jam perfusi 2. Pantau jlan nafas pasien
penumpukan sekret bersihan jalan nafas efektif dengan 3. Bebaskan jalan nafas pasien
kriteria hasil: 4. Observasi adanya sumbatan
1. Jalan nafas pasien bebas jalan nafas
2. Dapat mengeluarkan sekresi secara 5. Lakukan penghisapan jlan nafas
efektif sesuai kebutuhan
3. Irama nafas normal 20x/menit
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau TTV
perfusi jaringan keperawatan selama 1x24 jam 2. Pantau status neurologis
cerebral b.d adanya perfusi jaringan serebral efektif pasien
hemoragi intracerebral dengan kriteria hasil: 3. Pantau pupil pasien
1. Pasien komunikasi jelas 4. Pantau tingkat kesadaran
2. Menunjukan perhatian, konsentrasi, pasien (GCS)
orientasi 5. Pertahankan oksigenasi
3. Pupil sokor 6. Posisikan pasien supinasi
4. TTV normal 7. Pantau status cairan termasuk
5. GCS meningkat asupan
6. Tidak ada tanda-tanda peningkatan 8. Pantau tanda peningkatan
TIK: nyeri kepala, muntah, pipil TIK
edema 9. Kolaborasi pemberian terapi
infuse
Implementasi Evaluasi
• Melaksanakan tindakan • Melakukan pengkajian
sesuai dengan intervensi kembali untuk mengetahui
yang telah dilaksanakan dan apakah semua tindakan yang
lakukan sesuai dengan telah dilakukan dapat
kebutuhan klien/pasien memberikan perbaikan
tergantung pada kondisinya. status kesehatan terhadap
klien sesuai dengan kriteria
hasil yang diharapkan.