Anda di halaman 1dari 25

SOP

Pengambilan Darah
Vena & Arteri
KELOMPOK 2
Nama Anggota Kelompok :

1. Imam Husaini (20112284)


2. Belinda Efrin (20112267)
3. Fanesha Apittri (20112300)
4. Mutiara Astri (20112276)
5. Jihan Fadilla (20112292)
Defenisi Pengambila darah Vena
Phlebotomy adalah istilah medis untuk prosedur pengambilan darah dari pembuluh
darah vena. Bagian tubuh yang paling sering menjadi lokasi prosedur ini adalah lipatan
siku bagian dalam.
Selain untuk keperluan menentukan penyebab dari keluhan yang dialami oleh pasien dan
memastikan diagnosis, phlebotomy dapat dilakukan sebagai terapi pengobatan. Misalnya
pada orang yang mengalami kelebihan sel darah merah atau zat besi dalam darah.
Tujuan
1. Memastikan Diagnosis
Prosedur flebotomi dapat dilakukan untuk membantu dokter memastikan
diagnosis dari penyakit tertentu. Sebab, ada banyak gangguan kesehatan,
pemeriksaan fisik saja tidak cukup untuk memastikan penyakit yang dirasakan
oleh pasien. Beberapa penyakit yang dapat dideteksi dengan prosedur ini antara
lain:
Diabetes, Kanker, Anemia, Gangguan hati, Gangguan jantung, HIV dan AIDS ,
Gangguan saraf tulang belakang, Defisiensi nutrisi, misalnya kekurangan, vitamin,
Hepatitis
2. Sebagai Langkah Pengobatan
Selain untuk memastikan diagnosis suatu penyakit, pengambilan
darah bisa pula dilakukan untuk mengobati suatu peyakit. Berikut ini
beberapa gangguan kesehatan yang dapat disembuhkan dengan
flebotomi:
•Hemokromatosis
•Polisitemia vera
•Porfiria kutanea tarda
•Anemia sel sabit
•Perlemakan hati non-alkoholik
Indikasi dan Kontra Indikasi
•Indikasi •Kontra Indikasi
Kontraindikasi yang perlu diperhatikan sebelum
Indikasi phlebotomy umumnya melakukan tindakan ini, antara lain:
adalah sebagai tindakan diagnostik •Selulitis atau abses
untuk pemeriksaan penunjang •Fibrosis vena pada palpasi
laboratorium sampel darah. Selain •Hematoma
itu, phlebotomy juga memiliki •Vascular shunt atau graft
indikasi terapeutik seperti pada •Terpasang akses vaskuler Lailainnya
pasien polisitemia vera atau •Pengambilan darah pada lengan yang sisinya sama
sebagai sarana administrasi obat. dengan bagian masektomi
Terdapat phlebitis atau trombosis vena
Jika didapatkan kontraindikasi terhadap phlebotomy,
maka dianjurkan untuk mencari akses vena lain yang
lebih baik dan tanpa kelainan seperti yang
disebutkan di atas
Persiapan Alat Prosedur Phlebotomy

1. Tourniquet
2. Spet 5CC atau 3CC
3. Kapas Kering
4. Kapas alkohol / alkohol swab
5. Handscoond
6. Tabung tempat penyimpanan spesimen
7. Bantal / handuk kecil sebagai alas
Prosedur Tindakan

Secara garis besar, phlebotomy adalah proses yang sederhana


dan dapat berlangsung cepat, yaitu selama 2-3 menit. Berikut
langkah-langkahnya:
1. Tahap pra interaksi :
a. verifikasi program pelayanan keperawatan pasien tersebut
b. siapkan alat

2. Tahap Orientasi :
a. berikan salam
b. jelaskan tujuan dan prosedur
c. tanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
d. persiapkan alat didekatkan pada pasien

3. persiapan pasien
a. analisa keluhan pasien
b. pasien dan keluarga diberikan penjelasan tindakan yang akan
dilakukan
5. tahap kerja
a. beri penjelasan
b. cuci tangan
c. minta pasien melruskan lengannya, pilih tangan yang banyak melakukan aktivitas
d. minta pasien untuk mengepalkan tangannya
e. pasangkan tourniquet kira-kira 10cm diatas lipatan siku
f. pilh bagian vena mediana cubiti atau cephalika. lakukan perabaan (palpasi) untuk
memastikan posisi vena. vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastic, dan memiliki dinding
tebal
g. jika vena tidak teraba, lakukan penurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres
hangat selama 5 menit pada area lengan
h. bersihkan kulit bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering,
dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi
i. tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum meghadap keatas. jika jarum telah masuk
kedalam vena, akan terlihat darah masuk kedalam semprit (flash). usahakan sekali tusuk vena,
lalu tourniquet dilepas
j. setelah volume dara dianggap cukup, minta pasien membuka kepalan tangannya.
k. letakkan kapas dibekas suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. tekan kapas beberapa saat
lalu plester selama kurang lebih 5 menit

6. tahap terminasi :
a. ucapkan terimakasih atas kerjama dengan pasien
b. evaluasi respon pasien
c. simpulkan hasil kegiatan
d. bereskan alat-alat dan kembalikan pada tempatnya

7. dokumentasikan :
a. nama klien
b. tanggal dan jam
c. tindakan yang dilakukan
d. nama petugas
Hal-hal yang
harus diperhatikan
Setelah menjalani phlebotomy, Anda bisa merasakan sedikit rasa nyeri pada area
penusukan jarum. Namun Anda tidak perlu khawatir karena biasanya efek ini
hanya berlangsung selama beberapa hari dan bisa hilang dengan sendirinya.
Dokter mungkin menyarankan Anda untuk minum banyak cairan, menghindari
alkohol, dan menjauhi aktivitas berat selama beberapa jam setelah pengambilan
darah.
Pengambilan
Darah Arteri
Defenisi
Pengambilan gs darah arteri (GDA) adalah suatu
metode pengambilan darah dari pembuluh arteri
atau pengambilan darah arteri untuk
pemeriksaan analisa gas darah
Tujuan
1. untuk menilai status oksigen klien
2. untuk menilai keseimbangan asam basa
3. untuk menilai efektivitas penggunaan
ventilator
Indikasi
•pasien dengan penyakit obsturksi paru kronik
•pasien dengan edema pulmo
•pasien akut respiratori distres sindrom (ARDS)
•infrakmi miokard
•peneumonia
•pasien syok
•post pembedahan coronari arteri bypass
•resusitasi cardiac arrest
•pasien dengan perubahan status respiratori
•anastesi yang terlalu lama
Kontra indikasi

pengambilan darah arteri tidak dilakukan pada pasien yang sedang menjalani terapi
anti koagulan, dan pasien dengan riwaya gangguan pembekuan darah
Persiapan Alat
1. bak instumen
2. handscoond
3. spuit 3CC
4. HEPARIN 0,5 CC
5. alkohol swab
6. bengkok
7. kassa steril
8. plester
1. tahap pra interaksi
a. memastikan program terapi pasien
Prosedur b. mencuci tangan

2. tahap orientasi
a. memberikan salam dan menyapa pasien
b. memperkenalkan diri
c. menjelaskan tujuan dan pelaksanaan
d. menanyakan persetujuan atau kesiapan
pasien

3. tahap kerja
a. menjaga privasi pasien
b. posisikan pasien dala posisi yang nyaman
c. memakai handscoond steril
f. mengaspirasi heparin kedalam spuit sampai
membasahi seluruh spuit
e. meraba arteri radialis, brachialis atau
femoralis yang akan menjadi area
penyuntikan
f. lakukan tes allen
g. meraba kembali arteri dan palpasi pusasi yang paling keras dengan jari
tangan dan telunjuk
h. disinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan dengan kapas alkohol
dengan gerakan sirkular dari arah dalam keluar dengan diameter 5cm.
tunggu sampai kering
i. menyuntikkan jarum ke arteri dengan sudut 45 derajat - 60 derajat. bila
jarum masuk kedalam arteri, darah akan keluar tanpa spuit di hisap dan
darah berwarna merah terang
j. setelah darag terhisap kira-kira (2ml) tarik spuit dan tekan bekas tusukan
arteri 5 sampai 10 menit. bila klien mendapat heparin, tekan selama 15
menit lalu tekan dengan balutan
k. menusuk jarum spuit pada gabus atau karet
l. meletakkan spuit pada wadah berisi es atau segera kirimkan ke laboratorium bersama
formulir pemeriksaan

4. tahap terminasi
a. melakukan evaluasi tindakan
b. berpamitan dengan pasien
c. membereskan alat-alat
d. buka sarung tangan dan cuci tangan
e. mencatat kegiatan pada lembar catatan keperawatan (jenis obat yang dimasukkan,
jumlahnya, dan waktu pemberian)
Hal yang harus diperhatikan
sampel darah untuk analisis gas darah berasal dari pembuluh darah arteri yang terletak lebih
dalam daripada pembuluh darah vena. oleh karena itu, teknik pengambilan darah akan
berbeda dengan pengambilan darah pada umumnya. teknik ini mungkin terasa lebih tidak
nyaman
pengambilan sempel darah bisa dilakukan di beberapa lokasi yang pembuluh darah arterinya
paling mudah untuk diakses. namun, ada beberapa kondisi yang membuat pengambilan
darah arteri tidak boleh dilakukan pada sebuah lokasi antara lain :
1. terdapat gangguan aliran darah
2. terdapat penyakit arteri perifer
3. terdapat saluran abnormal (fistula) pada pembuluh arteri, baik yang timbul karena penyakit atau
sengaja dibuat atau dicangkok untuk akses cuci darah (cimino)
4. terdapat infeksi, luka bakar, atau bekas luka

pasien perlu memberi tahu tenaga kesehatan jika memiliki gangguan pembekuan darah atau sedang
mengkonsumsi obat pengengencer darah (antikoagulan) guna mengurangi resiko perdaraan.
pasien juga perlu memberi tahu semua obat-obatan, termasuk produk herbal, vitamin dan
suplemen yang sedang dikonsumsi
beberapa kondisi dapat mempengaruhu hasil pemeriksaan antaralain merokok atau menghirup asap
rokok (pasif), mengalami demam dan bernapas cepat misalnya karena cemas .
Anggota yang
berpartisipasi

1. Imam Husaini (20112284)


2. Belinda Efrin (20112267)
3. Fanesha Apittri (20112300)
4. Mutiara Astri (20112276)
5. Jihan Fadilla (20112292)
Thanks

Anda mungkin juga menyukai