Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Kelompok 2 :
1. Aidatul Umah (122020030333)
2. Akhmad Solikhul Hadi (122020030335)
3. Eko Andriantoro (122020030332)
4. Intan Fatria Yuliani (122020030334)
5. Lisa Novitasari (122020030324)
6. Siti Masrikhatun (122020030309)
7. Siti Rahayu (122020030311)
KARDIOVASKULAR

Kardiovaskular atau penyakit jantung dan pembuluh darah


adalah berbagai kondisi di mana terjadi penyempitan atau
penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan
serangan jantung, nyeri dada (angina), atau stroke.
Berikut adalah penyakit kardiovaskuler yang perlu
Anda waspadai:

Aritmia
Kondisi jantung memiliki
detak / ritme yang tidak
normal

Penyakit jantung koroner


(PJK)
Penyumbatan di pembuluh arteri
koroner yang disebabkan oleh
penumpukan plak.

Kardiomiopati
gangguan pada otot jantung
Stroke
Penyakit yang terjadi ketika
pasokan darah menuju otak
terganggu akibat tersumbat atau
pecahnya pembuluh darah.

Deep vein thrombosis (DVT)


trombosis vena dalam adalah kondisi
adanya  gumpalan darah di pembuluh
darah vena.

Penyakit arteri perifer


kondisi ketika aliran darah menuju
kaki tersumbat akibat penumpukan
plak di pembuluh darah arteri
Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah upaya mencegah atau
menghambat berjangkitnya penyakit jantung koroner

1. Mengendalikan kadar kolesterol yang tinggi


dalam darah
2. Mengendalikan hipertensi (Tekanan Darah
Tinggi)
3. Menghindari merokok
4. Mengendalikan kadar gula darah (Diabetes
Melitus)
5. Mencegah Obesitas (Kegermukan)
6. Mencegah Stress
7. Olahraga Teratur
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau
menghambat manifestasi ulangan penyakit jantung koroner
yang telah terjadi.

1. Melibatkan peran serta keluarga seoptimal mungkin, yang


dapat mengatasi krisis sosial dan emosional penderita
kardiovaskuler.
2. Menggunakan obat-obatan dalam pengelolaan dan pencegahan
kardiovaskuler, seperti antikoagulan, beta blocker dll.
Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah upaya mencegah komplikasi
dari penyakit jantung koroner.
1. Gaya hidup : reduksi stres, exercise sedang, dan berhenti
merokok.
2. Lingkungan : menjaga keamana dan keselamatan dan
dukungan penuh keluarga.
3. Biologi : kepatuhan dalam berobat.
4. Pelayanan kesehatan : emergency medical techmic dan
asuransi.
KEGAWATDARURATAN SISTEM
PERNAPASAN (RESPIRATORY SYSTEM)
Gagal nafas adalah kegagalan sistem pernafasan untuk
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida
dalam jumlah yang dapat mengakibatkan gangguan pada
kehidupan (RS Jantung “Harapan Kita”, 2001).
JENIS KEGAWATDARURATAN SISTEM PERNAPASAN
(RESPIRATORY SYSTEM)

Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan
gagal nafas kronik dimana masing masing mempunyai
pengertian yang berbeda

Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada


pasien yang parunya normal secara struktural maupun
fungsional sebelum awitan penyakit timbul.

Gagal nafas kronik adalah terjadi pada pasien dengan


penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema
dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batubara)
Pencegahan sindrom distress pernapasan akut
(acute respiratory distress syndrome / ARDS)

Pencegahan yang dapat dilakukan sindrom distress pernapasan


akut (acute respiratory distress syndrome / ARDS) hanyalah
pencegahan sekunder dan tersier. Pencegahan sekunder dilakukan
dengan identifikasi faktor risiko pada pasien-pasien risiko tinggi
untuk dapat mendeteksi awal gejala distress pernapasan.
Pengawasan PaO2/FiO2 dan deteksi dini terutama harus dilakukan
pada pasien-pasien pneumonia, sepsis, aspirasi, pasien rawat
intensif, dan trauma toraks.

Pencegahan tersier dapat dilakukan dengan meminimalisir


penggunaan ventilator. Pemantauan penanda biologis/biomarker
serta evaluasi orang sistem skoring pada pasien risiko tinggi juga
dapat dilakukan untuk mencegah perburukan ARDS

Anda mungkin juga menyukai