Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 5

Dyas Okta Fatekhatul S (C0D021003)


Shollihatuss Ca’diyyah (CODO21004)
Listyant Adista Putri (C0D021022)
Devinta Nawang Permatasari (C0D021030)
DEMOKRASI
INDONESIA
Peta Konsep
Peengertian Demokrasi Pendidikan Demokrasi

Jenis Demokrasi Contoh Demokrasi di Indonesia

Prinsip – Prinsip Demokrasi Ciri – Ciri Demokrasi di Indonesia

Macam – Macam Demokrasi dari Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Parlementer
Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang berarti kekuasaan rakyat. Demokrasi
berasal dari kata “Demos” dan “Kratos”. Demos yang memiliki arti rakyat dan Kratos yang memiliki arti
kekuasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Demokrasi adalah gagasan atau pandangan
hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga
negara.
Berikut ini adalah beberapa pengertian
demokrasi menurut beberapa ahli :

Charles Costello Abraham Lincoln


Yaitu sistem pemerintahan diri dengan Yaitu pemerintahan dari rakyat,
kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang oleh rakyat, dan untuk rakyat.
dibatasi hukum dan kebiasaan untuk
melindungi hak-hak perorangan warga
negara.

H. Harris Soche
Ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada
rakyat juga merupakan HAM bagi rakyat untuk
mempertahankan, mengatur dan melindungi diri
dari setiap paksaan dalam suatu badan yang
diserahkan untuk memerintah.
Pendidikan Demokrasi
Demokrasi dalam pandangan pendidikan demokrasi merupakan faham dan sistem
politik yang berdasarkan doktrin “power of the people”, yakni kekuasaan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Bahwa rakyat lah pemegang kekuasaan tertinggi dalam ssistem
pemerintahan.
Demokrasi baik sebagai doktrin atau faham maupun sebagai sistem politik dipandang sebagai
alternatif yang lebih baik dari pada sistem politik lainnya.
Demokrasi memberikan kesempatan yang luas bagi pelaksanaaan dan pengembangan potensi
masing-masing individu, baik secara fisik maupun secara spiritual. Demokrasi juga mengakui
bahwa setiap indivudu mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Dengan demikian,
demokrasi berarti perilaku saling menghargai, saling menghormati, toleransi terhadap pihak
lain .
John Dewey memandang pendidikan adalah kehidupan itu sendiri, lebih dari sebuah
peersiapan hidup. Sebagai “Way of Life” tidak dapat mungkin tercapai tandpa adanya
pendidikan, sedangkan proses pendidikan itu sendiri haruslah merupakan proses yang
demokratis, pendidikan yang menghargai segala perbedaaan orang lain, serta menjunjung
tinggi nilai kebersamaan.
Dalam pendidikan demokrasi ada 2 hal yang harus ditekankan, yaitu demokrasi sebagai
konsep dan demokrasi sebagai praksis. Sebagai konsep berbicara mengenai arti, makna dan
sikap perilaku yang tergolong demokratis, sedangkan sebagai praksis sesungguhnya
demokrasi sudah menjadi sistem.
Sebagai suatu sistem kinerja demokrasi terikat suatu peraturan tertentu, apa bila ada orang
yang tidak menaati peraturan yang telah disepakati, maka aktivitas itu akan merusak
demokrasi dan menjadi anti demokrasi
Jenis-jenis Demokrasi

1. Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat

a. Demokrasi Langsung merupakan sistem demokrasi yang


memberikan kesempatan kepada seluruh warga negaranya
dalam permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan
umum dari negara atau undang-undang.

b. Demokrasi Tidak Langsung merupakan sistem demokrasi


yang dijalankan menggunakan sistem perwakilan.
2. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi

a. Demokrasi Liberal Merupakan Kebebasan individu yang lebih


ditekankan dan mengabaikan kepentingan umum

b. Demokrasi Rakyat Merupakan demokrasi yang didasarkan pada


paham sosialisme dan komunisme dan lebih mengutamakan
kepentingan umum atau negara.

c. Demokrasi Pancasila Merupakan demokrasi yang ada di


Indonesia bersumberkan pada nilainilai sosial budaya bangsa serta
berazaskan musyawarah mufakat dengan memprioritaskan
kepentingan seluruh msyarakat atau warga negara.
Contoh-Contoh Demokrasi di Indonesia
 Demokrasi Langsung contohnya : Ikut mencoblos saat pemilu atau pilkada, dan memilih secara langsung ketua
kelas.

 Demokrasi Perwakilan contohnya : Pembuatan undang-undang yang diwakili oleh anggota DPR

 Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat dibagi 3 :

 Referendum Wajib contohnya : Pemungutan suara pemisahan Timor-Timur, dan persetujuan yang diberikan
oleh rakyat terhadap pembuatan UUD.

 Referendum Tidak Wajib contohnya : Peranan partai politik tidak begitu menonjol tetapi kehendak rakyat dapat
diketahui secara langsung dalam demokrasi.

 Referendum Konsultatif contohnya : Rayat sendiri kurang memahami tentang ini maka pada saat materi UU
rakyat hanya diminta persetujuan.
 Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritas :

 Demokrasi Formal contohnya : adanya keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat.

 Demokrasi Material contohnya : Mungkin keberadaan lembaga-lembaga perwakilan rakyat hanya


sebagai simbol saja, dan hanya mementingkan kepentingan negara saja dibandingkan rakyat.

 Demokrasi Campuran contohnya : Rakyat memilih wakil di DPRD kemudian wakil itu dikontrol
oleh rakyat dengan sistem referendum.

 Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi :

 Demokrasi Liberal contohnya : Dalam demokrasi ini adanya sistem multi partai dan Demokrasi ini
telah mendorong untuk lahirnya partai-partai politik.

 Demokrasi Rakyat adalah Demokrasi dimana rakyat yang menentukan saat ada masalah penting.
Contoh : Pada saat pemilihan presiden dan wakil presiden
Prinsip Prinsip Demokrasi
 Kedaulatan rakyat
 Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
 Kekuasaan mayoritas
 Hak-hak minoritas
 Jaminan hak asasi manusia
 Pemilihan yang bebas, adil dan jujur
 Persamaan di depan hukum
 Proses hukum yang wajar
 Pembatasan pemerintah secara konstitusional
 Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
 Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.
Ciri-Ciri Demokrasi
1. Keputusan Pemerintah untuk Seluruh Rakyat

Segala keputusan yang akan atau sudah diambil harus berdasarkan aspirasi dan kepentingan seluruh warga negara, bukan atas
dasar kepentingan suatu kelompok. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme di
dalam masyarakat.

2. Menjalankan Konstitusi

Segala hal yang berkaitan dengan kehendak, kepentingan, dan kekuasaan rakyat, harus dilakukan berdasarkan konstitusi. Hal
tersebut tertuang di dalam penetapan Undang-Undang, dimana hukum harus berlaku secara adil bagi seluruh warga negara.

3. Adanya Perwakilan Rakyat

Dalam sistem demokrasi terdapat lembaga perwakilan rakyat yang berfungsi untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada
pemerintah. Di Indonesia, lembaga ini dinamakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipilih melalui pemilihan umum
sehingga kekuasaan serta kedaulatan rakyat diwakili oleh anggota dewan terpilih.

4. Adanya Sistem Partai

Partai memiliki fungsi dalam hal pengawasan kinerja pemerintah sesuai atau tidaknya dengan aspirasi dan kepentingan
warganya. Selain itu, partai juga dapat mewakili rakyat dalam mengusung calon pemimpin, baik itu pemimpin negara
maupun pemimpin daerah.
Macam-macam Demokrasi di Indonesia, dari Parlementer hingga Pancasila

1. Demokrasi Parlementer (1945-1959)

Yang pertama adalah demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlementer


serta partai-partai. Akibatnya, persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh
bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah
kemerdekaan.

Sistem parlementer ini mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan diproklamirkan dan
kemudian diperkuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan 1950. Banyak para ahli menilai
bahwa demokrasi parlementer kurang cocok untuk Indonesia. Karena lemahnya benih-benih
demokrasi sistem parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan
Dewan Perwakilan Rakyat.

Karena fragmentasi partai-partai politik usai kabinet pada masa ini jarang dapat
bertahan lama, koalisi yang dibangun dengan gampang pecah hal ini mengakibatkan
destabilisasi politik nasional. Faktor-faktor semacam ini, ditambah dengan tidak memiliki
anggota-anggota partai yang tergabung dalam konstituante untuk mencapai konsensus
mengenai dasar Negara untuk undang-undang dasar baru aakhirnya mendorong Ir. Soekarno
sebagai presiden untuk mengeluarkan dekrit 5 juli yang menentukan berlakunya kembali UUD
1945. Dengan demikian demokrasi parlementer di Indonesia berakhir.
2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan
beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini kuat ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya
peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan peran ABRI sebagai unsur sosial-politik
semakin meluas.

UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang presiden untuk bertahan selama sekurang-
kurangnya lima tahun. Namun ketetapan MPRS No. III/1963 yang mengangkat Ir. Soekarno sebagai
presiden seumur hidup telah membatalkan pembatasan waktu lima tahun ini yang ditentukan oleh
Undang-Undang Dasar.

Selain itu, banyak sekali tindakan yang menyimpang atau menyeleweng terhadap ketentuan-
ketentuan Undang-Undang Dasar seperti pada tahun 1960 Ir. Soekarno sebagai presiden membubarkan
Dewan Perwakilan Rakyat hasil pemilihan umum. Padahal dalam penjelasan UUD 1945 secara eksplisit
ditentukan bahwa presiden tidak mempunyai wewenang untuk berbuat demikian. Berakhirnya
pemerintahan Soekarno menjadi akhir dari berlakunya demokrasi terpimpin di Indonesia, yang kemudian
digantikan dengan demokrasi pancasila.
3. Demokrasi Pancasila Era Orde Baru (1966-1998)

Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial.


Landasan formal periode ini adalah pancasila, UUD 1945, dan Tap MPRS/MPR dalam rangka meluruskan
penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin. 
Demokrasi Pancasila pada era Orde Baru kerap ditandai dengan dominasi peran ABRI, Birokratisasi
dan sentralisasi pengambilan keputusan politik, pengebirian peran dan fungsi partai politik, campur
tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan publik, masa mengambang, monolitisasi
ideologi negara, inkorporasi lembaga non pemerintah. Pemerintahan Orde Baru sendiri berakhir pada
tahun 1998 setelah Soeharto dilengserkan oleh rakyatnya pada Mei 1998.

4. Demokrasi Pancasila Era Reformasi (1999-Sekarang)

Setelah Orde Baru berakhir, Indonesia mulai memasuki era Reformasi di mana pemerintah Habibie
mulai menjalankan demokrasi dengan menyuburkan kembali alam demokrasi di Indonesia dengan jalan
kebebasan pers dan kebebasan berbicara. Keduanya dapat berfungsi sebagai check and balances serta
memberikan kritik supaya kekuasaan yang dijalankan tidak menyeleweng terlalu jauh. Dalam
perkembangannya demokrasi di Indonesia setelah rezim Habibie diteruskan oleh presiden Abdurahman
Wahid sampai dengan Pemerintahan Joko Widodo.
Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

Terdapat beberapa unsur penting dalam pelaksanaan demokrasi :

1. Negara hukum adalah negara yang memberikan perlindungan hukum bagi warga
negara melalui kelembagaan.
2. Masyarakat Madani yakni masyarakat dengan ciri-ciri terbuka, egaliter, bebas serta
berpartisipasi aktif dalam menegakkan demokrasi.
3. Aliansi kelompok strategis, dengan adanya aliansi yang terdiri dari partai politik,
kelompok gerakan, dan kelompok kepentingan termasuk didalamnya pres yang bebas
dan bertanggung jawab.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai