Anda di halaman 1dari 19

Manajemen Konflik

OLEH :
SAFRUDDIN
Latar belakang

Di Rumah Sakit biasanya terjadi


kelompok interaksi, baik antara
kelompok staf dengan staf, staf dengan
pasien, staf dengan keluarga dan
pengunjung, staf dengan dokter,
maupun dengan lainnya yang mana
situasi tersebut seringkali dapat
memicu terjadinya konflik
Latar belakang
Di ruang rawat inap ataupun di unit
fungsional keperawatan, konflik dapat
disebabkan oleh suatu perubahan secara
tiba-tiba, mis : kemajuan teknologi baru,
persaingan ketat, perbedaan kebudayaan
dan sistem nilai, peran ganda dari perawat,
peningkatan beban kerja, ancaman terhadap
identitas professional , ketegangan antar
individu, gangguan komunikasi serta
kebijakan yang tidak jelas.
Pengertian Konflik
Menurut Nardjana (1994) Konflik
adalah akibat situasi dimana keinginan atau
kehendak yang berbeda atau berlawanan
antara satu dengan yang lain, sehingga salah
satu atau keduanya saling terganggu.
Menurut Marguis and Huston (2000),
konflik terjadi bila dua atau lebih pihak
(individu, kelompok dan organisasi)
mempunyai pandangan yang berbeda tentang
suatu situasi.
Jenis – Jenis Konflik

Menurut Tappen et.al (1998),


terdapat beberapa jenis-jenis
konflik yaitu konflik
intrapersonal, konflik
interpersonal, konflik antar
individu dan kelompok, konflik
antar kelompok dan konflik antar
organisasi.
Penyebab Konflik
Batasan pekerjaan yang tidak jelas
Hambatan komunikasi
Tekanan waktu
Standar, peraturan dan kebijakan yang
tidak masuk akal
Pertikaian antar pribadi
Perbedaan status
Harapan yang tidak terwujud
Dampak Positif Konflik
Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan
Meningkatnya hubungan kerjasama yang
produktif.
Meningkatnya motivasi kerja
Produktivitas kerja semakin meningkat.
Dapat mengembangkan kariernya sesuai
dengan potensinya melalui pelayanan
pendidikan dan pelatihan.
Dampak Negatif dari konflik

Meningkatkan jumlah absensi


karyawan
Banyak karyawan yang mengeluh
Banyak karyawan yang sakit-sakitan
Seringnya karyawan melakukan
mekanisme pertahanan diri
Meningkatnya labor turn-over
KONDISI-KONDISI
YG MENDAHULUI

KONFLIK YG KONFLIK YG
DIPERSEPSI DIRASAKAN

PERILAKU YG
DINYATAKAN

PENYELESAIAN ATAU PENEKANAN


KONFLIK

PENYELESAKIBAT KONFLIK
1. KOMPROMI ATAU
NEGOSiASI
2. KOMPETISI
3. AKOMODASI
4. MENGHINDAR
5. KOLABORASI

Pencapain Tujuan dan Hubungan


teradap strategi manajemen konflik
K ompromi / Negosiasi

Masing-masing memberikan dan


menawarkan sesuatu pada waktu yang
bersamaan, saling memberi dan
menerima, serta meminimalkan
kekurangan semua pihak yang dapat
menguntungkan semua pihak.
Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya
bahwa anda memiliki lebih banyak
informasi dan keahlian yang lebih dibanding
yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda.
Metode ini mungkin bisa memicu konflik
tetapi bisa jadi merupakan metode yang
penting untuk alasan-alasan keamanan.
Akomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain
untuk mengatur strategi pemecahan
masalah, khususnya apabila isu
tersebut penting bagi orang lain.
Perawat yang menjadi bagian dalam
konflik dapat mengakomodasikan
pihak lain dengan menempatkan
kebutuhan pihak lain di tempat yang
pertama.
Menghindar

Menghindari konflik dapat


dilakukan jika isu atau masalah
yang memicu konflik tidak terlalu
penting atau jika potensi
konfrontasinya tidak seimbang
dengan akibat yang akan
ditimbulkannya.
Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang
dimana individu yang terlibat
mempunyai tujuan kerja yang sama.
Perlu adanya satu komitmen dari
semua pihak yang terlibat untuk saling
mendukung dan saling
memperhatikan satu sama lainnya.
Strategi Mengatasi Konflik (Wijono)

Strategi mengatasi konflik dalam diri individu :

Menciptakan kontak dan membina hubungan


Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
Menumbuhkan kemampuan /kekuatan diri sendiri
Menentukan tujuan
Mencari beberapa alternatif
Memilih alternatif
Merencanakan pelaksanaan jalan keluar
Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi

Strategi Kalah-Kalah (Lose-Lose


Strategy)
konflik bisa diselesaikan dengan cara
melibatkan pihak ketiga bila
perundingan mengalami jalan buntu.
Maka pihak ketiga diundang untuk
campur tangan oleh pihak-pihak yang
berselisih atau barangkali bertindak
atas kemauannya sendiri.
Interpersonal

Strategi Menang-Menang (Win-Win Strategy)


Penyelesaian yang dipandang manusiawi, karena
menggunakan segala pengetahuan, sikap dan
keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan
interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang
terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa
dihargai, menciptakan suasana kondusif dan
memperoleh kesempatan untuk mengembangkan
potensi masing-masing dalam upaya penyelesaian
konflik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai