Assalamuallaikum..
Konsep
Asuha Keperawatan Pada
lansia
Kelompok 4
Our Team
Nadia Zahara (NIM C1814201001)
SKOR Kriteria
A Kemandirian dalam hal makan, minum, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi
D
tambahan
Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan
E
satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan
F
satu fungsi tambahan
G Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Keterangan :
Nilai A: Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAK/BAB),
berpindah, kekamar kecil, mandi dan berpakaian.
Nilai B: Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi
tersebut
Nilai C: Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan
Nilai D: Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan
satu fungsi tambahan
Nilai E: Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, dan satu fungsi tambahan.
Nilai F: Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G: Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Pengkajian status kognitif
SPMSQ (Short Portable Mental Status Questionaire) adalah penilaian
fungsi intelektual lansia.
Diagnosis berfokus pada masalah (diagnosis aktual) adalah clinical judgment yang
menggambarkan respon yang tidak diinginkan klien terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupan baik pada individu, keluarga, kelompok
dan komunitas. Hal ini didukung oleh batasan karakteristik kelompok data
yang saling berhubungan.
Contoh :
1) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh,
2) gangguan pola nafas,
3) gangguan pola tidur,
4) disfungsi proses keluarga,
5) ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga.
Kategori Diagnosis Keperawatan
2. Diagnosis keperawatan risiko atau risiko tinggi
Adalah clinical judgment yang menggambarkan kerentanan lansia sebagai
individu, keluarga, kelompok dan
komunitas yang memungkinkan berkembangnya suatu respon yang tidak
diinginkan klien terhadap kondisi
kesehatan/proses kehidupannya. Setiap label dari diagnosis risiko diawali
dengan frase: “risiko” (NANDA, 2014). *Contoh diagnosis risiko
adalah :
1) Risiko kekurangan volume cairan,
2) Risiko terjadinya infeksi,
3) Risiko intoleran aktifitas,
4) Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua
5) Risiko distress spiritual.
Kategori Diagnosis Keperawatan
3. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan
Adalah Clinical judgement yang menggambarkan motivasi dan keinginan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan
untuk mengaktualisasikan potensi kesehatan pada individu, keluarga, kelompok
atau komunitas. Respon
dinyatakan dengan kesiapan meningkatkan perilaku kesehatan yang spesifik
dan dapat digunakan pada seluruh
status kesehatan. Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan
frase: “Kesiapan
meningkatkan”…… (NANDA, 2014).
Contoh :
1) Kesiapan meningkatkan nutrisi,
2) Kesiapan meningkatkan komunikasi,
3) Kesiapan untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan,
4) Kesiapan meningkatkan pengetahuan,
5) Kesiapan meningkatkan religiusitas.
Perencanaan Keperawatan Gerontik
Perencanaan Keperawatan Gerontik ini merupakan langkah ketiga dalam proses keperawatan.
Perawat memerlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang
kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan praktek keperawatan, peran
dari tenaga kesehatan lainnya. Pengetahuan dan keterampilan lain yang harus dimiliki perawat
adalah kemampuan memecahkan masalah, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan
menulis tujuan serta memilih dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi
tujuan, menulis intruksi keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan
perangkat kesehatan lain.