Anda di halaman 1dari 27

PENGANTAR PSIKOLOGI

By : Rahma Tarigan,. Psi


PENGERTIAN PSIKOLOGI
Secara harfiah psikologi umumnya di
mengerti sebagai “ilmu jiwa”.
Pengertian ini didasarkan pada
terjemahan kata Yunani: psyche dan
logos. Psyche berarti “jiwa” atau
“nyawa” atau “alat untuk berpikir”.
Logos berati “ilmu” atau “yang
mempelajari tentang”. Dengan
demikian, psikologi diterjemahkan ilmu
yang mempelajari jiwa.
 Filsuf Yunani kuno,Thales, mengartikan jiwa
sebagai sesuatu yang supernatural.
Hipokrates beranggapan jiwa manusia dapat
digolongkan kedalam empat tipe kepribadian
berdasarkan cairan tubuh yang dominan :
1. tipe sanguinis (riang),dominan darah
2. tipe melankolis (murung),dominan sumsum
hitam
3. tipe kolerik (cepat bereaksi), dominan sumsum
kuning
4. tipe flegmatis (lamban), dominan lendir
Sokrates,Plato, dan Aristoteles, memperkenalkan
teknik maeutics yaitu wawancara untuk memancing
keluar pikiran-pikiran dari seseorang.
Plato berteori bahwa terdapat tiga fungsi dalam diri
manusia logisticon (akal) berpusat
dikepala,thumeticon (rasa),berpusat di dada, dan
abdomen (kehendak), berpusat di perut.
Hal ini mirip dengan konsep Ki Hajar Dewantara
konsep jiwa terdiri dari cipta, rasa dan karsa.
Setelah psikologi berkembang luas dan
dituntut mempunyai ciri-ciri sebagai suatu
disiplin ilmu pengetahuan, maka “jiwa”
dipandang terlalu abstrak. Ilmu
pengetahuan menghendaki objeknya bisa
diamati, dicatat, dan diukur. Ini membawa
para ahli, dipelopori oleh J.B. Watson
(1878—1958), memandang psikologi
sebagai “Ilmu yang mempelajari
perilaku”. Perilaku dianggap lebih mudah
diamati, dicatat dan diukur.
CIRI-CIRI PERILAKU
• Perilaku itu sendiri kasat mata, tetapi
penyebabnya mungkin tidak dapat
diamati langsung.
• Perilaku mengenal berbagai
tingkatan. Ada perilaku sederhana
dan stereotip seperti perilaku
binatang suatu sel, ada juga perilaku
yang kompleks seperti dalam
perilaku sosial manusia.
• Perilaku bervariasi menurut jenis-jenis
tertentu yang bisa diklasifikasikan. Salah
satu klasifikasi yang umum dikenal adalah
kognitif, afektif dan psikomotorik, masing-
masing merujuk pada yang sifatnya rasional,
emosional, dan gerakan-gerakan fisik dalam
berperilaku.
• Perilaku bisa disadari dan tidak disadari.
Walau sebagian besar perilaku sehari-hari
kita sadari, tetapi kadang-kadang kita
bertanya pada diri sendiri mengapa kita
berperilaku seperti itu.
Sejarah Perkembangan Psikologi

• Sejak zaman filsuf-filsuf besar


seperti Sokrates (469-399 SM), Plato
(427-347 SM) dan Aristoteles (384-
322 SM) telah berkembang filsafat
mental yang berusaha memberikan
pengalaman-pengalaaman kejiwaan
atau membahas persoalan “jiwa
raga” (body-mind problems).
• Rene Descrates (1596-1650).
Beliau memandang manusia
mempunyai dua unsur yang
tidak dapat dipisahkan, yaitu:
jiwa dan raga. Kedua unsur ini
saling mempengaruhi, terutama
karena adanya kelenjar pinealis
yang terdapatt dalam otak.
• Psikologi menampakkan kemajuan yang
agak pesat pada awal abad XIX. Pada
waktu itu banyak dilakukan eksperimen
fisika, fisiologi dan kimia yang mencakup
reaksi manusia pada kondisi tertentu.
• Perkembangan psikologi modern yang
mandiri erat kaitannya dengan eksperimen-
eksperrimen mengenai pengalaman-
pengalaman inderawi (sensation).
• Pada zaman pasca renaisan, era ilmu faal
khusus nya fisika dan biologi, para ahlinya
berpendapat bahwa jiwa erat kaitannya
dengan susunan syaraf dan refleks.
 Sir Charles Bell menemukan syaraf sensorik
(penginderaan) dan syaraf motorik (yang
mempengaruhi gerak).
 Dari penemuan itu timbullah definisi
psikologi yang mengkaitkannya dengan
tingkah laku.
• Tokoh psikologi eksperimen Wilhelm Wundt
(1832-1920), seorang dokter, filsuf, ahli fisika.
Beliau banyak melakukan eksperimen tentang
proses-proses kesadaran, meliputi penginderaan
dan perasaan.
• Beliau mendefinisikan psikologi sebagai “ilmu
yang mempelajari pengalaman sadar” (the
science of conscious experience). Pada tahun
1879 Wundt dan murid-muridnya mendirikan
laboratorium psikologi pertama di Leipzig,
Jerman.
Psikologi Sebagai Ilmu

• Sebagai disiplin ilmu pengetahuan,


psikologi dipandang memenuhi
syarat-syarat keilmuan. Objek studi
psikologi dipelajari secara
sistematik menggunakan metode-
metode yang menjamin objektivitas
pengambilan kesimpulannya.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku manusia dalam
hubungan dengan lingkungannya.
Unsur-unsur yang terkandung :
Ilmu pengetahuan : kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dan mempunyai metode
tertentu.
Perilaku : perbuatan baik covert
(tertutup) ataupun overt (terbuka)
 Manusia : objek materiil
psikologi.
 Lingkungan : tempat dimana
manusia itu hidup,
menyesuaikan dirinya atau
beradaptasi dengan alat yang
sangat tangguh yaitu akal
budi.
Metode-metode yang Digunakan

a.Metode observasi wajar


b.Metode Survei
c. Metode Klinis
d.Metode Eksperimen
Pendidikan Psikologi di Indonesia

• Kebutuhan akan jasa psikologi di


Indonesia sudah terasa sejak tahun 1950-
an, khususnya untuk membantu dunia
pendidikan nasional yang semrawut
setelah kemerdekaan
• Dipelopori oleh seorang guru besar Fak.
Keedokteran, Universitas Indonesia, Prof.
Slamet Imam Santoso, pada tahun 1953
dibentuk lembaga pendidikan psikologi
pertama di Indonesia
• Setahun kemudian, 1961, di Bandung juga
didirikan Fakultas Psikologi sebagai hasil
kerja sama antara Pusat Psikologi Angkatan
Darat dan Universitas Padjadjaran.
• Perkembangan psikologi sebgai ilmu,
sangat dipengaruhi oleh persepsi para
psikolog terhadap ilmunya sendiri.
Nimpoeno menyatakan bahwa psikologi
masih dikaitkan dengan statusquo
akibatnya pikolog terkonsentrasi di kota-
kota besar.
CABANG-CABANG PSIKOLOGI

1. Psikologi Teoritis
1.1 Psikologi Umum : menguraikan kegiatan psikis
umumnya dari manusia dewasa dan normal.
1.2 Psikologi Khusus : menguraikan segi-segi khusus dari
kegiatan psikis manusia.
• Psikologi Perkembangan : menguraikan perkembangan
kegiatan psiko manusia sejak kecil sd dewasa
• Psikologi Kepribadian/Tipologi : menguraikan struktur
(tipe-tipe) kepribadian manusia
• Psikologi Sosial : menguraikan kegiatan
manusia dalam hubungannya dengan
situasi sosial
• Psikologi Pendidikan : menguraikan
kegiatan manusia dalam situasi
pendidikan & belajar
• Psikologi Diferensial : menguraikan
perbedaan individu, kecakapan,
inteligensi, dll
• Psikopatalogi : menguraikan kegiatan
manusia yang berjiwa abnormal
2. Psikologi Terapan/Praktis
•Psikodiagnostik
•Psikologi Klinis & Bimbingan Psikologi
•Psikologi Perusahaan
•Psikologi Pendidikan
Cabang-cabang Psikologi menurut apa
(American Psychological Association) ada 56
cabang dari psikologi.
Teori-teori dalam Psikologi
Elementerisme atau Struktural
oleh Wundt, mengutamakan penyelidikan
struktur kejiwaan manusia, jiwa manusia
terdiri dari elemen pengindraan,perasaan,
ingatan dsb. Dan semua elemen itu
dihubungkan satu dengan yang lain oleh
asosiasi.
Fungsionalisme
oleh William James (Amerika Serikat),
mengutamakan fungsi jiwa yaitu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Behaviorisme
oleh John B. Watson, mengutamakan
perilaku terbuka yang langsung dapat
diamati dan diukur. Perilaku selalu
dimulai dengan adanya rangsangan,
sehingga dikenal dengan psikologi s-r
(stimulus respon).
Psikologi gestalt
oleh Max Wertheimer, bahwa dalam
pengamatan atau persepsi suatu situasi,
rangsangan ditangkap secara
keseluruhan, misalnya melihat mobil.
Psikoanalisis
oleh Sigmund Freud, menekankan pada
alam ketidaksadaran, ketidaksaranan
berisi dorongan yang timbul pada masa
kanak-kanak ditekan sehingga tidak
muncul pada kesadaran, dorongan
terlarang ini adalah naluri seksual atau
libido sexualis dan naluri agresi atau
tanatos. Buktinya adalah mimpi, salah
bicara atau bahkan karya seni.
Psikologi humanistik
oleh Carl Rogers dan Abraham
Maslow, paham yang
mengutamakan manusia sebagai
mahluk keseluruhan. Manusia
dilihat sebagai totalitas yang unik
yang mengandung semua aspek
dalam dirinya dan selalu
berproses untuk menjadi dirinya
(aktualisasi diri).
HATI ADALAH UKURAN YANG
MEMBEDAKAN ANTARA KEBAIKAN
DENGAN KEHEBATAN

Anda mungkin juga menyukai