Anda di halaman 1dari 8

ALTERNATIF

PERSPEKTIF TENTANG
KEBIJAKAN STABILISASI

Erlyn Yuniashri & Slamet Edi Purwanto


Bagaimana seharusnya pemerintah (pembuat kebijakan)
merespon siklus bisnis?

Ekonomi secara inheren tidak stabil Ekonomi stabil secara alami.


(sering mengalami guncangan pada
permintaan agregat dan penawaran
agregat),
Kebijakan ekonomi yang buruk yang
seringkali membuat fluktuasi yang
Pembuat kebijakan perlu menggunakan besar dan tidak efisien, dan kebijakan
kebijakan moneter dan fiskal untuk seharusnya tidak perlu mencoba untuk
menstabilkan ekonomi, agar tidak memperbaiki keadaan ekonomi,
menyebabkan fluktuasi yang tidak
sebaliknya pembuat kebijakan harus
perlu dan tidak efisien dalam output,
mengakui kemampuan mereka yang
pengangguran, dan inflasi.
terbatas dan menerima keadaan tsb

(William McChesney Martin, dll) (Milton Friedman, dll)


Pokok Pembahasan

Kebijakan Aktif atau Pasif ?


Haruskah kebijakan moneter
.
dan fiskal secara aktif mencoba
A
Diskresi atau Regulasi?
menstabilkan ekonomi ?
Haruskah pembuat kebijakan
atau bebas menggunakan diskresi

B
mereka untuk merespon kondisi
haruskah kebijakan tetap yang ekonomi yang berubah ?
pasif ?
C atau

haruskah mereka berkomitmen

D pada kebijakan aturan


(regulasi) ?
AKTIF PASIF

 Stabilisasi ekonomi sebagai salah satu  Ekonom lain bersikap kritis terhadap
tanggung jawab utama Pemerintah upaya pemerintah untuk stabilisasi.

 Kebijakan
 Kritikus ini berpendapat bahwa
moneter dan fiskal dapat
pemerintah harus mengambil
memberikan dampak yang kuat pada pendekatan lepas tangan terhadap
permintaan agregat, inflasi dan pengangguran kebijakan ekonomi makro.

 Kebijakan moneter dan fiskal dapat merespon


 Kritikus ini ingin pemerintah menahan
diri dengan tidak menggunakan
guncangan-gunacangan eknonomi atau kebijakan moneter dan fiskal untuk
mencegah terjadinya resesi menstabilkan ekonomi

Kebijakan Aktif atau Pasif ?


Adanya lag (rentang waktu) Implementasi dan Pengaruh Suatu Kebijakan
 Dampak suatu kebijakan tidak dapat segera dirasakan untuk stabilisasi ekonomi (dibaratkan mebuat kebijakan tidak
seperti mengendarai mobil, tetapi membuat kebijakan seperti mengemudikan kapal besar)
 Lamanya/panjangnya lag sulit diprediksi, dan panjang serta variabel dari lag tersebut akan semakin mempersulit
pendekatan/perilaku kebijakan moneter dan fiskal
 2 (dua) jenis lag: .
1) Inside lag: rentang waktu antara guncangan terhadap ekonomi dan tindakan kebijakan yang terkait dengan
guncangan tersebut
2) Outside lag: rentang waktu antara tindakan kebijakan dan pengaruhnya terhadap perekonomian
 Kebijakan moneter memiliki inside lag yang lebih pendek daripada kebijakan fiskal, karena bank sentral dapat
memutuskan dan melaksanakan perubahan kebijakan dalam waktu kurang dari sehari, tetapi kebijakan moneter
memiliki outside lag yang lebih lama => diperkirakan tidak akan mempengaruhi aktivitas ekonomi sampai sekitar
enam bulan setelah kebijakan moneter tsb ditetapkan)
 Lag yang panjang dan variabel yang terkait dengan kebijakan moneter dan fiskal tentu saja membuat stabilisasi
ekonomi menjadi lebih sulit. Para pendukung kebijakan pasif berpendapat bahwa, karena dengan adanya lag ini,
suksesnya kebijakan stabilisasi hampir tidak mungkin terjadi (Misalkan kondisi ekonomi berubah antara awal suatu
kebijakan diambil dan dampaknya terhadap perekonomian)
 Stabilisator otomatis, yang dirancang untuk mengurangi lag => kebijakan yang melakukan stimulus atau sebaliknya
berupaya menahan/mengurangi tingkat aktivitas perekonomian bila diperlukan, tanpa adanya perubahan kebijakan .
Pekerjaan Sulit dalam Peramalan Ekonomi

 Karena suatu kebijakan hanya akan memengaruhi perekonomian setelah membuthkan jeda
waktu yang lama, kebijakan stabilisasi yang berhasil memerlukan kemampuan untuk
memprediksi kondisi ekonomi masa depan secara akurat, namun perkembangan ekonomi
seringkali tidak dapat dapat. diprediksi.

 Cara melakukan prediksi kondisi ekonomi ke depan:

 Menggunakan Indikator Utama => data series yang berfluktuasi dalam perekonomian
(contohnya: Rata-rata jam kerja mingguan di bidang manufaktur, Izin membangun untuk
rumah baru, Indeks Harga Saham, Rata-rata ekspektasi konsumen terhadap bisnis dan
kondisi ekonomi)

 Menggunakan Model Makroekonometrik => menggunakan data historis untuk


memperkirakan parameter model (membuat asumsi tentang hubungan variabel seperti
kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan harga minyakm dan menghasilkan prediksi
tentang pengangguran, inflasi, dan variabel endogen lainnya)
7
Studi Kasus Kesalahan dalam melakukan Forecasting (Peramalan)
Ketidaktahuan, Harapan, dan Kritik Lucas

 Para ekonom tidak dapat sepenuhnya tahu atau yakin ketika menilai efek dari alternatif
kebijakan, sehingga dengan ketidaktahuan ini menunjukkan bahwa para ekonom harus berhati-
hati saat menawarkan saran kebijakan.

 Lucas menekankan bahwa para ekonom perlu lebih memperhatikan masalah bagaimana orang
membentuk ekspektasi masa depan. Harapan memainkan peran kunci dalam ekonomi karena
mereka mempengaruhi semua jenis perilaku. Ketika pembuat kebijakan memperkirakan efek
dari suatu perubahan kebijakan, mereka perlu mengetahui bagaimana ekspektasi masyarakat
akan menanggapi perubahan tersebut.

 Kritik Lucas memberi kita dua pelajaran, pertaman bahwa ekonom yang mengevaluasi
alternatif kebijakan perlu mempertimbangkan bagaimana kebijakan memengaruhi ekspektasi
dan perilaku, dab evaluasi kebijakan itu sulit jadi ekonom yang terlibat dalam tugas ini harus
menunjukkan kerendahan hati yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai