Anda di halaman 1dari 14

ILMU DASAR

KEPERAWATAN II
ANGGOTA KELOMPOK
1. LUH DE NOVITARIANI (203213205)
2. NI KADEK DEVI ARIYANTI (203213218)
3. KOMANG IRA YUNITA APSARI (203213224)
4. NI MADE RATNIAWATI (203213207)
5. NI MADE ARISKA (203213209)
PEMERIKSAAN SPUTUM DAN URINALISIS
DEFINISI SPUTUM DAN
URINALISIS
Sputum adalah lendir dan materi lainnya yang dibawa dari paru-paru, bronkus dan
trakea yang mungkin dibatukkan dan dimuntahkan atau ditelan. Kata “sputum” yang
dipinjam langsung dari bahasa Latin “meludah,” disebut juga dahak (Kamus Kesehatan,
2011). Sputum yang dikeluarkan oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi
sumber, warna, volume dan konsistennya karena kondisi sputum biasanya
memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada pembentukan sputum itu
sendiri. Pemeriksaan sputum diperlukan jika diduga terdapat penyakit paru-paru.
Membran mukosa saluran pernafasan berespons terhadap inflamasi dengan
meningkatkan keluaran sekresi yang sering mengandung mikroorganisme penyebab
Urinalisis merupakan pemeriksaan sampel urine yang dapat digunakan sebagai tes skrining
penyakit.
maupun diagnostik. Urinalisis digunakan sebagai dasar diagnosis penyakit seperti infeksi
saluran kemih, batu ginjal, dan keganasan pada saluran kemih. Urinalisis juga dapat
membantu penegakan diagnosis penyakit sistemik yang mempengaruhi ginjal dan saluran
kemih, seperti diabetes dan gagal ginjal.
INDIKASI PEMERIKSAAN
INDIKASISPUTUM
PEMERIKSAAN SPUTUM ADALAH UNTUK MENGETAHUI
ADANYA INFEKSI PENYAKIT TERTENTU SEPERTI PNEUMONIA DAN
TUBERCULOSIS PARU.
1. Pasien yang mengalami infeksi peradangan pada saluran pernafasan
2. “Apa bila diperlukan” proses untuk pemeriksaan saluran pernafasan jadi nanti dilakukan
pengambilan sputum.
3. Waktu Pengumpulan Spesimen
Dibutuhkan tiga spesimen sputum untuk menegakkan diagnosis TB secara mikroskopis. Spesimen
sputum paling baik diambil pada pagi hari selama 3 hari berturut-turut (pagi-pagi-pagi), tetapi
untuk kenyamanan penderita pengumpulan sputum dilakukan : Sewaktu – Pagi –Sewaktu (SPS)
dalam jangka waktu 2 hari.
KONTRAINDIKASI PEMERIKSAAN SPUTUM
Kontraindikasi pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) tidak memiliki kontraindikasi
absolut. Kontraindikasi relatif ada pada populasi yang tidak kooperatif seperti anak, orang
tua maupun pasien dengan penurunan kesadaran, sehingga sulit untuk mengeluarkan dahak.
Dengan itu dibutuhkan pemeriksaan menggunakan alat seperti bronkoskopi atau bilasan
cairan lambung.
GAMBAR PEMERIKSAAN
SPUTUM
PEMERIKSAAN URINALISIS
Pemeriksaan urine sudah dilakukan selama lebih dari 6.000 tahun. Pada tahun 400 SM, Hippokrates
mengidentifikasi urine sebagai filtrat atau hasil saringan dari darah dan menulis mengenai
pemeriksaan urine. Sampel yang digunakan untuk urinalisis adalah urine midstream, dan sampel harus
dianalisis dalam waktu dua jam setelah pengambilan. Urinalisis mencakup pemeriksaan urine secara
makroskopis, mikroskopis, dan tes dipstick. Tes urine ini juga dapat dilakukan untuk beberapa hal
berikut ini:
 Mengetahui kondisi kesehatan tubuh seseorang

 Mengevaluasi kinerja dan fungsi sistem saluran kemih

 Mendeteksi dan memastikan diagnosis suatu penyakit, seperti penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, dan diabetes

 Memastikan kondisi kehamilan

 Memantau kondisi kesehatan tubuh seseorang setelah menjalani pengobatan atau tindakan medis tertentu, misalnya
operasi saluran kemih
3 PEMERIKSAAN URINE DI LABORATORIUM
1. TES VISUAL URINE YAITU UNTUK MENGECEK JUMLAH DAN WARNA URINE. Urine yang berwarna
merah atau cokelat tua mungkin mengandung darah, sedangkan urine yang berwarna keruh
bisa jadi pertanda adanya infeksi pada saluran kemih. Sementara itu, urine berbusa patut
dicurigai sebagai kemungkinan penyakit ginjal.

2. PEMERIKSAAN DENGAN MIKROSKOP DILAKUKAN UNTUK MENGETAHUI KEBERADAAN ATAU


KANDUNGAN ZAT TERTENTU DI DALAM URINE.

3. TES DIPSTICK YAITU UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEASAMAN ATAU PH


URINE, KADAR PROTEIN, GLUKOSA, BILIRUBIN, SEL DARAH MERAH, DAN SEL
DARAH PUTIH DI DALAM URINE.
GAMBAR PEMERIKSAAN URINE
URINALISIS DIINDIKASIKAN
DALAM KONDISI BERIKUT
 DIAGNOSIS : INFEKSI SALURAN KEMIH, PROSTATITIS, BATU SALURAN
KEMIH, KEGANASAN PADA SALURAN KEMIH, KELAINAN PADA
GLOMERULUS SEPERTI SINDROM NEFROTIK, GLOMERULONEFRITIS.
 PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL
 PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI URINE
 PENYAKIT SISTEMIK YANG MEMPENGARUHI GINJAL SEPERTI DIABETES
MELLITUS TIPE 1 DAN DIABETES MELLITUS TIPE 2, KETOASIDOSIS
DIABETIK, DIABETES INSIPIDUS, INSUFISIENSI ADRENAL, KELAINAN HATI
 SKRINING INFEKSI SALURAN KEMIH, PREEKLAMSIA, DAN DIABETES
GESTASIONAL PADA IBU HAMIL.
KONTRAINDIKASI
KONTRAINDIKASI RELATIF BERUPA WANITA YANG SEDANG MENSTRUASI KARENA DAPAT
MENIMBULKAN BIAS HASIL HEMATURIA DAN PASIEN YANG BARU MENJALANI PEMERIKSAAN
RADIOKONTRAS DALAM 24 JAM TERAKHIR KARENA DAPAT MENIMBULKAN PROTEINURIA POSITIF
PALSU. KEDUA KELOMPOK PASIEN TERSEBUT DISARANKAN UNTUK MENUNDA PEMERIKSAAN
TERLEBIH DAHULU.

 PERAN PERAWAT
• A. Sebagai Fasilitator
• Perawat tidak mengoperasikan alat secara langsung,tetapi perawat
• hanya sebagai fasilitator ketika pasien akan dilakukan pemeriksaan dengan
• alat diagnostik (tahap persiapan ).
• B. User/Pengguna Alat
Contoh,seperti penggunaan alat stetoskop perawat dapat melakukan
pemeriksaan dengan alat tersebut dan mendapatkan data dari hasil
pemeriksaan tahap pengkajian pasien).
C. Membantu masalah pasien dalam mengatasi kesehatannya.
D. Memberi gambaran dan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan
dengan bahasa yang mudah dipahami.
E. Persiapan pasien saat pelaksanaan memasuki ruangan,Peran perawat: menjelaskan prosedur
penggunaan alat tersebut kepada pasien dan keluarga.
F. Mempersiapkan pasien baik secara psikis ataupun fisik.
G. Saat didalam ruangan perawat bertugas melakukan persiapan posisi pasien.
H. Setelah selesai tindakan,peran perawat adalah transfering/mengantarkan pasien keruangannya
kembali dengan menjaga pasien tetap aman dan nyaman.
 
SESI DISKUSI
KESIMPULAN
SPUTUM (DAHAK) ADALAH BAHAN YANG DIKELUARKAN DARI PARU DAN TRAKEA MELALUI MULUT
BIASANYA JUGA DISEBUT DENGAN ECPECTORATORIAN (DORLAND, 1992). PEMERIKSAAN SPUTUM
DIPERLUKAN JIKA DIDUGA TERDAPAT PENYAKIT PARU-PARU. MEMBRAN MUKOSA SALURAN
PERNAFASAN BERESPONS TERHADAP INFLAMASI DENGAN MENINGKATKAN KELUARAN SEKRESI
YANG SERING MENGANDUNG MIKROORGANISME PENYEBAB PENYAKIT. KONTRAINDIKASI
PEMERIKSAAN BAKTERI TAHAN ASAM (BTA) TIDAK MEMILIKI KONTRAINDIKASI ABSOLUT. .
URINALISIS DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR DIAGNOSIS PENYAKIT SEPERTI INFEKSI SALURAN KEMIH,
BATU GINJAL, DAN KEGANASAN PADA SALURAN KEMIH. URINALISIS JUGA DAPAT MEMBANTU
PENEGAKAN DIAGNOSIS PENYAKIT SISTEMIK YANG MEMPENGARUHI GINJAL DAN SALURAN KEMIH,
SEPERTI DIABETES DAN GAGAL GINJAL.

Anda mungkin juga menyukai