0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan17 halaman
Hubungan sosial anak SD dipengaruhi oleh faktor keluarga, teman sebaya, dan kematangan individu. Perkembangan hubungan sosial anak meliputi belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial dan mengembangkan sikap sosial untuk berinteraksi dengan orang lain.
Hubungan sosial anak SD dipengaruhi oleh faktor keluarga, teman sebaya, dan kematangan individu. Perkembangan hubungan sosial anak meliputi belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial dan mengembangkan sikap sosial untuk berinteraksi dengan orang lain.
Hubungan sosial anak SD dipengaruhi oleh faktor keluarga, teman sebaya, dan kematangan individu. Perkembangan hubungan sosial anak meliputi belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial dan mengembangkan sikap sosial untuk berinteraksi dengan orang lain.
OLEH : NAMA : NURMAYANTI NIM : 19101446 KELAS : 4B2
DOSEN PEMBIMBING : RINDILLA ANTIKA, M.PD HUBUNGAN SOSIAL ANAK SD
Hubungan sosial adalah kegiatan interaksi sosial
masyarakat yang melakukan tindakan untuk memberi informasi dan mempengaruhi satu sama lainnya, hubungan ini bisa bisa setabil jika dilakukan dengan kesadaran serta tolerasi akan tetapi jika dilakukan dengan penyimpangan sosial maka yang timbul dari hubungan masyarakat ialah adanya dinamika kelompok sosial, seperti peperangam konflik sosial dan bentuk lainnya. PENGERTIAN HUBUNGAN SOSIAL MENURUT PARA AHLI ADAPUN DEFINISI AHLI, MENGENAI PENGERTIAN HUBUNGAN SOSIAL ANTARA LAIN ADALAH SEBAGAI BERIKUT; GILIN DAN GILIN PENGERTIAN HUBUNGAN SOSIAL ADALAH HUBUNGAN TIMBAL BALIK DALAM MASYARAKAT YANG BERSIFAT DINAMIS BUKAN SETATIS, HUBUNGAN INI MEMILIKI POLA TERTENTU SEBAGAI KESEMPATAN UNTUK HIDUP BERSAMA DALAM MASYARAKAT. DALAM HUBUNGAN SOSIAL IA MENAMBAH BISA DILAKUKAN ANTAR INDIVIDU ATAU DILAKUKAN ANTAR KELOMPOK. Maryati dan Suryati Definisi hubungan sosial adalah proses terjadinya kontak sosial di masyarakat sehingga menciptakan timbal balik yang terakumulasi melalui serangkaian respons dalam bentuk tindakan pada satu bentuk kelompok sosial ke kelompok lainnya, atau dari invidu satu ke individu yang berbeda. Hubungan Sosial Terhadap Tingkah Laku Hubunga individu di mulai sejak individu berada di lingkungan rumah bersama keluarga. Bahkan seorang ahli Psikoanalisis yang bernama Sigmund Freud menegaskan bahwa sentuhan lembut seorang ibu, kehangatan dekapan gendongan seorang ibu, dan bahan degupan jantung seorang ibu ketika menyusui anak bayi nya dirasakan oleh seorang bayi dalam alam psikokologis nya sebagai pertanyaan kasih sayang, pengakuan, perasaan diterima, dan perlindungan yang luar biasa memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa anak di kelak kemudian hari, termasuk kemampuan hubungna sosialnya. Dalam kontek ini, John Piaget menyatakan bahwa permulaan kerja sama dan konformisme sosial semakin bertambah pada saat anak mencapai usia 7 smpai 10 Tahun dan mencapai puncak kurva pada saat anak berada di antara umur 9 sampai 15 Tahun. Ini dapat di artikan baahwa konfirmisme semakin bertambah dengan bertambahnya usia sampai permulaan remaja dan setelah itu mengalami penurunan kembali. Faktor - Faktor yang mempengaruhi perkembangan hubungan sosial Perkembangan sosial dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya : Keluarga Keluarga merupakan lingungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan llingkugan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain, banyak ditentukan oleh keluarga. LANJUTAN Kematangan Untuk dapat bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerllukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan. Status sosial ekonomi Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Pendidikan Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang searah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang. Kapasitas mental Kemampuan berpikir dapat mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi berpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek yang tinggi akan berkemampuan bahasa yang baik. Oleh perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak. Perbedaan Individual Dalam Perkembangan Sosial Perbedaan individual berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai persamaannya. Psikologi perbedaan individual menguji dan menjelaskan bagaimana orang-orang berbeda dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak. Adapun, latar belakang adanya perbedaan individual yaitu (Sugihartono dkk, 2013: 29-34) : Faktor Bawaan Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan melalui pewarisan genetik oleh orangtua. Pewarisan genetik ini dimulai pada saat terjadinya pembuahan. Adanya perbedaan gen akibat pembuahan inilah yang menyebabkan adanya perbedaan antar individu baik secara fisik, psikologis, maupun perilaku. Faktor Lingkungan Lingkungan menunjuk pada segala sesuatu yang berada di luar diri individu. Faktor ini meliputi banyak hal mulai dari status sosial ekonomi orang tua, pola gizi, stimulasin atau rangsangan, pola asuh orangtua, budaya, dan lain sebagainya. Penjelasan mengenai beberapa hal berkaitan dengan faktor lingkungan sebagai salah satu faktor penentu adanya perbedaan adalah sebagai berikut. *Status sosial ekonomi orangtua, meliputi tingkat pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan penghasilan orangtua yang berbeda-beda. *Pola asuh orangtua adalah pola asuh yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainnya yang menyebabkan adanya perbedaan pula pada anak-anaknya. *Urutan Kelahiran Urutan kelahiran seseorang di dalam Hubungan Sosial Anak di SD Hurlock (1993: 250) mengutarakan bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntunan sosial. Sosialisasi adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma, nilai atau harapan sosial. Untuk memperoleh kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial memerlukan tiga (3) proses yaitu: Belajar berperilaku agar dapat diterima di masyarakat Setiap kelompok sosial mempunyai standar bagi para anggotanya tentang perilaku yang dapat diterima untuk dapat bermasyarakat, dalam membentuk prilaku agar dapat diterima di masyarakat, pada usia anak SD belajar berprilaku agar dapat diterima di masyarakat meliputi: Tanggapan anak terhadap pola asuh orang tua Interaksi anak dan orang tua Kondisi keluargaMotivasi dari orang tua dalam belajar. Proses belajar berprilaku yang meliputi pola pengasuhan orang tua, contohnya orang tua menemani anak ketika mengerjakan pekerjaan rumah, interkasi yang terjadi pada orang tua dan anak pada saat tersebut akan membentuk perilaku yang baik dan positif pada anak. Proses tersebut terjadi di lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga itu sendiri merupakan faktor pertama yang sangat berpengaruh pada perkembangan sosial seorang Perkembangan Sikap Sosial Anak (mampu bersikap sosial antara individu satu dengan individu lainnya) Untuk bermasyarakat dan bergaul dengan baik anak- anak harus menyukai orang lain dan mampu berkomunikasi sosial. Jika mereka dapat melakukannya, mereka akan berhasil dalam penyesuaian sosial yang baik dan diterima sebagai anggota kelompok sosial di tempat mereka menggabungkan diri. Pada proses ini anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik maka mereka akan dapat diterima sebagai anggota kelompok dalam suatu ruang lingkup sosialisasi. Contohnya anak yang suka meniru perbuatan yang 22 dilakukan oleh teman yang suka mengucapkan kata-kata tidak baik ketika sedang bermain atau belajar. Proses tersebut terjadi di lingkungan teman sebaya yang meliputi: Kecenderungan anak bermain dengan teman sesama jenis Interaksi sosial anak terkait unsur moral Status dari teman sebaya itu sendiri Lingkungan teman sebaya merupakan faktor ketiga yang berpengaruh pada perkembangan sosial seorang anak. TERIMA KASIH