Audit Kelmpok 1
Audit Kelmpok 1
Melalui auditing sektor publik, dapat dilakukan tindakan pendeteksian dan pencegahan atas berbagai
praktik korupsi, penyelewengan, pemborosan, dan kesalahan dalam pengelolaan sumber daya publik serta
penyelamatan aset-aset negara.Auditsektor publik merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik. Tetapi auditing sektor publik saja tidak cukup, sebab auditor memiliki
keterbatasan kewenangan.
Fungsi atestasi adalah untuk memberikan jaminan yang memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang disajikan manajemen. Dengan demikian auditing sektor publik pada dasarnya
berperan dalam mewakili dan melindungi kepentingan rakyatdan pemangku kepentingan lainnya dari
memperoleh informasi keuangan yang salah dan menyesatkan.
Lingkungan Hukum Dan Kelembagaan
Audit Sektor PublikPeraturan Perundangan
Terkait Audit Keuangan Negara/ Pemeriksaan keuangan negara secara lebih khusus diatur dalam Undang-
DaerahPelaksanaan audit pada Undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
organisasi sektor publik harus ada dasar Tanggungjawab Keuangan Negara. Dasar pemikiran UU No. 15 Tahun 2004
hukumnya. Berikut adalah beberapa adalah bahwa untuk mewujudkan pengelolaan keuangan negara sesuai dengan
peraturan perundangan yang terkait ketentuan yang telah ditetapkan dalam UU No. 17 Tahun 2003 dan UU No. 1
dengan pelaksanaan audit sektor publik:- Tahun 2004 perlu dilakukan pemeriksaan oleh satu badan pemeriksa
Undang-Undang Dasar 1945-Undang- keuangan yang bebas dan mandiri, sebagaimana telah ditetapkan dalam Pasal
Undang No. 17 Tahun 2003 tentang 23E UUD 1945. Sebelum UU No. 15 Tahun 2004 dikeluarkan, BPK diatur
Keuangan Negara-Undang-Undang No. 1 dalam UU No. 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan masih
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan belum memiliki landasan operasional yang memadai dalm pelaksaan
Negara -Undang-Undang No. 15 Tahun tugasnya untuk memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan
2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan negara. Agar BPK dapat melaksanakan fungsinya secara efektif maka
dan Tanggung jawab Keuangan Negara- dikeluarkanlah UU No. 15 Tahun 2004 yang mengatur hal-hal pokok yang
Peraturan BPK RI No. 01 Tahun berkaitan dengan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
2007 tentang Standar Pemeriksaan negara.Dengan landasan hukum UU No. 15 Tahun 2004, BPK diberi
Keuangan NegaraUndang-undang Dasar kewenangan untuk melakukanpemeriksaan atas pengelolaan dan
1945 Pasal 23 Ayat (1) E tanggungjawab keuangan negara yang meliputi pemeriksaan keuangan,
menyatakan untuk memeriksa pengelolaan pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. BPK
dan tanggung jawab tentang Keuangan juga memiliki kebebasan dan kemandirian dalam penentuan obyek
Negara diadakan satu Badan Pemeriksa pemeriksaan, perencanaan dan pelaksanaan, pemeriksaan , penentuan
Keuangan yang bebas dan waktu dan metode pemeriksaan, serta penyusunan dan penyajian laporan
mandiri.Kemudian dalam Undang- hasil pemeriksaan.
Undang No. 17 Tahun 2003,
pemeriksaan keuangan negara diatur
dalam Pasal 30 dan Pasal 31.
Kelembagaan Auditing Sektor PublikLembaga yang
bertugas melaksanakan audit pada organisasi
sektor publik di Indonesia dapat dikategorikan Sedangkan auditor eksternal merupakan lembaga audit di
sebagai berikut:a.Audit internal, terdiri atas:-Badan luar pemerintahan yang bersifat mandiri dan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)- independen.Auditor internal bertugas melakukan
Inspektorat Jendreral (Irjen) pada departemen pengawasan internal atas penyelenggaraan tugas dan
atau kementrian dan lembaga negara-Inspektorat fungsi instansi pemerintahan termasuk akuntabilitas
Propinsi/Kabupaten/Kota (Badan Pengawas keuangan negara. Pengawasan intern adalah seluruh
Daerah)-Satuan Pengawasan Internal pada proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
BUMN/BHMN/BUMDb.Audit Eksternal, terdiri atas:- kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI-Auditor tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan
Eksternal Independen yang bekerja untuk dan atas keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah
nama BPKAuditor internal atau disebut Aparat dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang telah
Pengawas Internal Pemerintah (APIP) merupakan ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan
lembagaaudit yang berada dibawah pemerintahan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang
atau merupakan bagian dari pemerintahan. baik.Auditor eksternal merupakan auditor yang independen
dan mandiri bukan bagian pemerintah yang diaudit.
Lembaga auditor eksternal berdasarkan UUD 1945
adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). BPK
berwenang melakukan audit keuangan, audit kinerja,
dan audit dengan tujuan tertentu. BPK
menyampaikan laporan hasil pemeriksaan kepada
DPR/DPD/DPRD sesuai dengan kewenangannya.Audit
eksternal dan audit internal berbeda dalam beberapa
hal antara lain perspektif audit, tanggungjawab,
tingkat independensi, penekanan audit, kewenangan,
dan laporan audit.
D.Isu-isu Relevan dalam Audit Sektor Publik di
IndonesiaTantangan Akuntan di pandang sebagai salah satu
pihak yang sangat kompeten untu menjaga
Tantangan Profesi Akuntan Indonesia Menuju Tahun resiko investasi dan perkereditan dari investor
2020Akuntan Indonesia kini menghadapi berbagai atau kreditor.Tantangan juga timbul dari
tantangan baru,baik tantangan yang datang dari dalam kepercayaan pemerintahpada akuntan publik
profesi maupun di luar profesi,melakukan sosialisasi yang merencanakan pada masa datang
kepada masyarakat,perguruan tinggi,industri dan laporan audit di akui sebagai dasar
sebaginya.dari dalam profesi tantangannya berupa perhitungan pajak oleh dirjen pajak.Jika
banyaknya standar standar baru yang harus di rencana ini di laksanakan maka akan
terapkan.maka akuntan Indonesia terus menerus semakin besar peluang pasar jasa akuntan
melakukan adobsi standar standar tersebut serta publik di Indonesia. Tantangan dari wacana
melakukan pendidikan kepada audit.Tantangan di luar pemerintah ini adalah jumlah akuntan publik
profesi datang dari berbagai pihak, mencakup masih sedikit "satu hal yang paling di
tantangan meningkatnya tuntutan governance dari pihak perlukan oleh Indonesia saat ini adalah
pemakai jasa akuntan, regulasi yang lebih ketat oleh menambah jumlah akuntan"."hal ini akan
pemerintah serta tantangan menjaga kepercayaan mendorong peningkatan iklim investasi di
pemerintah di tengah tengah masih sedikitnya jumlah Indonesia"."pengembangan berikutnya
akuntan di Indonesia. jangan sampai mengganggu kemajuan yang
telah tercapai oleh kerangka yang telah ada".
THANK YOU