BLOK KARDIOVASKULAR
Obese, hipertensi,
PF dan PP
Memakai kontrasepsi hyperlipidemia,
oral, obese dan tidak hiperglikemia, riwayat
suka olahraga serangan jantung di
DD
keluarga
tatalaksana
Ulkus peptikum Rasa terbakar epigastrum atau Berkurang dgn antasida atau
substernal makanan
Penyakit kantung empedu Rasa nyeri tebakar yg lama di Tdk berkaitan dgn makanan
epigastrum atau abdomen
kuadran kanan atas
Penyakit diskus servikalis Nyeri mendadak dan cepat hilang Dpt dicetuskan dgn gerakan leher
Trauma atau strain Nyeri yang berkepanjangan Dpt dicetuskan dgn palpasi atau
gerakan dinding dada atau lengan
LI 2
ANGINA PEKTORIS
ETIOLOGI:
DEFINISI:
• Prevalensi terjadinya angina
• Nyeri dada yang disebabkan pada studi populasi meningkat
okeh iskemia miokard yang di setiap tingkat usia dan
dipicu oleh aktivitas atau stress perbedaan jenis kelamin.
emosional • Terdapat data 5-7% di wanita
berusi 45-57 thn dan 10-12 % di
wanita berusia 65-84 tahun
mengalami angina pektoris stabil
• Pria ditemukan 4-7% usia 45-64
thn dan 12-14% pada usia 65-84
tahun
Karakteristik AP yang dijadikan patokan
dalam membedakan dengan nyeri non
kardiak:
• Nyeri berhubungan dengan aktivitas, hilang dengan istirahat akan
tetapi tidak berhubungan dengan gerakan pernafasan atau gerakan
dada ke kiri dan kenanan. Dipicu juga oleh stres baik fisik maupun
emosional.
• Kuantitas , nyeri pertama muncul nyata, dari beberapa menit sampai
kurang dari 20 menit. Bila lebih maka pertimbangkan angina tak stabil
(UAP). Nyeri dapat dihilangkan dengan nitrogliserin sublingual dalam
hitungan detik sampai beberapa menit.
• Nyeri tidak terus menerus, tapi hilang timbul dengan intensitas makin
bertambah atau makin berkurang sampai terkontrol.
PEMERIKSAAN EKG:
• Seringnya tidak ditemukan perubahan yang berarti
• Yang perlu diperhatikan:
- Perubahan segmen ST depresi
- T inversi
Tatalaksana(farmako)
https://accesspharmacy.mhmedical.com/content.aspx?bookid=1568§ionid=95701584
Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrokardiogram (EKG)
2. Tes stres tanpa pencitraan: digunakan untuk membantu
mengevaluasi seberapa baik jantung bekerja dengan
aktivitas. Selama tes stres, pasien diminta untuk
melakukan latihan fisik, seperti berjalan di atas
treadmill. EKG direkam selama periode latihan. EKG
dinilai oleh dokter untuk melihat apakah jantung
mencapai detak jantung yang sesuai dan apakah ada
perubahan yang menyarankan penurunan aliran darah
ke jantung Anda.
https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=anginapectoris
LI 3
Definisi dan Etiologi
• Definisi :
Acute coronary syndrome (ACS) mengacu pada sekelompok gejala klinis
yang sesuai dengan acute myocardia ischemia dan meliputi kondisi
klinis and covers the spectrum of yang diawali dari unstable angina
menjadi NSTEMI dan sampai menjadi STEMI.
• Etiologi :
Ruptur plak atherosclerosis yg ditambah trombosis, sindrom vasculitis,
emboli koroner (dari endokarditis, katup jantung buatan), aneurisme,
meningkatnya kekentalan darah (polisitemia vera, tromobositosis),
meningkatnya kebutuhan O2 (severe aortic stenosis)
Lily, Leonard S. Patophysiologi of Heart Disease 5th ed. Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins ; 2011
Patogenesis
Lily, Leonard S. Patophysiologi of Heart Disease 5th ed. Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins ; 2011
Lily, Leonard S. Patophysiologi of Heart Disease 5th ed. Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins ; 2011
https://www.rcemlearning.co.uk/references/acute-coronary-syndromes/
Unstable Angina
• Gejala dan Tanda
• Biasanya muncul saat istirahat, tidur, atau saat sedang beraktivitas
yang memerlukan tenaga lebih
• Muncul tiba-tiba
• Serangan lebih lama dari angina stabil
• Istirahat biasanya tidak membantu meringankan nyeri
• Bisa menjadi lebih buruk seiring dgn waktu
Lily, Leonard S. Patophysiologi of Heart Disease 5th ed. Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins ; 2011
GAMBARAN EKG SINDROM KORONER
AKUT
Farmako
LI 4
Aterosklerosis
• Aterosklerosis digambarkan sebagai “pembuluh darah yang kaku”
• Merupakan suatu proses inflamasi yang kronik yang dalam
patofisiologinya melibatkan lipid, thrombosis, dinding vascular, dan sel-
sel imun
• Proses sudah mulai terbentuk pada usia dini, bahkan saat masih ada di
dalam kandungan ibu.
• Sebagai factor resiko, kolesterol plasma terutama lipoprotein yang
aterogenik, yaitu LDL berperan.
• Secara patfis aterosklerosis disebabkan karena disfungsi endotel dan
inflamasi.
Yuniadi Yoga, Yugo Hermanto Dony, dan Siswanto B, B . 2017. Buku Ajar Kardiovaskular Jilid 2. Jakarta : Sagung Seto
https://www.google.co.id/search?
q=deep+vein+thrombosis&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwjtmpj5srDTAhUPSI8KHc
wuBt4Q_AUIBigB&biw=1138&bih=503#tbm=isch&q=virchow+triad+in+dvt&imgrc=RKYLkUNijqOD9M:
Faktor Risiko
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahUKEwiqi97Gr8baAhVHqo8KHX5YBz0QFggoMAA&url=htt
p%3A%2F%2Fwww.kalbemed.com%2FPortals%2F6%2F06_244CME-Diagnosis%2520dan%2520Tatalaksana
Tanda dan Gejala
• Nyeri tekan pada ekstremitas
• Peningkatan turgor jaringan :
- pembengkakkan
-kenaikan suhu kulit melalui dilatasi vena superfisialis
- Bintik-bintik dan sianosis karena stagnasi aliran
- Peningkatan ekstraksi oksigen
- Penurunan hemoglobin
• Gangguan sekunder pada arteri dpt terjadi pd trombosis vena luas akibat
kompresi atau spasme vaskuler, denyut arteri menghilang, dan timbul
warna pucat.
Yuniadi Yoga, Yugo Hermanto Dony, dan Siswanto B, B . 2017. Buku Ajar Kardiovaskular Jilid 2. Jakarta : Sagung Seto
Pemeriksaan Fisik
1. Tes Homan (Homan’s test) yakni dengan melakukan dorsofleksi pada kaki
maka akan didapatkan peningkatan rasa nyeri pada betis belakang. Nilai
diagnostik Px ini rendah dan harus hati-hati karena dpt menjadi pemicu
terlepasnya trombus.
2. Tanda Lowenberg, yaitu nyeri pada betis saat diberikan tekanan pd betis
diatas 180 mmHg.
3. Tanda Pratt (Pratt’s sign) dilakukan distensi pretibialis sehingga
menimbulkan peningkatan rasa nyeri.
Yuniadi Yoga, Yugo Hermanto Dony, dan Siswanto B, B . 2017. Buku Ajar Kardiovaskular Jilid 2. Jakarta : Sagung Seto
Pemeriksaan Penunjang
• USG vena (Duplex Doppler) -> dilakukan
untuk mengkonfirmasi keberadaan gumpalan
darah di vena dalam.
• Scan paru-paru dapat digunakan untuk
mendeteksi PE.
• Venografi, dokter menyuntikkan larutan
kontras ke dalam vena di bagian atas kaki.
Solusinya bercampur dengan darah dan
mengalir ke seluruh pembuluh darah. X-ray
dari kaki yang terkena akan menunjukkan
apakah ada penyumbatan di pembuluh darah
betis dan paha.
https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/deep-vein-thrombosis
Tatalaksana (Farmako)
• Untuk tromboflebitis superfisial -> tungkai yang terkena
harus diangkat secara teratur dan panas diberikan ke area
yang terlibat. Obat anti-inflamasi
• Perawatan DVT biasanya melibatkan rawat inap dan
perawatan dengan suntikan heparin berat molekul rendah
(LMWH), suatu antikoagulan yang mengencerkan darah
dan mengurangi kemungkinan bekuan darah.
• LMWH termasuk: dalteparin (Fragmin), enoxaparin
(Lovenox), dan tinzaparin.
• Antikoagulan lain seperti heparin standar juga dapat
diberikan melalui injeksi untuk memecah gumpalan darah.
• Fondaparinux (Arixtra) adalah obat lain yang dapat
digunakan sebagai alternatif untuk LMWHs atau heparin
standar dalam pengobatan awal DVT.
https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/deep-vein-thrombosis
LI 6
Insufisiensi Vena
DEFINISI FAKTOR RESIKO
• Penambahan Usia
• Insufisiensi vena kronik (chronic venous
• Jenis Kelamin
insufficiency, CVI) kondisi dimana
dinding atau katup vena tungkai tidak • Family history of venous disease
bekerja secara efektif sehingga aliran • Berdiri terlalu lama
darah balik ke jantung menjadi • Increased body mass index
terganggu. • Smoking
• Inaktivitas fisik
• Lower extremity trauma
• Prior venous thrombosis (superficial or deep)
• Hereditary conditions
• High estrogen states
• Pregnancy
Etiologi
• Insufisiensi vena kronik yang kongenital (present since birth)
Terdapat kelainan dimana katup yang seharusnya terbentuk di suatu segmen ternyata tidak terbentuk sama
sekali (aplasia, avalvulia), atau pembentukannya tidak sempurna (displasia), berbagai malformasi vena, dan
kelainan lainnya.