nia
Umy Devitalia
Pembimbing klinik
Dr. kartin Akune, Sp.A
PENDAHULUAN
Bronkopneumonia. Bronkopneumonia merupakan infeksi pada
bronkiolus terminal dan intraalveolar yang ditandai dengan
adanya eksudat purulen sebagai bentuk respon inflamasi yang
membentuk bercak infiltrat, yang disebakan oleh bakteri, virus,
jamur dan benda asing lainnya.
WHO menyatakan terdapat 15 negara dengan angka kematian
tertinggi akibat pneumonia dikalangan anak-anak. Indonesia
termasuk dalam urutan ke 8 yaitu sebanyak 22.000 kematian.
Dari hasil RISKESDAS (2013) menunjukkan bahwa insiden
dan prevalensi kejadian pneumonia di Indonesia adalah 1,8%
dan 4,5% dari 82.666 balita. Sulawesi Tengah termasuk insiden
dan prevalensi pneumonia tertinggi (2,3% dan 5,7%).
Sementara itu, kasus pneumonia di Kota Palu pada tahun 2016
sebesar 2.508 kasus.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. AF
• Jenis kelamin : Laki-Laki
• Lahir pada tanggal/umur : 09-Oktober-2010 / 11 tahun 1 bulan
• Agama : Islam
• Kebangsaan : Indonesia
• Tanggal masuk rumah sakit : 7 November 2020
Anamnesis
Keluhan Utama
Sesak
Tanda-Tanda Vital
Denyut jantung : 173x/menit
Suhu : 38,5°C
Respirasi : 54 x/menit
Antropometri
Berat Badan : 2800 gr
Panjang Badan : 45 cm
BB/U : BB sangat kurang
TB/U : BB sangat pendek
BB/TB : gizi baik
Kepala dan Leher
• Bentuk :Normocephal
• Rambut :Tidak mudah tercabut, berwarna hitam
• Mata :Edema palpebral (-/-), Conjungtiva anemis (-/-)
• Sclera :Ikterik (-/-)
• Pupil :Isokor (+/+)
• Telinga:Otorrhea (-/-)
• Hidung : Rhinorrhea (-), nafas cuping hidung (-)
• Mulut :Bibir sianosis (-) Lidah kotor (-)
• Tonsil :Tonsil T1/T1
• Pharynx :Hiperemis (-)
• Kelenjar :Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Paru-paru
• Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris bilateral, retraksi
subcostal (+)
• Palpasi : Vokal fremitus (+) normal kiri dan kanan, massa (-), nyeri
tekan (-)
• Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru
• Auskultasi : Bronchovesiculer (-/-), Ronkhi (+/+) basah halus,
Wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
• Perkusi: Batas atas jantung SIC II, batas kanan jantung SIC V linea
parasternal dextra, batas kiri jantung SIC V linea axilla anterior.
• Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-),
gallop(-)
Abdomen
• Inspeksi : Permukaan kesan datar
• Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
• Perkusi : Tympani (+).
• Palpasi : Organomegali (-), nyeri tekan (-), lien dan
hepar tidak teraba (-)
Genitalia : Tidak ada kelainan (-)
Anggota gerak : Ekstremitas atas bawah akral hangat
(+), edema (-)
Punggung : Tidak ada deformitas
Otot : Tonus otot baik
Refleks : Fisiologis (+/+), Patologis (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
• Bronkopneumonia
TERAPI
• IVFD Ringer Laktat 10 tpm
• Ceftriaxone 2x 200 mg iv
• Paracetamol 10-15 mg iv
Berikan oksigen 1-2 L/menit0
Anjuran
• Foto thorax
Followup tanggal 5/01/2021
Date Subjek (S) Objek (O) Assesment Planning (P)
(A)
05 Demam (+) , N : 130 x/menit IVFD Ringer
janua sesak (+), batuk R : 54 x/menit Laktat 10 tpm
ri (+), muntah (-) S : 37,3°C Ceftriaxone 2x
2021 Diare(-) Retraksi dinding dada 200 mg iv
(+), rhonki basah (+) Berikan oksigen
1-2 L/menit
Hasil lab
WBC : 14,37X 10^3/uL Pemeriksaan foto
RBC : 2,81 X 10^6/uL thoraks
HGB : 8,1 g/dL
HCT : 24,0 %
PLT : 298 X 10^3/uL
Followup tanggal 6/01/2021
Date Subjek (S) Objek (O) Assesment Planning (P)
(A)
06 Demam (-) , N : 130x/menit Bronkopneum IVFD Ringer
januari sesak (+), R : 32x/menit oni Laktat 10 tpm
2021 batuk (+), S : 36,6°C Ceftriaxone 2x
muntah (-) Retraksi dinding dada 200 mg iv
Diare (-) (+), rhonki basah (+) Berikan
oksigen 1-2
L/menit
Hasil lab
WBC : 14,37X 10^3/uL
RBC : 2,81 X 10^6/uL Pemeriksaan foto
HGB : 8,1 g/dL thoraks
HCT : 24,0 %
PLT : 298 X 10^3/uL
Date Subjek (S) Objek (O) Assesment Planning (P)
(A)
07 Demam (-) , N : 128 x/menit Bronkopne IVFD Ringer
januari sesak (-), R : 32x /menit umoni Laktat 7 tpm
2020 batuk (+), S : 36,8°C Ceftriaxone 2x
muntah (-) Retraksi dinding dada 200 mg iv
Diare(-) (-), rhonki basah (+)